Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP MINAT MASYARAKAT DALAM KEPESERTAAN BPJS KESEHATAN DI INDONESIA Sri Nurul Kuraini
Jurnal Admmirasi Vol 6 No 2 (2021): December
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Jenjang Pasca Sarjana (S2), Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47638/admmirasi.v6i2.197

Abstract

Efforts to encourage public participation in order to achieve Universal Health Coverage (UHC) means that all Indonesian citizens must be registered as JKN participants. However, during the five years that the JKN program has been running, not all Indonesians have been protected by JKN. This can be seen from the data on the number of BPJS Health participants throughout Indonesia, reaching 719,528 people. The phenomenon seen in the field is that BPJS Kesehatan has not been optimal in increasing the number of JKN participants in Indonesia in 2020. Data from the Ministry of Home Affairs Population and Civil Registration Service for 2020 shows that the total population in Indonesia in 2020 was 268,583,016. soul. This shows that the BPJS membership coverage is still low when compared to the total population , meaning that there are still 46,147,297 people who have not registered as BPJS Kesehatan participants. This study aims to determine the effect of knowledge on public interest in BPJS Health membership. This type of research is quantitative with a cross sectional design . The population was 222,435,719 people. Samples were drawn by accidental sampling, namely as many as 100 people. Data analysis used univariate and bivariate analysis methods. Relationship analysis will be carried out using cross tabulation with the chi square test . The results showed that there was an effect of knowledge (p = 0.020 ) with people's interest in participating in BPJS Kesehatan. The conclusion of this study is getting better knowledge of someone about BPJS, the increasingly high interest in them to become participants BPJS Health, as well as vice versa increasingly less good knowledge of someone about BPJS, then getting a low interest in them to become participants BPJS.
Pengaruh Pengetahuan Pasien BPJS Kesehatan Dengan Optimalisasi Pemanfaatan Penggunaan Aplikasi Mobile JKN Di RSU Kabupaten Sragen Sri Nurul Kuraini; Anggi Napida Anggraini; Nella Tri Surya
Jurnal Riset Sains dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 4 (2025): Jul-Agu
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jrski.v2i4.480

Abstract

Transformasi digital dalam pelayanan kesehatan, termasuk melalui aplikasi Mobile JKN, menjadi langkah penting dalam mendukung peningkatan mutu layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun, pemanfaatannya masih belum optimal di berbagai wilayah, termasuk di RSU Kabupaten Sragen. Permasalahan utama yang ditemukan adalah rendahnya tingkat pengetahuan pasien BPJS terhadap fungsi dan manfaat aplikasi Mobile JKN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pasien BPJS Kesehatan terhadap optimalisasi pemanfaatan penggunaan aplikasi Mobile JKN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional study dan melibatkan 85 responden yang merupakan pasien rawat jalan pengguna Mobile JKN. Data diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 71,8% responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik, dan 62,4% responden menunjukkan penggunaan aplikasi yang juga tergolong kurang optimal. Namun, terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan penggunaan aplikasi Mobile JKN dengan nilai p-value sebesar 0,026 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan seseorang, maka semakin besar kemungkinan penggunaan aplikasi secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan edukasi dan sosialisasi kepada pasien mengenai manfaat serta cara penggunaan aplikasi Mobile JKN untuk mendukung efisiensi pelayanan kesehatan.