Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISA AREA KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN (KKOP) AKIBAT PERUBAHAN PANJANG RUNWAY PADA BANDAR UDARA SULTAN MUHAMMAD KAHARUDDIN SUMBAWA BESAR Monicha Saraswati; Linda Winiasri; Safitri Nur Wulandari
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 5 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin dengan klasifikasi Bandar Udara Non Instrument 3C dimana peraturan yang harus dijalankan adalah bangunan pada radius 4 kilometer dari landasan pacu tinggi maksimal 45 meter dan di radius 15 kilometer tinggi maksimal 150 meter. Penerapan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) tidak berarti melarang pembagunan pendirian bangunan, namun hanya membatasi ketinggian sebuah bangunan. Berdasarkan peraturan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Undang-Undang Nomor.1 Tahun 2009 tentang penerbangan, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di wilayah tersebut kurang memenuhi syarat dikarenakan terdapat 67 titik penghalang dengan klasifikasi yang berbeda serta penambahan 4 titik penghalang dengan berbeda klasifikasi akibat perubahan panjang landas pacu 150 m dan menjadi 71 titik obstacle. Oleh sebab itu kawasan ini perlu dilakukan analisa yakni dengan pemotongan penghalang. Pengerjaan penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif dengan deskirptif, dan diskusi. Penulis menyusun tugas akhir untuk memberi informasi dan solusi mengenai evaluasi Kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) mengacu pada mengacu pada metode yang digunakan dalam standar Annex 14, Volume 1, Aerodrome Design and Operations Second Condition, July 1995 dan KP 326 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis dan Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil – Bagian 139 (Manual Of Standard CASR-PART 139) Volume 1 Bandar Udara (AERODROME). Penulis telah membuat gambar kkop pada autocad serta perhitungan penghalang tersebut.
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU UNTUK OPTIMALISASI PESAWAT TIPE B 737 – 800 DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SUPADIO PONTIANAK Mohamad Irsyad Abrori; Linda Winiasri; Safitri Nur Wulandari
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 5 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak memiliki landasan pacu dengan panjang 2.250 meter dan lebar 45 meter dengan perkerasan lentur, dengan panjang landasan pacu eksisting, pesawat B 737-800 tidak dapat beroperasi dengan beban maksimal, sehingga harus mengurangi beban pesawat agar dapat beroperasi di landasan pacu tersebut. Penelitian ini disusun agar dapat mengetahui dan merencanakan kebutuhan panjang landasan optimal, merencanakan ketebalan dan kekuatan serta rencana anggaran biaya yang digunakan dalam pekerjaan perpanjangan landasan pacu di bandara tersebut. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini mengacu pada regulasi nasional maupun internasional dan telah ditetapkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) maupun FAA (Federation Aviation Administation), sedangkan untuk menentukan rencana anggaran biaya digunakan pedoman analisa harga satuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat. Hasil dari perencanaan ini diperoleh bahwa kebutuhan penjang landas pacu adalah sepanjang 2.600 m, ketebalan struktur landas pacu yang direncanakan adalah 142 cm dengan nilai kekuatan PCN sebesar 75, dan biaya pelaksanaan yang diperoleh dari perhitungan RAB untuk perpanjangan landas pacu sebesar Rp 37,842,657,000.00.
PERENCANAAN PEMBUATAN PAGAR PENAHAN JET BLAST PADA APRON TERHADAP GEDUNG TOWER DI BANDAR UDARA SILAMPARI LUBUKLINGGAU Pandu Aji Kusumo; Ranatika Purwayudhaningsari; Safitri Nur Wulandari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Silampari Airport is a class III airport managed by the UPBU of the Directorate General of Civil Aviation, located in Lubuklinggau City, South Sumatra Province. This airport has an apron area of ​​130 m x 100 m using flexible pavement. At Silampari Airport there is one factor that does not meet the criteria, namely protection against jet blasts. Jet Blast causes vibrations on the 1st floor of the tower building. The maximum speed generated from the jet blast at Silampari Lubuklinggau Airport is 162 km/hour or 45 m/s. The maximum wind speed from jet blast pursuant to Government Decree Number 39 of 2015 is 100 km/hour or 27.7 m/s, so that the speed of the jet blast is 162 km/hour > 100 km/hour, it is necessary to build a jet blast retaining fence to reduce the effects of jet blasts from the largest aircraft at Silampari Lubuklinggau Airport, namely the Airbus A320-200. In this final project, we plan to make a jet blast retaining fence using a steel structure and the required budget plan (RAB). The reference used in this final project refers to national and international regulations and has been determined by the International Civil Aviation Organization (ICAO), in determining the jet blast retaining fence model is BDI (Blast Deflector, Inc.) The method used in determining the steel profile used to determine the budget plan used the unit price analysis guidelines issued by the Directorate General of Civil Aviation. Based on research on the manufacture of jet blast retaining fences that have been carried out at Silampari Airport, Lubuklinggau, the steel material used is BJ41 quality with angled steel profile of 100 x 100 x 7, hollow steel profile of 100 x 100 x 7 with a base structure of reinforced concrete plate K350 and reinforcement used is D13. Meanwhile, the RAB required in the manufacture of a jet blast retaining fence with dimensions of 8 meters long, 9 meters wide, and 10 meters high is IDR 303,270.00.00 with a VAT fee of 10%.
PERENCANAAN PERLUASAN APRON DI BANDAR UDARA KALIMARAU Ferdhyo Nanda Pratama; Safitri Nur Wulandari; Wiwid Suryono
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalimarau Berau Airport is an airport managed by UPBU (Airport Operator Unit) under the auspices of the Directorate General of Civil Aviation. Kalimarau Airport plays an important role in economic growth and is a tourist gateway for the surrounding area. During the last 10 years the number of passengers from 2010 to 2019. This study aims to fulfill the apron capacity at Kalimarau Berau Airport for the next 10 years by using linear regression forecasting methods, and planning the thickness of the pavement structure with an annual departure in 2029 that has been obtained, and get the PCN value from the thickness of the design pavement structure. The results of this study are the apron capacity in the planning year until 2029, the planned aircraft movements are 5401 aircraft movements. With a monthly movement of 459 aircraft movements, 20 aircraft movements on busy days, 11 movements during peak hours, and 12 parking stands planned to be 485.6 m wide and 100 m wide. For the results of the pavement structure using manual FAA consisting of 38 cm thick concrete slab, 13 cm thick stabilized base ,thick base 24 cm with subgrade 6% CBR. Based on the RAB calculation, the budget needed to carry out construction work rigid for the expansion of the apron with an area of ​​19,760 m2 is Rp. 58.583.748.460,00.