Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

INDUSTRIALISASI INDONESIA : KE MANA ?) Pamungkas, Sri Bintang
Manajemen Bisnis Syariah Nomor : 02/Th. V Vol.10 Agustus 2011
Publisher : Manajemen Bisnis Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.68 KB)

Abstract

China is always a super-power in the past as well as at present after World WarII ,one of the Veto Holder in the UN among other super-power such as United States ofAmerica, Rusia, Great Britain, and French.For some decade Cina was a closed behind“bamboo curtain” country under communism, but now Cina is open and shows itsmastery in industry and high tech including outer-space tercnology.The rise of China economy and industry gives competitive pressures especiallyin ASEAN countries which leads to the formation of CAFTA ( China ASEAN FreeTrade Area ). Meanwhile GATT (General Agreement on Tariff and Trade) which laterbecome WTO (World Trade Organization) for a more just international-global trade isstill far from successful. How is Indonesian industry so far in facing the competition ?Indonesia is a country rich of resource endowments with a big number ofpopulation as a human resource. Processing ang manufacturing industrieshavebeendeveloped since the Independence day of 1945 with an accelerating progressof manufacturing in the New Order beginning in 1967/1968. The import substitutionindustry for saving devisa and increasing employment opportunity is always inquestions and later increase the demand of export promotion especially for non-oiland gas commodities.The challenging gigantic growth of China should be responsed by a new systemand “new regime” which can face the challenge.Keywords: industrialization, economic cooperation, international trade, competition
PREDIKSI KONDISI FUNGSIONAL PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN PROGRAM HDM-4 Sri Bintang Pamungkas; Suryo Hapsoro Tri Utomo; Agus Taufik Mulyono; Latif Budi Suparma
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jhpji.v7i2.5054.97-106

Abstract

Abstract Road maintenance and improvement programs that are not optimal will have an impact on decreasing the functional condition of the road pavement. The functional condition of the road pavement can be predicted to estimate the potential damage that will occur. The road section of Sleman City Border–Yogyakarta City Border is a national road section that is the main route for the distribution of goods and people from Central Java Province to Special Region of Yogyakarta Province, and vice versa. The road segment must always be in a stable condition. This study aims to predict the functional condition of the pavement on the Sleman City Border–Yogyakarta City Border, using HDM-4 software. Prediction is done using 3 scenarios, namely: (1) do-nothing, (2) do-minimum, and (3) do-something. This study shows that the do-something scenario is the most appropriate scenario compared to the do-nothing scenario and the do-minimum scenario. Keywords: road maintenance; road improvement; road pavement; functional condition of the pavement. Abstrak Program pemeliharaan dan peningkatan jalan yang tidak optimal akan berdampak pada penurunan kondisi fungsional perkerasan jalan. Kondisi fungsional perkerasan jalan dapat diprediksi untuk memperkirakan potensi kerusakan yang akan terjadi. Ruas Jalan Batas Kota Sleman–Batas Kota Yogyakarta, merupakan ruas jalan nasional yang menjadi jalur utama distribusi barang maupun orang dari Provinsi Jawa Tengah ke Provinsi DI Yogyakarta, dan sebaliknya. Ruas Jalan tersebut harus selalu diupayakan berada dalam kondisi mantap. Studi ini bertujuan untuk melakukan prediksi kondisi fungsional perkerasan jalan pada Ruas Jalan Batas Kota Sleman–Batas Kota Yogyakarta, dengan menggunakan software HDM-4. Prediksi dilakukan dengan menggu-nakan 3 skenario, yaitu: (1) do-nothing, (2) do-minimum, dan (3) do-something. Studi menunjukkan bahwa skenario do-something merupakan skenario yang paling tepat dibandingkan dengan skenario do-nothing, maupun skenario do-minimum. Kata-kata kunci: pemeliharaan jalan; peningkatan jalan; perkerasan jalan; kondisi fungsional perkerasan jalan.
PENERAPAN SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING DAN DISCRETE EVENT SIMULATION UNTUK PERBAIKAN TATA LETAK MESIN PABRIK DI INDUSTRI KOMPONEN ALAT BERAT DARMAWAN YULIANTO; SRI BINTANG PAMUNGKAS
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol 6, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : JURNAL TEKNIK INDUSTRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1718.247 KB) | DOI: 10.35968/jtin.v6i2.226

Abstract

Aplikasi dari metode penyusunan tata letak Systematic Layout Planning dan kemudian dievaluasi dengan Discrete Event Simulation menggunakan perangkat lunak Tecnomatix Plant Simulation untuk menghasilkan alternatif tata letak mesin pabrik yang lebih sesuai dengan produk yang ada di industri komponen alat berat saat ini dan lebih efisien dari sisi jarak perpindahan barang, waktu perpindahan barang, dan jumlah hasil produksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi Systematic Layout Planning dan Discrete Event Simulation dapat memperpendek jarak perpindahan produk sebesar 32% setahun, mempercepat waktu perpindahan produk sebesar 27% setahun, dan meningkatkan jumlah hasil produksi sebesar 6% setahun.Kata kunci :Tata letak mesin, Systematic Layout Planning, Discrete Event Simulation
Survey Keberhasilan Implementasi Teknologi Sistem Informasi Kesehatan Barupada Perawat sebagai Pengguna di Rumah Sakit Permata Bunda Wahyu Joko Pamungkas; Sri Bintang Pamungkas; Aglita Janis Rupita
Jurnal Permata Indonesia Volume 11, No.2, November 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.142 KB) | DOI: 10.59737/jpi.v11i2.69

Abstract

Semakin banyak teknologi baru yang tersedia dalam asuhan keperawatan yang dapatmeningkatkan kualitas asuhan, mengurangi biaya, atau meningkatkan kondisi kerja. Namun,efek tersebut hanya dapat dicapai jika teknologi digunakan sebagaimana mestinya. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang faktor penentuyang mempengaruhi keberhasilan pengenalan teknologi baru seperti yang dipersepsikan olehstaf perawat. Sampel penelitian ini adalah staf perawat yang representatif secara nasional (sudahteregistrasi ners), di antaranya 93 (83%) menyelesaikan kuesioner survei tentang pengalamanmereka dengan teknologi yang baru diperkenalkan. Peserta adalah perawat yang bekerja dirumah sakit di wilayah kabupaten Banyumas. Hasil yang didapatkan adalah setengah dariresponden dihadapkan pada pengenalan teknologi baru dalam tiga tahun terakhir. Hanyasetengah dari mereka yang menilai pengenalan teknologi sebagai hal yang positif. Faktor yangpaling sering disebut sebagai penghambat penggunaan aktual terkait dengan (jenis) teknologi itusendiri, seperti malfungsi, kemudahan penggunaan, relevansi bagi pasien, dan risiko bagipasien. Selanjutnya staf perawat menekankan pentingnya strategi inovasi yang memadai.