Anis Sholihah
Departemen Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang Jl. Mayjen Haryono No.193, Malang, 65144

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Folium : Jurnal Ilmu Pertanian

Pengaruh Substrat Afkir Jamur Kayu Dan Metode Pembuatan Bibit Yang Berbeda Pada Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) Dengan Sistem Nampan Bersusun Agus Sugianto; Anis Sholihah; Siti Muslikah
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.283 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i2.2053

Abstract

Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang banyak digunakan sebagai olahan makanan, permintaan jamur merang terus meningkat menyebabkan nilai ekonominya juga terus meningkat. Selama ini budidaya jamur merang membutuhkan tempat yang luas sehingga perlu dilakukan terobosan inovasi budidaya dengan sistem nampan. Kandungan  mineral limbah media jamur kayu yang tersisa dapat digunakan sebagai campuran media tumbuh jamur merang. Pembuatan bibit metode tanam eksplan langsung baru sebatas bibit jamur kayu dan belum pernah digunakan pada jamur merang maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi jamur merang serta mengetahui analisis nilai usaha tani. Rancangan yang digunakan RAL faktorial dua faktor, faktor pertama yaitu penambahan substrat afkir jamur kayu dan faktor kedua adalah metode pembuatan bibit yang berbeda. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan secara umum tidak banyak terjadi interaksi antar perlakuan, namun secara terpisah perlakuan metode pembuatan bibit yang berbeda memiliki masa pertumbuhan yang berbeda, pada metode bibit TEL (tanam eksplan lagsung) memiliki periode masa panen total selama 20 hari dan metode BMM (biakan murni mieselum) 24 hari. Hasil analisis usaha tani penggunaan limbah jamur 40% memiliki nilai usaha tani paling tinggi dalam 11 periode tanam. Kata Kunci : Jamur Merang, Limbah Baglog Afkir, Sistem Nampan Bersusun.
Pengaruh Aplikasi Vermikompos Berbahan Aditif Pestisida Nabati Terhadap Pertumbuhan, Hasil Dan Serapan Hara N, P Dan K Tanaman Brokoli (Brassica oleracea L.) Yang Terinfeksi Hama Plutella xylostella Prayoga Gumilar Geri Winarno; Anis Sholihah; N Nurhidayati
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.743 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i2.2057

Abstract

Untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia terhadap lingkungan dalam sistem budidaya konvensional, perlu adanya teknik pengendalian alternatif secara organik dengan menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati.  Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan pengaruh aplikasi vermikompos berbahan aditif pestisida nabati terhadap pertumbuhan, hasil dan serapan hara tanaman brokoli (Brassica oleracea L.) yang terinfeksi hama Plutella xylostella. Penelitian merupakan percobaan pot menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) sederhana yang terdiri atas 14 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (pupuk dan pestisida kimia) P2 – P13 (menggunakan vermikompos berbahan aditif pestisida nabati dengan cara aplikasi yang berbeda). Variabel yang diamati adalah variabel tumbuh, hasil serapan N, P dan K tanaman.  Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P4 dan P6 memberikan pertumbuhan tanaman terbaik, perlakuan P4, P6 dan P8 memberikan berat segar total biomassa tertinggi berturut-turut dengan nilai 257,85 gram, 257,31 gram dan 250,64 gram, perlakuan P7 memberikan berat kering total biomassa tertinggi dengan nilai 37,32 gram, perlakuan P6 memberikan diameter floret terbesar dengan nilai 8,76 cm dan perlakuan P9 memberikan hasil indeks panen tertinggi dengan nilai 26,96 %. Perlakuan P4 memberikan serapan hara N dan P tertinggi dengan nilai berturut-turut  1,24  dan 0,16 gram tan.-1.   Serapan hara K tertinggi pada perlakuan P8 dengan nilai 1,36 gram tan.-1. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untuk pengendalian hama ulat Plutella xylostella secara organik, perlu aplikasi vermikompos dengan  bahan aditif daun mimba + daun pepaya dan  daun mimba + daun paitan yang dibenamkan Kata Kunci: Vermikompos, pestisida nabati, serapan hara, pertumbuhan dan hasil tanaman, brokoli (Brassica oleracea L.), hama (Plutella xylostella) 
Variasi Campuran Brangkasan Kedelai Dan Jerami Padi Terhadap Serapan N Dan Efesiensi Penggunaan N, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) Anis Sholihah; Agus Sugianto; Taqijuddin Alawiy
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.873 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i1.1912

Abstract

Brangkasan kedelai merupakan bahan organik yang mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, Brangkasan Kedelai sendiri merupakan bahan organik berkualitas tinggi karena proses dekomposisinya yang relatif cepat sehingga unsur yang dibutuhkan oleh tanaman dapat tersedia dan dapat diserap ketika tanaman membutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serapan unsur hara N yang dihasilkan dari kompos brangkasan kedelai dan jerami padi pada tanaman padi gogo serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi gogo. Rancangan yang digunakan adalah RAKsederhana dengan 5 perlakuankompos ditambah kontrol dan pembanding pupuk NPK. Pencampuran bahan organik berbeda kualitas brangkasan kedelai dan jerami padi pada komposisi D4 (25% brangkasan kedelai dan 75% jerami) dengan berbagai komposisi dapat meningkatkan serapan N 16,44% dan efisiensi penggunaan N sebesar 33,88% pada tanaman padi dibandingkan menggunakan komposisi 100% jerami. Hasil tanaman padi campuran dengan komposisi 100% brangkasan kedelai menghasilkan gabah 6,91 ton ha-1yang memberikan pengaruh terbaik dan tidak berbeda nyata dengan dengan komposisi 75% : 25% brangkasan kedelai dan jerami padi menghasilkan (6,31 ton ha-1)  dan 50% : 50%  brangkasan kedelai dan jerami padi menghasilkan (6,20 ton ha-1). Kata kunci :brangkasan kedelai, serapan N,  efesiensi N, jerami padi, padi