Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam Hijau (Amaranthus Hybridus L.) evarista; Julianus Jeksen; Almaria Heliana
Gema Wiralodra Vol. 11 No. 2 (2020): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v11i2.170

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam hijau, dan mengetahui dosis optimum pupuk kandang yang dapat memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman bayam hijau (Amaratus hybridus L.) yang optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan empat ulangan yaitu : KO : 0 ton/ha, K1 : 20 ton/ha, K2 : 30 ton/ha, K3 : 40 ton/ha, K4 : 50 ton/ha, K5 : 60 ton/ha. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian pupuk kandang ayam tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar tan-1, dan berat segar ha-1. Dosis pupuk kandang ayam 60 ton/ha merupakan perlakuan pupuk terbaik untuk hasil tanaman bayam hijau (Amaratus hybridus L.) yang optimal dengan rata-rata produksi 235,06 ton/ha
Pemanfaatan Limbah Kulit Kakao (Theobroma Cacao. L) sebagai Pakan Ternak Yulius Nura Ade; Julianus Jeksen; Almaria Heliana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v5i4.379

Abstract

Cocoa pod shell waste is the largest waste generated from cocoa plants that will cause problems for the environment if not processed properly. Further processing is needed in order to reduce pollution problems. Fresh cocoa fruit shells have a good nutrient content of 88% dry matter, 11.71% crude protein, 20.79% crude fiber, 11.80% fat and 34.90% extractable material without nitrogen (BETN). However, cocoa pods have a disadvantage when given as sole feed, due to the presence of theobromine in cocoa pods. This substance can inhibit the growth of rumen microbes. It is better to do fermentation first to increase digestibility and livestock liking of the feed. Protein content in cocoa pods can play a role in helping the growth or formation of body cells, especially in young cows and support production needs in adult cows. The crude fiber contained in cocoa pods is a complex carbohydrate that is needed by livestock in launching the digestive process. Meanwhile, fat contained in cocoa pods can play an important role for the growth and development of livestock and become a reserve source of energy. Fat serves as a carrier of vitamins in the body, especially vitamins A, D, E, and K because these vitamins are the type of vitamins that can dissolve in fat.
PENGARUH LAMA PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN KIMIA TEPUNG UBI JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS L) DENGAN MENGGUNAKAN OVEN. Almaria Heliana; Rosaliana Lete; Yuyun Wahuni
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.25980

Abstract

Penelitian dengan judul pengaruh Lama Pengeringan Terhadap Karaktersitik Organoleptik Dan Kimia Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L) Dengan Menggunakan Oven. Tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh lama pengeringan terhadap kadar air dan karakteristik organoleptik tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) dan Mengetahui lama waktu pengeringan yang tepat untuk mendapatkan tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) dengan kadar air rendah dan warna yang baik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor perlakuan dengan 5 level ulangan sebanyak 4 kali sehingga memperoleh 20 unit percobaan. Perlakuan pertama menggunakan lama pengeringan 1 jam, kedua 3 jam, ketiga 5 jam keempat 7 jam dan kelima 9 jam. Pengamatan terdiri dari Uji organoleptik meliputi warna dan tekstur serta respon kimia meliputi kadar air dan antosianin. Penelitian ini menghasilkan data perlakuan terbaik hasil analisis uji organoleptik warna pada perlakuan keempat (LP4) lama pengeringan 7 jam dengan nilai 3,25, tekstur pada perlakuan kelima (LP5), lama pengeringan 9 jam dengan nilai 2,85, sedangkan analisis kimia meliputi kadar air pada perlakuan kelima (LP5) lama pengeringan 9 jam dengan nilai 4,07 dan kadar antosianin pada perlakuan kelima (LP5), lama pengeringan 9 jam, dengan nilai 16,07.