Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengaruh Metode Pembibitan Dan Berat Substrat Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Agus Sugianto; Anis Sholihah
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2018): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.678 KB) | DOI: 10.33474/folium.v2i2.1015

Abstract

Perkembangan budidaya jamur yang pesat saat ini ternyata tidak diikuti dengan perkembangan teknologi pembibitan dan budidayanya. Ketersediaan bibit yang langka menyebabkan keberadaan bibit menjadi faktor pembatas dalam budidaya jamur tiram yang berakibat pada mahalnya harga bibit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih yang berasal dari metode Tanam Eksplan Langsung (TEL) dan metode Biakan Murni Miselium (BMM) yang dikombinasi dengan berat substrat tanam berbeda. Penelitian dilaksanakan di laboratorium terpadu dan rumah jamur Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang pada bulan Oktober 2016 – Pebruari 2017. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah metode pembibitan (M) terdiri dari dua level yaitu m1 = metode TEL dan m2 = metode BMM. Faktor kedua adalah berat substrat (B) terdiri dari b1 (1 kg) , b2 (1,5 kg), b3 (2 kg), dan b4 (2,5 kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode TEL dapat dipakai sebagai metode alternatif dibanding metode BMM yang lebih rumit. Metode TEL menghasilkan produksi bobot segar total badan buah jamur yang lebih tinggi dari metode BMM, dengan bobot segar total badan buah berturut- turut sebesar . 951,5 g dan 919,5 g (rata-rata dua kali periode panen). Efesiensi biologi tertinggi justru terdapat pada berat substrat 1 kg (b1) sebesar 63,1% pada panen dua kali. Kata Kunci: jamur tiram putih, pembibitan, berat substrat,  efesiensi biologi
Pengaruh Substrat Afkir Jamur Kayu Dan Metode Pembuatan Bibit Yang Berbeda Pada Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) Dengan Sistem Nampan Bersusun Agus Sugianto; Anis Sholihah; Siti Muslikah
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.283 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i2.2053

Abstract

Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang banyak digunakan sebagai olahan makanan, permintaan jamur merang terus meningkat menyebabkan nilai ekonominya juga terus meningkat. Selama ini budidaya jamur merang membutuhkan tempat yang luas sehingga perlu dilakukan terobosan inovasi budidaya dengan sistem nampan. Kandungan  mineral limbah media jamur kayu yang tersisa dapat digunakan sebagai campuran media tumbuh jamur merang. Pembuatan bibit metode tanam eksplan langsung baru sebatas bibit jamur kayu dan belum pernah digunakan pada jamur merang maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi jamur merang serta mengetahui analisis nilai usaha tani. Rancangan yang digunakan RAL faktorial dua faktor, faktor pertama yaitu penambahan substrat afkir jamur kayu dan faktor kedua adalah metode pembuatan bibit yang berbeda. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan secara umum tidak banyak terjadi interaksi antar perlakuan, namun secara terpisah perlakuan metode pembuatan bibit yang berbeda memiliki masa pertumbuhan yang berbeda, pada metode bibit TEL (tanam eksplan lagsung) memiliki periode masa panen total selama 20 hari dan metode BMM (biakan murni mieselum) 24 hari. Hasil analisis usaha tani penggunaan limbah jamur 40% memiliki nilai usaha tani paling tinggi dalam 11 periode tanam. Kata Kunci : Jamur Merang, Limbah Baglog Afkir, Sistem Nampan Bersusun.
Variasi Campuran Brangkasan Kedelai Dan Jerami Padi Terhadap Serapan N Dan Efesiensi Penggunaan N, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) Anis Sholihah; Agus Sugianto; Taqijuddin Alawiy
Folium : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2019): Folium : Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.873 KB) | DOI: 10.33474/folium.v3i1.1912

Abstract

Brangkasan kedelai merupakan bahan organik yang mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, Brangkasan Kedelai sendiri merupakan bahan organik berkualitas tinggi karena proses dekomposisinya yang relatif cepat sehingga unsur yang dibutuhkan oleh tanaman dapat tersedia dan dapat diserap ketika tanaman membutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serapan unsur hara N yang dihasilkan dari kompos brangkasan kedelai dan jerami padi pada tanaman padi gogo serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi gogo. Rancangan yang digunakan adalah RAKsederhana dengan 5 perlakuankompos ditambah kontrol dan pembanding pupuk NPK. Pencampuran bahan organik berbeda kualitas brangkasan kedelai dan jerami padi pada komposisi D4 (25% brangkasan kedelai dan 75% jerami) dengan berbagai komposisi dapat meningkatkan serapan N 16,44% dan efisiensi penggunaan N sebesar 33,88% pada tanaman padi dibandingkan menggunakan komposisi 100% jerami. Hasil tanaman padi campuran dengan komposisi 100% brangkasan kedelai menghasilkan gabah 6,91 ton ha-1yang memberikan pengaruh terbaik dan tidak berbeda nyata dengan dengan komposisi 75% : 25% brangkasan kedelai dan jerami padi menghasilkan (6,31 ton ha-1)  dan 50% : 50%  brangkasan kedelai dan jerami padi menghasilkan (6,20 ton ha-1). Kata kunci :brangkasan kedelai, serapan N,  efesiensi N, jerami padi, padi
PEMANFAATAN JERAMI PADI BERLABEL 15N UNTUK MELACAK DISTRIBUSI NITROGEN DENGAN INDIKATOR TANAMAN JAGUNG Anis Sholihah; Agus Sugianto
BUANA SAINS Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.712 KB) | DOI: 10.33366/bs.v14i2.361

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui distribusi nitrogen dari residu tanaman (jerami padi=JP) yang diberikan ke dalam tanah. Jerami padi berlabel 15N berasal dari tanaman padi yang dipupuk dengan empat konsentrasi 15N ( urea) yang berbeda yaitu 0 mM (N0), 0,625 mM (N1), 2,5 mM (N2), dan 10 mM (N3) yang ditanam pada pot plastik berdiameter 30 cm berisi 5 kg pasir kuarsa dan ditempatkan pada green house. Setelah 8 minggu padi dipanen dan biomasnya dioven pada suhu 60oC selama 48 jam kemudian dianalisis kualitas residunya. Empat macam JP dengan konsentrasi 15N berbeda (N0; N1; N2; N3) ditambah satu perlakuan kontrol (K; tanpa residu JP) selanjutmya dipergunakan untuk dua macam percobaaan yaitu; 1. Percobaan inkubasi tidak tercuci untuk mengetahui dinamika mineralisasi N dalam tanah dan 2. Percobaan pot pada tanaman jagung dilakukan di green house pada pot ukuran 10 Kg tanah untuk mengetahui besarnya serapan N tanaman jagung dan distribusi N. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan konsentrasi 15N berbeda menghasilkan kualitas JP yang berbeda. JP mengandung N sebesar 1.05 - 2.04%,15N-excess 0.92 - 2.78%, lignin 4.24 – 23.54% dan polifenol 4.74 – 6.78%. Besarnya mineral nitrogen yang terlepas selama inkubasi 14 minggu 57.46% pada konsentrasi 10 mM (N3). Serapan N tanaman jagung 28,15% dari nilai tersebut 35.42% berasal dari JP yang diberikan dan 64.58% berasal dari N tanah
RESPONS DUA JENIS JAMUR KAYU YANG DIBUAT MELALUI PEMBIBITAN TANAM EKSPLAN LANGSUNG (TEL) TERHADAP SUBSTRAT YANG BERASAL DARI SAMPAH RUMAH TANGGA BERVARIASI RASIO C/N Agus Sugianto; Anis Sholihah; Priyagung Hartono
BUANA SAINS Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.587 KB) | DOI: 10.33366/bs.v14i2.339

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan untuk mengetahui respons dua jenis jamur kayu yaitu jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dan jamur kuping (Auricularia polytrica) yang telah dibuat dengan metode tanam eksplan langsung (TEL) terhadap berbagai rasio C/N substrat yang berasal dari sampah rumah tangga. Percobaan dilaksanakan mulai Januari sampai dengan Maret 2014, di rumah jamur Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama jenis jamur terdiri dua taraf (jamur tiram putih dan jamur kuping). Faktor kedua rasio C/N substrat terdiri empat taraf (10, 20, 30, dan 40). Hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa jamur tiram putih mampu tumbuh dan berproduksi lebih baik dibandingkan jamur kuping yang ditunjukkan melalui kemampuan miselium memenuhi bag-log dicapai 26,2 hari, bobot segar total badan buah dengan persamaan regresi Y = -0,4988 X2 + 36,487 X 105,37 dengan R2 = 0,9793 dan rasio C/Nopt = 36: efisiensi biologi Y = -0,85 X2 + 5,665 X 23,875 dengan R2 = 0,9518 dan rasio C/Nopt = 33
Pengawetan dan Pemberian Nilai Tambah Produk Jamur Tiram Putih Menjadi Sate dan Bakso Jamur Agus Sugianto; Anis Sholihah
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 6, No 2 (2021): May 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v6i2.5174

Abstract

The unsolved problem of mushroom farmers in Blayu village is post-harvest handling and adding value to mushroom fruit bodies, if the harvest is high, many farmers experience losses because they cannot store more than 7 days. The service was carried out in Blayu village, Wajak, Malang Regency, divided into six stages: (1). Program socialization to farmer groups; (2). Post-harvest technology extension; (3). Training and mentoring of mushroom fruit preservation technology, (4). Training and assistance in making mushroom-based fast food, (5) Procurement of infrastructure, (6) Monitoring, evaluation and reporting. The results of the service program can be concluded: 1). The mushroom farmers in the Guyub Makmur farmer group have mastered the technology of preserving white oyster mushrooms, reaching 90%; 2). Preservatives and ingredients and accessories, storage tools, tools for making mushroom meatballs and mushroom satay are available; 3). 100% of farmer groups can make satay and mushroom meatballs and start a business selling mushroom meatballs, the income of farmer groups increases between 55% - 65% compared to before; 4). An IPR has been produced entitled "Mushroom Storage Model and Postharvest Management with the recording number from the Director General of IPR 000187424".DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v6i2.5174
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Lima Varietas Bawang Putih (Allium sativum L.) Akibat Serangan Hama Ulat (Spodoptera exigua) nurhadiyanti rochmana; Agus Sugianto; Novi Arfarita
AGRONISMA Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : AGRONISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon lima varietas bawang putih (Allium sativum L.) dari aspek pertumbuhan dan produksi terhadap serangan hama ulat bawang (Spodoptera exigua) serta mengetahui pola serangan hama (Spodoptera exigua) yang merugikan tanaman bawang putih (Allium sativum L.). Penelitian ini merupakan percobaan pot yang dilakukan di BALIJESTRO (Balai Penelitian Jeruk dan Tanaman Tropikal) yang berlokasi di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kebun Percobaan Tlekung terletak pada ketinggian ± 950 mdpl yang dimulai pada bulan Agustus hingga Desember 2018. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) sederhana dengan 5 perlakuan diulang sebanyak 4 kali dengan susunan perlakuan sebagai berikut: V1 : Varietas Lumbu Hijau; V2 : Varietas Lumbu Kuning; V3 : Varietas Tawangmangu Baru; V4 : Varietas Lumbu Kayu; V5 : Varietas Lumbu Putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas bawang putih yang paling peka terhadap serangan hama utama adalah pada pelakuan varietas (V1) atau varietas lumbu hijau. Hal ini disebabkan karena populasi Spodoptera exigua bisa menyerang disepanjang musim dan bisa merugikan tanaman bawang putih  pada pertumbuhan maupun pada hasil produksi yang menyerang bagian daun dengan serangan mencapai 54,94%.
PENGARUH METODE APLIKASI VERMIKOMPOS DAN JUMLAH TANAMAN PER POT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA SISTEM HIDROGANIK iwan ashari; Agus Sugianto; Nurhidayati Nurhidayati
AGRONISMA Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : AGRONISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aimed to determine the interaction of vermicompost application methods and the number of plants in pots on the growth and yield of lettuce plants. This research was conducted in the coop of Agriculture at the Islamic University of Malang and plastic houses on the street MT. Haryono 198, Dinoyo, Lowokwaru District, Malang City with a height of approvimately 550 meters above sea level, average daily temperatures around 23 oC up to 30 oC. This research in August to December 2019. This study used a Factorial Randomized Block Design (RBD) which consists of 2 factors. The first factor is vermicompost application method consisting of two levels, that is M1 (vermicompost mixed with planting media) and M2 (vermicompost is applied in the form of liquid fertilizer. Factor 2 that is number of plants in a pot (P) which consists of 3 levels, that is P1 (number of plants 1 in a pot), P2 (number of plants 2 in a pot) and P3 (number of plants 3 in a pot) from 2 factors obtained 6 treatment combination with 3 replication and plant samples 5.              The results of this study indicate that in general there is no real interaction between vermicompost application method and the number of plants in pots growth parameters. However the yield parameters show a significant effect on lettuce yield.
PENGARUH SUBSTRAT APKIR JAMUR KAYU DAN MACAM BRANGKASAN SUMBER NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvacea L.) DENGAN SISTEM NAMPAN BERSUSUN ilvi restiani dewi; Agus Sugianto; Istirochah Pujiwati
AGRONISMA Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : AGRONISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Straw mushroom (Volvariella volvacea L.) has high nutritional value and good prospects for development. The straw mushroom market is still wide, while the supply is still low, it becomes an opportunity to cultivate it. This study aims to determine the response of the growth, yield and economic value (R/C ratio) of straw mushroom by adding wood fungus rejects substrate with different percentage and type of nitrogen source stover using a stacking tray system. This study using a Factorial RCD with two factors. The first factor is the percentage of wood fungus rejects substrate: A0 (control), A1(10% woody rejects substrate), A2 (20% woody rejects substrate), A3 (30% woody rejects substrate) and A4 (40% woody rejects substrate). The second factor is type of nitrogen source stover: N1 (leucaena), N2 (arachis) and N3 (gliricidia). The statistical test used analysis of variance ANOVA and BNJ follow-up level of 5%. The results of this study showed that there was no interaction between the two factors that were tried, but separately the percentage of wood fungus rejects substrates and types of stover had a significant influence on the parameters of observation. Wood mushroom reject substrate 40% gave the best response to almost all parameters of observation. While lamtoro stover gives a better response compared to arachis and gliricidae. The results of farming analysis using. Leucena stover have the highest farming value Rp. 48.004.917,- in 11 planting periods.
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS LIMBAH PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SERAPAN NITROGEN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) roudhotul chasanah; Anis Sholihah; Agus Sugianto
AGRONISMA Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : AGRONISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corn is one of the most cultivated cereals that plays an important role in meeting food needs so that the production of corn plants is increasing every year. To increase the production of corn, farmers usually use inorganic fertilizer, but in the long run, the use of inorganic fertilizer is not effective, especially in soil fertility. This study aims to determine the effect of different compost and dosages on growth and N uptake of corn plants and to obtain the optimum dosage of each compost to increase N uptake of corn plants. This research was placed in a plastic house in Losari village, Singosari, Malang with a factorial RAK experimental design with Control, where there were two factors, each factor there were four levels, namely the first factor: P1 = straw compost, P2 = soybean compost, P3 = bean compost soil, and P4 = sugarcane compost, whereas the second factor is D1 = 5 tons / ha, D2 = 10 tons / ha, D3 = 15 tons/ha, and D1 = 20 tons / ha. There are 16 combinations plus control = 17 treatments, 17x 3 replications x 3 samples = 153 experimental units. Data analysis used 5% Anova if it was tested further using a 5% BNJ and to determine the optimum dose regression analysis was performed. The results showed that separately the P3 treatment gave the best results on parameters of plant height, stem diameter, number of leaves, and leaf area. P3 treatment gives the best optimum dosage results on N-total uptake with a determination value of 94.46%; the optimum dose obtained is 11.44 tons/ha.