Ground water is stored in layers called aquifers. These aquifers can be found in coastal plains, foothills, inter-mountain valleys, alluvial plains and karst topographic areas. The village of Buntu sugi, located in the foothill area in the form of alluvial plains and a little karst topography in the north. Buntu Sugi Village has four ground water sources in the form of springs. The four springs are Bubun Salle, Bubu Sudu, Bubun Matua, and Wailandan. All these springs are used by the community for daily living needs for cooking and for drinking water and used for agriculture. The condition of water resources in Buntu Sugi Urban Village is decreasing quantity and quantity is smaller flow rates in the dry season and a higher turbidity level in the rainy season. The efforts made in this community service are to educate the community on how to conserve springs or ground water and how to process polluted ground water so that it is suitable for use. Furthermore, training will be given to the appropriate technology community that can be used in the process of processing and purifying polluted water. The training on making Biopori Infiltration Holes and making water purification equipment has given the ability for participants. --- Air tanah tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst. Kelurahan Buntu sugi yang berada di daerah kaki gunung berupa dataran alluvial dan sedikit topografi karst di bagian utara. Wilayah Kelurahan Buntu Sugi terdapat empat sumber air tanah berupa mata air yaitu Bubun Salle, Bubun Sudu, Bubun Matua, dan Wailandan. Seluruh mata air tersebut digunakan masyarakat untuk keperluan hidup sehari-hari untuk memasak, untuk air minum dan kebutuhan pertanian. Penurunan kuantitas dan kuantitas ditandai dengan debit aliran yang semakin kecil pada musim kemarau dan melimpah pada musim hujan dengan tingkat kekeruhan yang semakin tinggi. Upaya yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melakukan penyuluhan kepada masyarakat bagaimana melestarikan mata air atau air tanah dan bagaimana memproses air tanah yang tercemar sehingga layak digunakan. Tujuan pengabdian untuk melakukan edukasi kepada masyarakat pentingnya konservasi air tanah dan bagaimana teknologi konservasi air tanah dan pelatihan kepada masyarakat teknologi tepat guna (TTG) yang dapat digunakan dalam proses pengolahan dan penjernihan air yang tercemar. Pelatihan pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) dan pembuatan alat penjernihan air telah memberikan keterampilan kepada peserta untuk membuat resapan air dan alat penjernihan air.