Darma Andreas Ngilawajan
Universitas Pattimura

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 AMBON PADA MATERI IRISAN KERUCUT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN CAI (COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION) BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA Lekitoo, John; Moma, La; Ngilawajan, Darma Andreas
JUPITEK : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2018): JUPITEK : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jupitekvol1iss1pp41-46

Abstract

Theaims of this study is to improve the learning outcomes of grade XI students of SMA Negeri4 Ambon in cone slice material using a cooperative learning model through CAI (Computer Assisted Instruction) learning media  assisted by geogebrasoftware. Students divided into small groups (3 groups) with each groups consist of 5-6 students who have varied abilities. The results showed that by using the cooperative learning model throughlearning media CAI (Computer Assisted Instruction)assisted by geogebrasoftware, there was an increase in the learning outcomes of grade XI MIA students at SMA Negeri 4 Ambon
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 AMBON YANG DIAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN MODEL PEMBELAJARAKONVENSIONAL PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL Omega Solaulu; W Mataheru; D A Ngilawajan
Science Map Journal Vol 2 No 2 (2020): Science Map Journal
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jmsvol2issue2pp71-74

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Facilitator And Explaining dan model pembelajaran Konvensional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari tiga kelas di mana satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas lainnya sebagai kelas eksperimen yang masing-masing berjumlah 40 siswa. Teknik analisis data, yaitu Analisis Deskriptif dan Uji-t (uji beda rata-rata). Hasil analisis data menunjukkan bahwa siswa kelas VIII1 memiliki nilai rata-rata post test 47,33. Sedangkan, kelas VIII3 memiliki nilai rata-rata post test 31,49. Adapun, hasil uji normalitas dan homogenitas dari kedua kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah normal dan homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan uji-t (independent sample t-test) diperoleh nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai α=0,05 yaitu 0,023 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Ambon yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Facilitator And Explaining dan model pembelajaran konvensional pada materi sistem persamaan linier dua variabel
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI KELAS XI SMA NEGERI 10 AMBON Feronika Kempirmase; Carolina Selfisina Ayal; Darma Andreas Ngilawajan
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura 2019: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.362 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal-soal Higher Order Thinking Skill (HOTS). Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitaif-kualitatif. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 10 Ambon. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang siswa yang diambil dari kelas XI IPA2, yaitu 1 siswa dengan kategori sedang, 1 siswa dengan kategori rendah dan 1 siswa dengan kategori sangat rendah. Pengambilan subjek berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa. Materi barisan dan deret aritmatika diberikan untuk melihat kemampuan berpikir kritis siswa dalam meneyelesaikan soal HOTS. Hasil penelitian menunjukan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS materi barisan dan deret aritmatika dari empat soal yang diberikan masih tergolong sangat rendah. Berdasarkan hasil tes dan wawancara dari ketiga subjek menunjukan bahwa siswa lebih cenderung merasa kesulitan pada saat memasuki tahap menganalisis dan mengevaluasi. Siswa sering lupa dengan konsep yang terkait dengan soal sehingga menyulitkan mereka untuk menyelesaiakan soal apalagi soal yang berbentuk soal HOTS yang lebih bersifat kontekstual dan membutukan kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi yang tinggi
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT Jovanca Agustina Siahaya; Carolina Selfisina Ayal; Darma Andreas Ngilawajan
Science Map Journal Vol 3 No 1 (2021): Science Map Journal
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jmsvol3issue1pp1-18

Abstract

Kemampuan penalaran matematis adalah kemampuan proses berpikir tingkat tinggi untuk menghubung-hubungkan suatu data atau fakta dengan suatu data atau fakta lainnya secara matematis untuk menjawab suatu persoalan atau permasalahan sehingga menghasilkan suatu ide gagasan, pemecahan atau jawaban yang logis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis siswa pada materi persamaan kuadrat di kelas IX SMP Negeri 2 Ambon. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Ambon dengan jumlah subjek sebanyak 25 siswa dari kelas IX-1 dan subjek yang dipilih untuk diwawancarai yaitu 1 siswa dengan kategori sangat tinggi, 1 siswa kategori sedang, dan 1 siswa dengan kategori rendah. Materi persamaan kuadrat diberikan untuk melihat kemampuan penalaran matematis siswa. Presentase terbesar hasil tes siswa berada pada kategori rendah. Berdasarkan hasil tes menunjukan bahwa siswa dengan kategori sangat tinggi mampu memenuhi semua indikator kemampuan penalaran matematis. Siswa dengan kemampuan sedang untuk setiap soal tidak memenuhi indikator mengajukan dugaan dikarenakan siswa lebih memilih menyelesaikan soal terlebih dahulu agar mendapat jawaban yang pasti tanpa harus menduga-duga. Sedangkan untuk siswa dengan kategori sedang hanya mampu memenuhi tiga indikator pada soal tes nomor satu tetapi untuk soal tes nomor dua siswa dengan kategori rendah hanya mampu memenuhi indikator mengajukan dugaan dikarenakan tidak memahami soal tes nomor dua dengan baik sehingga tidak dapat menyelesaikan soal tes nomor dua