Ketersediaan air bersih yang layak dikonsumsi di berbagai daerah semakin menurun. Hal tersebut mendorong berbagai pihak untuk mengolah air sehingga layak dikonsumsi. Pada dasarnya, beberapa parameter yang menunjukan kelayakan air untuk dikonsumsi dapat dideteksi secara langsung. Parameter tersebut diantaranya tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Akan tetapi, terdapat parameter lain yang menentukan kualitas air minum, yaitu tidak mengandung mikroorganisme berbahaya serta tidak mengandung logam berat. Sehubungan dengan hal tersebut, keberadaan mikoorganisme dapat diatasi dengan memasak air. Sementara itu, kadar logam berat pada air tidak dapat dideteksi secara langsung. Oleh karena itu penulis mengembangkan alat ukur portabel kadar logam berat yang terkandung pada air berdasarkan prinsip spektrofotometer. Alat ukur ini mampu menganalisis kadar logam secara lebih praktis dan cepat. Rancang bangun alat ini tersusun dari sumber cahaya yaitu lampu halogen, monokromator, fotodetektor yaitu berupa fototransistor, mikroprosesor, modul penampil hasil pengukuran serta catu daya. Prinsip kerja alat ini adalah mengukur besaran transmisi cahaya menggunakan fotodetektor. Dalam hal ini, semakin banyak logam yang terkandung pada air maka akan semakin banyak pula cahaya yang diabsorbsi, sehingga cahaya yang ditransmisikan menjadi lebih kecil dan tegangan keluaran dari detektor akan semakin kecil pula. Pada penelitian ini terdapat dua logam berat yang diukur, yaitu Mangan dan Besi. Cahaya dengan panjang gelombang 521 nm ± 20 nm digunakan untuk pengukuran kadar Mangan dan 500 nm ± 20 nm untuk pengukuran kadar Besi. Hasil pengujian karakteristik alat untuk mengukur kadar Mangan menunjukan nilai akurasi sebesar 84,80%, nilai presisi sebesar 80,23%, dan nilai kesalahan sebesar 15,20%. Adapun pada hasil pengujian karakteristik alat untuk mengukur kadar Besi, didapatkan nilai akurasi sebesar 90,75%, presisi 79,16%, dan nilai kesalahan 9,25%.