Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

METAMORFOSIS ADMIISTRASI NEGARA Lina Marliani
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 5, No 2 (2018): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dinamika.v5i2.1408

Abstract

Abstrak Administrasi Negara merupakan terjemahan dari Public Administration, dimana istilah administrasi Negara masih menjadi perdebatan di kalangan akademisi dan sampai saat ini masih belum menemukan titik temu. Public Administration ada yang menterjemahkan administrasi Negara dan ada juga yang menterjemahkan Administrasi Publik, sehingga tampak seolah-olah tampak Administrasi Negara versus Administrasi Publik. Jika administrasi Negara diibaratkan sebagai makhluk hidup, Administrasi Negara sudah mengalami perubahan (metamorphosis) dalam perkembangan paradigmanya. Perubahan ini terjadi karena administrasi negara harus menyesuaikan diri dengan perubahan/perkembangan lingkungan dan tuntutan kebutuhan masyarakat yang setiap jaman selalu berubah. Hal ini tidak lain untuk keberlangsungan hidup administrasi itu sendiri. Kata Kunci : Administrasi Negara, administrasi publik, paradigma
MOTIVASI KERJA DALAM PERSPEKTIF DOUGLAS MC GREGOR Lina Marliani
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 6, No 2 (2019): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.491 KB) | DOI: 10.25157/dinamika.v6i2.2254

Abstract

Istilah motivasi yang berarti mendorong (motivating) sering disamakan dengan istilah menggerakkan (actuating) dan mengarahkan (directing). Motivasi merupakan salah satu tugas dari seorang pemimpin, yang dapat membawa perubahan dalam organisasi. Memotivasi berarti membangkitkan semangat agar orang lain mau melakukan sesuatu tanpa ada paksaan. Motivasi berarti mendorong orang lain agar mau bergerak, berubah kearah terwujudnya pencapaian tujuan. Sedangkan motif itu sendiri merupakan pernyataan batin yang berwujud daya atau kekuatan untuk bergerak, bertindak, berusaha dalam mencapai tujuan. Pada dasarnya setiap orang memiliki motif dengan tujuan yang berbeda-beda, seperti untuk memenuhi kebutuhan, untuk mengembangkan prestasi, bahkan untuk mencapai kekuasaan. Seorang pemimpin memiliki tugas membangkitkan, mendorong, mengarahkan tindakan/usaha tersebut melalui saluran perilaku. Dalam bergerak, bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan, ada yang melakukan karena “terpaksa” dan sebagian memiliki kesadaran akan tugas yang harus dilaksanakan. Hal ini yang menjadi kajian motivasi dalam perspektif Mc Gregor.
MEMOTIVASI PEGAWAI: BUDAYA DALAM ORGANISASI MODERN LINA MARLIANI
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 4 (2015)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v1i4.2860

Abstract

Setiap individu dalam menjalani kehidupan baik di organisasi maupun di lingkungan masyarakat memiliki motif dalam dirinya.  Motif seseorang harus dibangkitkan agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan individu itu sendiri, orang lain, maupun kepentingan organisasi.  Memotivasi pegawai merupakan tugas pemimpin, dimana pemimpin sebagai penggerak yang erat kaitannya dengan budaya dan nilai-nilai dalam organisasi.  Salah satu tantangan terberat yang dihadapi pemimpin adalah bagaimana menggerakkan anggotanya agar mau dan bersedia mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan organisasi.  Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut, perlu teknik motivasi.
PENATAAN OBJEK WISATA CURUG KEMBAR BINUANG DI DESA RAKSABAYA KECAMATAN CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS Lina Marliani; Eet Saeful Hidayat; Yanti Defiana
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.7663

Abstract

Pariwisata desa mampu memunculkan banyak implikasi baik terrhadap ekonomi, sosial dan budaya.  Harapan itu dapat tewujud jika didukung oleh ide kreatif, kerja keras dan loyalitas untuk mengembangkan potensi wisata yang dimiliki oleh desa. Strategi yang tepat akan menentukan bagaimana peran pengelola dan pemerintah desa sehingga kedua pihak mampu berperan secara optimal dan sinergis. Keberhasilan pariwisata desa sangat bergantung kepada peranan pengelola dan dukungan pemerintah serta masyarakat. Ketiganya harus mampu menciptakan sinergi untuk mencapai dampak secara optimal. Sumber daya pariwisata merupakan faktor kunci yang sangat penting dalam keberhasilan pengelolaan wisata. Daya dukungnya dalam proses pembangunan desa berbasis pariwisata, maka pemerintah desa membuka jalan akselerasi pembangunan wilayah, khususnya di Desa Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis. Namun dalam pelaksanaan ditemui kendala atau hambatan sehingga rencana tidak bisa dilaksanakan dengan baik, dan hasil yang kurang sesuai dengan harapan. Hal ini pula yang terjadi dalam pengelolaan objek wisata Curug Kembar Binuang di Desa Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis yang belum optimal. Berangkat dari kondisi seperti itu, maka yang menjadi tujuan pengabdian ini adalah ingin melaksanakan pendampingan penataan obyek wisata, dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal desa yang menjadi produk nyata yang memiliki nilai  dan daya saing desa. Pelaksanaan pengabdian dimulai dengan melakukan observasi guna mengetahui permasalahan serta faktor-faktor penyebabnya, selanjutnya memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi melalui pelaksanaan diskusi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait, melaksanakan kegiatan penataan obyek wisata yang melibatkan semua unsur pemerintah desa dan masyarakat.
ANALISIS FAKTOR DAYA TARIK WISATA CURUG KEMBAR BINUANG DI DESA RAKSABAYA KECAMATAN CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS: Array Eet Saeful Hidayat; Lina Marliani; Rifki Agung Kusuma
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 7 No 4 (2021): November 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.357 KB) | DOI: 10.25157/moderat.v7i4.2553

Abstract

The regional tourism sector has a strategic and sexy role because it can support regional revenue, regional development and make a significant contribution to the economic and social development of the surrounding community. However, these expectations are not easy to achieve because many factors play a role, such as shared perceptions of stakeholders, inadequate human resource competencies, weak support from local governments and the attractiveness of destinations. This study aims to identify the factors that attract visitors to the Curug Kembar Binuang tourist attraction in Ciamis Regency, West Java, using qualitative descriptive methods, analysis using survey techniques, while the target population is 2 (two) groups, namely tourism object managers and visitors. / tour. The results showed that based on the results of the factor analysis carried out, it was identified 3 factors that became the attraction of choosing Curug Kembar Binuang as a tourist destination to visit, namely: development of tourist attractions through exploring regional potential, providing facilities and infrastructure to support tourism objects so as to provide comfort, and accessibility that is easy to use and reach by visitors/tourists.
KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA PANANJUNG KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN Pamela Anugrah; Kustiawan Kustiawan; Lina Marliani
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 10, No 3 (2023): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dak.v10i3.11755

Abstract

Belum optimalnya peran pemerintah desa dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat serta mensejahterakan masyarakat desanya adalah potret buram tata kelola yang menjadi bagian persoalan mendasar ditengah desakan tuntutan publik terhadap peningkatan kualitas pelayanan di semua sektor. Pada tataran realitas dalam proses penyelenggaraan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah desa masih terjadi kesenjangan yang cukup lebar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan administrasi kependudukan di desa Pananjung kecamatan Pangandaran kabupaten Pangandaran. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan peristiwa maupun fenomena yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Fokus penelitiannya adalah kualitas pelayan administrasi kependudukan di desa Pananjung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan administrasi kependudukan di desa Pananjung belum oftimal karena dalam proses pemberian layanan ada beberapa indikator yang belum berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan dimensi tangible (bukti fisik), reliability (kehandalan), dan competence (kompeten), yang antara lain masih terbatasnya penyediaan sarana dan prasarana pendukung layanan serta kurangnya keterbukaan informasi kepada masyarakat mengenai prosedur pelayanan, dan kompetensi petugas yang belum memadai. Sedangkan dalam dimensi responsiveness (pertanggungjawaban), courtesy (sopan), credibility (jujur), security (aman), access (kemudahan), communications (komunikasi), dan understanding the customer (mengerti akan pelanggan) telah berjalan dengan baik.