p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Herb-Medicine Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis In Silico Senyawa Aktif Batang Kayu Bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) Sebagai Terapi Psoriasis Budi Eko Prasetyorini; Arie Kusumawardani; Fatimah Fitriani; Putri Ooktriana Rachman; Nathania Amelinda; Anggia Ramadhani
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2022): Herb-Medicine Journal Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v5i2.12744

Abstract

Background :  Innovative topical psoriasis therapy continues to be developed, Spatholobus littoralis Hassk or Bajakah has antipsoriatic activity so can be used as a topical herbal medicine in reducing the severity of psoriasis. In silico is a computational experiment which is analogous to biological experiments in vivo and in vitro. Objective : To evaluate content of Spatholobus littoralis Hassk using in silico analysis in the treatment of psoriasis. Methods : The active compound Spatholobus littoralis Hassk extracted from the knapsack database. The simplified molecular input line entry system (SMILE) format was taken from the pubchem database. Prediction in antioxidants, antiinflammatory, antipruritic and immunosuppressive was done using a pass server. The molecular mechanism of active compounds in human body was taken from search tool for interacting chemicals (STITCH) which was predicted experimentally, then analyzed computationally. Further pathway analysis using cytoscape software. Results : There are 14 active compounds in Spatholobus littoralis Hassk have potential as antioxidants, anti-inflammatory, antipruritic and immunosuppressive are predicted to have ability test computationally tested activity but laboratory tests have not been proven or have little potential. The highest bioactivity potential of Spatholobus littoralis Hassk is antioxidants where the most important role is dihydrokaemferol with an average probable to be active (Pa) value of 0.691, the compound has ability to computationally test but in laboratory tests it has not been proven or has a small potential. Conclusions : Spatholobus littoralis Hassk is a good choice for the treatment of psoriasis.  Latar belakang : Terapi psoriasis topikal inovatif terus dikembangkangkan, Spatholobus littoralis Hassk atau bajakah memiliki aktivitas antipsoriatik sehingga dapat digunakan sebagai obat herbal topikal dalam mengurangi keparahan psoriasis. In silico merupakan percobaan komputasi yang analog dengan percobaan biologis secara in vivo dan in vitro. Tujuan : Untuk mengevaluasi kandungan Spatholobus littoralis Hassk menggunakan analisis in silico pada pengobatan psoriasis. Metode : Senyawa aktif Spatholobus littoralis Hassk yang diekstraksi dari database knapsack. Format simplified molecular input line entry system (SMILE) diambil dari basis data pubchem. Prediksi dalam antioksidan, antiinflamasi, antipruritus dan immunosupresor dilakukan menggunakan pass server. Mekanisme molekuler senyawa aktif dalam tubuh manusia diambil dari search tool for interacting chemicals (STITCH) yang diprediksi secara eksperimental, kemudian dianalisis secara komputasional. Analisis pathway lebih lanjut menggunakan perangkat lunak cytoscape. Hasil : Terdapat 14 senyawa aktif pada Spatholobus littoralis Hassk yang memilik potensi sebagai antioksidan, antiinflamasi, antipruritus dan immunosupresor diprediksi memiliki kemampuan pada aktivitas yang diuji secara komputasional, namun secara uji laboratorium belum terbukti atau memiliki potensi kecil. Potensi bioaktivitas Spatholobus littoralis Hassk tertinggi adalah antioksidan dimana yang paling berperan adalah dihydrokaemferol dengan ata-rata nilai probable to be active (Pa) 0,691 dimana senyawa tersebut secara komputasional memiliki kemampuan pada aktivitas yang diuji namun secara uji laboratorium belum terbukti atau memiliki potensi kecil. Kesimpulan : Spatholobus littoralis Hassk merupakan pilihan yang baik untuk terapi psoriasis karena memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, antipruritus dan immunosupresor serta menguntungkan dari segi ketersediaan serta keamanan.
Reaksi Reversal Pada Morbus Hansen Tipe Borderline Tuberkuloid: Tinjauan Histopatologi Fatimah Fitriani; Putri Oktriana Rachman; Budi Eko Prasetyorini; Achmad Satya Negara; Nathania Amelinda; Triasari Oktavriana; Ambar Mudigdo
Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2022): Herb-Medicine Journal April 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/hmj.v5i2.13534

Abstract

Latar belakang: Morbus Hansen (MH) merupakan infeksi kronik akibat Mycobacterium leprae yang mengenai terutama kulit dan saraf. Reaksi reversal ditandai dengan bercak eritematosa keunguan, bercak lama menjadi lebih tampak serta muncul bercak baru. Risiko silent neuropati dapat terjadi pada reaksi reversal sehingga diperlukan deteksi kerusakan saraf dini. Pemeriksaan histopatologi sebagai salah satu metode pemeriksaan yang diperlukan untuk mendukung diagnosis dan tipe MH secara tepat.Tujuan: Penulisan makalah ini bertujuan untuk melaporkan satu kasus reaksi reversal pada MH tipe borderline tuberkuloid berdasarkan tinjauan histopatologi Kasus: Seorang wanita, berusia 55 tahun mengeluhkan bercak kemerahan yang mati rasa pada regio fasialis, trunkus anterior et posterior, ekstrimitas inferior. Pasien memeriksakan ke dokter spesialis kulit dan mendapat terapi multi drug therapy (MDT) pausibasiler (PB) selama 3 bulan. Bercak kemudian menjadi lebih tampak dan bertambah disertai pengelupasan kulit, lecet, pembengkakan kedua tungkai. Pemeriksaan basil tahan asam (BTA) tidak didapatkan BTA. Pemeriksaan histopatologi pada lapisan epidermis tampak ortokeratosis tipe lamelar, atrofi epidermis dan pendataran rete ridge. Pada dermis tampak edema, granuloma dengan batas tidak tegas, histiosit epiteloid dan sel raksasa berinti banyak tipe langhans, tidak ada “gren zone”. Pada pengecatan FF tidak didapatkan BTA.Diskusi: Reaksi pada MH dapat terjadi sebelum, saat dan setelah pengobatan MDT ditandai dengan peningkatan inflamasi dan peninggian pada lesi sebelumnya. Keterlambatan dalam diagnosis dan tatalaksana pada MH dengan reaksi dapat menyebabkan kerusakan saraf yang berimplikasi pada disabilitas dan deformitas yang mempengaruhi kualitas hidup pasien.