Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengetahuan Perawat Tentang Penilaian Morse Fall Scale dengan Kepatuhan Melakukan Assesmen Ulang Risiko Jatuh di Ruang Rawat Inap RSUD Wates Anggi Napida Anggraini
Indonesian Journal of Hospital Administration Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijhaa.2018.1(2).97-105

Abstract

Patient safety rumah sakit dibentuk agar mencegah terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD) yang salah satunya adalah risiko jatuh akibat tindakan yang dilakukan oleh tenaga medis dan non-medis. Berdasarkan data bagian mutu RSUD Wates didapatkan kejadian jatuh bulan Januari-desember 2016 sebanyak data pasien jatuh sebanyak 24 kejadian diseluruh unit rawat inap di RSUD Wates. Salah satu upaya yang dilakukan RSUD Wates untuk mempertahankan keselamatan pasien yang berisiko jatuh adalah dengan melaksanakan assesmen ulang risiko jatuh dengan patuh. Namun penerapan asesmen ulang resiko jatuh belum optimal ditunjukkan dari hasil observasi, didapatkan beberapa kejadian pada assesmen ulang tidak terisi sesuai dengan standar prosedur operasional yang berlaku di RSUD Wates.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan pengetahuan tentang penilaian morse fall scale dengan kepatuhan perawat dalam assesmen ulang risiko jatuh di ruang rawat inap RSUD Wates. Penelitian ini dilakukan di Unit Rawat Inap RSUD Wates pada tanggal 30 Mei sampai 5 Juni 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif korelasi dengan metode cross-sectional. Dengan responden sebanyak 57 perawat. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposif sampling. Analisa data dengan menggunakan Kendall’s tau.Hasil dalam penelitian ini, sebanyak 49 orang (86,0%) memiliki tingkat pengetahuan kategori baik dan sebanyak 47 orang (82,5%) responden patuh melaksanakan assesmen ulang risiko jatuh. Terdapat hubungan pengetahuan perawat tentang penilaian Morse Fall Scale dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan assesmen ulang risiko jatuh di ruang rawat inap RSUD Wates, dengan nilai p 0,010, dan koefisien korelasi sebesar 0,345.Kesimpulan dalam penelitian ini, terdapat hubungan antara pengetahuan tentang penilaian morse fall scale dengan kepatuhan assesmen ulang risiko jatuh di ruang rawat inap RSUD Wates dengan keeratan hubungan rendah. Kata Kunci : Pengetahuan, Kepatuhan Perawat, Risiko Jatuh, morse fall scale
Hubungan Implementasi IPSG (International Patien Savety Goals) dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Kasihan I Bantul Anggi Napida Anggraini; Choirul Anwar; Brune Indah Yulitasari
Indonesian Journal of Hospital Administration Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijhaa.2018.1(1).28-37

Abstract

ABSTRACKKepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Sampai saat ini masalah keselamatan pasien Rumah Sakit masih menjadi masalah global, Joint Commission International (JCI) & World Health Organitation, menurut WHO dalam Ismiyati 2013, menyatakan bahwa kejadian infeksi nosocomial di rumah sakit mencapai 9% (variasi 3-21%) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap seluruh rumah sakit di dunia. Angka yang terbilang cukup tinggi untuk kejadian dalam penerapan patient safety. Mengetahui hubungan implementasi IPSG (International Patien Savety Goals)dengan kepuasan Pasien di Puskesmas Kasihan I Bantul. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross-sectional. Pengambilan sampel mengunakan accidental sampling untuk kepuasan pasien dan purposive sampling untuk tenaga kesehatan. Instrumen penelitian mengunakan kuesioner dan ceklis observasi. Metode analisis yang digunakan adalah Chi Square. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara Implementasi IPSG dengan kepuasan pasien dengan nilai p-value 0,004 (0,005). Kata Kunci: IPSG, international, Patient, Savety, kepuasan pasien
Evaluasi Penerapan Patient Safety dalam Pemberian Obat di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul Yogyakarta Anggi Napida Anggraini; Fatma Siti Fatimah
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 3, No 3 (2015): November 2015
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.961 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2015.3(3).162-168

Abstract

Patient safety is the absence of the danger posed to the patient can be prevented during the process of health care. One of the indicators of patient safety in pharmacy practice is the principle of the drug, this using the 6 principles of drug administration. Research using a mix method, this research occured in Puskesmas of Kasihan II on October 5-28, 2015. The respondents in this study were 2 pharmacists, patient and the head of the health center. Application of patient safety in drug delivery based on 6 principles correctly, showing 100% true with principles and expired, 78,5% true principles patient, 63,7% right drug, right dose of 94,1% and 25,5% correct information. Based on qualitative analysis, the application of patient safety based on 6 principles of drug administration were obtained, the officer checks the identity of the patient, adjust the dose, adjusting the recipe, provide drug-related information provided to the patient. Problems derived from the application of the 6 principles of drug delivery was 6 reciper identified were given much more than the actual dose, no places to store drugs that have expired, an imbalance between the number of patients pharmacist. Advice and hope that can be given is the addition of human resources in pharmacy and provide room for storing medicines that have expired.
Digital Literacy Improvement and Patient Registration System Training Through of Good Care Application at Primary Healthcare in Indonesia and Timor Leste Oliva Virvizat Prasastin; Frieda Ani Noor; Sufina Pinto; Anggi Napida Anggraini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.11443

Abstract

ABSTRAK Praktik Dokter Mandiri dan Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan secara medis yang memberikan pelayanan kesehatan kepada individu/perorangan maupun masyarakat di tingkat pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP). Sistem pelayanan kesehatan yang sudah berjalan pada FKTP masih terdapat kendala salah satunya pada sistem registrasi pasien. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan efisiensi dan efektivitas dalam sistem registrasi atau pendaftaran secara online melalui aplikasi Good Care. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode presentasi, tutorial, diskusi, pre-post test dan evaluasi secara daring melalui Zoom Meeting maupun Whatssap Group. Dari hasil evaluasi didapatkan nilai rata-rata pre-test dan post-test menunjukkan bahwa sebelum dilakukan pemaparan materi, tingkat pemahaman berkenaan dengan hasil pre-test adalah 6,86. Setelah dilakukan pemaparan materi pendidikan kesehatan, rata-rata nilai post-test tingkat pemahaman terhadap materi meningkat menjadi 7,56 dengan gap score 0,7. Didapatkan bahwa  55,6% dari fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang hadir sudah pernah mencoba menggunakan aplikasi Good Care dan secara keseluruhan mampu merasakan manfaatnya dengan memberikan penilaian aplikasi Good Care terhadap kebutuhan instansi (provider needs) dan masyarakat sebagai pengguna (customer needs) sebesar 77,8%. Kata Kunci: Good Care, Registrasi, Pelatihan, Pengembangan, Literasi Digital  ABSTRACT Independent Doctor's Practice and Puskesmas are medical health service facilities that provide health services to individuals and community at primary healthcare. The health service system that has been running at primary healthcare still has problems, one of which is the patient registration system. This community service activity aims  to provide efficiency and effectiveness in the online registration or registration system through the Good Care application. The method for implementing this community service activity uses presentation, tutorial, discussion, pre-post test and online evaluation methods through Zoom Meetings and Whatssap Group. From the evaluation results, the average of pre-test and post-test scores showed that prior to presentation of material, level of understanding regarding the pre-test results was 6.86. After the presentation of health education material, the average post-test score for the level of understanding of material increased to 7.56 with a gap score of 0.7. It was found that 55.6% of primary healthcare facilities present had tried using the Good Care application and overall were able to feel the benefits by providing an assessment of Good Care application against institutional needs (provider needs) and patients (customer needs) of 77 .8% Keywords : Good Care, Registration, Training, Improvement, Digital Literacy
Sosialisasi Kebijakan Kelas Standar BPJS Kesehatan bagi Masyarakat di RW 29, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Surakarta Kur’aini, Sri Nurul; Anggi Napida Anggraini; Anggi Putri Ariagita
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2024): September
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/scitech.v1i3.111

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah mensosialisasikan kebijakan kelas standar BPJS Kesehatan bagi masyarakat di RW 29, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Surakarta. Kegiatan pengabdian mencakup pengisian materi, post test dan pre tes, evaluasi serta monitoring. Hasil dari pengabdian ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang kebijakan terbaru BPJS Kesehatan agar masyarakat tidak kebingungan menghadapi perubahan kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan rawat inap karena biasanya ada kelas 1, 2, dan 3 namun berubah menjadi standar. Selama kegiatan sosialisasi, warga mendengarkan cermah dan mampu  menjawab  pertanyaan  serta  menyampaikan  harapan mereka  yaitu dengan adanya kebijakan ini mereka dapat memperoleh manfaat yaitu biaya kesehatan menjadi lebih terjangkau. Selain itu adanya peningkatan pengetahuan Peserta BPJS melalui kuesioner pre test dan post test yang dikategorikan Kurang <60, dan Baik >60. Hal ini dapat dilihat pada hasil pre test yang menunjukkan tingkat pengetahuan kurang, proporsinya lebih banyak dibandingkan dengan tingkat pengetahuan baik dimana tingkat pengetahuan kurang sebesar 100% sedangkan tingkat pengetahuan baik sebesar 0%. Kemudian setelah dilakukan penyuluhan, ternyata tingkat pengetahuan peserta tentang pemanfaatan program JKN ini mengalami peningkatan menjadi baik sebesar 88%.
Analisis Implementasi Sistem Rujukan Online BPJS Kesehatan Pada Puskesmas Nusukan Surakarta Nurul, Sri Nurul Kuraini; Anggi Napida Anggraini; Nella Tri Surya
Jurnal Riset Sains dan Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 3 (2024): Jul-Agu
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jrski.v1i3.110

Abstract

Pasien di Puskesmas Nusukan Surakarta sering mengeluhkan proses pembuatan surat rujukan yang begitu lama, terkadang pasien rujukan harus menunggu beberapa jam karena sering terjadi gangguan jaringan internet saat proses penginputan surat rujukan. Hal ini dapat mempegaruhi mutu pelayanan di Puskesmas Nusukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi sistem rujukan online BPJS Kesehatan pada Puskesmas Nusukan Surakarta. Penelitian ini merupaka penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan sampel sebanyak 3 orang yang terdiri dari Kepala Puskesmas Nusukan, Dokter Fungsional, dan Petugas Pelayanan Rujukan. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan pelayanan sistem rujukan online pada pasien BPJS Kesehatan di Puskesmas Nusukan telah dilakukan dengan cukup baik. Namun masih ditemukan kendala seperti pemadaman listrik dan gangguan wi-fi sering terjadi, yang secara langsung memengaruhi proses pelayanan. Selain itu, ditemukan juga masalah pada kemampuan implementor, seperti penempatan petugas yang tidak sesuai dengan latar belakang keahlian mereka, yang menyulitkan analisis terhadap surat keterangan rujukan manual dari dokter kepada petugas rujukan.
Pengaruh Pengetahuan Pasien BPJS Kesehatan Dengan Optimalisasi Pemanfaatan Penggunaan Aplikasi Mobile JKN Di RSU Kabupaten Sragen Sri Nurul Kuraini; Anggi Napida Anggraini; Nella Tri Surya
Jurnal Riset Sains dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 4 (2025): Jul-Agu
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jrski.v2i4.480

Abstract

Transformasi digital dalam pelayanan kesehatan, termasuk melalui aplikasi Mobile JKN, menjadi langkah penting dalam mendukung peningkatan mutu layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun, pemanfaatannya masih belum optimal di berbagai wilayah, termasuk di RSU Kabupaten Sragen. Permasalahan utama yang ditemukan adalah rendahnya tingkat pengetahuan pasien BPJS terhadap fungsi dan manfaat aplikasi Mobile JKN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pasien BPJS Kesehatan terhadap optimalisasi pemanfaatan penggunaan aplikasi Mobile JKN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional study dan melibatkan 85 responden yang merupakan pasien rawat jalan pengguna Mobile JKN. Data diperoleh melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 71,8% responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik, dan 62,4% responden menunjukkan penggunaan aplikasi yang juga tergolong kurang optimal. Namun, terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan penggunaan aplikasi Mobile JKN dengan nilai p-value sebesar 0,026 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan seseorang, maka semakin besar kemungkinan penggunaan aplikasi secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan edukasi dan sosialisasi kepada pasien mengenai manfaat serta cara penggunaan aplikasi Mobile JKN untuk mendukung efisiensi pelayanan kesehatan.