Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

WISATA PANTAI SEBAGAI SENTRA OLAHAN MINYAK KELAPA TAHAN SIMPAN DAN VIRGIN COCONUT OIL PASCA GEMPA DI DESA SALUBOMBA Asrawaty Asrawaty; Sitti Sabariyah; Marjun Marjun; Muhammad Jufri
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.4.2.589-594.2020

Abstract

Desa Salubomba memiliki potensi hasil pertanian melimpah, namun belum mampu mengangkat tingkat kesejahteraan yang lebih baik, karena ketidakberdayaan masyarakat mengelola potensi sumberdaya yang dimiliki dan manajemen lemah pasca gempa. Salah satunya belum dapat mengolah minyak kelapa yang tahan simpan dan virgin coconut oil (VCO). Meningkatkan pendapatan masyarakat pasca gempa perlu diberdayakan pengolahan hasil pertanian sehingga menghasikan produk bernilai ekonomi tinggi dipasarkan pada lokasi wisata pantai. Tujuan PPDM yaitu membantu program pemerintah membangun masyarakat, membantu mensukseskan terlaksananya program RPJM desa serta membantu kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Mitra PPDM yaitu kelompok mengolah minyak tahan simpan dan Virgin Coconut Oil serta pengelola wisata sebagai pengrajin lidi kelapa. Kegiatan berbasis teknologi meliputi penyuluhan, pendidikan dan pelatihan pengolahan hasil pertanian serta pendampingan pasca pelatihan. Proses untuk mengembangkan kelompok mitra yang lebih berdaya guna, dengan pendekatan learning by doing yaitu belajar sambil berusaha. Pendekatan dilakukan pasca pelatihan untuk pengembangan usaha, sehingga tercipta wirausaha baru untuk peningkatan ekonomi masyarakat pasca gempa. Kegiatan non teknis; manajemen kelompok melalui penguatan kelembagaan kelompok mitra, strategi pemasaran dan pembukuan kelompok mitra. Keseimbangan antara kegiatan teknis pengolahan hasil pertanian dan manajemen kelompok, berkembang menuju kelompok mandiri, memasarkan produk olahan lokal menunjang kepariwisataan di desa Salubomba. Kata kunci: Kelapa, Minyak kelapa, VCO, Wisata pantai ABSTRACT Salubomba village has the potential for abundant agricultural products, but has not been able to raise a better level of welfare, due to the powerlessness of the community to manage its potential resources and weak post-earthquake management. One of them has not been able to process storage-resistant coconut oil and virgin coconut oil (VCO). Increasing the income of the community after the earthquake, it is necessary to empower agricultural product processing so as to produce high economic value products marketed at coastal tourism locations. The objectives of PPDM are to assist government programs to build communities, to help the implementation of the village RPJM program and to help the independence and welfare of the community. PPDM partners, namely a group processing storage resistant oil and virgin coconut oil as well as tourism managers as coconut stick craftsmen. Technology-based activities include counseling, education and training on agricultural product processing as well as post-training assistance. The process of developing a more efficient partner group with a learning by doing approach, namely learning by doing. The approach is carried out after training for business development, so as to create new entrepreneurs to improve the community's economy after the earthquake. Non technical activities; group management through institutional strengthening of partner groups, marketing strategies and bookkeeping of partner groups. The balance between technical activities of agricultural product processing and group management, developing towards an independent group, marketing local processed products to support tourism in the village of Salubomba. Keywords: Coconut, Coconut oil, Virgin coconut oil, Beach tourism
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI BUDIDAYA LEBAH MADU BERBASIS KELAPA UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT PASCA GEMPA DI DESA SALUBOMBA Spetriani; Sitti Sabariyah; Muhammad Jufri
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 1 (2021): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i1.63

Abstract

Sasaran kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah masyarakat kelompok tani kelapa yang menerima dampak langsung gempa seperti kerusakan tempat tinggal, kehilangan mata pencaharian dll di desa Salumbomba, Kab. Donggala. Tujuan kegiatan ini adalah membangun kelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi yang berkeinginan untuk berwirausaha. Program ini merupakan program pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada tanaman kelapa sebagai sumber pakan lebah madu. program ini mempunyai manfaat ganda yaitu dapat menghasilkan madu serta meningkatkan produksi buah kelapa. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan PKM meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan yang terdiri dari sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan teknis dan non teknis serta tahap pendampingan pasca pelatihan. Selama kegiatan PKM berlangsung tingkat partisipasi kelompok mitra mencapai 100 %. Pelaksanaan kegiatan PKM berlangsung sesuai rencana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Hasil kegiatan bermanfaat bagi kelompok mitra yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya ternak lebah madu. Kelompok mitra dapat membuat kotak jebakan dan memelihara koloni secara mandiri.
PENGOLAHAN LIMBAH SABUT KELAPA MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMI PASCA GEMPA DIMASA PANDEMIK COVID-19 DI DESA SALUBOMBA Asrawaty; Sitti Sabariyah; Marjun; Muhammad Jufri
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 3 (2021): Desember
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i3.143

Abstract

Kelapa (Coconut) adalah salah satu potensi unggulan Desa Salubomba yang merupakan tanaman industri karena semua bagian dapat diolah menjadi produk yang ekonomi. Potensi tersebut sehingga tumbuh kelompok usaha pembuatan minyak kelapa, VCO dan kopra. Usaha ini sempat berhenti saat gempa tahun sejak akhir 2018, namun mulai digalakkan kembali sejak akhir 2020 dimasa covid-19. Pembuatan minyak kelapa, VCO dan pengolahan kopra menghasilkan limbah sabut kelapa yang cukup banyak selama 3 (tiga) bulan mencapai kurang lebih 1-3 ton. Hal ini merupakan masalah yang dihadapi kelompok mitra karena belum adnya penanganan limbah sabut kelapa, sebab telah memberikan dampak dapat merusak sanitasi lingkungan. Salah satu tujuan dari kegiatan PPDM yaitu mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial. Untuk mewujudkan hal tersebut ada beberapa pendekatan yang digunakan diantaranya Participatory Technology Development (PTD), Pada pelaksanaan kegiatan metode yang dikembangkan meliputi penyuluhan (sosialisasi) dan pelatihan yang meliputi pelatihan teknis dan pelatihan non teknis. Pelatihan teknis berorientasi ke proses pembuatan produk, sedangkan pelatihan non teknis melalui pemasaran produk, manajemen kewirausahaan, dan penguatan kelembagaan. Sabut kelapa diolah atau dicacah dengan menggunakan teknologi tepat guna yang menghasilkan tiga produk terdiri dari: serat sabut kelapa yang panjang dibuat untuk sapu sabut kelapa, serat pendek dibuat untuk pot bunga, serta serbuk sabut kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik padat. Melalui pendampingan PPDM ini limbah sabut kelapa dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pasca gempa di masa pandemik covid-19 di desa Salubomba.
Development of Integrated Farming Businesses Based on Zero Waste Agriculture in Parigi Moutong Regency Burhanuddin Nasir; Irwan Lakani; Najamudin Najamudin; Sitti Sabariyah; Sri Anjar Lasmini; Moh. Syahrul Asdar; I Putu Suci Astawa; Ilham Akbar; I Kadek Duis Tiana
Journal of Community Practice and Social Welfare Vol. 1 No. 2 (2021): Journal of Community Practice and Social Welfare
Publisher : LPPM Universitas Ma Chung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/jacips.2021.1.2.28-39

Abstract

Zero waste agriculture is an agricultural concept oriented around the decomposition cycle of organic materials which integrates agricultural and livestock systems to reprocess waste material. Agricultural waste is used as animal feed while livestock waste/excrement is reprocessed into organic fertilizers. The Regional Partnership Service Program (PKW) aims to assist farmers in developing integrated farming businesses based around zero waste agriculture. PKW was held between May and July 2021 in Tindaki Village, South Parigi District, Parigi Moutong Regency. The implementation of this regional partnership program was carried out through a Participatory Action Programs approach, where partners are directly involved in the adoption and application of the various skills that had been developed. The procedure for activity implementation was carried out through several stages, namely: (a) counseling on zero waste agriculture, (b) training in and application of zero waste agriculture technology in the form of demonstration plots for the application of technological products, (c) coaching and mentoring, and (d) the utilization stage of technology product. The findings from the implementation concluded that the agricultural development training based on zero waste agriculture was a success, and the technology had been adopted by the community, marked by the ability to make and develop compost and liquid organic bio-urine fertilizers. Both types of organic fertilizers had been applied in the demonstration plots to assess their effectiveness in reducing the use of inorganic fertilizers. Rice production is equivalent to 5.6 tons/ha and 6 tons/ha in conventional land. These results show potential benefits for farmers, particularly regarding lower production costs compared to the usage of conventional land. Zero waste agriculture is a method of farming and livestock raising that utilizes their waste products for energy production.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Virgin Coconut Oil bagi Anggota Kowunat Palu Sitti Sabariyah; Spetriani Spetriani; Siti Fathurahmi
Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Vol 2, No 1: February 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/ljpmt.v2i1.17709

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) is pure oil that is processed from coconuts and has various benefits, especially for health. VCO processing can be done easily and simply. Using appropriate technology can provide added value and a long shelf life for VCO. The potential of coconut  as the main raw material for making VCO is also considered quite good in the Central Sulawesi region. So the training on making VCO with the target group of Kowunat partners is very appropriate to carry out. In general, the purpose of this service is to provide knowledge and skills to Kowunat partners regarding the benefits of VCO for health and how to make and process VCO. This service is carried out through several stages, namely preparation for implementation, demonstrations of making VCO, presentation and discussion of VCO material and evaluation of training activities. The training was held for 2 days on March 24-25 2022 and was attended by 20 Kowunat members. The 100% attendance and enthusiasm of Kowunat members in the training activities indicated that this activity was successfully carried out. VCO from the training on the second day was 3 liters which was then divided into small plastic bottles of 100 ml.