Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Alfa Vivianita; Febrina Nafasati
Riset Ekonomi Pembangunan Vol 3, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rep.v3i1.792

Abstract

Terbitnya UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (PROPER) yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dari tahun-ke tahun, tidak lantas membuat perusahaan sadar untuk mengelola limbah hasil produksinya. Proper (2016) masih mencatat bahwa ada 12 perusahaan yang masih termasuk kedalam daftar warna hitam. Warna hitam ini menurut PROPER adalah perusahaan yang pada saat melakukan usaha dan/atau kegiatannya sengaja melakukan perbuatan atau kelalaian yang mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan teori legitimasi disebabkan adanya kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dan masyarakat. Kontrak sosial dua belah pihak ini, mengutarakan bahwa perusahaan butuh legitimasi atau pengakuan dari masyarakat tentang operasi dan produk yang dihasilkan, sedangkan masyarakat menuntut tanggungjawab perusahaan agar mengelola lingkungan disekitar perusahaan.  Sampel pada penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), tahun pengamatan 2014-2016. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Alat statistik yang digunakan adalah WarpPLS.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa environmental performance tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Corporate governance memperkuat hubungan antara environmental performance terhadap kinerja keuangan. Nilai R Square pada penelitian ini adalah 23,4%. Luaran pada penelitian ini adalah JSEB jurnal solusi ekonomi dan bisnis.
Peningkatan Kemampuan Pembukuan Pada Ukm Bakmi Pak Gembong Febrina Nafasati Prihantini; Dian Indudewi; Alfa Vivianita
Jurnal ABM Mengabdi Vol 8 No 2 (2021): Desember
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31966/jam.v8i2.950

Abstract

One of the characteristics of small industries is that they still face many obstacles, both in terms of production and business management. The production aspect includes technology/equipment, production continuity, quality uniformity, packing, labeling, etc., while in the business management aspect there is not much support for promotions, marketing development strategies, and limited distribution and bookkeeping of business results. The same thing happened to Bakmi Pak Gembong who was in Rejosari Village, East Semarang District. Where Pak Gembong's Bakmi Business is still a small-scale industry that also has problems in terms of management, especially in terms of recording the results of its business. To overcome these problems, Community Service activities were carried out by providing counseling about the importance of recording all matters relating to the operation of a business. The expected outcome of this Community Service activity is that SME actors have an understanding of the importance of recording their business on a regular basis and the benefits derived from recording business operations on a regular basis.
PERAN PEMIMPIN DAN KEPERCAYAAN UNTUK MEWUJUDKAN PERKEMBANGAN ORGANISASI Febrina Nafasati
Solusi Vol 8, No 3 (2009)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.385 KB) | DOI: 10.26623/slsi.v8i3.1944

Abstract

Dikemukakan dalam "21" Century Reinventing The CEO oleh Korn/Febry (1998), terdapat anggapan dan persepsi bahwa para pemimpin organisasi yang berkaliber dunia memiliki bidang keahlian (area of expertise) dalam urutan (rangking) nya yaitu (1) perumusan strategi, (2) manajemen sumber daya manusia, (3) marketing, (4) negoisasi pemecahan konflik, (5) keuangan, (6) ekonomi dan politik intemasional, (7) ketrampilan media, (8) pengetahuan dan teknologi R & D, (9) produksi dan operasi, (10) kemampuan memahami komputer. Dengan sikap dan kemampuannya, pemimpin menciptakan rencana strategi dan mengetahui secara tepat masa depan organisasi. Ideal ini tidak cukup ditempuh dengan kerja keras (work class) tertapi kerja cerdas (work smart). Kerja cerdas dilakukan dengan sikap inovatif, team work dan jaringan kerja, mengingat kerja cerdas bukan substitusi kerja keras tanpa mengenal lelah.Kepemimpinan bukan instan, keberhasilannya merupakan proses yang pasti bukan hanya karya  seseorang eksekutif top saja tetapi merupakan hasil bersama. Setiap pemimpin terbatas masa jabatannya dan setiap tahun harus mempertanggung jawabkan tugas organisasinya kepada anggota. Dan juga secara terbuka kepada para stakeholders.
AKUNTANSI FORENSIK SEBAGAI ALAT UNTUK MENDETEKSI DAN MENCEGAH KECURANGAN PADA SEKTOR PUBLIK (Studi Pada Dinas Di Kota Semarang) Ilka Jenitra; Febrina Nafasati Prihantini
Solusi Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v16i1.2153

Abstract

ABSTRAK Mekanisme Corporate Governance sebagai suatu bentuk pengawasan terhadap tata kelolaperusahaan memiliki peranan terhadap pemilihan auditor eksternal oleh perusahaan. Dimanakualitas auditor eksternal berhubungan dengan kalsifikasi auditor big four dan non big four.Mekanisme Internal dari Corporate Governance meliputi Dewan Komisaris, Dewan KomisarisIndependen, Komite Audit dan Kepemilikan Saham. Mekanisme Internal Corporate Governance merupakan salah satu bentuk pengawasan terhadap tata kelola perusahaan. Jumlah Dewan Komisaris dan Efektivitas Komite Audit terbukti memiliki peranan dalam menjalankanpengawasan yang lebih efektif terhadap tata kelola perusahaan yang mendorong manajemenperusahaan untuk memilih audit eksternal yang lebih berkualitas. Sedangkan Jumlah KomisarisIndependen dan Kepemilikan Saham Terbesar tidak terbukti memiliki peranan dalam menjalankanpengawasan sehingga pengawasan yang dilakukan terhadap tata kelola perusahan tidak berjalanefektif yang berakibat manajemen perusahaan cenderung lebih memilih audit eksternal yang tidakberkualitas.Kata Kunci : Mekanisme Corporate Governance, pemilihan auditor eksternal, Pengawasan,Efektivitas
INTERNAL AUDIT, KAPAN EKSTERNAL AUDIT JUGA MELAKSANAKAN INTERNAL AUDIT (WHEN THE EXTERNAL AUDIT ALSO PERFORM THE INTERNAL AUDIT) Febrina Nafasati
Solusi Vol 8, No 4 (2009)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v8i4.1960

Abstract

Auditing bukan merupakan cabang ilmu akuntansi, tetapi merupakan suatu disiplin bebas, yang mendasarkan diri pada basil kegiatan akunatnsi dan data kegiatan yang lain (Mulyadi, 2002). Sedangkan akuntansi itu sendiri merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan perusahaan atau suatu organisasi. Hasil akhir proses akuntansi adalah Laporan Keuangan yang dipergunakan oleh manajemen untuk mengukur dan menyampaikan data keuangan dan data kegiatan lainnya yang berhubungan dengan perusahaan tersebut. Auditing ditujukan untuk menentukan secara obyektif keandalan informasi yang disampaikan oleh manajemen dalam Laporan Keuangan, oleh karena itu auditing harus dilaksanakan oleh pihak yang bebas dari manajemen dan harus dapat diandalkan ditinjau dari sudut profesinya.Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen, adapun tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan kendalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi (Mulyadi, 2002).
FORENSIC AUDIT DAN FRAUD AUDIT Febrina Nafasati
Solusi Vol 8, No 4 (2009)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v8i4.1965

Abstract

Financial audit yang diterapkan untuk menemukan kecurangan atau penyimpangan keuangan untuk dituntut di peradilan disebutforensic auditing yang juga dimaksud untuk menemukan korupsi. Forensic auditing mengandalkan kepada pengetahuan akuntansi dan auditing yang dibantu dengan kemampuan untuk melakukan penyidikan. Oleh sebab itu auditor yang sudah terlatih dalam bidang audit mempunyai potensi untuk menjadi forensic accountant. Forensic Accountant adalah auditor yang melaksanakan suatu tugas yang berkenaan dengan akuntansi, auditing dan penyidikan pada umumnya dalam suatu forum peradilan umum atau foru, public lainnya ubtuk pembahasan yang pada akhirnya sampai pada suatu kesimpulan yang akan dipergunakan oleh pihak tertentu. Forensic accountant dibekali dengan pengetahuan audit yang di dalamnya termasuk akuntansi, oleh sebab itu forensic accountant dapat secara efektif untuk membantu dalam menemukan dan memastikan adanya tindak pidana korupsi.Ilmu auditingforensic belum populer di Indonesia, dalam akuntansi, khususnya auditing, hanya dikenal dua istilah untuk kesalahan dalam penyajian laporan keuangan, yaitu kekeliruan (errors) dan ketidak beresan (irregularities) (IAI, 1994, ha) 316 2-3 par 02-03). Perbedaan dari keduanya adalah pada                factor kesengajaan, kalau kekeliruan merupakan factor ketidaksengajaan, sedangkan ketidakberesan merupakan faktor kesengajaan yang di dalamnya termasuk tindakan korupsi.
IBM PETERNAK SAPI DESA SIDOREJO KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK Yuli Budiati; Febrina Nafasati Prihantini; Iswoyo Iswoyo
Solusi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v15i3.2049

Abstract

Tujuan kegiatan lbM peternak sapi adalah memberikan pengetahuan pengelolaan pakan ternak bagi peternak sapi melalui pengenalan teknologi pembuatan pakan sapi yang memanfaatkan limbah pertanian sekaligus sebagai peluang usaha. Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak terdapat potensi peternak sapi yang sedang tumbuh dan perlu pendampingan agar dapat lebih berkembang. Permasalahan peternak sapi pada saat ini hanya memeliharan sapi dengan sebagian besar menggantungkan pakan berupa hijauan dari rumput gajah. Pemberian pakan hijauan saja kurang mendukung penumbuhan berat badan sapi, sehingga harga penjualan sapi kurang dari yang diharapkan. Disisi lain potensi dari Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak adalah banyak tersedia tongkol jagung yang belum dimanfaatkan sebagai bahanpakan sapi. Target khusus dari kegiatan IbM Peternak Sapi ini adalah dari aspek produksi pakan temak, aspek keuangan, aspek pemasaran basil produksi pakan altematif. Metode yang digunakan dalam meliputi kegiatan penyuluhan dan pelatihan dari aspek produksi pembuatan pakan temak,aspek pemasaran dan aspek keuangan.Kata Kunci: pakan temak, perencanaan usaha, aspek produksi, pemasaran, keuangan
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN KEPEMILIKAN TERKONSENTRASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013) Ayu Kusuma Ningrum; Febrina Nafasati Prihantini
Solusi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v15i2.2043

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, dan Kepemilikan Terkonsentrasi Terhadap Nilai Perusahaan Studi Empiris Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Pada penelitian ini sampel yang terpilih berjumlah 26 perusahaan, yang berturut-turut melaporkan laporan keuangan dan annual report di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013. Data yang digunakan adalah data sekunder dan pemilihan sampel perusahaan dipilih menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penguj ian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dua variabel yaitu Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Asing berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan sedangkan variabel Kepemilikan Institusional Dan Kepemilikan Terkonsentrasi tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.Kata Kunci : Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, Kepemilikan Terkonsentrasi, dan Nilai Perusahaan
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN THE BIG FIVE PERSONALITY DAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada KAP Di Wilayah Jawa Tengah Dan DIY) Ervin Meika Anggraini; Febrina Nafasati Prihantini
Solusi Vol 16, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v16i3.2174

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengaruh stres kerja terhadapperilaku disfungsional audit dan seberapa besar pengaruh The Big Five Personality dan Locus of Controlsebagai variabel moderasi pada pengaruh stres kerja terhadap perilaku disfungsional audit. Sampel dalampenelitian ini adalah auditor yang berkerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di Semarang, Kudus,Solo danDIY. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah respondenyang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 38 auditor. Jenis data pada penelitian ini adalah data primer yangmenggunakan kuesioner. Metode analisis dalam penelitian ini adalah Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Stres Kerja tidak berpengaruh terhadap perilakudisfungsional, kemudianvariabel The Big Five Personality yaitu Extraversion, Agreeableness,Conscientiousness, Openness to Experience tidak dapat memoderasi pengaruh stress kerja terhadap perilakudisfungsional audit. Sedangkan Neuroticism, Locus of Control yang terdiri dariLocus of Control Internal danLocus of Control Eksternal dapat memoderasi pengaruh stress kerja terhadap perilaku disfungsional audiktantara pengaruh stres terhadap perilaku disfungsional audit.Kata kunci : Stres Kerja, The Big Five Personality, Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism, Openness to Experience, Locus of Control, Locus of control Internal, Locusof Control Eksternal.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA UKM OKTA 158 MANDIRI ACCU Febrina Nafasati Prihantini; Dian Indudewi; Alfa Vivianita
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 6: Juni 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.43 KB)

Abstract

Salah satu ciri khas dari industri kecil adalah masih banyak kendala yang dihadapi ini baik dari aspek produksi maupun manajemen usahanya. Pada aspek produksi antara lain teknologi/peralatan, kontinyuitas produksi, keseragaman kualitas, packing, labeling, dll, sedangkan pada aspek manajemen usahanya adalah belum banyak dilakukan dukungan promosi, strategi pengembangan pemasaran, serta distribusi yang terbatas dan pembukuan atas hasil usahanya. Begitu pula yang dialami oleh Ota 158 Mandiri Accu yang berada di Plamongan Sari Semarang Timur. Dimana Usaha Ota 158 Mandiri Accu masih merupakan usaha dagang berskala kecil yang juga memiliki kendala dalam hal manajemen, khususnya dalam hal pencatatan persediaan barang dagangannya.