Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Alat Ukur Portabel Kadar Logam Mangan dan Besi dalam Air Menggunakan Prinsip Spektrofotometer Vebi Nadhira; Endang Juliastuti; Lidzikri Ilham Fauzy; Rizky Tri Widodo
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2017.9.2.1

Abstract

Ketersediaan air bersih yang layak dikonsumsi di berbagai daerah semakin menurun. Hal tersebut mendorong berbagai pihak untuk mengolah air sehingga layak dikonsumsi. Pada dasarnya, beberapa parameter yang menunjukan kelayakan air untuk dikonsumsi dapat dideteksi secara langsung. Parameter tersebut diantaranya tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Akan tetapi, terdapat parameter lain yang menentukan kualitas air minum, yaitu tidak mengandung mikroorganisme berbahaya serta tidak mengandung logam berat. Sehubungan dengan hal tersebut, keberadaan mikoorganisme dapat diatasi dengan memasak air. Sementara itu, kadar logam berat pada air tidak dapat dideteksi secara langsung. Oleh karena itu penulis mengembangkan alat ukur portabel kadar logam berat yang terkandung pada air berdasarkan prinsip spektrofotometer. Alat ukur ini mampu menganalisis kadar logam secara lebih praktis dan cepat. Rancang bangun alat ini tersusun dari sumber cahaya yaitu lampu halogen, monokromator, fotodetektor yaitu berupa fototransistor, mikroprosesor, modul penampil hasil pengukuran serta catu daya. Prinsip kerja alat ini adalah mengukur besaran transmisi cahaya menggunakan fotodetektor. Dalam hal ini, semakin banyak logam yang terkandung pada air maka akan semakin banyak pula cahaya yang diabsorbsi, sehingga cahaya yang ditransmisikan menjadi lebih kecil dan tegangan keluaran dari detektor akan semakin kecil pula. Pada penelitian ini terdapat dua logam berat yang diukur, yaitu Mangan dan Besi. Cahaya dengan panjang gelombang 521 nm ± 20 nm digunakan untuk pengukuran kadar Mangan dan 500 nm ± 20 nm untuk pengukuran kadar Besi. Hasil pengujian karakteristik alat untuk mengukur kadar Mangan menunjukan nilai akurasi sebesar 84,80%, nilai presisi sebesar 80,23%, dan  nilai kesalahan sebesar  15,20%. Adapun pada hasil pengujian karakteristik alat untuk mengukur kadar Besi, didapatkan nilai akurasi sebesar 90,75%, presisi 79,16%, dan  nilai kesalahan 9,25%. 
Pengembangan Karakterisasi Gelembung Mikro Menggunakan Metode PIV beserta Pemantauan dengan IOT Taufik Ibnu Salim; Endang Juliastuti; Vebi Nadhira
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 5 No 5 (2021): Oktober2021
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.129 KB) | DOI: 10.29207/resti.v5i5.3508

Abstract

The development of microbubble technology has been widely used in various fields. One of these areas is sterilization technology using microbubbles to speed up and increase the effectiveness of the sterilization process. One example is room sterilization using vaporized ozone gas microbubbles which can minimize the spread of the Covid-19 virus. However, research and development of microbubbles are still not much related to the characterization of their size and hydrodynamic properties. In this study, we propose the development of a continuous characterization of the size of microbubbles using the image analysis method. Image analysis aims to find the displacement vector using particle image velocimetry (PIV) techniques. The Hadamard-Rybczynski equation was used to calculate the size of the microbubbles based on the rising velocity vector of the microbubbles. The image capture process uses an LED light shadow technique to get a brighter and more stable image. The template matching algorithm is used to speed up the displacement vector analysis process used in the PIV technique. The analysis process is carried out in-situ in parallel processing using the python program on the raspberry pi4 unit. The analysis process uses three program services that run parallel, namely recording, pre-processing, and processing services. The measurement process uses three validations, namely pixel validation, template matching algorithm validation, and interrogation window. Bubble size data is displayed in the form of real-time graphs and size distribution histograms online using IoT. The test results show the size distribution of the microbubbles produced has an average of 14.60 µm with a deviation value of 0.11µm.
Prototipe Alat Bantu Baca untuk Digitalisasi Meter kWh Mekanik Vera Firmansyah; Vebi Nadhira; Desy Normasari; Umi Afifah
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.62 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v3i2.21733

Abstract

Meter kWh merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya energi listrik. Menurut jenisnya, meter kWh dibagi menjadi dua yaitu meter kWh mekanik dan meter kWh digital. Meter kWh termasuk alat ukur yang wajib tera dan tera ulang berdasarkan Undang-undang Metrologi Legal. Pada saat pengujian meter kWh dengan standar, proses pembacaan meter kWh mekanik masih menggunakan manual (secara visual). Skala meter kWh mekanik memiliki resolusi sebesar 0,01 kWh. Untuk meningkatan ketepatan dalam pembacaan skala yang dapat meningkatkan akurasi hasil pengujian, maka dibuatlah prototipe alat bantu baca skala meter kWh mekanik. Prototipe ini memanfaatkan tanda hitam piringan meter kWh yang dideteksi oleh sensor optik TCRT5000 pada mikrokontroler arduino. Jumlah putaran pada meter kWh sebanding dengan nilai kWh yang ditampilkan. Hasil uji karakteristik sensor menghasilkan jarak optimal sensor terhadap piringan ±2 mm. Sedangkan hasil pengujian prototipe untuk akurasi sebesar 100%, presisi sebesar 100%, bias sebesar 0% dan eror sebesar 0%. Hasil pengujian prototipe di atas dilakukan pada 0 – 12 putaran piringan meter kWh.