M. F. Rahardjo
Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, FPIK Institut Pertanian Bogor

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi ikan rono, Adrianichthys oophorus Kottelat, 1990 (Beloniformes: Adrianichthyidae) di Danau Poso Sulawesi Tengah Meria Tirsa Gundo; M. F. Rahardjo; D. T.F. Lumban Batu; Wartono Hadie
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 14 No 3 (2014): Oktober 2014
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v14i3.83

Abstract

This study aims to assess the length-weight relationship and condition factor of eggcarrying buntinge (A. oophorus) in Danau Poso, Sulawesi Tengah. Fish collection carried out monthly, from August 2012 to July 2013 at four observation stations. A total of 735 individual fishes were caught consisted 566 females and 169 males, using traditional light fishing gear. The fish samples male and female ranged from 41 to 86 mm in length and ranged from 0.46 to 6.14 g in weight.The length-weight relationship of male and female fish are W = 6 x 10-6 L3,074and W = 8 x 10-6 L3,011 respectively. Both of male and female fish growth patterns are isometric. The condition factor for male and female fish are 1,35±0,06 and 1,43±0,05 respectively. Abstrak Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi ikan rono (A. oophorus) di Danau Poso. Pengambilan contoh ikan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai Juli 2013 di empat stasiun pengamatan. Penang-kapan dilakukan pada malam hari dengan menggunakan bagan perahu tradisional. Diperoleh ikan contoh sebanyak 735 ekor, terdiri atas 566 ekor betina dan 169 ekor jantan. Panjang ikan jantan maupun betina berkisar antara 41-86 mm dan bobot berkisar antara 0,46-6,14 g. Persamaan hubungan panjang bobot ikan jantan sebagai dan betina sebagai W = 6 x 10"6L3,074dan W = 8x 10"6L3,011. Pola pertumbuhan ikan rono jantan maupun betina bersifat isometrik. Nilai rata-rata faktor kondisi ikan jantan dan betina berturut-turut 1,35±0,06 dan 1,43±0,05.
Iktiofauna di perairan hutan tropis dataran rendah, Hutan Harapan Jambi [Ichthyofauna of lowland rainforest waters, Harapan Rainforest, Jambi] Tedjo Sukmono; Dedy Duryadi Solihin; M. F. Rahardjo
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 13 No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v13i2.103

Abstract

Harapan Rainforest Jambi, the first restoration ecosystem area on lowland rainforest in Indonesia, has various types of aquatic ecosystem. Research was conducted in September 2012 to July 2013 aimed to assess the diversity of freshwater fish species that naturally exist in Harapan rainforest. Fish sampling conducted on eight water bodies in the area of Harapan Rainforest base on different habitat typology by using nets, gill nets, scoop net, traditional trap, and fishhook. The results showed the diversity of fish in the Harapan Rainforest consisting of 123 fish species, 25 families, and 52 genera. Cyprinidae has much species (59 species of fish). Based on the category of IUCN Red List conservation status of fish in the Harapan Rainforest are divided into 5 categories: not evaluated 74 species, data deficient 4 species, least concern 41 species, nearly threatened 3 species, and endangered 1species. Abstrak Hutan Harapan Jambi merupakan kawasan restorasi ekosistem pada areal hutan hujan tropis dataran rendah pertama di Indonesia, memiliki berbagai tipe ekosistem perairan. Penelitian dilakukan pada bulan September 2012 hingga Juli 2013 bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman spesies ikan air tawar alami yang ada di areal tersebut. Pengambilan contoh ikan dilakukan pada delapan badan air di areal Hutan Harapan berdasarkan tipologi habitat menggunakan jala, jaring insang, sudu, serok, seruau, bubu dan pancing. Hasil penelitian menunjukkan keanekaragaman ikan di Hutan Harapan terdiri atas 123 spesies ikan, 25 famili, dan 52 genera. Famili Cyprinidae mempunyai spesies terbanyak (59 spesies). Berdasarkan kategori status konservasi IUCN Red List ikan di Hutan Harapan terbagi atas lima kategori yaitu: belum dievaluasi 74 spesies, informasi kurang 4 spesies, berisiko rendah 41 spesies, hampir terancam 3 spesies, dan genting 1 spesies.
Pertumbuhan ikan oskar (Amphilophus citrinellus, Gunther 1864) di Waduk Ir H. Djuanda, Jawa Barat [Growth of Midas Cichlid (Amphilophus citrinellus, Gunther 1864) in Ir. H. Djuanda Reservoir, West Java] Prawira Atmaja R.P. Tampubolon; M. F. Rahardjo; Krismono Krismono
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 12 No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v12i1.125

Abstract

This research was held on October 2011 until January 2012 in Ir. H. Djuanda Reservoir, West Java, in order to describe some aspects of Midas cichlid (Amphilophus citrinellus) growth, such as length-weight relationship, condition factor, and growth constant (K). The samples were captured from six stations using 1, 1.5, 2, 2.5, 3, and 3.5 inches mesh sized of gill nets. The captured samples were separated in accordance to the stations, then the fish size and weight were measured. The total of fish captured were 460 individuals from six sampling stations. Total length of the captured fishes ranged from 62-210 mm and body weight is 4.81-187.18 gram. Midas cichlids are positive allometric. The condition factor varied depending on periods and stations. The growth formula for Midas cichlid was Lt= 215.78 (1-e'039 (t+025)). AbstrakPenelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2011-Januari 2012 di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat, dengan tujuan untuk mendeskripsikan beberapa aspek yang bertalian dengan pertumbuhan ikan oskar (Amphilophus citrinellus) di waduk tersebut, seperti hubungan panjang-bobot, faktor kondisi, dan koefisien pertumbuhan. Contoh ikan diambil di enam stasiun yang menggunakan alat tangkap jaring insang berukuran mata jaring 1; 1,5; 2; 2,5; 3; dan 3,5 inci. Contoh ikan yang tertangkap dipisahkan berdasarkan stasiun, kemudian diukur panjang dan ditimbang bobotnya. Total ikan contoh yang tertangkap selama penelitian berjumlah 460 ekor yang berasal dari enam stasiun pengamatan. Pan-jang total dan bobot tubuh ikan berkisar antara 62-210 mm dan 4,81-187,18 gram. Pola pertumbuhan ikan oskar ada-lah alometrik positif. Faktor kondisi ikan oskar bervariasi berdasarkan waktu dan stasiun pengamatan. Persamaan pertumbuhan panjang ikan oskar mengikuti formula Lt= 215,78 (1-e-0,39 (t+0,25)).
Variasi makanan ikan seriding, Ambassis nalua (Hammilton, 1822) di ekosistem estuari Segara Menyan, Jawa Barat [Diet variation of scalloped perchlet (Ambassis nalua) in Segara Menyan Lagoon, West Java] Ahmad Zahid; M. F. Rahardjo; Subhat Nurhakim; Sulistiono Sulistiono
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 11 No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v11i2.139

Abstract

This study describes feeding habit and strategy of scalloped perchlet (Ambassis nalua) according to ontogenetic shift and seasonal period. The fish samples were collected monthly from December 2010 to November 2011 in Segara Me-nyan Lagoon, West Java. Trammel net and gill net was used to catch the fish sample. We analyzed stomach contents of 380 individuals. Food items of the scalloped perchlet were composed of four categories, namely microcrustaceans, polychaetes, amphipods, and gastropods. According to ontogenetic shift and seasonal period, microcrustaceans used as main food by scalloped perchlet. Conversely, niche breadth of food influenced by ontogenetic shift and seasonal period, whereas percentage of stomach fullness significantly affected by seasonal period. Feeding strategy of the scalloped perchlet was mixed strategies (specialization-generalization). Information about of the diet of the scalloped perchlet shows dependence on estuarine ecosystems that provide of food resources. AbstrakPenelitian ini menggambarkan kebiasaan dan strategi pola makanan ikan seriding berdasarkan perubahan ontogenetik dan musim.Contoh ikan dikoleksi setiap bulan dari Desember 2010 hingga November 2011 di Segara Menyan, Jawa Barat. Penangkapan ikan menggunakan jaring berlapis dan jaring insang. Pengamatan isi saluran pencernaan dilakukan terhadap 380 ekor ikan seriding. Menu makanan terdiri atas empat kategori, yaitu mikrokrustase, polikaeta, amfipoda, dan gastropoda. Berdasarkan perubahan ontogenetik dan musim, ikan seriding menunjukkan menu makanan utama yang sama yaitu mikrokrustase. Kondisi yang berbeda terlihat pada luas relung makanan yang dipengaruhi oleh perubahan ontogenetik dan musim, sementara persentase kepenuhan lambung yang secara nyata dipengaruhi oleh perubahan musim. Strategi pola makanan ikan seriding adalah strategi gabungan (spesialis-generalis). Informasi mengenai menu makanan ikan seriding menunjukkan ketergantungannya terhadap ekosistem estuari yang menjamin ketersediaan makanan.