dewi ayu anggraeni
Universitas Negeri Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FENOMENA GLOKALISASI PADA PRODUK BAKSO BOEDJANGAN DI KOTA MALANG rita arsyantie; paulina elsa yarangga; dewi ayu anggraeni; atma mubarok; novia laurent
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 21, No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.724 KB) | DOI: 10.26623/jdsb.v21i2.1744

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana fenomena glokalisasi yang berdampak pada eksistensi produk lokal di era globalisasi. Produk lokal dalam hal ini adalah Bakso  yang menjadi makanan khas Malang, yang difokuskan pada Bakso Boedjangan di Kota Malang. Dengan adanya varian Bakso Boedjangan yang baru yaitu Bakso dengan isian mozarella. Menurut Roland Robertson dalam Chaubet (2013) glokalisasi dimaknai sebagai munculnya bentuk interpretasi terhadap berbagai produk  global (yang asalnya merupakan produk lokal) dalam konteks perilaku yang dilakukan oleh masyarakat dalam berbagai wilayah budaya. Interpretasi masyarakat lokal  kemudian membuka kemungkinan terjadinya pergeseran budaya serta berdampak pada perspektif ekonomi. Seperti dalam hal ini makanan atau kuliner juga mengalami pergeseran budaya. Bakso misalnya, yang berasal dari tionghoa kini menjadi makanan khas suatu daerah di Indonesia. Tulisan ini disusun menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan interaksi dan komunikasi yang mendalam,  literasi dari berbagai sumber sebagai data sekunder, serta pendekatan induktif dalam pengungkapan fakta dan analisis data. Peneliti menggunakan konsep akulturasi, dimana berfungsi untuk menjelaskan fenomena percampuran budaya lokal dan budaya global yaitu Bakso dan keju mozzarela. Hasil dari penelitian ini membahas tentang bagaimana masyarakat menanggapi fenomena glokalisasi di Kota Malang. Fenomana ini dapat dianggap sebagai upaya masyarakat melestarikan produk lokal yaitu bakso di era globalisasi. Dari bakso yang bermula dengan isian daging, dengan adanya proses glokalisasi sehingga muncul produk baru yaitu bakso dengan isian keju mozarela, yang merupakan hasil dari percampuran budaya lokal dan global.
LINGKUNGAN WARGA DUSUN TERTEK KABUPATEN KEDIRI BEBAS SAMPAH MELALUI PROGRAM “DESAKU BERSIH” Joan Hesti Gita Purwasih; Adenia Qonitalillah; Dewi Ayu Anggraeni; Evafras Juiyanti Hutasoit; Ika Nurul Aini; Prabu Soko Arya Firdi; Rossita Wijayanti
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): Jurnal ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi sampah yang kian meningkat ditambah dengan pertumbuhan penduduk yang pesat berpengaruh pada aspek lain dalam kehidupan sehari-hari. Minimnya kesadaran dan perilaku masyarakat dalam melestarikan lingkungan dapat berdampak pada kehidupan mereka. Kondisi tersebut dapat memberikan beberapa dampak negatif terhadap kondisi lingkungan, tak terkecuali kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui dan menerapkan strategi yang lebih tepat dalam mengatasi masalah pembuangan sampah di sungai pada Desa Tertek. Metode penelitian berupa kualitatif deskriptif dan data yang dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dan observasi lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan masalah sampah di sungai, sehingga peneliti mengatasi masalah tersebut dengan cara melakukan tindakan sosialisasi mengenai dampak dan bahayanya membuang sampah sembarangan. Selain itu, peneliti memberikan bantuan berupa pengadaan barang berupa gerobak dan alat-alat kebersihan sebagai upaya untuk melakukan peningkatan terhadap motivasi hidup bersih dan sehat masyarakat
Penggunaan Bahasa Indonesia yang benar sebagai representasi kesantunan mahasiswa Dewi Ayu Anggraeni; Ananda Dwitha Yuniar
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.098 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p558-565

Abstract

In an educational environment, Lecturers apply the correct way of speaking in Indonesian to students as a sign of maintaining social and cultural values. Students are the younger generation who play an important role for the nation, so students are trained to be polite according to ethics, especially in language. So that students are expected to use the correct Indonesian language in communicating. The correct Indonesian language is used as a unifying language for the nation besides that it also functions as a form of language politeness for students. Therefore, this paper describes the representation of politeness of the State University of Malang Sociology students in using the correct Indonesian language. The research method used is qualitative and data collection techniques by interview. The results obtained are that for students using the correct Indonesian language is something important because lecturers are parents at campus, have high knowledge, have a lot of experience than students, and are older than students. To realize politeness towards lecturers, when students communicate with lecturers it is very necessary to use correct Indonesian so that students have a good image in front of the lecturer, so that the lecturer will label students as polite to lecturers. Dalam lingkungan pendidikan, Dosen menerapkan cara bertutur kata dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar kepada mahasiswa sebagai tanda untuk menjaga nilai sosial dan budaya. Mahasiswa adalah generasi muda yang berperan penting bagi bangsa, sehingga mahasiswa dilatih untuk bersikap santun sesuai etika terutama dalam berbahasa. Sehingga mahasiswa diharapkan menggunakan Bahasa Indonesia yang benar dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia yang benar digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa, selain itu juga berfungsi sebagai wujud kesantunan berbahasa bagi Mahasiswa. Oleh karena itu, tulisan ini menjelaskan representasi kesantunan mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Malang dalam menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan wawancara. Hasil yang diperoleh yaitu bagi mahasiswa menggunakan Bahasa Indonesia yang benar adalah sesuatu yang penting karena dosen adalah orangtua di kampus, memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, memiliki banyak pengalaman daripada mahasiswa, serta lebih tua daripada mahasiswa. Untuk mewujudkan kesantunan terhadap dosen, ketika mahasiswa berkomunikasi dengan dosen sangat diperlukan menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar mahasiswa memiliki citra yang baik didepan dosen, sehingga dosen akan memberi labelling sebagai mahasiswa yang santun terhadap dosen.