Masrifah Masrifah
Universitas Trunojoyo Madura

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BUDAYA DAN PERNIKAHAN DINI DI INDONESIA Yudho Bawono; Setyaningsih Setyaningsih; Lailatul Muarofah Hanim; Masrifah Masrifah; Jayaning Sila Astuti
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 24, No 1 (2022): Juni (2022)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v24i1.3508

Abstract

Kajian Pernikahan dini cukup banyak terjadi di Indonesia. Hal ini salah satunya disebabkan karena faktor budaya yang sangat kuat di beberapa wilayah di Indonesia yang masih memegang tradisi pernikahan dini. Beberapa wilayah di Indonesia itu misalnya di Tana Toraja, di mana masyarakatnya memiliki budaya yang mengharuskan anak perempuan yang sudah menstruasi dan laki-laki yang sudah bekerja untuk menikah karena dianggap sudah dewasa. Jika orang tua tidak segera menikahkan anaknya maka dianggap sebagai aib keluarga. Di Madura bahkan masyarakatnya menganggap jika pernikahan pada usia muda (nikah ngodheh) adalah tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan karena merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang. Tulisan ini akan menguraikan tentang faktor budaya sebagai salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil kebijakan terkait masih terjadinya pernikahan dini di Indonesia.
SIKAP TERHADAP PERNIKAHAN PADA PENYINTAS PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL Masrifah Masrifah
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.9 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v9i1.6758

Abstract

Kekerasan seksual merupakan isu penting dan paling rumit dari seluruh peta kekerasan terhadap perempuan, karena terdapat dimensi yang sangat khas bagi perempuan. Pada kasus kekerasan seksual, penyintas perempuan juga mengalami kekerasan fisik, psikis dan terutama seksual. Penyintas perempuan yang mengalami kekerasan seksual dalam penelitian ini berada pada fase dewasa awal. Dalam hal ini fase dewasa awal merupakan fase seorang individu memiliki salah satu tugas perkembangan untuk membina sebuah pernikahan. Tujuan dari penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini adalah untuk mengeksplorasi lebih mendalam mengenai sikap terhadap pernikahan pada penyintas perempuan korban kekerasan seksual di Jakarta Indonesia. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa subjek yang berinisial KK mampu menunjukkan sikap positif terhadap pernikahan dan memiliki kecenderungan untuk segera menikah muda, meskipun secara efktif subjek menunjukkan masih menyimpan beberapa kekhawatiran tekait pernikahan yang akan dijalaninya kelak. Sikap subjek terhadap pernikahan dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor eksternal yakni pengaruh orang lain (significant others), lembaga pendidikan dan lembaga agama. Sedangkan faktor internal yakni pengalaman hidup, kemampuan dan kompetensi serta kedewasaan.
Consummate Love pada Pasutri dengan Istri Mantan Pekerja Seks KomersialMERSIAL Ilva Mardhotin Izzy; Masrifah Masrifah
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.404 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v12i2.12429

Abstract

Consummate Love (cinta yang sempurna), yaitu cinta yang tersusun atas komponen keintiman, gairah dan komitmen. Pasangan suami istri dengan masalalu istri sebagai pekerja seks komersial memiliki perjalanan rumah tangga yang menarik untuk dibahas dengan menggunakan cinta sempurna atau consummate love sebagai landasan utamanya.Pasutri dalam subjek peneltian ini memiliki kriteria diantaranya istri memiliki masalalu wanita pekerja seks komersial, pernikahan yang sudah berjalan 10 tahun atau lebih, tidak memiliki anak (keturunan), istri yang bekerja sebagai pencari nafkah utama dalam rumah tangga dan keadaan rumah tangga yang bisa menggambarkan keadaan harmonis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran cinta sempurna (Consummate Love) pada pasutri dengan istri mantan pekerja seks komersial. Peneliti pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berjenis studi kasus dengan menggunakan teknik eksplanatori dengan kasus tunggal. Responden dalam penelitian ini merupakan 2 wanita dan 2 laki-laki yang merupakan sepasang suami istri. Teknik analisis yang digunakan teknik eksplanasi terstruktur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tujuan awal dirinya berhenti menjadi PSK yaitu untuk menjalankan dengan baik kehidupan pernikahan yang diimpikannya dan menerima keadaan rumah tangga yang akan dialami. Dorongan positif atau motivasi diberikan oleh pihak suami menjadikannya kekuatan untuk bisa melewati berbagai macam reaksi sosial masyarakat, menerima keadaan apapun yang terjadi pada rumah tangganya, Sabar dan ikhlas dalam menghadapi masalah rumah tangga, tidak menuntut sesama pasangan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Banyak juga faktor pendorong lain mempengaruhinya, pada bab 4 telah dijelaskan dalam bentuk deskripsi dan tabel hasil tema yang muncul dari wawancara kedua pasutri tersebut.
Budaya Organisasi Positif dan Kepengikutan Otentik Pelaku UMKM Wisata Pesisir Selatan Bangkalan Triyo Utomo; Masrifah Masrifah; Seger Handoyo; Fajrianthi Fajrianthi
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/personifikasi.v14i1.19048

Abstract

Bangkalan is an area that continues to grow. This development can occur because one of them is supported by the tourism sector on the coast. Based on this, the development of coastal tourism destinations needs support from various parties, one of which is MSME (Micro, Small and Medium Enterprises) actors. This study discusses the existing followership of MSME actors in Bangkalan's south coast tourism. One of the types of followership that has been widely discussed in the last few decades is authentic followership. One of the factors that influence authentic followership is a positive organizational culture. Based on this, this study aims to determine the effect of positive organizational culture on authentic followership. The method used in this research is a quantitative study of influence. Data collection was carried out using a scale on a sample of 130 MSME actors in the southern coastal tourism area of Bangkalan Regency. The sampling technique used is random sampling. The analysis technique uses simple linear regression and the data is processed with SPSS version 14 software. The results show that  positive organizational culture influences authentic followership. Positive organizational culture has an influence of 32.6% on the authentic followership of MSME actors in the south coast of Bangkalan, while the remaining 67.4% is a variable that is not discussed in this study.