Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Citra Satelit Landsat 8 Dan Sentinel 2A Dalam Identifikasi Lahan Kritis Mangrove Di Wilayah Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi Adi Firmansyah; Efri Triana Nur Arifin; Ilham Nurfalah; Riki Ridwana; Shafira Himayah
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (864.69 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v6i1.5198

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir tropis atau sub-tropis yang sangat dinamis serta mempunyai produktivitas dan nilai ekologis yang tinggi. Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mengalami dampak perubahan akibat terjadinya perubahan iklim dan aktivitas manusia. Kecamatan Ciemas adalah wilayah yang menjadi tempat konservasi dan sentra wisata mangrove di provinsi Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan lahan kritis ekosistem mangrove di wilayah Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Metode yang digunakan adalah skoring dan pembobotan dengan memanfaatkan teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Parameter yang digunakan diantaranya adalah penggunaan lahan, kerapatan vegetasi, kerapatan tajuk mangrove, dan jenis tanah atau kepekaannya terhadap abrasi atau erosi. Hasil yang diperoleh adalah pada citra Landsat 8 sebaran lahan kritis mangrove kategori rusak berat tersebar di dekat daerah pesisir. lalu untuk kategori rusak berada menyebar di daerah pesisir dan di pinggiran sungai. Sedangkan untuk hasil dari citra Sentinel 2A, sebaran lahan kritis mangrove dengan kategori rusak berat hanya berada pada titik tertentu dan mempunyai luasan paling kecil, dan untuk sebaran lahan kritis mangrove dengan kategori rusak mempunyai luasan paling besar. Kata Kunci : Lahan Kritis, Mangrove, Sistem Informasi Geografis, Kabupaten Sukabumi Abstract : Mangrove forest is one of the tropical or sub-tropical coastal ecosystems which is very dynamic and has high productivity and ecological value. The mangrove ecosystem is one of the coastal ecosystems that is experiencing the impact of change due to climate change and human activities. Ciemas sub-district is an area that is a conservation area and a tourist center for mangroves in West Java province. The purpose of this study was to identify the level of vulnerability of critical mangrove ecosystems in the Ciemas District, Sukabumi Regency. The method used is scoring and weighting using Remote Sensing technology and Geographic Information Systems. The parameters used include land use, vegetation density, mangrove canopy density, and soil type or its sensitivity to abrasion or erosion. The results obtained are in the Landsat 8 image, the distribution of critical mangrove lands in the severely damaged category is scattered near the coastal areas. then the damaged category is spread out in coastal areas and along river banks. Whereas for the results of the Sentinel 2A image, the distribution of critical mangrove land with the severely damaged category is only at a certain point and has the smallest area, and for the distribution of critical mangrove land with the damaged category has the largest area. Keywords : Critical Land, Mangroves, Geographic Information System, Sukabumi Regency
ANALISIS SPATIO – TEMPORAL PERUBAHAN KERAPATAN VEGETASI DI KECAMATAN LEMBANG (Spatio Temporal Analysis Of Changes Vegetation Density In Kecamatan Lembang) Hana Taqiyyah Fachri; Abyan Hilmi; Adi Firmansyah
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 4, No 1 (2021): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/j sig.v4i1.838

Abstract

Lembang adalah sebuah kecamatan yang berada di daerah Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Lembang  berjarak sekitar 22 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Bandung Barat ke arah timur laut melalui Cisarua. Kecamatan ini merupakan kecamatan paling timur dan terkenal sebagai tujuan wisata di Jawa Barat karena pemandangan alamnya yang masih asri dan kawasannya yang berada di dataran tinggi menambah daya tarik para wisatawan untuk datang dan berwisata. Sebagian besar lahan hijau yang ada di Kecamatan Lembang telah berubah menjadi lingkungan buatan yang dibangun untuk kebutuhan manusia, seperti pemukiman, sarana parawisata, dan usaha-usaha kecil menengah yang menunjang sarana pariwisata. Hal  ini tentu saja akan berpengaruh kepada tingkat kerapatan vegetasi di Kecamatan Lembang dan bisa menjadi permasalahan yang besar dikemudian hari apabila pembangunan - pembangunan tersebut tidak dikontrol. Tujuan dari penelitian ilmiah ini adalah untuk menganalisis persebaran nilai indeks vegetasi dan besaran perubahan luas antar kerapatan vegetasi di kecamatan Lembang pada tahun 2013, 2015, 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  interpretasi citra Landsat 8 dengan menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Indeks (NDVI) yang menggambarkan tingkat kehijauan suatu tanaman dan analisis deksriktif berbasis keruangan. Dari hasil penelitian, kerapatan vegetasi di Kecamatan Lembang terdistribusi menjadi 5 kelas yaitu non vegetasi, kerapatan rendah, kerapatan sedang, kerapatan tinggi dan kerapatan sangat tinggi. Selain itu kerapatan vegetasi juga mengalami pertambahan luas pada kelas non vegetasi dan kerapatan rendah serta mengalami penurunan luas pada kelas kerapatan tinggi.Kata kunci: Kerapatan Vegetasi, Landsat 8, NDVI, Kecamatan Lembang
Pemanfaatan Citra Satelit Landsat 8 Dan Sentinel 2A Dalam Identifikasi Lahan Kritis Mangrove Di Wilayah Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi Adi Firmansyah; Efri Triana Nur Arifin; Ilham Nurfalah; Riki Ridwana; Shafira Himayah
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i1.5198

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir tropis atau sub-tropis yang sangat dinamis serta mempunyai produktivitas dan nilai ekologis yang tinggi. Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mengalami dampak perubahan akibat terjadinya perubahan iklim dan aktivitas manusia. Kecamatan Ciemas adalah wilayah yang menjadi tempat konservasi dan sentra wisata mangrove di provinsi Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan lahan kritis ekosistem mangrove di wilayah Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Metode yang digunakan adalah skoring dan pembobotan dengan memanfaatkan teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Parameter yang digunakan diantaranya adalah penggunaan lahan, kerapatan vegetasi, kerapatan tajuk mangrove, dan jenis tanah atau kepekaannya terhadap abrasi atau erosi. Hasil yang diperoleh adalah pada citra Landsat 8 sebaran lahan kritis mangrove kategori rusak berat tersebar di dekat daerah pesisir. lalu untuk kategori rusak berada menyebar di daerah pesisir dan di pinggiran sungai. Sedangkan untuk hasil dari citra Sentinel 2A, sebaran lahan kritis mangrove dengan kategori rusak berat hanya berada pada titik tertentu dan mempunyai luasan paling kecil, dan untuk sebaran lahan kritis mangrove dengan kategori rusak mempunyai luasan paling besar. Kata Kunci : Lahan Kritis, Mangrove, Sistem Informasi Geografis, Kabupaten Sukabumi Abstract : Mangrove forest is one of the tropical or sub-tropical coastal ecosystems which is very dynamic and has high productivity and ecological value. The mangrove ecosystem is one of the coastal ecosystems that is experiencing the impact of change due to climate change and human activities. Ciemas sub-district is an area that is a conservation area and a tourist center for mangroves in West Java province. The purpose of this study was to identify the level of vulnerability of critical mangrove ecosystems in the Ciemas District, Sukabumi Regency. The method used is scoring and weighting using Remote Sensing technology and Geographic Information Systems. The parameters used include land use, vegetation density, mangrove canopy density, and soil type or its sensitivity to abrasion or erosion. The results obtained are in the Landsat 8 image, the distribution of critical mangrove lands in the severely damaged category is scattered near the coastal areas. then the damaged category is spread out in coastal areas and along river banks. Whereas for the results of the Sentinel 2A image, the distribution of critical mangrove land with the severely damaged category is only at a certain point and has the smallest area, and for the distribution of critical mangrove land with the damaged category has the largest area. Keywords : Critical Land, Mangroves, Geographic Information System, Sukabumi Regency