Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMUPUKAN TANAMAN UBIKAYU BERDASARKAN METODE PERANGKAT UJI TANAH KERING DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI Kiki Kusyaeri Hamdani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 17, No 1: Edisi Januari 2015
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.781 KB)

Abstract

Tanaman ubikayu umumnya diusahakan di lahan kering dan jarang dibudidayakan di lahan sawah. Produktivitas ubikayu di lahan kering masih rendah akibat tingkat kesuburan yang rendah (rendahnya kandungan hara N, P, dan K serta bahan organik). Selain itu, kandungan Al yang dominan pada lahan kering dapat berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman ubikayu. Salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas ubikayu di lahan kering adalah dengan teknologi pemupukan melalui pengelolaan hara spesifik lokasi (PHSL) yang mempertimbangkan kearifan lokal. Pada prinsipnya teknologi tersebut dapat menentukan kadar hara tanah melalui metode analisis tanah secara uji cepat (quick test) dengan menggunakan perangkat uji tanah kering (PUTK). PUTK adalah suatu alat untuk menganalisis kadar hara tanah lahan kering yang dapat digunakan di lapangan dengan cepat, mudah, murah, dan cukup akurat. PUTK dirancang untuk mengukur kadar hara P, K, C-organik, pH, dan kebutuhan kapur, kecuali hara N.
APLIKASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH APPLICATION OF JAJAR LEGOWO PLANTING SYSTEM TO INCREASE PADDY YIELD Kiki Kusyaeri Hamdani; Sri Murtiani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 16, No 2: Edisi Juli 2014
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.889 KB)

Abstract

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi padi pada skala nasional. Di sisi lain, petani sering dihadapkan pada berbagai kendala teknologi dalam usaha pertaniannya sehingga produksinya tidak optimal. Sistem tanam jajar legowo merupakan rekayasa teknologi untuk mengoptimalkan produktivitas padi melalui pengaturan populasi agar tanaman mendapatkan ruang tumbuh dan sinar matahari yang optimum. Tujuan pengkajian adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi sistem tanam jajar legowo terhadap peningkatan produksi padi sawah. Pengkajian dilaksanakan di Desa Cigadog, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang pada April hingga Juli 2013, menggunakan Rancangan Acak Kelompok empat perlakuan dan enam ulangan, berturut-turut adalah: sistem tanam jajar legowo 2:1, 4:1, 5:1, dan sistem tanam tegel. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dan pengamatan komponen pertumbuhan dan komponen hasil. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf lima persen. Hasil: sistem tanam jajar legowo 2:1 mendapatkan hasil tertinggi dibandingkan dengan menggunakan sistem tanam lainnya, yaitu 6.08 ton per ha. Some efforts have been implemented by government in order to increase national paddy production. In the other side, farmers are often confronted with difficulties in application of various technologies in their farming system and hence the yields never meet optimum quantity. Jajar legowo planting system is a modified paddy planting techniques which is applied to optimize yield by arranging its planting distance so that every paddy clump receive wider growing space and optimum sunlight. Aim of research was to determine effect of jajar legowo planting system to increment of paddy yield. Research plots were located at Cigadog countryside, Cisalak, Subang in April up to July 2013. Research was designed by using Randomized Complete Block Design with four treatment, those were jajar legowo planting system 2:1, 4:1, 5:1, and tegel planting system. Each treatment consisted from six replications. Data collected by measurement and observation of growth variable and yield component, while data analysis were performed using analysis of variance followed by Duncan,s Multiple Range Test at level five percent. Result: jajar legowo planting system 2:1 yielded 6.08 ton per ha and was best treatment giving highest yield.
Uji Adaptasi Teknologi Produksi Lipat Ganda (Proliga) Bawang Merah pada Lahan Dataran Tinggi Majalengka Heru Susanto; Kiki Kusyaeri Hamdani; Dian Histifarina; Agus Nurawan; Tri Martini; Wawan Wahyudin
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 3 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.834 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i3.42599

Abstract

Penggunaan biji TSS (true shallot seed) dalam teknologi budidaya produksi lipat ganda (Proliga) bawang merah telah dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan teknis dan ekonomi teknologi Proliga bawang merah di dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan secara partisipatif pada lahan petani seluas 1000 m2 di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka (1,000-1,200 mdpl) pada bulan April-Agustus 2019. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga perlakuan dan tujuh ulangan. Perlakuan pertama Trisula biji dengan Proliga, kedua Lokananta biji dengan Proliga dan ketiga Bali Karet umbi dengan teknologi petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas bawang merah asal biji Trisula dan Lokananta dengan teknologi Proliga masing-masing sebesar 33.9 ton ha-1 dan 40.17 ton ha-1 sedangkan Bali Karet umbi dengan teknologi petani sebesar 19.5 ton ha-1. Analisis ekonomi terhadap biaya persemaian menunjukkan bahwa teknologi Proliga bawang merah dapat menghemat biaya benih hingga 43% dan R/C rasio Proliga bawang merah lebih tinggi dibandingkan cara petani (R/C Proliga Trisula, Proliga Lokananta, dan cara petani masing-masing sebesar 2.83, 3.35, dan 1.76). Teknologi Proliga bawang merah asal biji secara teknis maupun ekonomi layak dikembangkan khususnya pada dataran tinggi karena produktivitasnya yang tinggi dan menguntungkan petani. Kata kunci: analisis ekonomi, biji bawang merah, kelayakan ekonomis, kelayakan teknis, produktivitas