Edijatno Edijatno
Dosen Jurusan Teknik SIpil, FTSP, ITS

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DAMPAK SISTEM DRAINASE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP SALURAN LONTAR, KECAMATAN SAMBIKEREP, SURABAYA Rangga Adi Sabrang; Edijatno Edijatno; Fifi Sofia
Jurnal Hidroteknik Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.924 KB) | DOI: 10.12962/jh.v1i1.1661

Abstract

Dengan adanya pembangunan perumahan Graha Natura di kawasan jalan Sambikerep-Kuwukan, kelurahan Lontar, kecamatan Sambikerep Surabaya, yang dulunya kawasan ini adalah perkebunan otomatis akan mempengaruhi kondisi sistem drainase di sekitar wilayah tersebut. Perubahan jumlah limpasan air hujan akan menjadi tolok ukur pertama yang harus diperhatikan dan dikelola dengan baik. Untuk mengatasi terjadinya penambahan volume debit limpasan dari kawasan perumahan tersebut, maka kapasitas saluran Lontar dari sekitar kawasan tersebut harus diketahui. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah saluran pembuang tersebut masih mampu menampung debit limpasan air setelah ditambah dengan debit limpasan air akibat pembangunan perumahan Graha Natura. Maka dari itu dalam pengerjaan Tugas Akhir ini diperlukan peninjauan secara langsung di lapangan tepatnya di kawasan tersebut dan di sekitarnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kawasan tersebut dan saluran-saluran pembuangnya. Setelah itu dilakukan suatu perumusan masalah dari pembangunan perumahan di kawasan tersebut, dari kawasan perkebunan menjadi perumahan tentu akan menimbulkan beberapa masalah diantara dampak perubahan koefisien pengaliran di kawasan, rencana jaringan drainase, kondisi kapasitas saluran eksisting sebelum dan sesudah pembangunan perumahan, kondisi jaringan drainase di luar kawasan perumahan, dan operasional bosem beserta pintu air dan pompanya. Dari rumusan masalah tersebut selanjutnya dilakukan pengumpulan beberapa data, antara lain data hidrologi, data hidrolika, dan data topografi kawasan tersebut. Setelah itu dilakukan analisa hidrologi meliputi analisa data curah hujan, dan perhitungan debit rencana. Serta yang terakhir melakukan analisa hidrolika yang meliputi perencanaan dimensi saluran perumahan, perhitungan volume limpasan dari perumahan, perhitungan kapasitas bosem, dan perhitungan kapasitas saluran Lontar. Hasil dari analisa limpasan kawasan perumahan Graha Natura, mengalami peningkatan dari 6322,23 m3 menjadi 10676 m3 dengan waktu hujan 2 jam. Sedangkan saluran Sambikerep melimpaskan 4398,40 m3 dengan waktu 2 jam juga. Bosem mampu menerima kedua limpasan tersebut, tetapi untuk waktu hujan lebih dari 2 jam bosem tidak mampu menerima limpasannya. Dampak dari limpasan tersebut juga berpengaruh pada saluran Lontar, dengan debit limpasan dari outlet pintu air bosem sebesar 1,26 m3/det perlu dilakukan normalisasi di beberapa potongan melintang saluran Lontar.
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Faris Azhar; Abdullah Hidayat; Edijatno Edijatno
Jurnal Hidroteknik Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.19 KB) | DOI: 10.12962/jh.v1i1.1651

Abstract

Penerapan teknologi mikrohidro sebagai pembangkit listrik merupakan solusi yang tepat untuk memanfaatkan potensi perbedaan muka air antara hulu dan hilir bendungan. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dapat dibangun dengan syarat perbedaan ketinggian minimal 2 meter dan debit selalu tersedia, karena yang digunakan hanya energi potensialnya, sehingga debit air masih dapat dimanfaatkan untuk pengairan. Di Kali Semantok yang terletak di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur direncanakan sebuah bendungan yang mempunyai beda elevasi total setinggi 20,34 dan debit minimum 0,02m3/detik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Dengan memanfaatkan debit kebutuhan irigasi Daerah Irigasi Bendungan Semantok sebesar debit rencana 0,20 m3/detik, 0,40 m3/detik, 0,60 m3/detik, dan tinggi jatuh efektif berkisar antara 24,00 – 26,35 meter, serta menggunakan turbin Kaplan maka perbedaan beda ketinggian muka air pada hulu dan hilir Bendungan Semantok menghasilkan daya listrik sebesar 3.407,79 Kw dan energi listrik per tahun sebesar 827.534,01 kWh.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA Riska Wulansari; Edijatno Edijatno; Yang Ratri Savitri
Jurnal Hidroteknik Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.595 KB) | DOI: 10.12962/jh.v1i2.1673

Abstract

Perumahan The Greenlake terletak di Jl. Raya Wiyung-Menganti, Surabaya. Kawasan ini dahulu adalah daerah irigasi sehingga terdapat saluran cacing (saluran irigasi). Pada saat ini saluran irigasi dialihfungsikan sebagai saluran drainase perkotaan. Saluran itu adalah saluran Taman Citra 1. Dalam sistem drainase perumahan The Greenlake, saluran ini diharapkan mampu untuk menampung limpasan air wilayah utara. Untuk kawasan The Greenlake wilayah selatan, direncanakan long storage melalui saluran sekunder (site drain). Langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah perumusan masalah, perumusan metode yang digunakan dan pengumpulan data yang terdiri atas data hidrologi dan data hidrolika. Berdasar pada analisa data hidrologi yaitu data curah hujan didapatkan debit rencana. Selanjutnya, hasil perhitungan ini digunakan utnuk merancang dimensi saluran dalam sistem drainase perumahan The Greenlake, termasuk perhitungan kapasitas long storage dan saluran Taman Citra 1. Berdasar pada hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa dimensi saluran tersier mempunyai dimensi lebar = kedalaman sebesar 0,50 meter; saluran sekunder 0,80 meter; saluran primer 1,00 meter. Fasilitas drainase yang dibutuhkan untuk long storage 1 meliputi dua buah pintu air dengan dimensi 1,20 meter x 2,00 meter dan satu buah pompa. Untuk long storage 2 meliputi satu buah pintu dengan dimensi 1,00 meter x 1,00 meter dan dua buah pompa. Normalisasi diperlukan pada beberapa penggal saluran Taman Citra 1 yaitu pada P4-P5, P7-P8, dan P8-P9.