Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS PUPUK KANDANG BERBASIS KOMPOS Azolla microphylla DAN PEMAKAIAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL TOMAT CHERRY Swadea Devi Laksitarani; Eko Dewanto; Eni Rokhminarsi
Agro Wiralodra Vol. 3 No. 1 (2020): Jurnal Agro Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/agrowiralodra.v3i1.34

Abstract

Tomat cherry (Lycopersicum esculentum var. ceraciforme) merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan yang dianggap mempunyai prospek baik dalam pemasarannya. Rasanya yang manis dan segar serta kandungan gizi yang baik untuk tubuh dan penyembuhan beberapa penyakit membuat permintaan tomat cherry semakin meningkat. Dewasa ini dalam dunia pertanian, untuk meningkatkan hasil panen petani banyak menggunakan pupuk sintetis sehingga membuat lingkungan tercemar. Berbagai formulasi bahan alami sudah banyak digunakan di dunia pertanian saat ini, seperti pupuk kandang yang dicampur dengan kompos Azolla microphylla. Penggunaan pupuk kandang dan kompos Azolla microphylla diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk sintetis seperti pupuk NPK. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh penggunaan pupuk kandang berbasis kompos Azolla microphylla dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat cherry, 2) mengetahui pengaruh penggunaan pupuk kandang berbasis kompos Azolla microphylla dan pupuk NPK terhadap efisiensi penggunaan pupuk NPK pada tanaman tomat cherry. Penelitian dilaksanakan di screen house Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dengan ketinggian 110 m dpl. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan 21 hari mulai bulan Juli sampai November 2014. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 2 faktor masingmasing 3 perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah formulasi pupuk kandang berbasis kompos Azolla microphylla yang terdiri dari K1 (100% pupuk kandang), K2 (75% pupuk kandang dan 25% kompos Azolla microphylla), dan K2 (50% pupuk kandang dan 50% kompos Azolla microphylla). Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK, yaitu D0 (100% dosis rekomendasi), D1 (75% dosis rekomendasi), dan D2 (50% dosis rekomendasi) dengan dosis rekomendasi yang digunakan sebanyak 10 g/tanaman. Analisis data menggunakan uji F dengan taraf kesalahan 5%, apabila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji DMRT dengan taraf kesalahan 5%. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah cabang, bobot tanaman segar, bobot tanaman kering, bobot akar segar, bobot akar kering, jumlah bunga total, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, volume tiap buah, serta Efisiensi Penggunaan Pupuk (EPP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang berbasis kompos Azolla microphylla dan pupuk NPK menurunkan diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun, dan jumlah bunga per tanaman, namun pemberian kompos Azolla microphylla sebesar 25% dengan penurunan dosis pupuk NPK sebesar 50% meningkatkan bobot tanaman kering sebesar 0,89% dan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk sebesar 25,76%.
PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN MELALUI BUDIDAYA SAYURAN SECARA HIDROPONIK DI DESA GUNUNGLURAH KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS Alpha Nadeira Mandamdari; Eni Rokhminarsi; Tatang Widjojjoko; Sawitania Christiany; Dwi Utami Boru Situmorang
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/abdms.v4i2.2591

Abstract

Kerawanan pangan keluarga misikin di Kecamatan Cilongok terjadi karena adanya Pandemi Covid – 19 yang menyebabkan akses terhadap pangan keluarga miskin semakin terbatas yang dicirikan oleh konsumsi pangan dari sisi kuantitas dan kualitas menurun. Family Farming (Pertanian Keluarga) dapat dijadikan alternatif dalam mengatasi kerawanan pangan di daerah melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan. Karakteristik dari pemanfaatan lahan pekarangan umumnya selama ini masih bersifat sambilan atau mengisi waktu luang dan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. Family Farming ini dilakukan oleh ibu rumah tangga petani, dimana model ini membutuhkan ketrampilan manajemen usahatani yang cukup tinggi dan menyerap curahan waktu yang cukup besar. Spesifikasi teknologi dalam kegiatan ini adalah Commmunity Based Driven, model ini merupakan teknologi tepat guna yang provent technology atau sudah teruji untuk penanggulangan kemiskinan pada berbagai program pemberdayaan masyarakat. Inti dari keberhasilan model pembangunan ini terletak pada kemapanan kelembagaan petani dan tehnologi usahataninya. Kegiatan PKM telah meningkatankan pengetahuan khalayak sasaran terhadap sistem budidaya tanaman sayuran lahan pekarangan dengan menggunakan teknik hidroponik. Kegiatan PKM telah meningkatankan ketrampilan khalayak sasaran terhadap system budidaya tanaman sayuran lahan pekarangan dengan menggunakan teknik hidroponik