Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunungapi Kelud Tahun 2014 di Kota Batu Wardani Nila Restu; Putra Dwi Fauzia; Suwito Suwito
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.813 KB)

Abstract

Kota Batu terletak di sebelah timur laut Gunungapi Kelud. Pada saat terjadi erupsi Gunungapi Kelud Februari 2014, arah angin menuju timur laut dari Gunungapi Kelud sehingga Kota Batu menjadi terdampak abu vulkanik. Kota Batu juga dijadikan shelter (komplek hunia sementara) bagi pengungsi yang berasal dari Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang, dan Kecamatan Kasembon-Kabupaten Malang. Berdasarkan kondisi ini, maka dilakukan penelitian dengan tujuan mendekripsikan upaya-upaya penanggulangan bencana erupsi Gunungapi Kelud yang dilakukan Pemerintah Kota Batu pada masa tanggap darurat. Metode penelitian menggunakan metode survei. Teknik pengumpulan data primer dengan 2 cara yaitu: 1) survei ke lokasi terdampak erupsi di Kecamatan Pujon dan Kecamatan Ngantang, Kecamatan Pujon, Kecamatan Kasembon-Kabupaten Malang, serta 35 titik posko pengungsi di Kota Batu; 2) wawancara mendalam terhadap Kepala Satkorlak (Satuan Komando Pelaksana) penanggulangan bencana erupsi Gunungapi Kelud dari BPBD Kota Batu. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan pengumpulan data pengungsi dari BPBD Kota Batu dan Pos PGA Kelud di Desa Margomulyo, Kecamatan Ngancar-Kabupaten Kediri. Data primer dan sekunder dianalisis secara deskripstif kualitatif. Hasil analisis mendeskripsikan bahwa upaya penanggulangan bencana yang dilakukan pada masa tanggap darurat meliputi 3 fase: 1) pra erupsi (kajian cepat); 2) saat erupsi (status keadaan darurat, penyelamatan, evakuasi); 3) transisi darurat (pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, dan pemulihan). Jumlah pengungsi di Kota Batu yakni 10.050 jiwa yang tersebar di 35 titik posko pengungsian. Penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat di Kota Batu melibatkan peran dinas-dinas pemerintahan, Tagana, LSM, TNI, Polisi, warga masyarakat Kota Batu, serta relawan dari luar Kota Batu di bawah kendali BPBD Kota Batu.
PENGARUH OBJEK WISATA DANAU KELIMUTU DAN TENUN IKAT TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT Maria Agustina Muda; Suwito Suwito
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.038 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2947

Abstract

Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di puncak gunung kelimutu tepatnya terletak di Desa Pemo Kabupaten Ende Flores NTT, Indonesia. Salah satu kelebihan dari objek wisata Danau Kelimutu adalah danau kawah dengan memiliki 3 macam warna yaitu merah, biru, dan putih. Objek wisata Danau Kelimutu ini memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung yaitu didukung oleh potensi yang lain salah satunya adalah Tenun Ikat. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh objek wisata Danau Kelimutu dan Tenun Ikat terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Pemo Kabupaten Ende. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan variabel bebas yaitu Pengaruh Objek Wisata Danau Kelimutu (X1) dan Tenun Ikat (X2), dan variabel terikatnya adalah Kondisi Ekonomi Masyarakat. Rancangan penelitian ini merupakan analisis regresi linear berganda, untuk mengetahui pengaruh Objek Wisata Danau Kelimutu dan Tenun Ikat terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 For Windows terdapat pengaruh yang signifikan antara keberadaan objek wisata Danau Kelimutu (X1) dan Tenun Ikat (X2) terhadap kondisi ekonomi masyarakat (Y). Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh menunjukan koefisien regresi yang diperoleh yaitu Y= 13.360 + -0.021X1 + 0.266X2 dengan nilai sebesar 12,5%, dan sisanya (87,5%) dijelaskan atau diberikan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukan bahwa keberadaan objek wisata Danau Kelimutu tidak berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat dan Tenun Ikat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Saran dalam penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk seluruh masyarakat agar lebih memanfaatkan potensi dan keahliannya terlebih dahulu khusus pada sektor pariwisata.
PENGARUH PENGETAHUAN KEBENCANAAN TERHADAP SIKAP KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BENCANA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG Dwi Kurniawati; Suwito Suwito
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.077 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.3507

Abstract

Pengetahuan merupakan faktor utama dan menjadi kunci untuk kesiapsiagaan. Pengetahuan yang dimiliki dapat mempengaruhi sikap dan kepedulian untuk siap siaga dalam mengantisipasi bencana. Pentingnya kesiapsiagaan merupakan salah satu elemen penting dari kegiatan pencegahan pengurangan risiko bencana yang bersifat pro-aktif sebelum terjadinya suatu bencana. Penting bagi mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang memiliki pengetahuan kebencanaan serta kesiapan bencana yang baik. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) Mengetahui tingkat pengeta-huan kebencanaan pada mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang. 2) Mengetahui sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pada mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang. 3) Mengetahui pengaruh pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pada mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Desain penelitian cross sectional, yaitu hanya mengkaji masalah atau keadaan objek pada waktu penelitian berlangsung untuk melihat pengaruh tingkat pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan mahasiswa. Proses pengumpulan dan pengukuran variable-variabelnya dilakukan pada waktu yang bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi Universitas Kanjurahan Malang yang berjumlah 178. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Proportional random sampling, yakni sampel diambil 30% dari 178 mahasiswa sehingga diperoleh 53 mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan kebencanaan mahasiswa berada dikategori tinggi. Sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam menghadapi bencana berada dikategori sangat tinggi. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t dan uji koefisien determinasi, maka ada pengaruh positif pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam menghadapi bencana. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan kebencanaan maka akan semakin tinggi pula sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam menghadapi bencana.
Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunungapi Kelud Tahun 2014 di Kota Batu Wardani Nila Restu; Putra Dwi Fauzia; Suwito Suwito
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 1 No. 1 (2016): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.813 KB)

Abstract

Kota Batu terletak di sebelah timur laut Gunungapi Kelud. Pada saat terjadi erupsi Gunungapi Kelud Februari 2014, arah angin menuju timur laut dari Gunungapi Kelud sehingga Kota Batu menjadi terdampak abu vulkanik. Kota Batu juga dijadikan shelter (komplek hunia sementara) bagi pengungsi yang berasal dari Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang, dan Kecamatan Kasembon-Kabupaten Malang. Berdasarkan kondisi ini, maka dilakukan penelitian dengan tujuan mendekripsikan upaya-upaya penanggulangan bencana erupsi Gunungapi Kelud yang dilakukan Pemerintah Kota Batu pada masa tanggap darurat. Metode penelitian menggunakan metode survei. Teknik pengumpulan data primer dengan 2 cara yaitu: 1) survei ke lokasi terdampak erupsi di Kecamatan Pujon dan Kecamatan Ngantang, Kecamatan Pujon, Kecamatan Kasembon-Kabupaten Malang, serta 35 titik posko pengungsi di Kota Batu; 2) wawancara mendalam terhadap Kepala Satkorlak (Satuan Komando Pelaksana) penanggulangan bencana erupsi Gunungapi Kelud dari BPBD Kota Batu. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan pengumpulan data pengungsi dari BPBD Kota Batu dan Pos PGA Kelud di Desa Margomulyo, Kecamatan Ngancar-Kabupaten Kediri. Data primer dan sekunder dianalisis secara deskripstif kualitatif. Hasil analisis mendeskripsikan bahwa upaya penanggulangan bencana yang dilakukan pada masa tanggap darurat meliputi 3 fase: 1) pra erupsi (kajian cepat); 2) saat erupsi (status keadaan darurat, penyelamatan, evakuasi); 3) transisi darurat (pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, dan pemulihan). Jumlah pengungsi di Kota Batu yakni 10.050 jiwa yang tersebar di 35 titik posko pengungsian. Penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat di Kota Batu melibatkan peran dinas-dinas pemerintahan, Tagana, LSM, TNI, Polisi, warga masyarakat Kota Batu, serta relawan dari luar Kota Batu di bawah kendali BPBD Kota Batu.
PENGARUH OBJEK WISATA DANAU KELIMUTU DAN TENUN IKAT TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT Maria Agustina Muda; Suwito Suwito
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.038 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2947

Abstract

Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di puncak gunung kelimutu tepatnya terletak di Desa Pemo Kabupaten Ende Flores NTT, Indonesia. Salah satu kelebihan dari objek wisata Danau Kelimutu adalah danau kawah dengan memiliki 3 macam warna yaitu merah, biru, dan putih. Objek wisata Danau Kelimutu ini memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung yaitu didukung oleh potensi yang lain salah satunya adalah Tenun Ikat. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh objek wisata Danau Kelimutu dan Tenun Ikat terhadap kondisi ekonomi masyarakat Desa Pemo Kabupaten Ende. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan variabel bebas yaitu Pengaruh Objek Wisata Danau Kelimutu (X1) dan Tenun Ikat (X2), dan variabel terikatnya adalah Kondisi Ekonomi Masyarakat. Rancangan penelitian ini merupakan analisis regresi linear berganda, untuk mengetahui pengaruh Objek Wisata Danau Kelimutu dan Tenun Ikat terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil analisis SPSS 16.0 For Windows terdapat pengaruh yang signifikan antara keberadaan objek wisata Danau Kelimutu (X1) dan Tenun Ikat (X2) terhadap kondisi ekonomi masyarakat (Y). Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh menunjukan koefisien regresi yang diperoleh yaitu Y= 13.360 + -0.021X1 + 0.266X2 dengan nilai sebesar 12,5%, dan sisanya (87,5%) dijelaskan atau diberikan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukan bahwa keberadaan objek wisata Danau Kelimutu tidak berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat dan Tenun Ikat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Saran dalam penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk seluruh masyarakat agar lebih memanfaatkan potensi dan keahliannya terlebih dahulu khusus pada sektor pariwisata.
PENGARUH PENGETAHUAN KEBENCANAAN TERHADAP SIKAP KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BENCANA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG Dwi Kurniawati; Suwito Suwito
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 2 (2017): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.077 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v2i2.3507

Abstract

Pengetahuan merupakan faktor utama dan menjadi kunci untuk kesiapsiagaan. Pengetahuan yang dimiliki dapat mempengaruhi sikap dan kepedulian untuk siap siaga dalam mengantisipasi bencana. Pentingnya kesiapsiagaan merupakan salah satu elemen penting dari kegiatan pencegahan pengurangan risiko bencana yang bersifat pro-aktif sebelum terjadinya suatu bencana. Penting bagi mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang memiliki pengetahuan kebencanaan serta kesiapan bencana yang baik. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) Mengetahui tingkat pengeta-huan kebencanaan pada mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang. 2) Mengetahui sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pada mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang. 3) Mengetahui pengaruh pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pada mahasiswa program studi pendidikan geografi Universitas Kanjuruhan Malang. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Desain penelitian cross sectional, yaitu hanya mengkaji masalah atau keadaan objek pada waktu penelitian berlangsung untuk melihat pengaruh tingkat pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan mahasiswa. Proses pengumpulan dan pengukuran variable-variabelnya dilakukan pada waktu yang bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi Universitas Kanjurahan Malang yang berjumlah 178. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Proportional random sampling, yakni sampel diambil 30% dari 178 mahasiswa sehingga diperoleh 53 mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan kebencanaan mahasiswa berada dikategori tinggi. Sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam menghadapi bencana berada dikategori sangat tinggi. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t dan uji koefisien determinasi, maka ada pengaruh positif pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam menghadapi bencana. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan kebencanaan maka akan semakin tinggi pula sikap kesiapsiagaan mahasiswa dalam menghadapi bencana.
DEVELOPING STUDENTS LEARNING ATTRIBUTES THROUGH COLLABORATIVE LEARNING BASED ON FLIPPED CLASSROOM S Suwito; Akhmad Faruq Hamdani
Geosfera Indonesia Vol. 4 No. 1 (2019): GEOSFERA INDONESIA
Publisher : Department of Geography Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/geosi.v4i1.8938

Abstract

Educators and education practitioners should be able to respond educational shift by modify paradigm of learning in the classroom. The problem that frequently emerge were the lack of conceptual and practical understanding, experience sharing among the students, as well as spirit of collaboration in learning. The purpose of the study was to build and develop students’ learning character through collaborative learning based on flipped class. The study was done in the framework of lesson study, using three steps (plan, do, and see). The technical steps included socialization, identifying problem, designing learning process, implementation, evaluation and reflection, and follow up. The result showed that collaborative learning based on flipped classroom was effective in developing the spirit of cooperation, honesty, discipline, and openness as it prioritized on the ability to cooperate with the others. There were some obstacles regarding time and class size in conducting lesson study. Keywords: Collaborative Learning, Flipped Classroom, Learning Attributes. References Agustian, A. G. (2007). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual: ESQ. Jakarta: Arga. Karlsson, G., and Sverker J. (2016). “The Flipped Classroom : A Model for Active Student Learning.” : 127–36. Markuszewska, Iwona, Minna, T., and Josep V. S. (2018). “New Ways To Learn Geography – Challenges Of The 21 St Century.” Quaestiones Geographicae 37(1): 37–45. Nofrion, and Bayu, W. (2018). “learning activities in higher order thinking skill ( hots ) oriented learning context.” 3(2): 122–30. Ozdamli, Fezile, and Gulsum, A. (2016). “Educational Technology : Current Issues.” 8(2): 98–105. Pavanelli, R. (2018). “The Flipped Classroom : A Mixed Methods Study of Academic Performance and Student Perception in EAP Writing Context 4205 Bonaventure Blvd.” 5(2): 16–26. Ragg, Mark, and James, P. (2017). “Competency-Based Blended Learning : Flipping Professional Practice Classes to Enhance Competence Development Mark Ragg Eastern Michigan University , United States of America James Piers Hope College , United States of America.” IAFOR Journal of Education 5: 47–66. Stoltman, J. P. (2012). “Perspective on Geographical Education in the 21 St Century.” : 17–24. Suharwati, Sri, I.I., Sumarmi, and Ruja, I. N. (2016). “Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning terhadap Minat dan Hasil Belajar Geografi Siswa SMA.” Jurnal Pendidikan 1(2): 74–79. Zubaidah, S. (2017). “Lesson Study Sebagai Salah Satu Model Pengembangan.” Makalah Pendidikan dan Pelatihan Nasional dengan Tema Peningkatan Profesionalisme Guru melalui Kegiatan Lesson Study (April 2010). Zuchdi, D. (2009). Pendidikan Karakter. ed. UNY Press. Yogyakarta. Copyright (c) 2019 Geosfera Indonesia Journal and Department of Geography Education, University of Jember This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Share A like 4.0 International License