This Author published in this journals
All Journal KINAA: Jurnal
Grace Maya Panggua
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hidup dan Mati: Studi Eksegetis mengenai Maksud Perkataan Paulus berdasarkan Filipi 1:21 serta Implikasinya bagi Orang Percaya Masa Kini Kristanto Kristanto; Grace Maya Panggua
KINAA: Jurnal Teologi Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.311 KB) | DOI: 10.0302/kinaa.v3i1.1053

Abstract

Realitas hidup orang percaya masa kini yang hanya hidup untuk mengejar harta kekayaan, kekuasaan, dan hidup untuk menikmati kesenangan duniawi. Pikiran mereka hanya terpaut pada hal-hal duniawi yang membuat mereka bahagia bukan hidup yang diarahkan pada Kristus. Mereka belum memaknai bahwa hidup justru merupakan sebuah kesempatan untuk memuliakan Tuhan. Orang percaya masa kini banyak yang kecewa dan mundur dari iman karena tidak mampu menghadapi penderitaan hidup, terlebih ketika menghadapi kematian. Ada orang percaya masa kini yang memandang kematian sebagai sebuah hal yang sangat menakutkan karena akan memisahkan orang percaya dari orang yang dikasihi, kematian dianggap sebagai akhir dari segala kehidupan yang dapat menyebabkan kesedihan yang berkepanjangan. Berbeda halnya dengan prinsip hidup yang dipegang teguh oleh Rasul Paulus mengenai hidup dan matinya kelak. Untuk itu peneliti tertarik mengkaji maksud perkataan Paulus dalam teks Filipi 1:21 serta implikasinya bagi orang percaya masa kini. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil analisis yang peneliti dapatkan bahwa maksud perkataan Paulus dalam teks Filipi 1:21 merupakan prinsip hidup Paulus dalam penjara mengenai hidup dan matinya. Bagi Paulus, seluruh keberadaan hidupnya hanya untuk Kristus. Paulus mengaminkan bahwa hidup itu untuk Kristus, mengabdi kepada Kristus, melayani Kristus, dan menjadikan Kristus sebagai satu-satunya tujuan hidup. Penderitaan dan kematian sekalipun tidak akan menghilangkan sukacita Paulus. Paulus tidak menganggap mati sebagai sebuah kerugian besar namun sebagai sebuah keuntungan karena akan bersama-sama dengan Kristus. Orang percaya masa kini perlu meneladani sikap Paulus yang dengan sungguh memegang teguh prinsip hidupnya yakni hidup hanya untuk Kristus dan mati itu keuntungan. Sekalipun dalam perjalanan hidup menghadapi banyak penderitaan, orang percaya hendaknya tetap mempercayakan diri hanya pada Kristus saja sehingga menghadapi kematianpun orang percaya dapat berkata seperti Paulus “Hidup itu Kristus dan mati itu keuntungan”.