Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Studi Perancangan Kontrol Prediktif pada Kolom Distilasi Di Crude Distillation Unit PT Pertamina UP VI Balongan Yoshua Perdana; Estiyanti Ekawati; Sutanto Hadisupadmo
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 2 No 2 (2010): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2010.2.2.5

Abstract

 Proses distilasi adalah suatu proses pemisahan fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Sistem kontrol kolom distilasi memiliki masukan jamak dan keluaran jamak. Untuk itu, penelitian tugas akhir ini membatasi keluaran dan masukan dengan memilih variabel keluaran yakni temperatur top, temperatur Light Gas Oil (LGO), dan temperatur Hight Gas Oil (HGO) dan variabel masukan berupa top reflux, LGO reflux, dan HGO reflux.  Kolom distilasi PT Pertamina UP VI Balongan masih menggunakan sistem control PID untuk mengontrol variabel-variabel keluaran tersebut. Permasalahan pada kolom distilasi adalah berfluktuasinya nilai temperatur sehingga mempengaruhi kemurnian distilat. Pada tugas akhir ini  dicoba mengontrol variabel-variabel tersebut dengan menggunakan kontrol model prediksi (Model Predictive Control /MPC). Dengan menggunakan pengontrol MPC, maka nilai keluaran ke depan akan diprediksi sejauh horison prediksinya. MPC akan mensimulasikan respon sistem sepanjang horison prediksi dan kemudian dioptimasi dengan meminimisasi fungsi kinerja J(e,u).  Dengan mensimulasi sistem dengan pengontrol MPC, diperoleh Hp = 100, Hu= 2, maximum overshoot 0% untuk temperatur top, LGO, dan HGO, sedangkan dengan pengontrol PID diperoleh maximum overshoot senilai 41,67%, 70%, dan 21,4% masing-masing untuk temperatur top, LGO dan HGO. Nilai konstanta waktu pengontrol MPC untuk temperatur top, LGO, dan HGO masing-masing bernilai 18 menit, 14 menit dan 6 menit. Sedangkan konstanta waktu untuk pengontrol PID senilai 40 menit, 110 menit, dan 60 menit masing-masing untuk temperatur top, LGO dan HGO.  Kata kunci:  temperatur top, LGO, HGO, konstanta waktuAbstractDistillation is a process of separating crude fraction according to each boiling point. Distillation column control system has multiple input and output. Objective of this research is to limit the multiple input and output by choosing the output variables such as top temperature, Light Gas Oil (LGO) temperature, High Gas Oil (HGO) temperature; and input variablessuch as top reflux, LGO reflux and HGO reflux . The distillation column in PT Pertamina RU VI Balongan is still using PID controller to control all output variables. The problem in distillation column is the temperature fluctuation, which affects the distillate purity. In this research, distillation control system will be simulated using MPC Controller to control the output variables. MPC controller will predict the output variables in the prediction horizon. The response of the system will be simulated along the prediction horizon and it will be optimized by minimizing the cost function J(e,u).By simulating MPC Controller, MPC parameter obtained are Hp = 100, and Hu = 2, maximum overshoot 0% for top temperature, LGO, and HGO, while PID controller has overshoot 41.67 % for top temperature, 70% for LGO temperature and 21.4% for HGO temperature. Time constant of MPC controller for top temperature, LGO and HGO are 18 minutes, 14 minutes, and 6 minutes while time constant of PID controller fortop temperature, LGO and HGO are 40 minutes, 110 minutes and 60 minutes. Keywords: top temperature, LGO, HGO, time constant
Perancangan Sistem Kontrol Proses Kolom Distilasi Minyak Mentah Berbasis Anfis Megarini Hersaputri; Sutanto Hadisupadmo; Agus Samsi
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 4 No 2 (2012): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2012.4.2.6

Abstract

Dalam industri minyak dan gas bumi, proses pemisahan suatu bahan cairan dalam rangka meningkatkan nilai produk umumnya dilakukan menggunakan distilasi. Untuk mempertahankan kestabilan proses distilasi, diperlukan algoritma kontrol yang dapat menjaga variabel proses tetap berada pada nilai yang diinginkan. Dalam tugas akhir ini, dilakukan perancangan pengontrol neuro-fuzzy dan mempelajari pengontrol neuro-fuzzy melalui simulasi. Sistem neuro-fuzzy yang digunakan adalah Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Pengontrol ANFIS dirancang dengan menggunakan metode dinamika invers.Penelitian dilakukan pada kolom distilasi minyak mentah. Untuk menjaga kemurnian produk digunakan instrument analyzer, namun pada pabrik pengolahan minyak mentah tidak memiliki alat tersebut. Pada tugas akhir ini, untuk menjaga kemurnian produk dan menggantikan fungsi  instrument analyzer, dapat digunakan pengontrolan temperatur tray atau  temperatur  produk  yang secara tidak langsung menunjukkan  kemurnian  produk.Hasil simulasi menunjukan bahwa pengontrol ANFIS dinamika invers mampu menjaga kestabilan temperatur. Performansi pengontrol untuk penjejakan nilai referensi pada temperatur atas, temperatur tengah, dan temperatur bawah kolom distilasi adalah sebagai berikut, untuk waktu tunak, 32 menit, 23 menit dan 23 menit, dan untuk konstanta waktu, 11 menit, 8 menit dan 10 menit. Sedangkan performansi pengontrol untuk rejeksi gangguan pada temperatur atas, tengah dan temperatur bawah kolom distilasi adalah sebagai berikut, untuk lonjakan maksimum, 0,4, 0,5 dan 0,5, untuk waktu tunak, adalah 45 menit, 55 menit dan 38 menit, dan untuk redaman 0,21, 0,24 dan 0,21.Kata kunci : minyak mentah, kolom distilasi, ANFIS, neuro-fuzzy, invers model
Pembuatan Operator Training Simulator Unit Desulfurisasi Pabrik Amonia Menggunakan DCS DELTA-V Fisher Rosemount Yatrizal Yatrizal; Sutanto Hadisupadmo
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 5 No 1 (2013): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2013.5.1.5

Abstract

Dalam proses produksi terdapat berbagai variasi kondisi operasi dengan berbagai parameter yang menentukan kuantitas dan kualitas dari produk. Oleh karena itu, para operator harus dapat memahami proses industri yang sedang berlangsung dengan baik. Untuk mendukung operator memahami proses maka diperlukan suatu Operator Training Simulator (OTS) yang memungkinkan operator untuk mempelajari karakteristik plant tanpa mengganggu kondisi plant yang sesungguhnya.OTS ini kemudian dibangun menggunakan DCS Delta V Fisher Rosemount dengan studi kasus unit desulfurisasi pada sistem produksi amonia. Dinamika proses didefinisikan pada function block menggunakan persamaan laju perubahan temperatur dan laju perubahan kandungan H2­S melalui fasilitas control studio yang terdapat pada DCS Delta V Fisher Rosemount.Human Machine Interface (HMI) dibangun pada Delta V Operate agar memudahkan operator atau pengguna OTS mengamati dinamika proses yang terjadi. Dengan melakukan pengaturan pada parameter dan nilai input, didapatkan kandungan H2S pada operasi normal keluaran unit desulfurisasi sebesar 0, 85 ppm (part per million) dan temperatur output sebesar 634 kelvin. Rentang kerja Operator Training Simulator adalah pada kondisi  flow in natural gas 6 m3/s s.d 25 m3/s dan temperatur masukan flue gas 473 Kelvin s.d 561 Kelvin. Kondisi trip terjadi apabila flow in natural gas < 6 m3/s atau temperatur masukan flue gas ≥ 562 KelvinKata Kunci: DCS, Operator Training Simulator, Desulfurisasi, HMI, Function Block
Perancangan Operator Training Simulator bagi Pengontrolan Kalang Tertutup Unit Debutanizer dan Depentanizer pada Pabrik Petrokimia dengan Menggunakan DCS Centum VP Yokogawa Anggi B. S. Sumantri; Estiyanti Ekawati; Sutanto Hadisupadmo
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 5 No 2 (2013): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2013.5.2.3

Abstract

Proses distilasi merupakan sebuah proses yang memiliki tingkat kerumitan tinggi untuk dikontrol. Pada masa kini, semakin banyak industri yang menggunakan perangkat lunak DCS (Distributed Control System ) untuk melakukan pengontrolan dalam kegiatan produksinya. Khususnya dalam operasi sebuah kolom distilasi, pengontrolan yang baik harus dilakukan agar kolom distilasi tidak berlaku hanya sebagai sebuah kolom pencampur besar. Operator Training Simulator ini adalah merupakan sebuah purwarupa solusi pelatihan operator untuk memahami proses dan pemilihan parameter kontrol yang sesuai dengan kolom distilasi yang akan dihadapi di lapangan. Penelitian ini menghasilkan sebuah simulator pelatihan bagi operator yang menggunakan perangkat lunak DCS Centum VP Yokogawa. Unit proses yang diamati dan dijadikan titik fokus dari pengembangan Operator Training Simulator ini adalah unit debutanizer dan depentanizer dalam sebuah pabrik petrokimia. Operator Training Simulator ini dibuat berdasarkan persamaan kesetimbangan massa dan energi yang dimodelkan dalam DCS dengan menggunakan function block. Parameter pengontrolan dimodelkan dengan menggunakan perangkat lunak SIMULINK dan SIMULINK Design Optimization Toolbox, dengan pemodelan kalang tertutup dari kolom distilasi sebelumnya telah dilakukan dengan berdasar kepada penelitian dari Skogestad (1997) dan Berry dan Wood (1973). Strategi kontrol yang coba dilakukan adalah one-point control dengan menggunakan konfigurasi LV. Operator dapat berinteraksi dengan program simulator melalui Human Machine Interface (HMI) yang dibuat semirip mungkin dengan proses yang terjadi di lapangan. Daerah kerja untuk unit debutanizer berada pada kisaran aliran feed sebesar 12-17 kg/s, konsentrasi feed berkisar antara 40-60% mol butane, temperatur feed berada antara 45-65 , aliran reflux berkisar antara 8-12 kg/s, temperatur reflux berada dalam kisaran 30-45 dan temperatur reboiler berada pada kisaran 100-113Daerah kerja untuk unit depentanizer berada pada kisaran nilai variabel berikut: aliran feed berada pada 4,5-6,5 kg/s, konsentrasi feed berada pada 40-60% mol penrane, temperatur feed berada antara 30-45, aliran reflux antara 1,5-3 kg/s, temperatur reflux berada pada 37-45, dan temperatur reboiler berada pada 140-153.Kata Kunci: Debutanizer, Depentanizer, DCS, OTS, Kalang Tertutup, Pengontrolan, SIMULINK, SIMULINK Design Optimization Toolbox, Konfigurasi LV, two-point control.
Perancangan Safety Shutdown System pada Kepala Sumur Minyak dengan Menggunakan Analisis Pemodelan Petrinet Alfeus Leonardo; Endra Joelianto; Sutanto Hadisupadmo
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 7 No 1 (2015): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2015.7.1.2

Abstract

AbstrakDalam proses produksi minyak dan gas, kepala sumur memegang peranan penting, sebab jika terjadi masalah di kepala sumur akan menggangu produksi minyak dan gas serta dapat menyebabkan kegagalan produksi. Permasalahan kegagalan pada  kepala sumur dapat diminimumkan dengan memasang Safety Shutdown System. Safety Shutdown System merupakan suatu prosedur untuk mematikan operasi kepala sumur dengan aman pada saat terjadi masalah. Oleh karena itu, perancangan Safety Shutdown System yang baik sangat diperlukan agar tidak terjadi blow out di sumur. Jala Petri Sinyal Terinterpretasi (JPST) merupakan suatu pemodelan sistem diskrit yang memberikan informasi tentang struktur dan perilaku dinamik dari sistem yang dimodelkan. Perancangan menggunakan pemodelan JPST bertujuan untuk menganalisis suatu sistem sebelum mengimplementasikannya di lapangan. Pemodelan Safety Shutdown System dengan JPST dapat meminimumkan waktu perancangan dan kegagalan safety system.Pemodelan JPST dimulai dengan mengidentifikasi semua masukan dan keluaran pada sistem, lalu menentukan logika masukan pada tiap transisi dan daftar keluaran pada setiap place. Setelah itu pemodelan dilanjutkan dengan konstruksi dan analisis. Hasil analisis pada pemodelan ini menunjukkan bahwa sistem memiliki sifat keselamatan, keterbatasan, daya hidup, dan didapat nilai transparansi sebesar 0,86 dari skala 1, menunjukkan bahwa sistem bersifat transparan. Setelah melakukan pemodelan JPST, dilakukan simulasi dengan cara menerjemahkan bentuk JPST ke dalam ladder diagram. Hasil ladder diagram yang diterjemahkan dari model JPST dan ladder diagram yang dibuat langsung dari diagram logika memiliki hasil yang sedikit berbeda. Karena dalam pemodelan JPST terdapat asumsi "“ asumsi ideal.Kata Kunci: JPST, Ladder Diagram, Safety Shutdown System, kepala sumur
Perancangan Sistem Kontrol Unit Water Chiller Laboratorium Teknik Kondisi Lingkungan Adityo Pranowo; Wisnu Hendrajit; Sutanto Hadisupadmo
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 7 No 1 (2015): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2015.7.1.3

Abstract

AbstrakUnit water chiller di Laboratorium Teknik Kondisi Lingkungan Teknik Fisika ITB masih dioperasikan secara manual. Diperlukan sebuah kontroler agar pengoperasian unit water chiller dan pengumpulan data kondisi operasinya dapat berjalan konsisten tanpa terpengaruh faktor operator. Dalam penelitian ini, aksi kontrol yang dilakukan pengontrol berupa kontrol on-off dengan dua buah switch point yang bernilai ±1oC dari set point. Set point suhu dapatdiatur pada rentang0-40oC. Pengontrol mampu merekam data melalui komunikasi serial mikrokontroler dengan komputer.Termistor tipe screw threaded memiliki standar deviasi maksimum sebesar 0,22 pada pembacaan suhu 5,5oC dan nilai settling time sebesar 65 detik. Termistor tipe epoxy insulated memiliki standar deviasi maksimum sebesar 0,33 pada pembacaan suhu 25,1oC dan nilai settling time sebesar 7 detik. Dari hasil pengujian, kontroler mampu bekerja sesuai rancangan dengan rata-rata standar deviasi suhu air dingin keluaran evaporator sebesar 0,6. Kata kunci: Water chiller, kontroler on-off, Arduino Uno, termistor NTC, set point suhu, chilled water supply.
Perancangan Sistem Kontrol Ketinggian Baja Cair pada Proses Continuous Casting dengan Pengontrol PID Robas H∞ Muhammad Zibny; Endra Joelianto; Sutanto Hadisupadmo
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2015.7.2.5

Abstract

Baja merupakan salah satu logam yang memiliki kegunaan yang banyak, berbagai tempat baik kantor, sekolah, bahkan dapur selalu terdapat peralatan-peralatan yang terbuat dari baja. Industri pencetakan baja merupakan industri yang kompleks, dimana antara satu sistem dengan sistem lainnya saling berkaitan. Pada penelitian ini akan dibahas tentang salah satu sistem kontrol yang berada pada industri pencetakan baja yaitu sistem kontrol ketinggian baja cair yang berada pada proses continuous casting.Pada penelitian ini ada beberapa tahapan yang akan dilakukan, pertama adalah melakukan pemodelan dengan menggunakan metode ADALINE (Adaptive Linear Neuron) yang kemudian diambil bobot-bobotnya untuk dimasukkan kedalam persamaan ARX (Auto Regressive eXogenus) dari situlah didapatkan model sistem kontrol ketinggian baja cair. Hasil pemodelan ini selanjutnya akan digunakan untuk merancang pengontrol sistem.Simulasi dilakukan sebanyak empat kali atau dengan kata lain empat variasi nilai γ. Dari keempat variasi tersebut didapatkan nilai γ adalah 0,13 yang menghasilkan Kp= 18,3286; Ki= 5,3617; dan Kd= 1,712. Untuk nilai pengontrol tersebut dihasilkan respon dengan lonjakan maksimum 9,19% dan settling time sebesar 2,47 detik.Kata Kunci: ADALINE, ARX, Persamaan Ruang Keadaan, Kontrol Robas, Pengontrol PID, Moore-penrose
Development of A Simulation Package of Natural Gas Liquefaction System Nur Shadrina Amalina; Thomas Milano Setiawan; Wisnu Hendradjit; Sutanto Hadisupadmo
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 9 No 1 (2017): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2017.9.1.1

Abstract

AbstractGas liquefaction employs refrigeration process to bring feed gas temperature down to enable it to condense. The refrigeration system for natural gas liquefaction consists of some components combined in several configurations. One of those systems is the reversed-Brayton and its modified cycles. A numerical program package was developed to model and analyze the process of natural gas liquefaction with maximum flow rate 31.7 kg/s. The package was set for the simple 1-stage reversed Brayton cycle and its modified cycle. The process was modelled with assumptions of a steady state condition and natural gas that made of 100% methane. Parameters and variables that may be involved in the simulation are the feed gas flow rate, temperature and pressure, the selection of refrigerants for the cycle, the refrigeration working pressures. The package enable one to calculate the amount of work required for liquefaction process as well as the system's performance in term of its figure of merit. 
Perancangan dan Implementasi Safety Instrumented System pada Miniatur Pasteurisasi Menggunakan Programmable Logic Controller Maesy Maesy; Nina Nugraheni; Sutanto Hadisupadmo; Augie Widyotriatmo
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 10 No 1 (2018): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2018.10.1.2

Abstract

AbstrakKeselamatan kerja merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam industri proses. Salah satu lapisan proteksi yang dapat menjamin keselamatan kerja pada suatu industri adalah Safety Instrumented System (SIS). Perancangan SIS yang diatur dalam standar ANSI/ISA No. 84.00.01-2004 meliputi tahap analisis, tahap implementasi, tahap operasi, dan tahap verifikasi. Miniatur pasteurisasi di Laboratorium Manajemen Sistem Instrumentasi dan Kontrol akan dijadikan objek pembelajaran untuk memahami konsep tingkat safety serta perancangan SIS. Analisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode Hazard and Operability Study dan Risk matrix, dan ditentukan nilai Safety Integrity Level  (SIL) untuk miniatur pasteurisasi dengan metode Risk graph. Perancangan SIS dilakukan dengan membuat kombinasi-kombinasi dari delapan konfigurasi sistem. Perhitungan dengan Fault Tree Analysis digunakan untuk mengetahui besarnya Probability of Failure on Demand average (PFDavg) yang diperlukan dalam penentuan SIL dari tiap kombinasi SIS. Rancangan terbaik dipilih berdasarkan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan mempertimbangkan nilai PFDavg dan biaya. Penambahan SIS pada miniatur pasteurisasi menghasilkan peningkatan nilai Risk Reduction Factor (RRF) keseluruhan sistem sebesar 83 kali dibandingkan dengan sebelum penambahan SIS. Hasil dari perancangan tersebut kemudian diuji dengan menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) Allen Bradley RS Logix 5000.
Pemanfaatan Sensor Ultrasonik Sebagai Alat Bantu Pembacaan Skala Volume Pada Bell Prover Vera Firmansyah; Sutanto Hadisupadmo; Faiza Elviya; Shaqina Rahmiatul Jannah
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2020.12.1.1

Abstract

AbstrakFasilitas laboratorium pengujian meter gas di Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan menggunakan bell prover sebagai standar. Bell prover yang tersedia masih menggunakan skala jenis mekanis dengan rentang 100 "“ 600 liter dan 1 liter per skala. Ketidaktepatan membaca skala mekanis dapat mempengaruhi hasil pengujian meter gas. Untuk itu dibuat alat bantu pembacaan volume bell prover dengan sensor ultrasonik tipe HC-SR04 yang dipasang pada arduino. Alat bantu ini memanfaatkan jarak bobot pengatur kecepatan pada bell proverterhadap lantai. Perubahan ketinggian bobot pengatur kecepatan sebanding dengan perubahan ketinggian skala volume. Alat bantu ini memiliki akurasi terkecil sebesar 83,17% dan kesalahan sebesar 16,83% pada volume 100 liter, sedangkan akurasi tertinggi sebesar 99,76% dan kesalahan terkecil sebesar 0,02% pada volume 600 liter.