Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis

AKUMULASI LOGAM BERAT (Pb, Cd, Hg) PADA KARANG Acropora aspera DI PERAIRAN POMALAA SULAWESI TENGGARA Tasabaramo, Ilham Antariksa; Neviaty P. Zamani; Lalang; Syadiah, Essa Annisa; Riska, Riska
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v14i1.37553

Abstract

Karang merupakan salah satu organisme yang sensitif terhadap perubahan fisik dan kimia lingkungan laut. Terumbu karang di perairan Pomalaa mulai terancam karena adanya pertambangan Nikel. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kualitas perairan terhadap terumbu karang, dan tingkat akumulasi logam berat (Pb, Cd, dan Hg) di perairan dan pada karang (Acropora aspera) di perairan Pomalaa. Sampel diambil pada 4 stasiun dengan parameter yang diukur adalah suhu, oksigen terlarut, pH, salinitas, kecerahan perairan, kecepatan arus, nitrat dan fosfat. Sampel air laut pada setiap stasiun diambil menggunakan botol sampel berukuran 500 ml dan ditambahkan HNO3 sebanyak 5 ml. Sampel karang diambil pada kedalaman 5-10 m sebesar 3-5 cm, kemudian dipreparasi dan dianalisis menggunakan metode Atomic Absorption Spectrometer (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam di air dan karang memiliki nilai yang berbeda. Akumulasi logam berat pada sampel air melebihi ambang batas baku mutu air laut untuk biota laut. Akumulasi logam berat pada kerangka karang memiliki konsentrasi yang berbeda untuk setiap jenis logam. Konsentrasi logam Pb yang terakumulasi pada karang berkisar antara 1,20-28,40 mg/kg. Konsentrasi logam Cd berkisar antara 12,06-18,53 mg/kg, sedangkan konsentrasi logam Hg yang terakumulasi berkisar antara 0,03-1,70 mg/kg. Konsentrasi logam yang terakumulasi pada karang lebih besar dari pada di air. Karang memiliki kecenderungan tinggi dalam mengakumulasi logam sehingga dapat dijadikan sebagai bioindikator dalam melihat tingkat pencemaran perairan.