This Author published in this journals
All Journal Craft
Ratna Panggabean
Institut Teknologi Bandung

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EKSPLORASI BOJAGI PADA PRODUK FASHION -, Nadia Tirensia; Panggabean, Ratna
Craft Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Abstrak Bojagi adalah salah satu kerajinan tradisional dari Korea yang pada dasarnya merupakan sebuah kain pembungkus dan dibuat dari satu lembaran kain utuh maupun dibuat dari potongan-potongan kain atau patchwork (jogakbo). Jogakbo merupakan gaya bojagi yang paling berkarakteristik karena terbuat dari potongan-potongan kain dengan berbagai macam bentuk geometris abstrak dan harmonisasi warna yang menyusunnya. Material yang umumnya digunakan adalah sutera, rami dan linen serta kertas buatan tangan. Jahitan sambungan pada bojagi terbagi menjadi beberapa jenis dimana jahitan sambungan antar kain tersebut membentuk sebuah garis sehingga membuat bojagi cenderung dapat dilihat dari dua sisi. Eksplorasi bojagi ini akan diaplikasikan pada produk fashion. Kata Kunci : bojagi, fashion, geometris, patchwork, tekstil Abstract Bojagi is one of the traditional crafts from Korea which is basically a wrapping cloth and made from one piece of intact fabric as well as pieces of fabric or patchwork (jogakbo). Jogakbo is the most characteristic style of bojagi because it is made from pieces of fabric with various abstract geometric shapes and colors harmonization. Materials commonly used are silk, hemp, and linen as well as handmade paper. Connection stitch of bojagi is divided into several types of which connections between the fabrics form a line that makes bojagi tends to be viewed from two sides. This bojagi exploration will be applied on fashion product.
EKSPLORASI DAN APLIKASI RAGAM HIAS BATAK DENGAN TEKNIK DIGITAL PRINTING Angelina, Olivia Christine; Panggabean, Ratna
Craft Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Abstrak Indonesia memiliki beragam jenis suku yang tersebar luas di pelosok tanah air yang membawa masing-masing keunikan tersendiri disetiap artefak yang dimiliki. Contohnya bentuk tekstil yaitu kain tenun dan ada ukiran. Suku Batak memiliki hasil tenun yang biasa disebut Ulos. Ulos memiliki arti selimut.  Namun makna dari Ulos semakin mendalam, terdapat nilai sarat kasih sayang dan pesan. Pada ukiran terdapat juga simbol-simbol yang memiliki arti eratnya hubungan manusia dengan alam. Fenomena perkembangan teknologi yang terjadi di dunia, membawa serta perkembangan tekstil menuju kearah eksplorasi tak terbatas. Berbagai tehnik diperkenalkan sebagai cara baru kepada dunia. Salah satu tehnik itu adalah digital printing.Kata Kunci : batak, ragam hias, Ulos, ukiran, digital printing Abstract Indonesia has variety of tribes that are widespread throughout the country where every tribe bring the uniqueness in each of artifacts owned. For example the form of textile fabrics and carved. Batak tribes have woven the so-called Ulos. Ulos means blanket. But the meaning of Ulos deepens; there is love and value-laden messages. In the carvings there are also symbols that have meaning close relationship with nature. The phenomenon of technological developments brings with it the development of textiles moving towards infinite exploration. Various techniques are introduced as a new way to the world. One technique that is digital printing.
EKSPLORASI DENIM DENGAN TEKNIK DESTRUKTIF Nathanael, Devin; Panggabean, Ratna
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Trend fashion di dunia selalu berubah begitu juga di Indonesia. Trend merupakan suatu fashion yang terus terulang dengan suatu pola tertentu dengan jangka waktu tertentu pula. Dapat dilihat dari gaya berpakaian tahun 1960an, 1990an, 2000an, dan seterusnya. Fashion dewasa ini sudah menjadi kebutuhan primer. Trend harus terus diikuti agar tidak ketinggalan zaman. Kain jeans merupakan kain yang terbuat dari bahan alam yaitu kapas atau populer disebut katun ( cotton ). Kain ini dibuat dari serat kapas yang dibuat kasar ditenun secara diagonal menggunakan tambahan bahan tertentu. Jeans atau yang biasa disebut denim merupakan jenis kain yang sama. Perbedaannya hanyalah pada jenis benangnya. Jeans merupakan gabungan satu jenis benang yang memiliki warna yang sama. Sedangkan denim merupakan gabungan dua jenis benang yang memiliki warna yang sama.Teknik destruktif merupakan sebuah teknik merusak kain untuk mendapaktan suatu motif, kesan, dan tekstur yang baru. Berbagai macam cara merusak kain, yaitu dengan devoure(merusak bahan organik pada kain), ripped(mengambil salah satu benang), dan bleaching(melunturkan warna).Pemilihan judul diambil dengan masalah denim yang rusak atau robek dikaitkan dengan anak band, berandalan dan kaum buruh. Dalam karya ini penulis ingin mengubah cara pandang masyarakat yang menganggap denim yang rusak sebagai barang yang murah dan tidak berkelas. Disini penulis membuat produk denim yang rusak/destruktif tetapi memiliki nilai estetis dan berkesan classy.Penelitian dan perancangan akan dilakukan dengan menggunakan metoda kualitatif, yaitu penelitian tentang riset yang besrsifat deskriptif.// //
EKSPLORASI RAGAM HIAS TENUN RANGRANG Sari Astiti, Ni Putu Padmi; Panggabean, Ratna
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Tenun Rangrang merupakan hasil kebudayaan Seraya Timur, Bali. Karakter utama berupa bolong-bolong yang terbentuk dari benang pakan yang tidak terikat dengan benang lungsi, motif geometris yang tercipta dari permainan struktur serta proses pewarnaan dengan pewarna alam memberikan keunikan tersendiri pada tenun rangrang. Namun, pengrajin tidak menyadari potensi tersebut dan selalu memproduksi kain dengan motif dan komposisi yang sama, sehingga menimbulkan kemonotonan. Buku ‘Basic Visual Concepts and Principles’ dan teori warna dari berbagai sumber dijadikan pedoman untuk memberikan desain yang inovatif. Eksplorasi terhadap tenun tersebut dilakukan dengan reka rakit dengan teknik tenun silang polos maupun reka latar dengan teknik sulam tangan.// //
EKSPLORASI TEKNIK CROCHET DENGAN TEMA WARNA EMPAT MUSIM UNTUK BUSANA MUSLIMAH Intan P., Dyah Pitaloka; Panggabean, Ratna
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Teknologi untuk menghasilkan lembaran kain saat ini semakin canggih. Namun sebelum teknologi canggih itu ditemukan, orang-orang terdahulu menghasilkan kain dengan cara manual menggunakan indera yang dimiliki. Pada jurnal tugas akhir ini, penulis mengangkat tema teknik crochet. Keunikan crochet terletak pada proses pembuatannya yang hanya menggunakan jarum kait (hakken), yang kemudian dapat menghasilkan beraneka macam motif. Pada jurnal ini dipaparkan mengenai bagaimana teknik crochet mengambil aneka warna khas yang terdapat dalam empat musim, yang kemudian dirangkai sedemikian rupa dan selanjutnya diaplikasikan pada busana muslimah. Dengan eksplorasi ini, diharapkan dapat memberikan alternatif bagi dunia fashion muslimah yang modern, modis, namun tetap syar’i.// //
APLIKASI TEKNIK BORDIR PADA PRODUK FESYEN BERTEMAKAN BORDIR Oktavia, Theresa Gestani; Panggabean, Ratna
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Burlesque secara umum adalah seni panggung yang berasal dari Italia, berkembang di Eropa dan menemukan “rumah baru” di panggung broadway New York. Dari yang awalanya adalah hiburan kelas rendah berupa dagelan dan acara musik, hingga panggung megah menampilkan showgirls berpakaian minim dan glamour. Teknik bordir digunakan untuk merealisasikan gaya burlesque terhadap produk fesyen. Teknik ini memiliki karakter yang khas dan kuat dan dapat mewujudkan efek yang diinginkan dalam menciptakan image burlesque. Karya ini mengadepankan karya visual yang cantik dan berani, di buat untuk memperkaya wawasan bangsa Indonesia akan gaya burlesque, sekaligus membuktikan sekali lagi bahwa teknik bordir tidak lekang oleh waktu. Karya ini dibuat bagi para wanita yang tidak takut untuk mengeksplor sensualitasnya, juga menghargai ironi hidup dan perbedaan.// //
MOTIF BATIK DENGAN APLIKASI TAMBOUR BEADING & EMBROIDERY PADA PRODUK TEKSTIL Ningrum, R.A. Dyanisa Wahyu; Panggabean, Ratna
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Kain bermotif batik, di pasar lokal maupun internasional, umumnya adalah kain dengan teknik print. Kain print bermotif batik dinilai repetitif dan monoton secara tekstur, walau tampak menarik secara visual dua dimensi. Batik memiliki ragam motif yang dapat dieksplorasi dan diaplikasikan di atas kain dengan teknik yang lebih inovatif untuk memperkaya tekstil di Indonesia.Tambour beading & embroidery, sebuah teknik bordir dan payet couture profesional sejak abad ke-18, menjadi salah satu solusi dalam mengenalkan kembali ragam motif batik dengan pendekatan baru, mengaksentuasi motif batik, dan mengangkat nilai jual kain bermotif batik tanpa menghilangkan karakter asli dari motif batik. Pada penelitian ini dilakukan penerapan teknik tambour beading & embroidery pada kain bermotif batik untuk memberikan tekstur dan elemen estetis agar dapat menambah daya jual dan menarik minat pasar baik lokal maupun internasional.Teknik bordir dan payet tambour dapat memperkaya dunia kriya bordir dan tekstil Indonesia. Pengerjaan kain dengan teknik tambour memiliki waktu yang relatif lebih cepat dibandingkan teknik bordir manual. Teknik tambour dapat menjadi tambahan pengetahuan dan teknik alternatif untuk meningkatkan kapabilitas pengrajin bordir dan payet di Indonesia.
EKSPLORASI CORAK BATIK BELANDA DENGAN EFEK TIGA DIMENSI Tsalashra, Andhieza; Panggabean, Ratna
Craft Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Batik merupakan teknik menggambar di atas kain dengan media canting dan malam. Membatik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Kepopuleran batik, terutama batik corak Indonesia, melejit setelah kasus klaim Malaysia terhadap batik. Batik di Indonesia mulai kembali mendapat perhatian besar dan motifnya digunakan ke berbagai produk.Sayangnya, masih banyak golongan muda yang kurang menaruh perhatian terhadap batik Indonesia. Batik Belanda adalah salah satu batik pesisir yang merupakan bentuk akulturasi budaya Eropa dan Indonesia. Motif dalam batik Belanda mudah dikenal, seperti motif dongeng Si Tudung Merah dan Cinderella misalnya. Batik Belanda memiliki warna-warna cerah yang tergolong berani dibandingkan dengan batik lainnya, seperti warna merah muda.Untuk menarik golongan muda terhadap batik diperlukan inovasi dan pendekatan baru dalam kain batik yaitu dengan mendesain ulang motif batik Belanda ke bentuk yang lebih sederhana dan dengan melakukan manipulasi kain batik dengan efek tiga dimensi. Dengan kombinasi akulturasi, warna-warna cerah, desain-desain baru dan efek tiga dimensi pada kain akan tercipta inovasi baru kain batik yang dapat menarik perhatian golongan muda terhadap salah satu warisan budaya Indonesia ini.
PENERAPAN CITRA WAYANG DENGAN TEKNIK SULAM TUSUK JELUJUR UNTUK PRODUK INTERIOR Mutiasari, Rahajeng Nuri; Panggabean, Ratna
Craft Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai kesenian. Salah satu kesenian Indonesia adalah wayang. Wayang adalah suatu bentuk senipertunjukan tradisional Indonesia. Seni pertunjukan Wayang asli Indonesia yang kaya akan tradisi ini sudah mulai sulit ditemukan. Seni pertunjukanwayang ini terganti oleh pertunjukan lain yang lebih modern, sehingga dibutuhkan sebuah media atau karya modern untuk mengangkat kembali senipertunjukan wayang kepada masyarakat. Citra wayang ini akan diterapakan sebagai produk interior yang menggunakan teknik sulam tusuk jelujur.Sulam tusuk jelujur adalah sebuah teknik sulam yang paling sederhana dan telah dikenal oleh masyarakat. Detail dan tekstur pada teknik sulam tusukjelujur ini akan menciptakan kesan yang unik dan berbeda. Produk ini juga akan akan ditampilkan secara berlapis-lapis / layer yang akanmenciptakan bayangan ketika diberikan cahaya seperti pada pertunjukan wayang kulit. Selain memiliki nilai estetis, produk interior ini jugadiharapkan akan mengangkat wayang Indonesia dan menjadikannya lebih dekat dengan masyarakat.
CITRA BALI SEBAGAI INSPIRASI DESAIN TEKSTIL BERDASARKAN SELERA PASAR Nurhadi, Angelita Aussie; Panggabean, Ratna
Craft Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Tugas akhir ini membahas tentang citra Bali yang dijadikan inspirasi desain tekstil pada busana siap pakai wanita. Pengangkatan tema tersebutdidasari oleh adanya pemikiran untuk mengadaptasi karakteristik dan kebudayaan tradisional yang terrangkum dalam sebuah citra yang dimiliki olehBali ke dalam bentuk modern sehingga lebih relevan dengan kehidupan masyarakat pada masa kini. Penggabungan unsur tradisional citra danpengadaptasian sebagai desain tekstil diharapkan dapat menciptakan bentuk visual baru berupa motif dengan karakteristik yang khas dan berbeda.Generasi muda terutama desainer, seniman, dan pendidik memiliki peran yang besar untuk mempertahankan eksistensi keindahan dan kekayaanbudaya Indonesia tersebut salah satunya dengan melakukan pembaharuan terhadap unsur-unsur tradisional tanpa menghilangkan nilai budaya yangada.