Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Menumbuhkembangkan Higher Order Thinking Skill Kelas VI Di SDN 29/I Terusan Muaro Sebo Ilir Regita Faradila Eka Fitri; Nova Indah Gultom; Silvina Noviyanti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.366 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4308

Abstract

Menggali berdasarkan penelitian yang dilakukan penerapan Problem Based Learning (PBL) untuk menumbuhkembangkan Higher Order Thingking Skill (HOTS) siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berdasarkan wawancara dan observasi di SDN 29/1 Terusan. PBL merupakan model pembelajaran belajar yang berbasis masalah sehingga siswa mampu dalam memecahkan masalah dengan pengetahuannya sendiri. PBL bercirikan dengan masalah yang rill sebagai bahan belajar siswa untuk melatih dan menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis serta pemecahan masalah yang berbasis HOTS. Hots adalah alah satu komponens yang harus dikembangkan dalam setiap pelaksanaa proses pembelajaran kurikulum 2013. Pada aktivitas belajar juga harus dirancang agar siswa mampu memiliki keterampilan berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah dalam persoalan pada proses pembelajaran. Pada aktivitas belajar PBL siswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung dan dapat mengubah tingkah laku baik dari kualitas dan kuantitas.
Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Amelia Murba; Inggrid Ria Kinasih; Siti Aminah; Talitha Salsabila; Nova Indah Gultom
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10635

Abstract

Moralitas, atau cara berpikir atau bertindak seseorang sebagai sifat pribadi, sering disamakan dengan karakter. Keaslian seseorang akan ditunjukkan oleh karakternya. Karena orang tua berfungsi sebagai pendidik dan panutan bagi anak-anak mereka, peran mereka dalam pendidikan sangat penting. Siswa harus diajari tiga hal: pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Karakter yang baik akan berkembang dalam diri siswa jika ketiga hal tersebut tertanam dalam diri mereka. Mengetahui yang baik, menginginkan yang baik, dan melakukan yang baik adalah semua komponen dari karakter yang baik. Komponen tersebut meliputi kebiasaan berpikir, kebiasaan hati, dan kebiasaan bertindak. Berkenaan dengan latar pendidikan formal sekolah ada sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap kekurangan karakter. Strategi pembelajaran mengabaikan nilai-nilai afektif demi nilai-nilai kognitif. Memahami serbuan budaya asing yang begitu dahsyat hingga mampu mencabut pilar-pilar moral lebih diutamakan daripada menghafalnya. dan agama zaman kita, sehingga budaya asing yang masuk ke lingkungan siswa harus dikontrol.