Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengukuran Kinerja Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Pratiwi Hendro Wahyudiono; Nanang Alamsyah; Ansyar Bora
International Journal of Education, Science, Technology, and Engineering Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Lamintang Education and Training Centre, in collaboration with the International Association of Educators, Scientists, Technologists, and Engineers (IA-ESTE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36079/lamintang.ijeste-0201.14

Abstract

Dalam rangka mencapai peningkatan pemasaran dan pendapatan di PT BCV, perusahaan harus melakukan perbaikan dengan melakukan pengukuran kinerja. Model CIPP digunakan untuk menyelesaikan studi ini dengan studi Input dalam bentuk pernyataan perusahaan, strategi perusahaan dan target dan realisasi masing-masing KPI. Penentuan KPI penulis menggunakan metode wawancara kepada setiap kepala bidang dan manager bertugas menentukan KPI yang akan dilakukan pembobotan dengan menggunakan konsep pendukung keputusan yaitu AHP. Perhitungan kinerja KPI dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi. Dari 32 strategi yang berikan setiap kepala bidang, hanya 15 yang dipilih oleh manager sebagai KPI. Hasil pembobotan setiap perspektif yaitu pada perspektif pelanggan sebesar 0,5476, perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan sebesar 0,2559, perspektif Proses Bisnis Internal sebesar 0,1448 dan perspektif keuangan sebesar 0,0517. Hasil perhitungan skor KPI secara keseluruhan sebesar 0,0517 dan dalam lalu lintas masuk ke dalam katagori warna merah yang berarti kinerja perusahaan TV kabel berada diposisi yang sangat rendah. Saran yang diberikan untuk dilakukan evaluasi yaitu Perspektif Pelanggan dan Perspektif Proses Bisnis Internal. Performance Measurement Using Balanced Scorecard Concept Abstract: In order to achieve increased marketing and revenue in PT BCV, the company must make improvements by measuring the performance. The CIPP model is used to complete this study with Input study in the form of company statement, corporate strategy and target and realization of each KPI. Determination of KPI authors use the interview method to each head of the field and manager in charge of determining the KPI which will be weighted by using the decision support concept that is Analitycal Hierarchy Process (AHP). KPI performance calculation is done by comparing the targets and realization. Of the 32 strategies that give each head of the field, only 15 are selected by the manager as KPI. The weighting result of each perspective is on the customer perspective of 0.5476, Learning & Growth of 0.2559, Internal Business Process of 0.1448 and financial of 0.0517. The calculation results of overall KPI score of 0.5017 in the traffic light into the category of red color which means the performance of cable TV companies are positioned very low. Suggestions given for evaluation are Customer Perspective and Internal Business Process Perspective. Keywords: Balanced Scorecard, Key Performance Indicator, Analitycal Hierarchy Process.
Pendeteksi Tingkat Kecanduan Internet Berbasis Sistem Pakar yang Menggunakan Certainty Factor Achmad Yani; Abdi Manaf; Nur Iksan; Ismail Ismail; Pratiwi Hendro Wahyudiono; Ismail Yusuf Panessai
Jurnal Rekayasa Teknik Vol 2 No 1 (2023): JURETEK: Jurnal Rekayasa Teknik
Publisher : Jurnal Rekayasa Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bermula sejak COVID19 maka hampir setiap orang di seluruh dunia menggunakan internet bahkan hingga tahap yang mencemaskan yaitu kecanduan internet. Beberapa penelitian melaporkan bahwa tingkat kecanduan terhadap penggunaan jaringan internet semakin tinggi walaupun COVID19 telah reda. Remaja belum mampu memilih aktivi-tas sambungan internet yang bermanfaat dan mereka lebih mudah mengalami pengaruh buruk lingkungan per-gaulan. Untuk mengatasi hal tersebut mereka perlu dukungan dari para psikolog sehingga dapat mencegah dan mendiagnosis dini sebelum mereka menjadi penderita kecanduan internet berat. Namun disisi lain, jumlah psikolog yang dapat membantu masih sangat terbatas terutama di kota-kota kecil. Selain itu faktor ekonomi dan keterbata-san waktu orangtua dalam mendapingi anaknya mengunjugi psikolog menjadi penghambat utama. Oleh karena itu perlu ditemukan solusi yang dapat mengatasi keterbatasan-keterbatasan dan penghambat remaja dalam mendapat-kan pelayanan dari seorang psikolog. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah membangun sebuah sis-tem pakar yang dapat bekerja sebagai seorang psikolog. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi sistem pakar untuk melakukan diagnosis kecanduan internet dengan menggunakan metode certainty factor (factor kepercayaan). Tingkat kecanduan internet dikategorikan dalam rendah, sedang dan tinggi. Pengujian sis-tem dilakukan dengan menggunakan pengujian black box yang memungkinkan pakar memperoleh kumpulan kondi-si keluaran yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Pengujian ini menunjukkan pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan. Pengujian terhadap 20 repsonden memberikan ting-kat akurasi sistem pakar “Internet Sehat” 83%