Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

LITERATURE REVIEW PROSES PENYUSUTAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT Hanifah Apriliandawati; Antik Pujihastuti
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.849 KB) | DOI: 10.54877/ijhim.v1i1.5

Abstract

Abstract Medical record shrinkage carried out gradually starting from sorting, moving, assessing and destroying. Obstacles in the implementation of shrinkage medical record are the limited human resources in the filing section and the infrastructure to support the shrinkage of medical record is inadequate. The purpose of this research was to determine the implementation of depreciation of medical record. This research method used a literature review design. The results showed that the sorting of medical record documents was carried out based on a 5-year period by looking at the year the patient's last visit was treated. Transfer of medical record documents is done by moving medical record documents from the active room to the inactive room. Assessment of medical record documents is in accordance with the use and importance of medical record documents. Obstacles that hinder the implementation of shrinkage of medical record documents are human resources and infrastructure. Conclusion from the results of this study, depreciation was carried out by sorting out the medical record documents then moving the medical record documents that were inactive, after which an assessment of the medical record documents was carried out according to the usefulness and importance of the medical record documents so that they could identify obstacles in the implementation of shrinkage of medical record documents. Keyword : Depreciation, Retention, Medical Record Abstrak Penyusutan berkas rekam medis dilakukan secara bertahap yaitu dimulai dari pemilahan, pemindahan, penilaian dan pemusnahan. Kendala dalam pelaksanaan penyusutan yaitu terbatasnya sumber daya manusia di bagian filing dan sarana prasarana untuk menunjang pelaksanaan penyusutan dokumen rekam medis belum memadai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan penyusutan dokumen rekam medis. Metode penelitian ini menggunakan desain literature review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilahan dokumen rekam medis dilakukan berdasarkan periode 5 tahun dengan cara melihat tahun kunjungan terakhir pasien tersebut berobat. Pemindahan dokumen rekam medis dilakukan dengan cara memindahkan dokumen rekam medis dari ruangan aktif ke ruangan inaktif. Penilaian dokumen rekam medis sesuai dengan kegunaan dan kepentingan dokumen rekam medis. Kendala yang menghambat pelaksanaan penyusutan dokumen rekam medis yaitu sumber daya manusia dan sarana prasarana. Simpulan dari hasil penelitian ini penyusutan dilakukan dengan memilah dokumen rekam medis kemudian memindahkan dokumen rekam medis yang sudah inaktif setelah itu dilakukan penilaian dokumen rekam medis sesuai dengan kegunaan dan kepentingan dokumen rekam medis sehingga dapat mengetahui penghambat dalam pelaksanaan penyusutan dokumen rekam medis. Kata Kunci : Penyusutan, Retensi, Rekam Medis
DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU TUNGGU PENDAFTARAN DI TPPRJ Antik Pujihastuti
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.921 KB) | DOI: 10.54877/ijhim.v1i2.13

Abstract

Berdasarkan Kepmenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit waktu untuk penyediaan berkas rekam medis rawat jalan yaitu kurang dari 10 menit. Apabila dalam lama waktu tunggu pendaftaran pasien rawat jalan melebihi dari standar pelayanan minimal maka mempengaruhi mutu rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui rata rata lama waktu pendaftaran pasien rawat jalan, mengetahui faktor yang mempengaruhi lama waktu pendaftaran pasien rawat jalan. Penelitian ini menggunakan desain Literature Review dengan menggunakan database Google Scholar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama waktu tunggu pendaftaran pasien rawat jalan masih tergolong lambat karena tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal kurang dari 10 menit, faktor yang mempengaruhi lama waktu tunggu pendaftaran pasien rawat jalan yaitu dari segi SDM, segi cara mencapai suatu tujuan, dan segi saranan prasarana.
STUDI DESKRIPSI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI SAAT PANDEMI COVID-19 OLEH IBU-IBU PKK RT 02 RW 15 PERUM JOSROYO 20 INDAH, JATEN, KARANGANYAR Suwarnisih -; Antik PujiHastuti
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 5, No 1 (2021): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.805 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v5i1.824

Abstract

The Covid-19 pandemic has lasted for more than a year in Indonesia and other countries in the world. This Covid-19 pandemic gives huge impacts toward people in the world, includingIndonesia. The government has conducted a lot of efforts dealing with this pandemic. In manyoccasions the government states plannings and preparation toward new normal era. One ofthe implementation of new normal life is stated in the Decree of the Health Minister numberHK.01.07/MENKES/328/2020 about the Guideline for the Prevention and Control of Covid-19 in Office and Industrial Workplaces in supporting business continuity in the pandemic situation. The Decree of the Health Minister is issued to prepare the world of business and work towelcome the transition to a new normal life (Kemenkes RI, 2020). This research used descriptiveobservational method. The setting of the research was in RT 02 RW 15, Josroyo Indah HousingState, Jaten, Karanganyar. The population was mothers of PKK (Empowerment of FamilyWelfare) in RT 02 RW 15, Josroyo Indah Housing State, Jaten, Karanganyar. The samplingwas accidental sampling which were 30 respondents. The results of the research covers thecharacteristic of the respondents based on the age were those whose age more than 50 years(50%), that of based on education were those graduated from Senior High School which was 12respondents (40%), that of based on occupation were housewives which were 10 respondents(33.33%), and the descriptive study result dealing with the health protocol implementation wasgood which were 22 respondents (73.33%). It can be concluded that most respondents have agood implementation on the health protocol during the Covid-19 pandemic which was 73.33%.Keywords: Implementation, Health ProtocolABSTRAKPandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari 1 tahun di Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Pandemi Covid-19 ini berdampak secara luas pada masyarakat diseluruh dunia,termasuk di Indonesia. Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menanganipandemi Covid-19 ini. Pemerintah dalam berbagai kesempatan, mengungkapkan rencana danpersiapan menuju normal baru. Implementasi kehidupan normal baru salah satunya diaturdalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentangPanduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industridalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi. KMK itu dikeluarkan untukmenyiapkan dunia usaha dan dunia Kerja menyambut transisi kehidupan normal baru (KemenkesRI, 2020).Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif. Lokasi penelitian di RT02 rw 15 Perum Josroyo Indah Jaten, Karanganyar. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu PKK RT 02 RW 15 perum Josroyo Indah, tehnik pengambilan sampel yaitu accidental sampling yaitu 30 responden. Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan umur paling banyak MATERNAL VOL. V NO. 1 - APRIL 2021 P-ISSN: 2541-3120 E-ISSN: 2541-5085umur di atas 50 tahun yaitu 15 (50 %), karakteristik pendidikan paling banyak SMA yaitu 12(40 %), karakteristik pekerjaan paling banyak yaitu IRT 10 (33,33 %), dari hasil studi deskripsipenerapan protokol kesehatan yaitu baik sebanyak 22 (73,33 %.). Simpulan : Sebagian besarresponden mempunyai penerapan yang baik tentang protokol kesehatan saat pandemi Covid-19 yaitu 73,33 %. Kata Kunci : Penerapan, Protokol Kesehatan
TINJAUAN PROSES PELAPORAN EKSTERNAL DI BAGIAN PELAPORAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAHPANDAN ARANG BOYOLALI Ngatmi Setyo Rini; Antik Pujihastuti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v3i2.80

Abstract

AbstractPandan Arang Local General Hospital of Boyolali had made SIR VI transfer in 2013. The delayed delivery of external reporting when submitting the external report data still becomes the obstruction due to the billing system not supporting the necessary data in the report, to the management of hospital’s less readiness in the transformation of Standard Operating Procedure about reporting. The objective of research was to find out the external reporting process in reporting division of Pandan Arang Local General Hospital of Boyolali. This study was a descriptive research with cross-sectional approach. The subject of research was the analyzing reporting personnel in Pandan Arang Local General Hospital of Boyolali, while the object of research was external reporting process. The research instrument employed was observation. The methods of collecting data used were observation and unstructured interview. Technique of processing data included data collection, editing and display. The data analysis was conducted using descriptive analysis. The result of research showed that data source and reporting type had been consistent with the data the hospital required. The External reporting process was conducted manually and in computerized manner. In manual method, the analyzing reporting personnel submitted data by visiting each unit once a month and the officer recapitulated the data into Microsoft Excel and data was linked to SIMRS, it led the officers to work twice. The conclusion of research was that the external reporting process in Pandan Arang Local General Hospital of Boyolali was conducted manually and in computerized manner, for that reason, the billing system should be maximized in each unit for the analyzing reporting officer not to take longer time to retrieve the necessary data for reporting. Keywords: External reporting SIRS VIAbstrakRSUD Pandan Arang Boyolali telah melaksanakan perpindahan SIRS VI pada tahun 2013. Kejadian terlambatnya pengiriman pelaporan eksternal saat pengumpulan data pelaporan eksternal masih terdapat kendala disebabkan karena sistem billing yang tidak dapat menunjang data-data yang dibutuhkan dalam pelaporan, Kurang siapnya manajemen rumah sakit dalam perubahan Standar Operasional Prosedur tentang pembuatan laporan. Tujuan penelitian mengetahui proses pelaporan eksternal dibagian pelaporan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah petugas analising reporting di RSUD Pandan Arang Boyolali, sedangkan obyek yang digunakan adalah proses pelaporan eksternal. Instrumen penelitian menggunakan observasi. Cara pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara tidak terstruktur. Teknik pengolahan ini menggunakan collecting, editing, penyajian data. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber data dan jenis pelaporan sudah sesuai dengan data yang dibutuhkan rumah sakit. Proses Pelaporan Eksternal dilakukan secara manual dan komputerisasi. Dari cara manual petugas analising reporting mengumpulkan data dengan datang ke setiap unit dan dilakukan sebulan sekali dan petugas merekapitulasi data ke Microsoft excel dan data di link kan ke SIMRS, hal ini mengakibatkan petugas harus bekerja dua kali. Simpulan hasil penelitian bahwa proses pelaporan eksternal di RSUD Pandan Arang Boyolali yaitu proses pelaporan dilakukan manual dan komputerisasi oleh karena itu perlunya memaksimalkan sistem biling disetiap unit agar petugas analising reporting tidak mebutuhkan waktu lama untuk mencari data yang dibutuhkan untuk pelaporan. Kata Kunci: Pelaporan Eksternal SIRS VI
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Mendukung Pengambilan Keputusan Manajemen Rumah Sakit Antik Pujihastuti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v9i2.377

Abstract

SIMRS terintegrasi sebagai tool atau alat ukur kinerja bagi Manajemen RS, mendorong kompetitif  strategis  peningkatan kunjungan pasien ke rumah sakit melalui Sistem Informasi Manajemen harus berjalan lebih baik dari sebelumnya maka membutuhkan persepsi pelaksana dari sistem informasi manajemen. Tujuan penelitian melakukan kajian sistem informasi rumah sakit pada aspek pengguna dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen. Penelitian ini secara deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian bagian SIMRS RS PKU Muhamadiyah Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan performance sistem informasi memiliki sub sistem mulai tempat pendaftaran rawat jalan sampai filing namun perlu evaluasi modul rawat jalan terkait respon time lebih dispesifikasikan. Perbaharuan kesalahan entri data harus dapat terlacak jejak proses edit terkait identitas petugas, tanggal dan jam penggantian. Sinkronisasi SMIRS secara otomatis dengan data yang dibutuhkan SISMADAK Versi 5.0.3 sebagai pelaporan, akreditasi nasional oleh tim peningkatan mutu keselamatan pasien (PMKP). Data SIMRS agar terisi lengkap, akurat, konsisten perlu identitfikasi  telusur otomatis hasil entri data sesuai shift kerja  tanpa print out dari bagian kasir. Information pada penggunaan struktur  tipe data SIMRS modul pendaftaran pasien dalam penambahan entitas menu edit poli perlu kerjasama dengan pengembang sistem. Aspek economic SIMRS menghasilkan output data yang  dapat digunakan sistem SISRUTE, INA-CBGs dengan cara export data. Bila SIMRS terjadi penambahan data atau perubahan tarif dapat dilakukan sendiri oleh petugas administrator keuangan bersama tim IT rumah sakit dan pelaksana entri data. Aspek Control/Security pengendalian sistem oleh operator telah dilengkapi server SIMRS, server BPJS INA-CBGs masih terdapat gangguan sistem dan proses gagal kirim data klaim ke server BPJS perlu adanya backup data dan bandwith unlimited. Aspek Efficiency proses input data oleh petugas tiap unit perlu tersedia SOP tentang hak akses, edit data, pengembangan data serta SOP tiap modul. Upaya mengatasi kesalahan pengisian modul dapat diketahui dari hasil integrasi data pada modul bagian lainnya. Aspek Service pemanfaatan SIMRS semestinya menghasilkan output otomatis tentang kepuasan pasien sehingga dapat diolah oleh tim PMKP tanpa menggunakan aplikasi lain dalam penyajian data bagi pihak manajemen.  
Pengelolaan Ruang Filing Rawat Jalan Di UPT Puskesmas Antik Pujihastuti; Rima Para Mudika
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/ijhim.v2i3.90

Abstract

Berdasarkan survai pendahuluan pada ruang filing rawat jalan di UPT Puskesmas bahwa ruang filing rawat jalan boleh diakses oleh semua petugas yang bekerja dipuskesmas. Karena tidak dilengkapi papan peringatan berupa “Selain Petugas Dilarang Masuk” sehingga akan berdampak terhadap kerahasiaan dokumen rekam medis berupa kehilangan atau digunakan oleh pihak yang tidak berwenang. Tujuan penelitian mengetahui pengelolaan ruang filing rawat jalan di UPT Puskesmas Karangpandan. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subyek petugas filing rawat jalan, sedangkan obyek ruang filing dan dokumen rekam medis rawat jalan. Instrumen penelitian observasi dan wawancara. Cara pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara terstruktur. Teknik pengolahan collecting, editing dan penyajian data. Analisis data deskriptif. Hasil penelitian dari aspek keamanan ruang filing rawat jalan semua petugas puskesmas boleh masuk ke ruang filing rawat jalan karena tidak ada papan peringatan dan belum tersedia APAR. Aspek dokumen rekam medis meliputi sistem penyimpanan desentralisasi dan sistem penjajaran SNF namun masih terjadi misfile karena tidak pernah menggunakan tracer. Aspek pemeliharaan sudah tersedia satu AC namun dalam penggunaan belum 24 jam serta belum tersedia alat pengukur suhu ruangan, pencahayaan di ruang filing masih redup dan terjadi penumpukan debu dirak penyimpanan karena tidak dibersihkan. Simpulan aspek keamanan belum tersedia papan peringatan dan APAR, aspek dokumen rekam medis belum ada SOP yang mengatur sistem penyimpanan dan penjajaran serta belum menggunakan tracer menyebabkan terjadinya misfile, aspek pemeliharaan dalam penggunaan AC belum 24 jam tidak mendukungnya ketahanan dokumen rekam medis rawat jalan yang disimpan karena tidak tersedia alat pengukur suhu ruangan, terdapat satu lampu ditengah dan masih redup serta pembersihan hanya pada lantai sehingga terjadi penumpukan debu dirak penyimpanan. Sebaiknya disediakan minimal papan peringatan “Selain Petugas Dilarang Masuk”, dilakukan penyisiran untuk mengurangi terjadinya misfile, penempatan lampu disudut ruangan agar cahaya dapat dipantulkan keseluruh ruangan serta membersihkan rak penyimpanan agar tidak terdapat penumpukan debu.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Mendukung Pengambilan Keputusan Manajemen Rumah Sakit Antik Pujihastuti; Nunik Maya Hastuti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v9i2.377

Abstract

SIMRS terintegrasi sebagai tool atau alat ukur kinerja bagi Manajemen RS, mendorong kompetitif  strategis  peningkatan kunjungan pasien ke rumah sakit melalui Sistem Informasi Manajemen harus berjalan lebih baik dari sebelumnya maka membutuhkan persepsi pelaksana dari sistem informasi manajemen. Tujuan penelitian melakukan kajian sistem informasi rumah sakit pada aspek pengguna dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen. Penelitian ini secara deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian bagian SIMRS RS PKU Muhamadiyah Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan performance sistem informasi memiliki sub sistem mulai tempat pendaftaran rawat jalan sampai filing namun perlu evaluasi modul rawat jalan terkait respon time lebih dispesifikasikan. Perbaharuan kesalahan entri data harus dapat terlacak jejak proses edit terkait identitas petugas, tanggal dan jam penggantian. Sinkronisasi SMIRS secara otomatis dengan data yang dibutuhkan SISMADAK Versi 5.0.3 sebagai pelaporan, akreditasi nasional oleh tim peningkatan mutu keselamatan pasien (PMKP). Data SIMRS agar terisi lengkap, akurat, konsisten perlu identitfikasi  telusur otomatis hasil entri data sesuai shift kerja  tanpa print out dari bagian kasir. Information pada penggunaan struktur  tipe data SIMRS modul pendaftaran pasien dalam penambahan entitas menu edit poli perlu kerjasama dengan pengembang sistem. Aspek economic SIMRS menghasilkan output data yang  dapat digunakan sistem SISRUTE, INA-CBGs dengan cara export data. Bila SIMRS terjadi penambahan data atau perubahan tarif dapat dilakukan sendiri oleh petugas administrator keuangan bersama tim IT rumah sakit dan pelaksana entri data. Aspek Control/Security pengendalian sistem oleh operator telah dilengkapi server SIMRS, server BPJS INA-CBGs masih terdapat gangguan sistem dan proses gagal kirim data klaim ke server BPJS perlu adanya backup data dan bandwith unlimited. Aspek Efficiency proses input data oleh petugas tiap unit perlu tersedia SOP tentang hak akses, edit data, pengembangan data serta SOP tiap modul. Upaya mengatasi kesalahan pengisian modul dapat diketahui dari hasil integrasi data pada modul bagian lainnya. Aspek Service pemanfaatan SIMRS semestinya menghasilkan output otomatis tentang kepuasan pasien sehingga dapat diolah oleh tim PMKP tanpa menggunakan aplikasi lain dalam penyajian data bagi pihak manajemen.  
EDUKASI PERATURAN BPJS PADA KELOMPOK MASYARAKAT RT 05/RW 25, NGRINGO, JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR Antik Pujihastuti; Dewi Arradini; Adelia Bela Pratama
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 3: September 2022
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v2i3.1989

Abstract

The latest changes to BPJS regulations at that time still found different perceptions in the community. The ignorance and reluctance of the public to read the contents of the latest BPJS regulations requires education regarding the latest BPJS regulations through PKK women in order to provide more complete and correct information. The method used is education or increasing understanding of PKK mothers Rt 5 Rw 25 Ngringo, the results of the education are described descriptively. According to research by lusiana apriani and nanda aula rumana (2018) that the level of knowledge of BPJS participants is still low, BPJS participants choose a hospital that cooperates with BPJS as they wish, 2 month late fees can still be used to get health services, BPJS class III participants can be treated in class I. So this service activity was carried out, the results showed positive implications as evidenced by the knowledge of PKK mothers, 16 people (46%) understood about service products between BPJS health and BPJS employment. Based on age, most are aged 23 s.d. 50 years old, 23 people (76.66%) are of productive age who easily receive information about changes to the tiered referral system in obtaining advanced services by specialist doctors and designated primary health facilities, if they cannot provide health services, they are referred to a second level health facility. or secondary health facilities. Initially, participants only understood the obligation to register, pay dues, and provide personal data when registering. An increase also occurred in the understanding of participants' responsibilities to report changes to their personal data and family members at any time if a participant dies, marries, changes domicile, checks the bpjs-kesehatan.go.id website and protects participant cards from damage and loss to immediately report to BPJS
KAJIAN EDUKASI STUNTING TERHADAP POSYANDU REMAJA FRESH PAPAHAN Antik Pujihastuti; Anindhita Yudha Cahyaningtyas; Fadhil Muhammad Arief J
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.44285

Abstract

Kejadian stunting dapat diputus sejak janin dalam kandungan dengan cara melakukan pemenuhan kebutuhan zat gizi pada ibu hamil, diawali  saat remaja putri. Status gizi remaja putri atau pra nikah berkontribusi besar pada kesehatan dan keselamatan kehamilan serta kelahiran hingga usia dua tahun, terjadi pembentukan sel otak hingga 70% bila tidak terpenuhi berdampak pada penurunan intelegensia (IQ) dan menyebabkan tumbuh kembang anak terhambat, penurunan fungsi kognitif anak, fungsi kekebalan tubuh yang beresiko terkena penyakit degeneratif sebagai dampak dari stunting yang kompleks, serta kesadaran yang minim terkait pencegahan stunting dan anemia remaja. Subjek kegiatan ini remaja putri (posrem) papahan, dilakukan pretest dan postest metode focus group discussion (FGD), dilanjutkan pengecekan kadar HB, dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukan ada perbedaan peningkatan pemahaman antara sebelum dan sesudah pemberian edukasi terkait stunting dan anemia pada remaja putri sebesar 60%. Karakteristik remaja putri tertinggi umur 16 tahun, kondisi BB terendah rata-rata 34 kg pada kategori kurus, tinggi badan terendah 1,42 cm,  kadar HB rata-rata 13,8 mmhg- 15,9 mmhg. Maka perlu kemudahan akses tentang menjaga asupan zat besi, kemampuan menyerap informasi baru pola konsumsi dengan peduli pada dirinya sendiri, lebih aktif dalam PosRem desa setempat.