Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

STRATEGI DAKWAH JAMAAH TABLIGH DAN PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT PULAU LOMBOK: Muhammad Ihsa, M.H.I.,IAI Hamzanwadi Pancor NTB Muhammad Muhammad Ihsan
Al Yasini : Jurnal Keislaman, Sosial, hukum dan Pendidikan Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Konsorsium Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Yasini Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.09 KB)

Abstract

Kemerosotan dan degradasi moral secara perlahan-lahan dan pasti mulai menggerogoti tubuh umat Islam. Terutama setelah peninggalan Nabi Muhammad SAW, berbagai permasalahan muncul dan seringkali tidak bisa terselesaikan sehingga berakhir kepada silang pendapat antar umat Islam yang kemudian sampai kepada perpecahan. Setelah berabad-abad lamanya muncul berbagai aliran-aliran dan gerakan-gerakan dalam Islam. Organisasi-organisasi keislaman tersebut membawa nuansa baru bagi perkembangan dakwah dan penyebaran Islam di Indonesia. Selain itu, setiap organisasi tersebut melaksanakan misi dakwah dengan menggunakan strategi dan metode masing-masing. Perbedaan strategi dan metode dakwah mereka menjadi indikasi bahwa perkembangan golongan Islam di Indonesia semakin bertambah plural. Jama’ah tabligh merupakan salah satu kelompok yang memiliki pengaruh yang paling besar, pengikutnya sudah menyebar luas dari bagian barat sampai ke ujung timur wilayah Indonesia. Gerakan yang lahir dan berkembang di India ini, didirikan oleh Muhammad Ilyas bin Syaikh Muhammad Ismail pada tahun 1930. Muncul dan berkembangnya Jamaah Tabligh di Desa Lendang Nangka Dusun Gelogor dalam beberapa tahun terakhir menjadi sebuah fenomena baru dan menarik untuk dikaji secara lebih mendalam, untuk mengetahui konsep ajarannya dan bagaimana strategi yang digunakan dalam menjalankan dan menyebarkan misi dakwahnya. Berikut peneliti akan menguraikan secara lebih detail dan factual tentang bagaimana Strategi Dakwah Jamaah Tabligh Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Dusun Gelogor terutama dalam meramaikan masjid dengan solat berjamaah. Karena pada mulanya, sebelum kedatangan jamaah tabligh ke Dusun Gelogor Desa Lendang Nangka banyak masyarakat yang tidak pernah sholat berjamaah kemasjid setiap waktu nya, dan perubahan social keagamaan masyarak dusun gelogor bias berubah setelah kedatangan jamaah tablig tersebut.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM WASIAT RENUNGAN MASA TGKH. M. ZAINUDDIN ABD. MADJID Muh Ihsan; Khairul Hafizin
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 15 No. 2 (2017): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v15i2.187

Abstract

Indonesia mengalami ketidakstabilan dalam berbagai aspek kehidupan, kesenjangan sosial terjadi di mana-mana di bidang pemerintahan terjadi korupsi, kolusi, nepotisme. Kriminalisasi sosial, seperti pembegalan, pembunuhan, penyalahgunaan barang terlarang. Kemudian yang terjadi kesenjangan di kalangan muda, yaitu pergaulan bebas, westernisasi, perkelahian antar kelompok, aborsi, trek-trekkan, pesta narkoba. Melihat kejadian ketidaksesuaian kehidupan sosial masyarakat diperlukan pembenahan moral dan kekuatan keagamaan religiusitas, dalam hal ini dibutuhkan pendidikan karakter sebagai obat kegaduhan kehidupan masyarakat. Adapun fokus penelitian ini adalah: 1. Apa saja nilai pendidikan karakter dalam wasiat? 2. Bagaimana relevansi nilai pendidikan karakter dalam Wasiat Renungan Masa dengan al-Qur’an? Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan kajian pustaka (library research). Sumber data primer bersumber dari buku Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru karya Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, dan sumber sekunder berasal dari publikasi ilmiah berupa buku-buku, jurnal, artikel, dan hasil penelitian lain yang berkaitan dengan pemikiran Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tahap-tahap dokumentasi dan mengidentifikasi karya-karya Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dan mengklarifikasi nilai-nilai karakter yang terdapat dalam buku Wasiat Renungan Masa. Untuk teknik analisis data menggunakan historis kebahasaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan karakter dalam Wasiat Renungan Masa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nilai karakter sebagai berikut: nilai religius, nilai nasionalis, nilai ikhlas, nilai sabar, nilai pemberani, nilai persatuan, nilai kebaikan, nilai ketaatan, nilai istiqamah, nilai amanah, nilai kejujuran, nilai keadilan, nilai rasa ingin tahu, nilai berbakti, nilai toleransi, nilai tawakkal, nilai saling menasihati, nilai hormat, nilai sosial, nilai disiplin, nilai teladan, dan nilai kerja keras. Peneliti berharap, penelitian ini dapat dijadikan wawasan pemikiran, acuan, dan rujukan tentang nilai pendidikan karakter dan dapat menjadi kontribusi bagi diri sendiri, orang tua, pendidikan dan lembaga pendidikan.
KONSEP NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL-QUR’AN Muh. Ihsan; Khairul Hafizin
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 16 No. 1 (2018): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v16i1.190

Abstract

Indonesia mengalami ketidakstabilan dalam berbagai aspek kehidupan, kesenjangan sosial terjadi di mana-mana di bidang pemerintahan terjadi korupsi, kolusi, nepotisme. Kriminalisasi sosial, seperti pembegalan, pembunuhan, penyalahgunaan barang terlarang. Kemudian yang terjadi kesenjangan di kalangan muda, yaitu pergaulan bebas, westernisasi, perkelahian antar kelompok, aborsi, trek-trekkan, pesta narkoba. Melihat kejadian ketidaksesuaian kehidupan sosial masyarakat diperlukan pembenahan moral dan kekuatan keagamaan religiusitas, dalam hal ini dibutuhkan pendidikan karakter sebagai obat kegaduhan kehidupan masyarakat. Adapun fokus penelitian ini adalah: 1. Apa saja nilai pendidikan karakter dalam Al-Qur’an? 2. Bagaimana relevansi nilai pendidikan karakter dalam al-Qur’ān? Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan kajian pustaka (library research). Sumber data primer bersumber dari Pendidikan dalam Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan karakter dalam Al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nilai karakter sebagai berikut: nilai religius, nilai nasionalis, nilai ikhlas, nilai sabar, nilai pemberani, nilai persatuan, nilai kebaikan, nilai ketaatan, nilai istiqamah, nilai amanah, nilai kejujuran, nilai keadilan, nilai rasa ingin tahu, nilai berbakti, nilai toleransi, nilai tawakkal, nilai saling menasihati, nilai hormat, nilai sosial, nilai disiplin, nilai teladan, dan nilai kerja keras. Peneliti berharap, penelitian ini dapat dijadikan wawasan pemikiran, acuan, dan rujukan tentang nilai pendidikan karakter dan dapat menjadi kontribusi bagi diri sendiri, orang tua, pendidikan dan lembaga pendidikan.
STRATEGI PENGEMBANGAN PENYULUHAN AGAMA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR: (Analisis Pengembangan Strategi Penyuluhan Berbasis pendekatan Participatory Action Research) Muh. Ihsan
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 17 No. 1 (2019): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v17i1.200

Abstract

Merujuk kepada Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1 Tahun 2001 yang meliputi empat masalah pokok, yaitu : Pertama, memperlancar pelaksanaan pembangunan di bidang keagamaan. Kedua, membina dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas serta administrasi departemen. Ketiga, melaksanakan penelitian dan pengembangan terapan pendidikan dan pelatihan tertentu dalam rangka mendukung kebijakan di bidang keagamaan. Keempat, melaksanakan pengawasan fungsional. Selanjutnya sebagai usaha mengimplementasikan fungsi tersebut, maka penyuluhan agama Islam merupakan salah satu bentuk satuan kegiatan yang memiliki nilai strategis, khususnya dalam menjalankan fungsi memperlancar pelaksanaan pembangunan di bidang keagamaan. Secara general beberapa problem penyuluhan yang perlu dicermati secara kritis antara lain sebagai berikut : Kemampuan perencanaan program-program penyuluhan yang kreatif, inovatif dan proyektif yang perlu ditingkatkan, Pengelolaan sumber daya penyuluh, pemahaman para penyuluh terhadap konsep dasar penyuluhan, pendekatan penyuluhan, teknik-teknik penyuluhan dan teori-teori penyuluhan, Implementasi pelaksanaan penyuluhan cenderung bersifat formalistik dan strukturalistik, Metode pelaksanaan penyuluhan lebih cenderung bersifat konvensional, belum partisipatif dan transformatif, Efektifitas pelaksanaan pelaporan dan evaluasi program yang dapat menjadi dasar pengembangan program secara berkelanjutan, Kemampuan penyuluh dalam hal penguasaan teknologi pendukung masih lemah dan Frekuensi dan kesempatan pengembangan dan pelatihan. Pendekatan Participatori Action Research dalam penyuluhan Agama di Kabupaten Lombok Timur merupakan bagian tawaran yang bergmanfaat bagi upata pengembangan strategi penyuluhan agama di Kabupaten Lombok Timur, Patcipaory Action Research terdiri tiga rangkaian penting dalam pelaksanaannya yaitu: Pariticipatory, kegiatan dilaksanakan secara partisipatoris, artinya dengan melibatkan seluruh komponen masayarakat dalam melakukan identifikasi masalah serta teknik pemecahannya secara bersama-sama, Research (Penelitian), tahap ini adalah merupakan tahapan penelitian tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, permasalah tersebut dipahami sedemikian mendalam dan mendetail sehingga masalah tersebut bisa diketahui dengan jelas sebab dan akibatnya dan Action (aksi), setelah mengetahui masalah-masalah tersebut secara mendalam dan mendetail, barulah masuk langkah selanjutnya yaitu pencarian alternatif jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut, yang kemudian diterjemah kedalam beberapa item program kerja yang akan dilaksanakan. Indikator keberhasilan pendekatan ini memunculkan 3 hal yaitu: 1, lahir pemimpin-pemimpin komunitas (jamaah) yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat (jamaah), 2. Lahir sistem yang mendukung penyuluhan Agama sehingga berjalan efektif dan 3, terbentuk nilai-nilai positif yang tetap terpelihara dengan baik (sustainable).
أثار القرآن فى الخط العربى Zakiyah Isnawati; Muhammad Ihsan
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 17 No. 2 (2019): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v17i2.332

Abstract

Secara umum al Qur’an memainkan peranan penting dalam sejarah dan peradaban, khususnya dalam pertumbuhan Kaligrafi Arab. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai materi corak dan ragam kaligrafi sebelum dan sesudah al Qur’an diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Walaupun kaligrafi Arab telah berkembang dalam berbagai bentuk dan gaya, terdapat korelasi secara prinsip antara kaligrafi Arab yang bermula dari konteks al Qur’an semata dengan substansi spiritual yang terus menyelubungi bentuk dan alunan penulisan kaligrafi Arab. Kaligrafi Arab muncul dan menduduki posisi yang sangat urgen dalam Islam sehingga dapat disebut sebagai leluhur seni visual Islam tradisional dan memiliki jejak yang sangat istimewa dalam peradaban Islam. Kaligrafi Arab dikenal sebagai kebudayaan itu sendiri sehingga tulisan yang mempunyai keindahan ganda tersebut dianggap sebagai seni seorang yang berbudaya dan berkedisiplinan pikiran dan jiwa serta kekuasaan
Pengaruh Metode Qiyasi Dalam Penguasaan Nahwu Terhadap Kemampuan Siswa Membaca Teks Bahasa Arab Muhammad Ihsan; Ziadatulhasanah Ziadatulhasanah
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 18 No. 1 (2020): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v18i1.345

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menggunakan metode qiyasi dalam penguasaan Nahwu terhadap kemampuan membaca siswa, apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi perlakuan menggunakan metode qiyasi dengan siswa yang tidak menggunakan metode qiyasi. Penelitian ini dilaksanakan di Ma. Al-Islamiyah Bebidas pada tanggal 26 agustus sampai dengan tanggal 26 september 2019. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Sampel penelitian berjumlah 20 siswa pada kelas XI MIA I untuk kelas control, dan juga berjumlah 20 siswa kelas XI MIA II pada kelas eksperimen. Tekhnik pengambilan sampel yaitu sampling purposive yang dipilih berdasarkan pertimbangan guru. Instrument penelitian yang digunakan adalah berupa tes berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Adapun teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan wawancara tidak terstruktur, sedangkan analisis data yang digunakan peneliti adalah menggunakan Independen Sampel Test ( uji t_tes). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode qiyasi yang diterapkan pada kelas eksperimen dapat mempengaruhi penguasaan nahwu dan kemampuan siswa membaca teks bahasa Arab secara signifikan pada pembelajaran bahasa Arab. Hal ini dapat dilihat dari rata- rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode qiyasi. Hal ini terbukti dari deskripsi data pre_test, sebelum diterapkannya metode Qiyasi dikelas eksperimen mendapatkan hasil mean kelas x=68.75, dan kelas kontrol kelas x=43.00. Namun setelah diberikan perlakuan x post_tes kelas eksperimen mencapai rata-rata=83.25, dan kelas kontrol mencapai rata-rata=61.50. Sedangkan hasil analisis data dengan menggunakan statistic uji t_tes diperoleh nilai ????ℎ???????????????????? =7.148 dan ???????????????????????? = 2,042. Sehingga ????ℎ???????????????????? > ???????????????????????? (7,148> 2,042). Dengan demikian dapat dikatakanbahwa ada pengaruh metode qiyasi dalam penguasaan nahwu terhadap kemampuan membaca siswa kelas XI Ma. Al-Islamiyah Bebidas
الروحية فى الخط العربى Zakiyah Isnawati; Muhammad Ihsan
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 19 No. 2 (2021): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v19i2.477

Abstract

Kaligrafi Arab telah berkembang dalam berbagai bentuk dan gaya, terdapat korelasi secara prinsip antara kaligrafi Arab yang bermula dari konteks al Qur’an semata dengan substansi spiritual yang terus menyelubungi bentuk dan alunan penulisan kaligrafi Arab. Kaligrafi Arab muncul dan menduduki posisi yang sangat urgen dalam Islam sehingga dapat disebut sebagai leluhur seni visual Islam tradisional dan memiliki jejak yang sangat istimewa dalam peradaban Islam. Kaligrafi Arab dikenal sebagai kebudayaan itu sendiri sehingga tulisan yang mempunyai keindahan ganda tersebut dianggap sebagai seni seorang yang berbudaya dan berkedisiplinan pikiran dan jiwa serta kekuasaan. Dari sudut pandang spritualitas, kaligrafi bukan hanya sekedar tulisan indah melainkan seni yang syarat dengan nilai estetik yang dapat menata jiwa dan mengantar seseorang kepada pengakuan keesaan Allah, pencipta segala sesuatu. Pesan yang sangat mendalam dalam kaligrafi Arab adalah membawa pesaan kesejatian kebenaran yaitu identitas Tauhid kepada Allah.
KORELASI SIKAP DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB Muhammad Ihsan
Jurnal Al-Muta`aliyah : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol. 2 No. 1 (2017): Pendidikan dan Sosial
Publisher : LP2M STAI Darul Kamal NW Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.871 KB)

Abstract

Bagi sebagian siswa bahkan mahasiswa, bahasa Arab masih dianggap sebagai bahasa yang sulit dipahami, bahkan memandangnya sebagai momok. Hal ini juga terjadidilembaga-lembaga pendidikan Islam, semisal di MI/MTs/MA dimana pelajaran bahasa Arab merupakan pelajaran wajib bagi mereka. Fenomena ini bila terus berlanjut, maka dapat menimbulkan munculnya sikap yang negatif terhadap bahasa Arab, padahal sikap yang negatif terhadap bahasa dapat menyebabkan lunturnya pertahanan kemandirian bahasa yang merupakan salah satu penanda kesetiaan terhadap bahasa. Menurut Lozanov hanya dalam keadaan gembira dan tenang siswa akan dapat menggunakan potensinya yang terpendam. Banyak guru setuju bahwa rasa takut dan bosan adalah musuh utama learning. Rasa gembira dan tenang merupakan prasyarat bagi proses belajar yang efektif dan cepat. Ini berarti bahwa dalam mempelajari bahasa siswa harus merasa aman, tak terancam, santai, tertarik pad pelajaran, merasa terlibat dalam berbagai kegiatan yang bermakna dalam bahasa yang dipelajarinya.Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar bahasa Arab, yaitu: faktor linguistik, faktor linguistik meliputi segala aspek pengetahuan yang terkait langsung dengan bahasa itu sendiri, seperti ilmu linguistik umum, penguasaan struktur bahasa, struktur bunyi dan penguasaan kosa kata pada umumny. Faktor non linguistik dapat berasal dari diri siswa dan dapat pula berasal dari luar. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa tersebut meliputi: bakat, minat, intelegensi, cara belajar dan sikapnya terhadap bahasa yang dipelajarinya. Faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi: lingkungan, tuntunan atau kebutuhan akan penggunaan bahasa tersebut dalam komunikasi sehari-hari.Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua rumusan. Rumusan pertama berbunyi: acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and axperience. Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua: process of acquiring response as aresult of special practice, belajar ialah proses pemperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.Istilah prestasi, atau dalam bahasa inggris Achievement diartikan sebagai hasil belajar suatu pekerjaan. Robert S. Wood dan Donald E. Marquis[1] mengatakan “ Achievement is actual ability and can be measured directly by the use of test “. Prestasi adalah kecakapan nyata yang dapat diukur langsung dengan menggunakan test.                   Penilaian terhadap kemampuan siswa idealnya menggunakan pengukuran intelegensia atau potensi yang dimilikinya. Namun, mengingat sulitnya alata ukur tersebut diperoleh guru, maka guru dapat melakukan penilaian ini dengan mempelajari dan menganalisis kemajuan-kemajuan belajar yang ditunjukkannya, misalnya analisis terhadap hasil belajar, hasil belajar, hasil tes seleksi masuk, nilai STTB, raport, hasil ulangan. Sumardi menyebutkan bahwa nilai yang tercantum dalam raport merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa dalam masa tertentu. Dengan demikian nialai tersebut dapat dijadikan indikator tinggi rendahnyaprestasi belajar yang diraih oleh siswa dalam mengikuti pelajaran disekolahnya. Siswa yang nilai dalam rapornya tinggi dikatakan prestasi belajarnya baik, dan sebaliknya siswa yang nilai raportnya rendah, berarti prestasi belajarnya tidak baik.
KORELASI SIKAP DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB.doc Muhammad Ihsan
Tarbawi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tarbawi.v1i2.131

Abstract

Untuk mencapai keberhasilan dalam penugasan dalam bahasa Arab, terkait dengan pningkatan prestasi belajar mereka, maka diperlukan pembinaan dan pengembangan secara teratur, terarah dan terencana dalam proses pengajaran bahasa asing termasuk bahasa Arab bagi siswa. Sebuah ilustrasi mengenai pembentukan sikap karena pengaruh orang yang dianggap penting oleh individu antara lain dapat dilihat pada situasi antara hubungan atas jawaban. Umumnya sikap atasan terhadap suatu masalah diterima dan dianut oleh bawahan tanpa landasan kognitif maupun afektif yang relevan dengan obyek sikapnya, atau kadang-kadang peniruan sikap individu terhadap atasan terjaditanpa disadari oleh individu dan terbentuk karena kharisma atau otoritas atasan.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROSES KELOMPOK (GROUP PROCCESS APROACH) KELAS VII DI SMP .doc Muhammad Ihsan
Tarbawi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tarbawi.v2i1.141

Abstract

Untuk mendapat hasil yang maksimal dalam Proses belajar mengajar guru harus bekerja dengan ekstra keras. Begitu banyaknya rintangan yang dihadapi, untuk mendapatkan hasil yang maksimal guru juga memcoba berbagai metode dalam menyampaikan materi. Dalam menyampaikan materi guru di SMP Negeri 5 kopang Kabupaten lombok tengah menerapkan Pendekatan Proses Kelompok (Group Proccess Aproach).Keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar, dapat dilihat dari sejauh mana tujuan-tujuan pendidikan telah ditetapkan dapat dicapai setelah berlangsungnya proses pelajaran. Oleh karena itu guru harus merumuskan tujuan-tujuan pendidikan mengajarnya dengan jelas, kongkrit dan sebaik- baiknya demi perubahan anak didik, baik pengetahuan, percakapan, nilai sikap dan tingkah laku, atau kepribadian maupun ketrapilan- ketrapilan. Untuk menemukan fakta dan data yang valid maka penulis dalam karya ilmiah ini menggunakan metode penelitian PTK, pengumpulan data dengan observasi, interview, dokumentasi dan analisa data serta tes.Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAI dengan menggunakan Pendekatan Proses Kelompok (group proccess approach) di SMP 5 Kopang kabupaten Lombok Tengah dilakukan dengan cara diskusi, ceramah dan demonstrasi sedang Efektivitas Pembelajaran PAI Dengan Menggunakan Pendekatan Proses Kelompok (group proccess approach) Di Kelas VII di SMP Negeri 5 Kopang Kabupaten Lombok Tengah cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari minat dan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan.