Khairuddin Khairuddin
IAI HAMZANWADI NW PANCOR

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Humanisme Religius Dalam Pendidikan Islam Abd. Latif Manan; Khairuddin Khairuddin
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 17 No. 2 (2019): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v17i2.333

Abstract

Banyak hal yang harus berubah dalam dunia pendidikan islam karena beragai persoalan dan tantangan pada era modern sekarang ini, yang mengakibatkan merosotnya akhlak generasi muda yang masih menempuh pendidikan, yang tentu saja hal ini jauh dari harapan dunia pendidikan, lebih-lebih pendidikan islam yang mengharapkan para generasi muda menjadi generasi yang memiliki prilaku dan akhak yang baik berdasarkan ajaran agama. Dalam tulisan ini akan di uraikan permasalahan dalam dunia pendidikan yang sedang terjadi di sebabkan adanya pemahaman bahwa ada perbedaan antara ilmu agama dan umum, rapuhnya posisi anak didik, orientasi pada pencapaian memperoleh ijazah dan penguasaan ilmu umum, maka ada solusi sebenarnya terhadap pemasalahan yang sedang teradi yaitu dengan pendekatan humanisme dalam pendidikan islam
Integrasi Penggunaan Metode Simulasi dan Demonstrasi Dalam Pembelajaran PAI: Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar di Sekolah/Madrasah Ahmad Hulaimi; Khairuddin Khairuddin
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial Vol. 18 No. 1 (2020): Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAI Hamzanwadi NW Pancor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37216/tadib.v18i1.344

Abstract

Penggunaan metode pembelajaran sebuah keniscayaan yang wajib dikuasai oleh guru, karena tanpa pengetahuan tentang metode pembelajaran subjektifitas guru dalam mendidik peserta didik akan muncul yang berakibat semaunya aja mengajar tanpa memikirkan dampak hasil pendidikan. Banyaknya terjadi pemukulan siswa oleh guru, pemberian sangsi yang tidak mendidik adalah salah satu bentuk kurangnya guru dalam penguasaan metode pembelajaran. Bagaimanapun kemampuan guru pada sisi keilmuannya tanpa dibarengi dengan pengetahuan metodologi pembelajaran, maka kelas akan pasif dan membosankan. Oleh sebab itu 4 komptensi guru harus mampu diaplikasikan yakni ; kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Kompetensi pedagogik bagian dari kemampuan guru dalam pengelolaan kelas, memahami karakteristik peserta didik dan penguasaan metode pembelajaran. Dengan Penggunaan metode yang bervariasi siswa akan lebih termotivasi atau bergairah ketika proses pembelajaran berlangsung, karena syarat dikatakan dengan proses belajar mengajar yang baik ialah, apabila; ketika siswa aktif ikut serta dalam proses pembelajaran, motivasi belajar peserta didik menjadi tinggi, suasana belajar menjadi baik, serta hasil belajar tinggi. Dalam tulisan ini penulis mencoba mengurai integrasi antara penggunaan metode simulasi dan demontrasi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Kedua metode tersebut mutlak dilakukan terlebih-lebih pada mata pelajaran agama. Karena indicator keberhasilan dalam pembelajaran agama Islam adalah kehidupan sehari-hari, artinya capaian kompetensi lulusan yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan mutlak harus dicapai oleh peserta didik, terutama pada aspek sikap dan keterampilan. Sebagai contoh bagaimana mungkin nilai peserta didik untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam saat ujian akhir semester mendapatkan nilai 8 sedangkan sholat saja dia masih bolong-bolong, ini menjadi aneh. Itulah sebabnya keberhasilan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam harus dilihat pada perilaku atau perbuatan sehari-hari, hal inilah esensi dari penguasaan metode simulasi dan demontrasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan penggunaannya pun bersifat integrasi karena sebelum mendemontrasikan apa yang akan dipraktekkan terleh dahulu harus disimulasikan