p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Batakarang
Harijono
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Undana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KERUSAKAN JALAN DI NDAJANG DESA LUNGAR TERHADAP ARUS LALU LINTAS MOCOK - RUTENG KABUPATEN MANGGARAI: ANALYSIS OF ROAD DAMAGE IN NDAJANG LUNGAR VILLAGES AGAINST MOCOK - RUTENG TRAFFIC FLOW MANGGARAI REGENCY ROUTE Arganisius Lampur; Harijono; Ketut Mahendra Kuswara
BATAKARANG Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.954 KB)

Abstract

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel. Kondisi jalan yang baik menjadikan pengguna jalan merasa nyaman dan aman setelah melewatinya. Selain itu kondisi jalan yang baik akan bisa berkontribusi pada daerah yang dilaluinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan dan tingkat kerusakan mengunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Diperlukan data survei di lapangan tentang jenis-jenis kerusakan, luas suatu kerusakan jalan dan dokumentasi gambar. Setelah data-data di atas diperoleh, maka selanjutnya dilakukan analisis tingkat kerusakan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) untuk mendapatkan nilai analisa hasil keputusan dengan metode PCI. Hasil survei jenis-jenis keruskan menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan di Ndajang Desa Lungar Kabupaten Manggarai. Jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan di Ndajang Desa Lungar Kabupaten Manggarai adalah Lubang (Pathole), Pelepasan butir (ravelling), Retak kulit buaya (Alligator cracking), Retak kotak-kotak (Block crack), Keriting (Corrugation). Jenis kerusakan dominan adalah Lubang (Photoles) dengan luas kerusakan adalah 66125,415 m² dengan presentase kerusakan yaitu 68,15 %. Menghasilkan nilai rata – rata nilai Pavement Condition Index (PCI) untuk seluruh unit sampel adalah 24,133 dengan Rating Very Poor. Jenis penanganan jalan tersebut adalah dengan adanya peningkatan jalan.
KELAYAKAN TEKNIS PENGGUNAAN PASIR KALI WATULEMAN KABUPATEN SIKKA SEBAGAI BAHAN BANGUNAN: TECHNICAL FEASIBILITY OF USING KALI WATULEMAN SAND IN SIKKA DISTRICT AS A BUILDING MATERIAL Elias Dominikus Sina; Asrial; Harijono
BATAKARANG Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.858 KB)

Abstract

Di Kabupaten Sikka khususnya di Kota Maumere dan wilayah sekitar tempat pengambilan pasir, masyarakat menggunakan pasir dari kali Watuleman sebagai agregat halus untuk pembangunan sarana fisik, namun belum diketahui kualitas pasir yang dihasilkan dari pasir kali Watuleman. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan teknis pasir kali Watuleman desa Manu Bura, kecamatan Nelle, kabupaten Sikka sebagai bahan bangunan berdasarkan pengujian fisik pasir, dan mengetahui kuat tekan mortar proporsi campuran (1Pc:3Psr, 1Pc:4Psr, 1Pc:5Psr, 1Pc:6Psr, 1Pc:8Psr) dengan ukuran benda uji 5 cm x 5 cm x 5 cm pada umur pengerasan mortar 28 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil pengujian sifat fisik, analisis saringan diperoleh nilai Modulus Halus Butir (MHB) sebesar 3,64, presentase kadar lumpur sebesar 4 %, berat jenis curah (Bulk) sebesar 1,815 gram, berat jenis kering jenuh permukaan (SSD) sebesar 1,852 gram, berat jenis semu sebesar (Apparent) sebesar 1,885 gram, penyerapan air sebesar 2,041 %, kadar air sebesar 2,041 %, berat volume padat sebesar 1490,918 kg/m³. Pada pengujian kuat tekan mortar, kuat tekan mortar pada variasi campuan 1 PC : 3 Psr tergolong mortar tipe N dengan nilai kuat tekan rata-rata pada angka 12,01 MPa, 1 PC : 4 Psr tergolong mortar tipe N dengan nilai kuat tekan rata-rata 9,29 MPa, 1 PC : 5 Psr tergolong mortar tipe N dengan nilai kuat tekan rata-rata 6,15 MPa, 1 PC : 6 Psr tergolong mortar tipe N dengan nilai kuat tekan rata-rata 5,52 MPa, sedangkan variasi campuran 1 PC : 8 Psr tergolong mortar tipe O dengan nilai kuat tekan rata – rata 3,13 MPa. Dari ke lima variasi campuran yang digunakan semuanya menghasilkan kuat tekan mortar sesuai dengan standar, maka pasir kali Watuleman layak digunakan sebagai agregat halus pembuatan mortar.
REDESAIN AREA SMK NEGERI 5 KUPANG DENGAN KONSEP EKO-ARSITEKTUR: RE-DESIGN OF SMK NEGERI 5 KUPANG AREA WITH ECO-ARCHITECTURE CONCEPT Yohanes R. Ndjurumana; Jakobis J. Messakh; Harijono
BATAKARANG Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan Undana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.235 KB)

Abstract

SMK Negeri 5 Kupang adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang terletak di Jl. Nanga Jamal Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini memiliki luas lahan 4673 m² dengan 44 unit ruangan terbangun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi lingkungan fisik SMK Negeri 5 Kupang, dan menghasilkan suatu desain pembangunan di tinjau dari konsep desain eko-arsitektur. Konsep ini mengutamakan keseimbangan antara lingkungan alam dan manusia. Penelitian ini adalah jesin penelitian deskriptif. Variabel yang dinilai adalah tata ruang, pencahayaan, penghawaan, saluran keliling, saluran pembuangan, septic tank, sumur resapan, air bersih, KM/WC, tempat sampah, koefesien dasar bangunan, koefesien daerah hijau dan konstruksi gedung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase nilai eko-arsitektur yang didapat adalah 55,7% yang terkategori kurang baik. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan fisik yang kurang baik yang teramati pada komponen saluran keliling bangunan 30%, saluran pembuangan 0%, sumur resapan 0%, dan koefesien dasar bangunan 0%, tata ruang 57%, pencahayaan 96%, penghawaan 92%, septic tank 54%, air bersih 60%, KM/WC 70%, koefesien daerah hijau 100%, dan konstruksi gedung 85%. Dari hasil penilaian ini kemudian dihasilkan model desain area sekolah yang menerapkan konsep eko-arsitektur.