Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Berdasarkan Status IMT Prahamil Dalam Upaya Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Rini Sulistiawati; Henny Fitriani; Affi Zakiyya
JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan) Vol 9 No 1 (2021): Vol 9 No 1 (Edisi Juli - Desember 2021)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jib.v9i1.1475

Abstract

Background: The status of pregnant women through BMI according to Riskesdas data is abnormal (thin, fat and obese) greater than that of men, this will have an impact on the mother and the process of fetal growth. Therefore, as an effort to detect this problem early, monitoring the weight gain of pregnant women is based on the pre-pregnancy Body Mass Index (BMI). Weight gain during pregnancy indicates the nutritional status of the mother. Objective: To determine the effectiveness of education based on the nutritional status of pre-pregnancy BMI on the suitability of increasing pregnant women's weight. Methods: quasi-experimental research design, non-equivalent group with posttest only with control group design conducted on 156 pregnant women in the working area of ​​the Public Health Center of Perumnas 2 and the UPTD of the South Pontianak Health Center. The sampling technique used is consecutive sampling. Results: Based on statistical tests, it was shown that education was effective on the suitability of weight gain for pregnant women based on the nutritional status of pre-pregnancy BMI with p value = 0.001 (p value <0.05). As a recommendation, specific education based on the nutritional status of pre-pregnancy BMI can be applied in health facilities in an effort to increase the weight of pregnant women.
PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PEMBUATAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DI DESA BENUANG KECAMATAN TOHO henny fitriani; Siti Khotidjah; Jehani Fajar Pangestu
Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jkk.v6i1.507

Abstract

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan padat yang mengandung nutrien lengkap yang diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan disamping ASI eksklusif untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal dibutuhkan gizi yang seimbang. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini akan berlanjut hingga dewasa. Pemberian MP-ASI yang tepat diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga merangsang keterampilan makan pada bayi. Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan ibu dengan memberikan demonstrasi pembuatan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). Menggunakan desain quasy eksprerimental dengan rancangan one group pretest – posttest pada 37 ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan di Desa Benuang. Pengumpulan Data menggunakan Kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon dengan nilai p=0,000 (p < 0,05) menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan demonstrasi pembuatan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Benuang Kecamatan Toho
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Penggunaan Apd Tenaga Kesehatan di Rsud Otto Iskandar Dinata Kabupaten Bandung Liliek Pratiwi; Yane Liswanti; Henny Fitriani
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 10 (2022): Volume 4 Nomor 10 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i10.7102

Abstract

ABSTRAK Laporan National Safety Council menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan kerja di rumah sakit sebesar 41% lebih besar daripada instansi industri. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, tergores dan penyakit infeksi. Hasil survey tentang upaya pencegahan infeksi di Rumah Sakit menunjukkan masih didapatnya beberapa tindakan petugas yang potensial meningkatkan penularan penyakit kepada diri mereka, pasien yang dilayani dan masyarakat luas yakni penggunaan sarung tangan dan masker yang tidak tepat. Kesadaran akan penggunaan alat pelindung diri pada perawat masih kurang, di mana beberapa rumat sakit di Indonesia hanya 40% dalam penggunaan APDnya. International Labour Organization (ILO) tahun 2013 satu pekerja meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan motivasi, peran petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri, ketersediaan alat pelindung diri,  pada perawat di RSUD Otto Iskandar Dinata Kabupaten Bandung. Desain penelitian ini analisis korelatif dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan pada bulan Januari 2022. Populasi penelitian ini adalah 88 orang perawat pelaksana di RSUD Otto Iskandar Dinata Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampling yaitu total sampling. Pengolahan data secara analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat didapatkan 62,7% responden memiliki motivasi tinggi, 57,7% menyatakan bahwa petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja berperan, 55,6% responden memakai alat pelindung diri yang sesuai SOP, dan 69,8% tersedia APD. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan pemakaian alat pelindung diri yang sesuai SOP (pvalue=0,017): OR=3,061), peran petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja dengan pemakaian alat pelindung diri yang sesuai SOP (pvalue=0,033): OR=2,909). Kemudian tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara ketersediaan alat pelindung diri dengan responden memakai alat pelindung diri yang sesuai SOP, dimana pvalue=0,856 dan OR=0,189. Jadi, dapat disimpulkan penggunaan APD di RSUD Otto Iskandar Dinata Kabupaten Bandung tahun 2022, berhubungan dengan motivasi dan peran petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja  di RSUD Otto Iskandar Dinata Kabupaten Bandung. Saran bagi pihak rumah sakit untuk terus memantau motivasi perawat, meningkatkan peran petugas panitia pembina kesehatan dan keselamatan kerja serta ketersediaan APD. Kata Kunci: Alat Pelindung Diri, Perawat, Peran Petugas Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Rumah Sakit  ABSTRACT The National Safety Council report shows that the occurrence of work accidents in hospitals is 41% greater than in the agency industry. Cases that often occur are needle sticks, scratches and infectious diseases. The results of the survey on infection prevention efforts in hospitals show that there are still several actions by officers that have the potential to increase disease transmission to them, the patients served and the wider community, namely the use of inappropriate gloves and masks. Awareness of the use of personal protective equipment for nurses is still lacking, where some hospitals in Indonesia only use 40% of PPE. International Labor Organization (ILO) in 2013 one worker dies every 15 seconds due to a work accident and 160 workers experience work-related illness. Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship, the role of the supervisory committee officer and work safety with the use of personal protective equipment, the availability of personal protective equipment, on nurses at the Otto Iskandar Dinata Hospital, Bandung Regency. The purpose of this study was to determine the relationship between motivation, the role of health and safety committee officers with the use of personal protective equipment, the availability of personal protective equipment for nurses at Otto Iskandar Dinata Hospital, Bandung Regency. The research design is a correlative analysis with a cross sectional approach, carried out in January 2022. The population of this study was 88 nurses at the Otto Iskandar Dinata Hospital, Bandung Regency. The sampling technique is total sampling. Data processing using univariate and bivariate analysis. The results of the univariate analysis showed that 62.7% of respondents had high motivation, 57.7% stated that the health and safety committee officers played a role, 55.6% of respondents wore personal protective equipment according to SOPs, and 69.8% provided PPE. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between motivation and the use of personal protective equipment in accordance with the SOP (p-value = 0.017): OR = 3.061), the role of the health and safety committee officer and the use of personal protective equipment in accordance with the SOP (p-value = 0.033). : OR=2,909). Then there was no significant relationship between the availability of personal protective equipment and respondents wearing personal protective equipment according to the SOP, where p-value = 0.856 and OR = 0.189. So, it can be concluded that the use of PPE in Otto Iskandar Dinata Hospital, Bandung Regency in 2022, is related to the motivation and role of the health and safety supervisory committee officer at Otto Iskandar Dinata Hospital, Bandung Regency. Suggestions for the hospital to continue to monitor the motivation of nurses, increase the role of the health and safety committee officers and the availability of PPE. Keywords: Personal Protective Equipment, Nurses, Roles of Health and Safety Committee Officers, Hospitals
Pijat oketani dan pijat woolwich meningkatkan produksi ASI ibu nifas Asmaurika Pramuwidya; Henny Fitriani
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 18, No 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jkk.2781

Abstract

Ibu nifas terkadang mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI (Air Susu Ibu) dimana ASI tidak lancar, maka diperlukan metode alamiah seperti pijat pada payudara untuk mengatasi hal tersebut. Pijat oketani dan pijat woolwich merupakan pijat pada payudara yang dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pijat oketani dan pijat woolwich terhadap peningkatan produksi ASI ibu nifas. Penelitian ini menggunakan metode Quasy Experiment dengan rancangan two group pretest and posttest dengan sampel 40 responden menggunakan consecutive sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pijat oketani dan pijat woolwich. Responden diberikan perlakuan pijat selama 15 menit pada pagi dan sore hari selama 3 hari berturut-turut. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan SOP. Analisis data menggunakan uji paired T-Test dan uji T-Independen. Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa pijat oketani (p=0,000) dan pijat woolwich (p=0,000) berpengaruh dalam peningkatan produksi ASI ibu nifas. Tidak ada perbedaan pengaruh pada kedua jenis pijat tersebut (p=0,102). Pijat oketani dan pijat woolwich berpengaruh dalam meningkatkan produksi ASI ibu nifas sehingga kedua pijat dapat digunakan untuk meningkatkan produksi ASI. 
Differences In Knowledge And Attitudes In The Pocketbook Of Toddler Development Growth Dianna Dianna; Henny Fitriani; Linasaron Purba
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 3 (2023): Volume 9 No. 3 Juli 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i3.10118

Abstract

Latar Belakang: Anak harus mendapatkan pemantauan pertumbuhannya sesuai usia. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan pertumbuhan anak, maka intervensi lebih mudah dilakukan oleh tenaga kesehata. Bebagai cara dalam menyampaikan paparan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, misalnya melalui penyuluhan menggunakan power point, lembar balik, leaflet dan buku saku. Pelaksanaan penyuluhan yang menggunakan media buku saku didapati lebih menarik dan bisa mempermudah pembaca.Tujuan: Menganalisis pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan sesudah diberikan buku saku tentang pertumbuhan perkembangan balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nanga Tayap tahun 2020.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan one group pretest-posttes. Responden sebnayak 34 ibu yang memiliki balita, analisis yang digunakan adalah uji noemalitas data, uji t-tes berpasangan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan buku saku dan untuk mengetahui perbedaan sikap sebelum dan sesudah diberikan buku saku.Hasil: Ada perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan buku saku tentang pertumbuhan dan perkembangan balita (p=0,000). Ada perbedaan sikap yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan buku saku tentang pertumbuhan dan perkembangan balita (p=0,000).Kesimpulan: Pengetahun dan sikap memiliki perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan buku saku tentang pertumbuhan dan perkembangan balita.Saran: Perlu adanya pemantauan dan pengembangan media edukasi berupa buku saku untuk peningkatan pengetahuan dan sikap. Kata Kunci : Balita, Buku Saku Pertumbuhan Perkembangan, Pengetahuan, Sikap ABSTRACT Background: Children should get age-appropriate growth monitoring. By finding early deviations in child growth, intervention is easier for health workers to do. Various ways to convey exposure about children's growth and development, for example through counseling using power points, turning sheets, leaflets and pocket books. The implementation of counseling using pocket book media is found to be more interesting and can make it easier for readers.Objective: Analyzing the knowledge and attitudes of mothers before and after being given a pocket book about the growth of toddler development in the work area of UPTD Nanga Tayap Health Center in 2020.Methods: This study used a one group pretest-posttest design. Respondents were 34 mothers who had toddlers, the analysis used was a data noemality test, a paired t-test to determine differences in knowledge before and after being given a pocket book and to determine differences in attitudes before and after being given a pocketbook.Results: There were significant differences in knowledge before and after being given a pocket book on toddler growth and development (p = 0.000). There were significant differences in attitudes before and after being given a pocketbook on toddler growth and development (p = 0.000).Conclusion: Knowledge and attitudes have differences between before and after being given a pocket book about the growth and development of toddlers.Suggestions: There is a need for monitoring and developing educational media in the form of pocket books to increase knowledge and attitudes. Keywords: Attitudes, Growth Development Pocketbook, Knowledge, Toddlers