Kiki Hardiansyah Safitri
Institut Teknologi Kesehatan Dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Karakteristik, Pengetahuan, Dan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea Di Instalasi Bedah Sentral astuti astuti; Aries Abiyoga; Kiki Hardiansyah Safitri
Jurnal Keperawatan Wiyata Vol 2 No 2 (2021): Volume 2, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan ITKes Wiyata Husada Samarida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jkw.v2i2.363

Abstract

Latar Belakang: Pembedahan merupakan suatu peristiwa besar dalam hidup seseorang yang menjalaninya, oleh karenanya stress psikologis dalam bentuk kecemasan menjadi hal yang umum ditemukan dan kondisi ini menjadi tantangan dalam persiapan pasien menjelang tindakan operasi (pre operasi). Tujuan: mengidentifikasi gambaran tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea. Metode : Jenis penelitian Deskriptif, pendekatan cross-sectional. Sampel 50 responden dengan teknik pengambilan sampel metode nonprobability sampling dengan kriteria inklusi: pasien pre operasi sectio caesarea, pasien sadar dan paien tidak mengalami gangguan kognitif. Instrumen kecemasan menggunakan VFAS (Visual Facial Anxiety Scale). Hasil: ditemukan kecemasan meliputi tingkat sedang (38%), ringan (32%) dan tidak cemas (30%). Kesimpulan: Pasien pre operasi sectio caesarea mengalami kecemasan sedang dominan berusia dewasa, berpendidikan tinggi, dengan riwayat pernah mengalami operasi sebelumnya, dan berpengetahuan baik. Diharapkan edukasi pasien yang akan menjalani pembedahan dapat lebih dioptimalkan.
DETERMINANT FATIGUE PADA PASIEN ESRD YANG MENJALANI HEMODIALISIS Fitri Amelia; Kiki Hardiansyah Safitri; Suwanto Suwanto
Jurnal Keperawatan Wiyata Vol 2 No 1 (2021): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan ITKes Wiyata Husada Samarida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.944 KB) | DOI: 10.35728/jkw.v2i1.495

Abstract

Latar Belakang: End Stage Renal Disease (ESRD) merupakan penyakit ginjal kronik stadium akhir yang perlu dilakukan terapi dialysis. Saat terapi hemodialisis dampak yang paling dominan dirasakan adalah fatigue. Faktor-faktor yang berhubungan dengan fatigue adalah kadar hemoglobin, lamanya menjalani hemodialisis, perubahan tekanan darah, dan Inter Dialysis Weight Gain (IDWG). Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang berkorelasi dengan fatigue pada pasien ESRD yang menjalani hemodialysis. Metode: Penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 30 dengan kriteria pasien telah menjalani hemodialisis kurang lebih 2 kali dan dalam keadaan sadar serta kooperatif. Pengukuran variabel dilakukan dengan pengukuran/observasi dan menggunkan kuesioner FACIT fatigue scale versi 4 secara online. Hasil: hasil penelitian ini didapatkan kadar hemoglobin nilai median 7,95 (min 5,00 max 13,50), lamanya menjalani hemodialisis median 14,00(min 2 max 96), tekanan darah sistol mean 155,76 (SD = 26,11), diastol mean 79,93 (SD = 12,39), IDWG mean 2,45 (SD = 1,169), fatigue median 44,0 (min 15 max 50). Uji korelasi fatigue dengan kadar hemoglobin (p value 0,379, r = -0,167), lamanya menjalani hemodialisis (p value 0,007, r = -0,479), tekanan darah sistol (p value 0,565, r = -0,109), diastol (p value 0,195, r = 0,234), IDWG (p value 0,525, r = -0,121). Kesimpulan: Yang artinya adanya korelasi bermakna untuk lamanya menjalani hemodialisis dengan fatigue. Tidak ada korelasi bermakna antara kadar hemoglobin, tekanan darah, dan IDWG dengan fatigue.
Korelasi Stigma Sosial Dengan Depresi Pada Pasien Tuberkulosis Paru Heni Puspita Sari; Kiki Hardiansyah Safitri; Siti Kholifah; Desy Ayu Wardani
Jurnal Keperawatan Wiyata Vol 2 No 2 (2021): Volume 2, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan ITKes Wiyata Husada Samarida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jkw.v2i2.493

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Tuberkulosis Paru (TB) merupakan penyakit infeksi dan masa penyembuhan yang lama sehingga tidak jarang penderita tuberkulosis paru mendapatkan stigma sosial yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya depresi pada pasien tuberkulosis paru. Tujuan: Menganalisis arah korelasi stigma sosial dengan depresi pada pasien tuberkulosis paru. Metode: Desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan data Consecutive Sampling. Sampel yang digunakan sebesar 46 responden masyarakat disekitar pasien tuberkulosis paru dan 22 responden tuberkulosis paru yang menjalani pengobatan, masih sehat dan tidak rawat inap. Pengumpulan data dengan kuesioner stigma sosial dan BDI (Beck Depression Inventory). Uji dengan menggunakan korelasi person. Hasil: Skor rerata stigma sosial 37,07 (SD: 8,928, min-max: 15-45). Skor rerata BDI (Beck Depression Inventory) 51,18 (SD: 9,669, min-max: 26-63). Uji korelasi person didapatkan (pvalue 0,47, r -0,294). Kesimpulan: Adanya korelasi dengan arah negatif antara stigma sosial dan depresi pada pasien tuberkulosis paru dengan kekuatan sedang dimana semakin rendah stigma maka akan semakin tinggi depresi pasien tuberkulosis paru.