I Nyoman Miarta Putra
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Cultoure: Jurnal Ilmiah Pariwisata Budaya Hindu

KEBERADAAN BATU PULAKI BALI DALAM KONTEKS SOSIO RELIGIUS MASYARAKAT DESA BANYU POH KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG I Nyoman Miarta Putra; Ida Bagus Putu Eka Suadnyana
Cultoure: Jurnal Ilmiah Pariwisata Budaya Hindu Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/cultoure.v4i2.3716

Abstract

Batu Pulaki sebagai salah satu bentuk kekayaan alam Bali sekaligus sebagai warisan di dalam kehidupan budaya masyarakat di Bali. Pengetahuan terhadap jenis, kandungan, fungsi serta hubungannya dengan kehidupan sosio religius masyarakat di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan secara lebih detail mengenai batu Pulaki dalam konteks sosio religius masyarakat Desa Bayupoh. Untuk menjelaskan masalah di atas penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam hal ini, penulis terlibat secara langsung dalam pemerolehan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan informan di kawasan Pulaki Bali. Selain itu penelitian ini menggunakan jenis data pustaka seperti, buku, skripsi, jurnal, media internet, dan sebagainya yang menunjang penelitian. Untuk menjawab permasalahan, peneliti menggunakan Teori Fungsional Struktural. Dari penelitian yang dilakukan, didapat temuan yaitu keberadaan batu pulaki pada kawasan suci yang di dalamnya terdapat pura Agung Pulaki dan beberapa pura pasanakan yang ada di sekeliling pura Pulaki. Hal ini menunjukkan bahwa dereta wilayah Pulaki dengan beberapa pura yang ada disana sebagai peninggalan peradaban Hindu merupakan pusat aktivitas sosial dan spiritual. Pulaki sebagai kawasan suci dan batu Pulaki sebagai salah satu simbol sarana ritual keagamaan masyarakat secara historis dan teologis memberikan satu bantuan pemahaman keagamaan kepada masyarakat. Batu pulaki oleh masyarakat Desa Banyupoh digunakan untuk pedagingan dan panca datu, selain itu keberadaan batu pulaki juga digunakan sebagai palinggih, sebagai media pemujaan oleh masyarakat Hindu di Desa Banyupoh. Dalam inovasi dan perkembangannya batu pulaki telah bertransformasi menjadi beberapa produk kesenian sebagai aksesoris, tempat tirta dan berbagai jenis kesenian patung.