Yang Ratri Savitri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KALI DAPUR / OTIK SEHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN KOTA LAMONGAN Ichsan Rizkyandi; Bambang Sarwono; Yang Ratri Savitri
Jurnal Hidroteknik Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.8 KB) | DOI: 10.12962/jh.v1i2.1664

Abstract

Lamongan yang terus berkembang dari sebuah kabupaten menjadi sebuah kota menyebabkan Lamongan melakukan pembenahan di bidang infrastruktur. Bidang infrastruktur yang dibenahi salah satunya ialah sistem drainase. Pembenahan sistem drainase dilakukan karena banjir masih sering terjadi ketika hujan terjadi. Perencanaan sistem drainase ini dilakukan sehubungan dengan adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Lamongan tahun 2011 - 2031. Perbedaan perencanaan pada tahun 2011 dan pada tahun 2031 dapat dilihat dari nilai koefisien pengalirannya. Perbedaan nilai koefisien pengaliran terjadi akibat dari adanya perubahan fungsi tata guna lahan di Lamongan pada tahun 2011 dan pada tahun 2031. Kali Dapur / Otik sebagai salah satu dari empat Kali yang berperan penting dalam sistem drainase Lamongan akan dievaluasi / direncanakan kembali. Evaluasi terhadap Kali Dapur / Otik bertujuan untuk mengetahui kapasitas penampang Kali Dapur / Otik dalam menampung debit rencana. Evaluasi dilakukan pada penampang Kali Dapur sepanjang ± 5,5 km. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, penampang eksisting Kali Dapur / Otik belum mampu menampung debit banjir sehingga perlu dilakukan normalisasi. Normalisasi dilakukan dengan cara merapikan bentuk penampang dan kemiringan sungai tanpa mengubah elevasi dasar penampang eksisting di hilir Kali Dapur / Otik. Hal ini dikarenakan perencanaan normalisasi Kali Dapur / Otik tidak dilakukan secara keseluruhan melainkan hanya sepanjang ± 5,5 km. Oleh karena itu, normalisasi sepanjang ± 5,5 km dilakukan tanpa mengubah elevasi dasar penampang di hilir dengan tujuan agar tidak memengaruhi bentuk dasar penampang Kali Dapur / Otik secara keseluruhan. Selain itu, normalisasi Kali Dapur / Otik tidak dilakukan dengan memperlebar penampang dikarenakan adanya pemukiman dan jalan raya di sisi kanan maupun sisi kiri Kali Dapur / Otik sepanjang ± 5,5 km. Setelah normalisasi dilakukan, penampang Kali Dapur / Otik sudah mampu menampung debit banjir yang terjadi. Namun, penampang normalisasi belum memenuhi syarat tinggi jagaan sebesar 0,5 m. Oleh karena itu, diperlukan suatu tindakan penyelesaian untuk membantu Kali Dapur dalam memenuhi syarat tinggi jagaan. Tindakan yang dilakukan ialah dengan merencanakan suatu boezem di saluran Primer Sidoharjo dengan kebutuhan kapasitas tampung sebesar 359408,74 m3.
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA Riska Wulansari; Edijatno Edijatno; Yang Ratri Savitri
Jurnal Hidroteknik Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.595 KB) | DOI: 10.12962/jh.v1i2.1673

Abstract

Perumahan The Greenlake terletak di Jl. Raya Wiyung-Menganti, Surabaya. Kawasan ini dahulu adalah daerah irigasi sehingga terdapat saluran cacing (saluran irigasi). Pada saat ini saluran irigasi dialihfungsikan sebagai saluran drainase perkotaan. Saluran itu adalah saluran Taman Citra 1. Dalam sistem drainase perumahan The Greenlake, saluran ini diharapkan mampu untuk menampung limpasan air wilayah utara. Untuk kawasan The Greenlake wilayah selatan, direncanakan long storage melalui saluran sekunder (site drain). Langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah perumusan masalah, perumusan metode yang digunakan dan pengumpulan data yang terdiri atas data hidrologi dan data hidrolika. Berdasar pada analisa data hidrologi yaitu data curah hujan didapatkan debit rencana. Selanjutnya, hasil perhitungan ini digunakan utnuk merancang dimensi saluran dalam sistem drainase perumahan The Greenlake, termasuk perhitungan kapasitas long storage dan saluran Taman Citra 1. Berdasar pada hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa dimensi saluran tersier mempunyai dimensi lebar = kedalaman sebesar 0,50 meter; saluran sekunder 0,80 meter; saluran primer 1,00 meter. Fasilitas drainase yang dibutuhkan untuk long storage 1 meliputi dua buah pintu air dengan dimensi 1,20 meter x 2,00 meter dan satu buah pompa. Untuk long storage 2 meliputi satu buah pintu dengan dimensi 1,00 meter x 1,00 meter dan dua buah pompa. Normalisasi diperlukan pada beberapa penggal saluran Taman Citra 1 yaitu pada P4-P5, P7-P8, dan P8-P9.
Penerapan Low Impact Development (LID) Untuk Meminimalisir Genangan Yang Ratri Savitri
Jurnal Hidroteknik Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.807 KB) | DOI: 10.12962/jh.v2i1.4400

Abstract

Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) merupakan salah satu kampus yang eco lingkungan berada di Surabaya bagian timur. Luas area keseluruhan ±  180 ha yang terdiri dari bangunan, fasilitas umum dan ruang terbuka hijau. Berdasarkan kondisi eksisting saat ini, banyak lahan kosong yang nantinya akan dikembangkan sesuai dengan rencana Master Plan. Dengan adanya pengembangan tersebut akan mengubah lapisan tidak kedap yang awalnya dapat dimanfaatkan sebagai tampungan sementara atau sebagai daerah resapan maka akan berubah menjadi kawasan kedap. Perubahan tersebut akan mengakibatkan limpasan air hujan yang semula jatuh pada lahan kosong tersebut, sebagian akan meresap ke dalam tanah dan selebihnya dialirkan menuju saluran di sekitar. Maka, dengan adanya perubahan lapisan menjadi kedap akan memberikan dampak limpasan air hujan semakin besar untuk dialirkan menuju saluran drainase. Pada saat musim hujan, masih banyak terjadi genangan di beberapa tempat yang disebabkan oleh beberapa permasalahan diantaranya adalah saluran drainase yang belum terintegrasi dengan saluran bagian hilirnya sehingga air tidak dapat mengalir menuju pembuang akhir, kondisi street inlet yang tertutup oleh tanah dan sampah di beberapa lokasi mengakibatkan air hujan yang jatuh di jalan tidak dapat masuk ke saluran drainase, kapasitas saluran drainase yang kurang memenuhi, dll. Dengan adanya pengembangan kawasan, diharapkan tidak menambahkan beban seperti permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya. Pada penelitian ini, akan dilakukan simulasi terhadap pengembangan kawasan dengan menerapkan Low Impact Development (LID). Proses simulasi akan dilakukan dengan menggunakan program bantu Storm Water Management Model (SWMM), dimana didalamnya terdapat beberapa alternatif LID yang dapat diterapkan dalam pengembangan kawasan. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, dengan menerapkan LID untuk beberapa tipe diantaranya adalah green roof dan permeable pavement untuk menurunkan debit limpasan.
The Effect of Low Impact Development Implementing on Flood Discharge of Outflow Drainage in the Lakarsantri District Surabaya City Habibur Rohman; Umboro Lasminto; Yang Ratri Savitri
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 9 No 1 (2024): MARCH
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v9i1.1187

Abstract

The drainage system in Lakarsantri District, Surabaya, applies a conventional drainage system which only focuses on water quantity. This is shown by flood events that occur in the area and downstream of the channel. A new paradigm in the management of drainage systems is a low impact development concept that focuses on conservation efforts and the use of natural features to carry out small-scale engineering to control surface runoff of rainwater in watersheds. This research aims to find a good model that can be applied with significant influence. This research was carried out by modeling using the SWMM application with 3 scenarios, scenario 1 Porous Pavement LID, scenario 2 Vegetative Swale LID, scenario 3 50% Porous Pavement + 50% Vegetative Swale LID. The results of the modeling show that scenario 1 has the effect of reducing surface runoff discharge by 0,385 ha-m, which in existing conditions has a surface runoff of 6,574 ha-m and then reducing to 6,189 ha-m with an installation percentage of 2,81% of the total area by ​​the research location.
Analysis of Modernization Readiness of Irrigation in The Downstream Brantas River Basin Under The Authority of The Central Government Monique Adriana Swandani; Mahendra Andiek Maulana; Yang Ratri Savitri
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 9 No 1 (2024): MARCH
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v9i1.1188

Abstract

In carrying out the management of the irrigation system has obstacles are inadequate infrastructure conditions caused, the irrigation infrastructure has exhausted its technical age which causes the decline in the performance function of the irrigation network. Government to farmers has not been carried out intensively. In an effort to overcome these obstacles, in addition to the operation, maintenance and rehabilitation required a renewal thoroughly, both institutional, technical, managerial, and human resources. Modernization irrigation is an effort to realize a participant irrigation management system that is oriented toward fulfilling irrigation service levels in an effective, efficient, and sustainable. Limited time, cost and human resources are obstacles in the implementation of irrigation modernization, so an assessment is needed to measure the level of readiness of an irrigation area in carrying out irrigation modernization activities. This result of analyze the readiness of irrigation modernization show that Mrican Kanan area is ready for irrigation modernization with IKMI value 81,69%. Meanwhile DI. Mrican Kiri, DI. Siman, DI. Menturus, DI, Delta Brantas needs maintenance around 1- 2 years. DI. Mrican Kanan can start from the Peterongan Secondary Channel. SI. Pare Peterongan, SI. Tunggorono, SS. Melik dan SS. Sentul.
Channel Capacity Evaluation Model Using Storm Water Management Model Yang Ratri Savitri; Satria Damarnegara; Mahendra Andiek Maulana; Umboro Lasminto; Novi Andriany Teguh; Nastasia Festy Margini
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 9 No 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v9i2.1315

Abstract

Floods commonly occur in big cities with huge population densities. The increasing population number can cause a decrease in open land and green open space areas. It increases the surface runoff and induces inundation due to inadequate channel capacity. Therefore, a better design is required to minimize the inundation depth and area. This research aims to evaluate the drainage capacity of the channel dimension based on the flood discharge obtained from the rational method. The cross-section capacity was evaluated using the Storm Water Management Model by considering two types of rainfall distribution. The simulation result shows that the rainfall distribution influences the channel capacity. The flood discharge based on the Sri Harto distribution has a lower peak discharge than the Tadashi Tanimoto distribution. The result shows the significant effect of rainfall distribution types on the water depth. Therefore, it is necessary to determine the rainfall distribution method that represents the watershed characteristics used to design the drainage system.