Musyarofatun Aminah
Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Respon Masyarakat terhadap Implementasi Intensifikasi Vertikultur Sistem Berbasis Komposter Multifungsi di Kelurahan Plaosan, Purworejo Kikik Siti Awaliyah; Musyarofatun Aminah; Riski Mulyono; Fatih Hidayat Shafarudin; Saiful Anam; Didik Widiyantono
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryaagritama.v9i2.713

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang: 1) pembuatan inovasi teknologi Intensifikasi Vertikultur Berbasis Komposter Multifungsi, 2) alasan masyarakat menerima teknologi Intensifikasi Vertikultur Berbasis Komposter Multifungsi, dan 3) respon masyarakat terhadap implementasi Intensifikasi Vertikultur Berbasis Komposter Multifungsi. Metode penentuan lokasi penelitian adalah purposive sampling. Sample penelitian berjumlah 30 orang. Pengambilan sample secara sensus yaitu seluruh rumah tangga yang menerapkan teknologi Intensifikasi Vertikultur Berbasis Komposter Multifungsi. Metode analisis data secara deskriptif analisis. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa sebagian besar (56,67%) alasan responden mengimplemantasikan intensifikasi vertikultur sistem berbasis komposter multifungsi karena responden telah mengetahui manfaat dan hasil dari instalasi. Teknologi ini memiliki banyak fungsi seperti membuat kompos, menanam sayuran dan untuk budidaya cacing. Respon masyarakat terhadap implementasi intensifikasi vertikultur sistem berbasis komposter multifugsi mendapatkan hasil baik dengan skor 39, 567. Hal ini disebabkan masyarakat percaya bahwa teknologi ini memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan pengelolaan sampah dengan bijak. Sampah tidak lagi menjadi masalah lingkungan dan sumber penyakit. Sistem penanaman sayuran secara vertikal di sekeliling tong memberikan hasil sayuran organik. Cacing yang berfungsi sebagai pengurai sampah organik memberikan hasil kascing (pupuk kotoran cacing) dan cacing yang bisa dijual. Hasil sayuran organik dapat menghemat pengeluaran rumah tangga dalam pembelian sayuran karena dikonsumsi sendiri. Selebihnya dapat dijual sebagai tambahan pendapatan rumah tangga. Manfaat lain adalah lingkungan menjadi bersih. Sampah yang awalnya tidak bermanfaat dan tidak memiliki nilai jual, dapat diubah menjadi hal yang bermanfaat dan bernilai jual tinggi.
Peran Perkumpulan Tani Organik terhadap Peningkatan Produksi Beras Sehat Bogowonto di Kabupaten Purworejo Musyarofatun Aminah; Didik Widiyantono; Arta Kusumaningrum
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryaagritama.v9i2.721

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang tumbuh kembang perkumpulan tani organik, peran perkumpulan tani organik, dan hubungan peran perkumpulan tani organik terhadap peningkatan produksi beras sehat bogowonto di kabupaten purworejo.Metode penelitian ini dilakukan dengan survei. Pengambilan sampel dengan metode sensus (Population Research). Jumlah responden sebanyak 35 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, skala likert, interval kelas dan Rank Spearman.Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa tahun 2012 hingga tahun 2016 adalah masa jayanya perkumpulan tani organik (PETA), baik dalam pengelolaan anggota PETA, pengelolaan tugas per pengurus, beras sehat bogowonto yang semakin dikenal, pengurus PETA yang sering diundang menjadi pembicara maupun banyak kunjungan dari luar daerah untuk belajar pertanian padi organik. Hasil analisis skala likert yang didapatkan yaitu skor keseluruhan 1.405 dengan rata rata keseluruhan 26,02, artinya Ha diterima dan Ho ditolak karena 26,02 > 12,00, PETA berperan penting dan baik terhadap peningkatan produksi beras sehat bogowonto di Kabupaten Purworejo.Hasil analisis pertama menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi rank spearman sebesar 0,499 dengan nilai signifikan 0,041< 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan (hubungan cukup kuat) antara peran PETA sebagai unit belajar terhadap peningkatan produksi beras sehat bogowonto. Analisis kedua dan ketiga menunjukkan nilai koefisien korelasi Rank Spearman sebesar 0,090 dan 0,162 dengan nilai signifikan 0,304> 0,05 dan 0,177> 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan (hubungan sangat lemah) antara peran PETA sebagai wahana belajar dan sebagai unit produksi terhadap peningkatan produksi beras sehat bogowonto di Kabupaten Purworejo.