This Author published in this journals
All Journal Technologic
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS DOSIS OPTIMAL CHEMICAL UNTUK MENURUNKAN NILAI TOTAL SUSPENDED SOLID FINAL TREATED EFFLUENT PADA PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR Yulianis Zella Alfinda; Nursim Nursim; Samsul Bahri
Technologic Vol 10, No 1 (2019): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.173 KB) | DOI: 10.52453/t.v10i1.247

Abstract

Abstrak--Sistem yang digunakan dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT.SAM merupakan perpaduan antara proses fisika, biologi dan kimia. Proses pengolahan secara biologi merupakan proses yang paling berperan dalam hal pengurangan bahan-bahan pencemar. Dimana proses pengolahan secara biologi pada IPAL PT.SAM menggunakan bakteri anaerobik pada tangki CSTR dan bakteri aerobik pada sistem activated sludge. Sedangkan pengolahan secara kimia (chemical treatment) pada pengolahan limbah PT SAM bertujuan untuk memaksimalkan penurunan nilai TSS pada final treated effluent. Pengolahan secara kimia dengan menginjeksikan koagulan dan flokulan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, analisa terhadap kebutuhan chemical yang tepat dan sesuai perlu dilakukan. Namun, setelah dilakukan ujicoba berulang kali dengan variasi dosis chemical dan dilakukan pengamatan, penggunaan chemical pada kolam clarifier B belum bisa menurunkan nilai TSS hingga mencapai 250 mg/L. Perlu adanya analisa lebih jauh baik dari analisa biologis, dimana proses inilah yang paling berperan besar dalam degradasi bahan-bahan pencemar, maupun analisa kemampuan sistem pengolahan limbah PT.SAM dalam mengolah limbah dengan beban bahan pencemar yang tinggi. Pasalnya ditemukan kondisi yang tidak sesuai standar pada proses pengolahan secara biologi khususnya pada aerobic system yang disinyalir merupakan sumber utama masalah yang terjadi pada IPAL PT.SAM yaitu tidak tercapainya nilai TSS final treated effluent sesuai baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Kata kunci : IPAL, activated sludge, chemical treatment, koagulan, flokulan, total suspended solid, final treated effluent
ANALISA PENYEBAB TERJADINYA CACAT PECAH PADA PARTINNER TUBE Ø30MM MENGGUNAKAN METODE DMAIC DI PT. KAYABA INDONESIA Nursim Nursim; Rifqi Arif Andriawan
Technologic Vol 11, No 2 (2020): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v11i2.293

Abstract

Abstrak--PT. Kayaba Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi shock absorber, yang produknya digunakan oleh hampir 90% industry otomotif di Indonesia. Plant 2W (2 Wheeler) adalah bagian khusus yang mengatur jalannya produksi untuk kebutuhan kendaraan roda 2 dan pada bagian ini terdapat beberapa divisi, salah satunya adalah divisi Process Engineering (PCE). Pada part inner tube (ruang fluida) berdasarkan data defect periode Bulan Agustus 2019-Januari 2020 ternyata defect pecah mempunyai presentase paling tinggi yaitu sebesar 23,9%. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut menggunakan metode six sigma dengan konsep DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement, Control), dan diketahui terdapat 12 jenis defect yang terjadi dengan dibagi menjadi 3 area yaitu raw material (pinhole raw material, pinhole process, bending), grinding area (Scratch, dent, spiral oval,kasar), dan plating area (upper kosong, bitnik plating,tipis, pecah). Setelah dilakukan analisa lebih lanjut dengan bertanya kepada pihak yang bersangkutan dan mencari dari berbagai literatur, penulis menyarankan beberapa usulan perbaikan berupa pengadaan alat test untuk mendeteksi pinhole pada raw material dan melakukan kegiatan membersihkan anoda sebelum anoda di pasang. Hasil dari penelitian ini mmbuat material yang mengalami defect pinhole dapat tersaring dengan adanya alat pengecekan tersebut dan juga adanya upaya pemebersihan anoda. Kata Kunci : Shock absorber, inner tube, defect, pinhole, Electroplating
PERANCANGAN PRODUKTIVITAS OPERASI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF STUDI KASUS KOMPONEN CLUTCH OEM RODA DUA PT.FCC INDONESIA Nursim Nursim
Technologic Vol 8, No 1 (2017): Technologic
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v8i1.223

Abstract

Pertumbuhan volume penjualan sepeda motor telah menjadikan Industry manufaktur sebagai industry penyumbang PDB yang significant, dalam beberapa tahun terakhir industry tersebut menghadapi banyak hambatan dan tantangan dalam perkembangannya, hambatan terus naiknya upah tenaga kerja, tingginya biaya energy serta rendahnya efisiensi proses di dalam industry itu sendiri menyebabkan daya saing kita menjadi rendah, perancangan peningkatan produktivitas merupakan uapaya untuk menjadikan industry manufaktur kita dapat menerapkan Manufacturing excellent.Peningkatan produktivitas sebagi salah satu upaya mencapai target tersebut hal yang mutlak dilakukan dengan diawali pengukuran produktivitas yang cermat sehingga indeks produktivitas dapat segera diketahui dan rasio – rasio yang berkaitan dengan indeks tersebut dapat dianalisa sehingga acuan atau rekomendasi perbaikan dapat dilakukan dengan tepat. Pengukuran produktivitas dengan menggunakan model OMAX serta identifikasi akar masalah dengan tools yang sering di pakai di industry manufaktur yaitu fish bone diagram di harapkan mampu menjawab permasalahan dan dapat menjadi rekomendasi dalam upaya peningkatan produktivitas. Kata kunci :Perancangan, Produktivitas operasi, Objective Matrix, Manufacturing Excellence
PERBAIKAN KUALITAS KERNEL PRODUKSI DENGAN STANDAR DIRT KURANG DARI 6% DAN MOISTURE 5 SAMPAI 6% DI PT. NIRMALA AGRO LESTARI Karlina Ibrahim; Nursim Nursim; Azhari Azhari
Technologic Vol 10, No 1 (2019): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.815 KB) | DOI: 10.52453/t.v10i1.246

Abstract

Abstrak--Kualitas kernel produksi merupakan salah satu parameter penting yang sangat berpengaruh pada nilai harga jual kernel. Kualitas pada kernel produksi memiliki dua kriteria diantaranya moisture dan dirt. Kualitas kernel produksi yang sesuai dengan standarisasi memerlukan beberapa perlakuan yang tepat baik dari sudut pandang mesin, manusia, metode dan material. Penelitian ini difokuskan untuk menurunkan sample point pada proses pengolahan tandan buah segar menjadi inti sawit yang memiliki moisture dan dirt kernel tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Standar dirt kernel produksi yang ditetapkan di PT. Nirmala Agro Lestari kurang dari 6% dan untuk moisture antara 5% sampai 6%. Akan tetapi, hasil analisa pada 27 sample point menyatakan nilai rata-rata moisture sebesar 7,81% dan nilai rata-rata dirt sebesar 6,17%. Beberapa rencana perbaikan yang telah dilakukan berhasil meningkatkan kualitas dirt sebesar 0,81% dari 6,17% menjadi 5,36% dan moisture sebesar 2,15% dari 7,81% menjadi 5,66%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan beberapa metode dalam proses perbaikan, penelitian ini berhasil mencapai kualitas kernel produksi sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. Kata kunci : kernel produksi, moisture, dirt
PERANCANGAN AKSES OPERATOR BERDASARKAN PRINSIP ERGONOMI PADA UNIT MODULAR LIGHTING TOWER DI PT. XYZ Nursim Nursim; Winarno Winarno; Muhamad Nazmi Saputra
Technologic Vol 10, No 2 (2019): TECHNOLOGIC
Publisher : Politeknik Manufaktur Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.264 KB) | DOI: 10.52453/t.v10i2.264

Abstract

Abstrak --Voice of customer tentang perawatan komponen di dalam kabin terhambat dan pengoperasian panel kontrol kurang nyaman karena desain Lighting Tower yang kurang ergonomi. Akses untuk melakukan perawatan terhalang oleh dinding dan pintu kabin kemudian letak panel kontrol yang menghalangi deep stick bahkan letak panel kontrol membuat operator perlu membungkuk saat pengoperasian Lighting Tower. Voice of customer yang ada di analisis dengan metode why why analysis untuk mengetahui akar masalah yang terjadi. Kemudian dilakukan perbaikan berupa perancangan desain akses operator berdasarkan prinsip ergonomi pada unit Modular Lighting Tower terkait masalah akses perawatan yang ada di dalam kabin dan akses pengoperasian panel kontrol. Hasil dari perbaikan tersebut adalah perawatan dan pengoperasian yang ergonomis dengan kegiatan perawatan tidak terhambat oleh dinding atau pintu kabin dan pengoperasian panel kontrol operator tidak perlu membungkuk. Kata Kunci : Kabin, Lighting Tower, Perawatan, Pengoperasian, Ergonomi. Abstract - The customer's voice regarding maintenance of the components inside the cabin is hampered and the control panel continues to be uncomfortable due to the lack of ergonomics in the Lighting Tower design. Access to maintenance is obstructed by the walls and cabin doors and then the control panel, which is even more than the operator control panel, needs to bend while doing the Lighting Tower. The customer's voice is processed by the method of why the analysis is to find out the root of the problem. Then improvements are made to the design of the operator's access design based on ergonomic principles on the Modular Lighting Tower unit that is related to the control panel. The results of the treatment are maintenance and ergonomic operation with maintenance not hampered by cabin walls or doors and the operator control panel door does not need to bend Key Words : Cabin, Lighting Tower, Maintenance, Operation, Ergonomics.