Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU UNTUK OPTIMALISASI PESAWAT TIPE B 737 – 800 DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SUPADIO PONTIANAK Muhammad Irsyad Abrori; Linda Winiasri; Safitri Nur Wulandari
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 4 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak memiliki landasan pacu denganpanjang 2.250 meter dan lebar 45 meter dengan perkerasan lentur, dengan panjanglandasan pacu eksisting, pesawat B 737-800 tidak dapat beroperasi dengan bebanmaksimal, sehingga harus mengurangi beban pesawat agar dapat beroperasi dilandasan pacu tersebut. Penelitian ini disusun agar dapat mengetahui danmerencanakan kebutuhan panjang landasan optimal, merencanakan ketebalan dankekuatan serta rencana anggaran biaya yang digunakan dalam pekerjaanperpanjangan landasan pacu di bandara tersebut. Metode yang digunakan dalamtugas akhir ini mengacu pada regulasi nasional maupun internasional dan telahditetapkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) maupun FAA(Federation Aviation Administation), sedangkan untuk menentukan rencanaanggaran biaya digunakan pedoman analisa harga satuan yang dikeluarkan olehpemerintah daerah setempat. Hasil dari perencanaan ini diperoleh bahwa kebutuhanpenjang landas pacu adalah sepanjang 2.600 m, ketebalan struktur landas pacu yangdirencanakan adalah 142 cm dengan nilai kekuatan PCN sebesar 75, dan biayapelaksanaan yang diperoleh dari perhitungan RAB untuk perpanjangan landas pacusebesar Rp 37,842,657,000.00.
PENGARUH VARIASI SUHU DAN WAKTU HEAT TREATMENT ALUMINIUM ALLOY TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO DENGAN MEDIA PENDINGINAN OLI THE EFFECT OF TEMPERATURE AND TIME VARIATION HEAT TREATMENT OF ALUMINUM ALLOY TO THE HARDNESS AND MICROSTRUCTURE WITH O Andika Dwi Nugroho; bambang Junipitoyo; Linda Winiasri
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 4 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aluminum alloy banyak digunakan pada industri manufaktur dirgantara sebagai material struktur pesawat terbang karena memiliki sifat yang ringan namun kuat. Aluminum alloy di heat treatment untuk meningkatkan sifat mekanis aluminum alloy tersebut.bPengujian yang dilakukan dengan cara Aluminum Alloy di heat treatment pada suhu 300, 350 dan 400 °C dengan waktu tahan 60 menit, 90 menit dan 120 menit kemudian di quenching menggunakan oli. Setelah dilakukan heat treatment dan quenching Aluminum Alloy di uji kekerasan brinell, dan pengamatan struktur mikro dari Aluminum Alloy. Diharapkan variasi suhu dan waktu heat treatment pada aluminium alloy ini dapat meningkatkan kekerasan, keuletan, dan ketangguhan dari aluminium alloy. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa heat treatment dan quenching pada aluminium, diperoleh nilai kekerasan rata-rata tertinggi pada suhu 350°C dengan waktu tahan 120 menit sebesar 75.70 HBW.
ANALISA AREA KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN (KKOP) AKIBAT PERUBAHAN PANJANG RUNWAY PADA BANDAR UDARA SULTAN MUHAMMAD KAHARUDDIN SUMBAWA BESAR Monicha Saraswati; Linda Winiasri; Safitri Nur Wulandari
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 5 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin dengan klasifikasi Bandar Udara Non Instrument 3C dimana peraturan yang harus dijalankan adalah bangunan pada radius 4 kilometer dari landasan pacu tinggi maksimal 45 meter dan di radius 15 kilometer tinggi maksimal 150 meter. Penerapan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) tidak berarti melarang pembagunan pendirian bangunan, namun hanya membatasi ketinggian sebuah bangunan. Berdasarkan peraturan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Undang-Undang Nomor.1 Tahun 2009 tentang penerbangan, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di wilayah tersebut kurang memenuhi syarat dikarenakan terdapat 67 titik penghalang dengan klasifikasi yang berbeda serta penambahan 4 titik penghalang dengan berbeda klasifikasi akibat perubahan panjang landas pacu 150 m dan menjadi 71 titik obstacle. Oleh sebab itu kawasan ini perlu dilakukan analisa yakni dengan pemotongan penghalang. Pengerjaan penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif dengan deskirptif, dan diskusi. Penulis menyusun tugas akhir untuk memberi informasi dan solusi mengenai evaluasi Kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) mengacu pada mengacu pada metode yang digunakan dalam standar Annex 14, Volume 1, Aerodrome Design and Operations Second Condition, July 1995 dan KP 326 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis dan Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil – Bagian 139 (Manual Of Standard CASR-PART 139) Volume 1 Bandar Udara (AERODROME). Penulis telah membuat gambar kkop pada autocad serta perhitungan penghalang tersebut.
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU UNTUK OPTIMALISASI PESAWAT TIPE B 737 – 800 DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SUPADIO PONTIANAK Mohamad Irsyad Abrori; Linda Winiasri; Safitri Nur Wulandari
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 5 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak memiliki landasan pacu dengan panjang 2.250 meter dan lebar 45 meter dengan perkerasan lentur, dengan panjang landasan pacu eksisting, pesawat B 737-800 tidak dapat beroperasi dengan beban maksimal, sehingga harus mengurangi beban pesawat agar dapat beroperasi di landasan pacu tersebut. Penelitian ini disusun agar dapat mengetahui dan merencanakan kebutuhan panjang landasan optimal, merencanakan ketebalan dan kekuatan serta rencana anggaran biaya yang digunakan dalam pekerjaan perpanjangan landasan pacu di bandara tersebut. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini mengacu pada regulasi nasional maupun internasional dan telah ditetapkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) maupun FAA (Federation Aviation Administation), sedangkan untuk menentukan rencana anggaran biaya digunakan pedoman analisa harga satuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat. Hasil dari perencanaan ini diperoleh bahwa kebutuhan penjang landas pacu adalah sepanjang 2.600 m, ketebalan struktur landas pacu yang direncanakan adalah 142 cm dengan nilai kekuatan PCN sebesar 75, dan biaya pelaksanaan yang diperoleh dari perhitungan RAB untuk perpanjangan landas pacu sebesar Rp 37,842,657,000.00.
Pengaruh Heat Treatment Dan Quenching Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis Aluminum Alloy 2024-t3 bambang junipitoyo; Luqman Hakim Al Baihaqy; Linda Winiasri
Jurnal Penelitian 1-10
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v5i1.481

Abstract

Aluminum alloy banyak digunakan pada industri manufaktur dirgantara sebagai material struktur pesawat terbang karena memiliki sifat yang ringan namun kuat. Aluminum alloy 2024 sering digunakan pada skin pesawat terbangPengujian yang dilakukan dengan cara Aluminum Alloy 2024-T3 di heat treatment pada suhu 100, 150 dan 200 °C dengan waktu tahan 60 menit, 90 menit dan 120 menit kemudian di quenching menggunakan air. Setelah dilakukan heat treatment dan quenching Aluminum Alloy 2024-T3 di uji tarik, uji kekerasan brinell, dan pengamatan struktur mikro dari Aluminum Alloy 2024-T3. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa heat treatment dan quenching pada Aluminum Alloy 2024-T3, diperoleh nilai tensile stress rata-rata tertinggi pada suhu 150 °C dengan waktu tahan 90 menit sebesar 154,52 Mpa, kekerasan rata-rata teringgi pada suhu 150 °C dengan waktu tahan 120 menit sebesar 95,66 HBW.
PENGARUH VARIASI SUHU DAN WAKTU HEAT TREATMENT PADA ALUMINIUM ALLOY 2024-T3 TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS DENGAN MEDIA PENDINGIN OLI Bambang Junipitoyo; Mochammad Farid Anfasa; Linda Winiasri
Jurnal Penelitian 38-47
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v5i2.495

Abstract

Aluminium merupakan salah satu material rekayasa yang banyak digunakan untuk kepentingan konstruksi karena sifatnya yang ringan dan kuat. Paduan aluminium tersebut membutuhkan serangkaian proses untuk meningkatkan kekuatan material sebelum dipergunakan sebagai bahan struktur pesawat terbang. Benda uji diberi perlakuan panas dengan suhu 300˚C, 350˚C & 400˚C dan waktu tahan 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Kemudian dilakukan proses quenching dengan media oli. Pengujian ini menggunakan pengujian tarik, pengujian kekerasan brinell dan foto struktur mikro. Dari hasil penelitian, nilai kekerasan tertinggi terjadi pada suhu aging 400˚C selama 90 menit dengan nilai kekerasan sekitar 119,09. Sedangkan kekuatan tarik tertinggi terjadi pada suhu aging 400˚C selama 120 menit dengan nilai tensile stress nilai sekitar 128,17 MPa.
PENGEMBANGAN DAN ANALISIS MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 Linda Winiasri; Nur Jae Priyatna; Bambang Bagus Harianto
Jurnal Penelitian 142 - 150
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v6i2.564

Abstract

Penelitian ini mempunyai latar belakang untuk meningkatkan antusiasme taruna dalam mengikuti pembelajaran materi menggambar teknik, khususnya autocad 2D. Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengembangan media pembelajaran, yang semula hanya menggunakan hand out dan ppt materi menggambar teknik, menjadi media pembelajaran audio visual dengan harapan taruna dapat lebih mudah dalam memahami materi dan dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata kuliah menggambar teknik khususnya pada materi autocad 2D. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah pengembangan media pembelajaran menggambar teknik, dan juga untuk mengetahui respon serta manfaat dari penggunaan media pembelajaran gambar teknik untuk meningkatkan prestasi belajar taruna di kelas TBL 4 A dan B. Untuk metode yang digunakan pada penelitian kali ini adalah metode angket, dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan lembar respon siswa. Pada prosentase aktifas taruna di kelas TBL 4 A sebelumnya adalah 72%, maka dengan media audio visual menjadi 78%; sedangkan di kelas TBL 4 B sebelumnya adalah 73%, maka dengan media audio visual menjadi 80%. Pada hasil prestasi taruna di kelas TBL 4 A dan B ketika mengerjakan pre-test mendapatkan hasil benar 2 dari 5 soal, dan ketika setelah mempelajari secara mandiri materi audio visual menggambar teknik, maka hasil evaluasinya adalah benar 4 dari 5 soal. Hasil angket taruna TBL 4 A ketika menggunakan media audio visual mendapatkan hasil ketika menggunakan media audio visual, dapat diketahui respon taruna terhadap media sebesar 86%, dan di kelas TBL 4 B sebesar 87%.
PENGARUH KOORDINASI KETIKA AUTOMATED WEATHER OBSERVING SYSTEM (AWOS) UNSERVICEABLE TERHADAP PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN DI BANDARUDARA DR. FERDINAND LUMBAN TOBING SIBOLGA Ida Ayu Komang Wira; Linda Winiasri; Iwan Yunariawan
Jurnal Penelitian 45 - 54
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v7i1.851

Abstract

Koordinasi merupakan berkomunikasi satu sama lain dengan tujuan untuk mendapatkan solusi atau pemecahan dari permasalahan yang ada. Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dengan Personel Perum LPPNPI Unit Sibolga dan Personel Stasiun Meteorologi, kuisioner, dan studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif serta pengukuran menggunakan skala likert lalu ditentukan oleh koefisien korelasi untuk mengetahui apakah terdapat hubungan atau korelasi antara variabel X dan variabel Y. Penelitian ini mendapatkan skor Koefisien Korelasi 0,6 yang artinya, ada korelasi yang kuat antara variabel X dan variabel Y antara pengaruh koordinasi ketika AWOS mengalami Unserviceable terhadap pelayanan lalu lintas penerbangan.dan dapat disimpulkan bahwa koordinasi ketika AWOS mengalami unserviceable itu penting dan berdampak demi kelancaran lalu lintas penerbangan
PENGAWASAN UNIT APRON MOVEMENT CONTROL (AMC) TERHADAP KETERTIBAN KEGIATAN DI APRON CHARLIE BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA Rivan Naufal Pratama; Kusno; Linda Winiasri
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya adalah salah satu bandara dengan frekuensi penerbangan yang padat di Indonesia. Seiring dengan naiknya trafik jumlah penerbangan di bandar udara ini, penambahan kapasitas apron sangat diperlukan untuk menjamin ketersediaan parking stand dan kegiatan operasional pesawat udara yang akan mendarat. Apron Charlie (Apron C) adalah apron baru yang dipersiapkan untuk maksud di atas, dan dibangun di lokasi dekat terminal kargo. Penambahan apron tersebut yang letaknya lumayan jauh dari kantor unit AMC menjadi persoalan di karenakan kurang efektifnya proses pengawasan kegiatan, seperti : penempatan GSE yang tidak sesuai. Selain itu Apron C juga belum didukung fasilitas CCTV sehingga proses pengawasan unit AMC kurang/ tidak optimal. Metode penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan Manual Of Standard CASR – 139 Volume I Aerodrome, SKEP/100/XI/1985 tentang Peraturan dan Tata Tertib Bandar Udara dan SKEP 140/VI/1999 tentang Persyaratan dan Prosedur Pengoperasian Kendaraan di Sisi Udara. Sedangkan untuk perhitungan analisa tersebut menggunakan teknik skala likert. Hasil penelitian menunjukkan skor koefisien korelasi 0,88 artinya ada korelasi yang tinggi antara variabel X (Pengawasan unit AMC melalui penyediaan fasilitas CCTV) dan variabel Y (Kegiatan operasional yang dilakukan di sisi udara Apron Charlie Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya). Jadi apabila Pengawasan unit AMC melalui penyediaan fasilitas CCTV meningkat atau ditambah, maka kegiatan operasional yang dilakukan di sisi udara Apron Charlie juga akan meningkat atau menjadi lebih tertib.
PENGARUH KETERAMPILAN BERBAHASA INGGRIS TARUNA D3 KOMUNIKASI PENERBANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL PADA ON THE JOB TRAINING EN ROUTE FLIGHT INFORMATION Izmi Rahma Valen Anindya; Linda Winiasri; Iwan Yunariawan
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Politeknik Penerbangan Surabaya bertekad untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang penerbangan. Salah satu program studi yang ada ialah Diploma 3 Komunikasi Penerbangan, dengan salah satu kurikulum yang dapat membantu pendidikan Taruna melalui program On the Job Trainig En-route Flight Information. Dalam pelaksanaannya Taruna di harapkan mampu mengunakan Bahasa Inggris yang merupakan bahasa resmi secara internasioanl dalam ICAO. Metode penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan data yang ada pada ICAO Doc 9835 – Manual on the Implementation of ICAO Language Proficiency Requirements.edisi ke-2 tahun 2010, Annex 10 – Aeronautical Telecommunication, volume 2 tentang Communication Procedures edisi ke-6 tahun 2011, Annex 1 – Personnel Licensing, Attachement A tentang ICAO Language Proficiency Rating Scale, KP 113 mengenai Lisensi Personel Pemandu Komunikasi Penerbangan, kuesioner dengan pengolahan data metode likert. Hasil dari penyebaran angket kuesioner kepada 40 responden menunjukkan adanya pengaruh antara keterampilan berbahasa Inggris Taruna dengan kemampuan mengontrol saat On the Job Training En-route Flight Information