Marjun
Universitas Alkhairaat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGOLAHAN LIMBAH SABUT KELAPA MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMI PASCA GEMPA DIMASA PANDEMIK COVID-19 DI DESA SALUBOMBA Asrawaty; Sitti Sabariyah; Marjun; Muhammad Jufri
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 3 (2021): Desember
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i3.143

Abstract

Kelapa (Coconut) adalah salah satu potensi unggulan Desa Salubomba yang merupakan tanaman industri karena semua bagian dapat diolah menjadi produk yang ekonomi. Potensi tersebut sehingga tumbuh kelompok usaha pembuatan minyak kelapa, VCO dan kopra. Usaha ini sempat berhenti saat gempa tahun sejak akhir 2018, namun mulai digalakkan kembali sejak akhir 2020 dimasa covid-19. Pembuatan minyak kelapa, VCO dan pengolahan kopra menghasilkan limbah sabut kelapa yang cukup banyak selama 3 (tiga) bulan mencapai kurang lebih 1-3 ton. Hal ini merupakan masalah yang dihadapi kelompok mitra karena belum adnya penanganan limbah sabut kelapa, sebab telah memberikan dampak dapat merusak sanitasi lingkungan. Salah satu tujuan dari kegiatan PPDM yaitu mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial. Untuk mewujudkan hal tersebut ada beberapa pendekatan yang digunakan diantaranya Participatory Technology Development (PTD), Pada pelaksanaan kegiatan metode yang dikembangkan meliputi penyuluhan (sosialisasi) dan pelatihan yang meliputi pelatihan teknis dan pelatihan non teknis. Pelatihan teknis berorientasi ke proses pembuatan produk, sedangkan pelatihan non teknis melalui pemasaran produk, manajemen kewirausahaan, dan penguatan kelembagaan. Sabut kelapa diolah atau dicacah dengan menggunakan teknologi tepat guna yang menghasilkan tiga produk terdiri dari: serat sabut kelapa yang panjang dibuat untuk sapu sabut kelapa, serat pendek dibuat untuk pot bunga, serta serbuk sabut kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik padat. Melalui pendampingan PPDM ini limbah sabut kelapa dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pasca gempa di masa pandemik covid-19 di desa Salubomba.
PKM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI SANGURARA DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL DAN KEMANDIRIAN PETANI DI DESA TULO KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Kasman Jaya; Ratnawati; Marjun; Sri Sudewi; Arfan
Jurnal Abditani Vol. 6 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v6i2.287

Abstract

Ketersediaan potensi lokal di desa sering kali tidak termanfaatkan dengan baik. Desa Tulo di kabupaten Sigi memiliki potensi lokal yang cukup melimpah yang dapat dijadikan pupuk organik dan pestisida nabati. Lewat PKM pemberdayaan kelompok tani Sangurara dengan penerapan teknologi tepat guna sebagai upaya pengembangan potensi lokal dan kemandirian petani di desa Tulo kabupaten Sigi, memberikan pemahaman dan keterampilan kepada petani mitra dalam memanfaatkan limbah pertanian dan kotoran ternak menjadi pupuk yang bernilai ekonomi serta memanfaatkan tanaman-tanaman potensial disekitar mitra untuk dijadikan pestisida nabati, serta keterampilan membuat Mikroorganisme Lokal (MOL) sebagai bioaktivator dalam pembuatan pupuk organik. Pendekatan digunakan adalah metode PRA (Participatory Rural Appraisal) dengan melibatkan mitra secara menyeluruh mulai dari studi awal, pelatihan dan bimbingan teknis serta demplot untuk meningkatkan keterampilan membuat pupuk organik dan pestisida nabati. Selain itu mitra juga dibekali keterampilan dalam pembuatan formulasi MOL. Ceramah, diskusi, tanya jawab untuk materi dasar tentang pemanfaatan limbah pertanian, jenis-jenis pupuk, pestisida nabati, manfaat mikroorganisme lokal (Trichoderma), dampak samping penggunaan pupuk dan pestisida sintetis dan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. Hasil telah dicapai adalah 1. Adanya peningkatan pemahaman petani mitra kelompok tani Sangurara terkait pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan 2. Terjadi peningkatan keterampilan membuat pupuk organik padat dan cair dari limbah pertanian dan kotoran ternak serta pestisida nabati dari tanaman disekitar mitra tani. 3. Terjadi peningkatan keterampilan membuat formula berbahan mikroba lokal (MOL) yang dimiliki oleh kelompok mitra tani, dan 4. Tersedia pupuk organik padat dan cair serta pestisida nabati berbagai ukuran kemasan dan kualitas yang baik di tingkat petani mitra.