Perkembangan teknologi informasi membuat penerapan Blended Learning semakin relevan dalam Pendidikan abad ke-21, khususnya di sekolah dasar. Model ini menggabungkan pembelajaran tatap muka dan e-learning untuk meningkatkan efektivitas dan aksesbilitas. Namun, tantangan seperti infrastruktur teknologi yang tidak merata, keterbatasan kompetensi guru, dan kesiapan siswa masih menjadi kendala dalam implementasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis literatur terkait Blended learning di sekolah dasar menggunakan pendekatan bibliometrik guna memahami tren, potensi, dan tantangan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR), 173 publikasi yang relevan ditemukan di database Publish or Perish yang terindeks Scopus. Dari jumlah tersebut, 78 dokumen yang diterbitkan antara tahun 2019-2023 dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Proses tinjauan literatur mengikuti pedoman PRISMA untuk memastikan kualitas hasil yang valid, dan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Bibliometrik dengan bantuan perangkat lunak VOSviewer 1.6.20. Hasil penelitian menunjukkan fluktuasi signifikan dalam jumlah publikasi artikel tentang Blended Learning di Pendidikan dasar, dengan penurunan pada tahun 2022 dan 2023. Mayoritas publikasi berasal dari Amerika Serikat, Indonesia, dan Korea Selatan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang paling dominan. Penerapan Blended Learning di Sekolah Dasar pada abad ke-21 menunjukkan kombinasi pembelajaran tatap muka dan daring dengan penekanan pada inovasi pelatihan guru dan pengembangan kurikulum yang berfokus pada adaptasi teknologi. Temuan ini menyoroti tantangan integrasi teknologi dalam pembelajaran dan peluang untuk mengatasi kesenjangan pembelajaran digital, serta memberikan wawasan untuk pengembangan Blended Learning lebih lanjut. Rekomendasi untuk praktik ke depan adalah memperkuat pelatihan guru dalam pemanfaatan teknologi serta menjamin pemerataan akses bagi siswa, agar tercipta suasana pembelajaran yang inklusif dan efisien.