Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

AUDIT SISTEM INFORMASI ABSENSI PADA PT SINAR PRATAMA AGUNG MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.1 Michelle Angelia; Kristanto Kristanto; Yohanes Setevannus; Johanes Fernandes Andry
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi Vol 4, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/rmsi.v4i2.5690

Abstract

PT. Sinar Pratama Agung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment dan sepatu yang menerapkan suatu sistem informasi pada aspek kerjanya di perusahaan untuk meningkatkan kegiatan operasional kerja yaitu menggunakan alat yang terkomputerisasi yaitu fingerprint untuk mencatat daftar kehadiran setiap karyawan di perusahaan. Sistem yang digunakan harus mampu mengelola, menyampaikan dan menjaga keamanan informasi dengan baik. Maka, perlu dilakukan audit bertujuan untuk mengevaluasi tata kelola sistem informasi yang berjalan. Penelitian dilakukan mengikuti standar Kerangka Kerja COBIT 4.1 untuk tata kelola IT. Penelitian berfokus pada sub-domain AI4, DS1, DS4, DS5, DS10, dan ME2. Keenam sub-domain tersebut penting dibahas karena berkaitan dengan penilaian dari karyawan, perlengkapan, keamanan fisik, regulasi, dan sebagainya. Untuk pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Maturity level. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa DS5 berada pada level 3,09; DS4 dan DS10 berada pada level 3 (Defined Process); DS1 berada pada level 2,83; AI4 berada pada level 2,75 (Repeatable but Intuitive); sedangkan ME2 berada pada level 1,71 (Initial/ad Hoc). Nilai tertinggi berada pada DS5 (Ensure Systems Security) dengan nilai 3,09 dan nilai terendah pada ME2 (Monitor and Evaluate Internal Control) dengan nilai 1,71.
GAMBAR ILUSTRASI BUKU CERITA ANAK-ANAK SEBAGAI PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN BUDAYA DI ERA GLOBALISASI Kristanto Kristanto
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) Vol 1, No 2 (2011): MALIH PEDDAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/malihpeddas.v1i2.302

Abstract

Rapidly changing time is makeresponsiveteaching methodsshould be increasinglyinnovative.It's alsoapushfor theeducatorsto be vigilantin the face ofunderstanding the value- the valueas opposedtostudentsandyoung peopleespeciallyvalue- the value ofarts and cultureshouldprospectivelybepreserved andattached to theinspirationof future generations. The methodiseasilystimulatedand responded toby the younger generationis throughillustration, because it isvisual, can be seen, komonikatif, informativeandeasy to understand. From an early age, children need to beequipped with alearningculture throughchildren's storybooks-childrenwhoareIllustrativeasinvestmentvalue- the value ofculturein children-childrenwhocan protectthemselvesandrespondto thechallenges ofglobalizationbothpresentand future.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar (Kaki) Anak Melalui Permainan Lari Pindah Ikan Pada Tk A Kb-Tk Madinatul Ilmi Al-Amien Tlogosari Semarang Tahun Ajaran 2015/2016 Shofwah Shofwah; Kristanto Kristanto
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v5i1.1172

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menstimulasi gerak lokomotor dan kefokusan anak serta kemampuan motorik kasar (Kaki) anak melalui permainan lari pindah ikan pada peserta didik kelas TK A KB-TK Madinatul Ilmi Al-Amien Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing setiap siklus tiga kali pertemuan yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Disimpulkan bahwa “Kegiatan permainan lari pindah ikan dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar (Kaki) pada anak TK A KB-TK Madinatul Ilmi Al-Amien Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016”. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui permainan lari memindahkan ikan telah mencapai indikator keberhasilan ditandai dari peningkatan nilai pada kondisi awal hanya 1 anak dengan persentase 7 % mendapat nilai Baik. Pada siklus I dengan indikator berlari dengan cepat yaitu dari 3 anak dengan persentase 21% mendapat nilai baik. Pada siklus II, dengan indikator yang sama hasilnya mencapai indikator keberhasilan dan dalam kategori baik yaitu dari 9 anak dengan persentase 64% yang mendapat nilai baik. Dari hasil data tersebut maka indikator kinerja pada penelitian ini dapat dikatan berhasil pada siklus II sehingga tidak perlu dilaksanakan siklus III. Saran yang hendak peneliti sampaikan supaya pendidik dapat menggunakan sebagaian tunjangan profesinya untuk pengembangan diri, dengan membeli buku-buku serta mengikuti penataran, pelatihan, dan seminar seminar tentang kependidikan dan memberikan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar anak lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar.
PENGARUH KEGIATAN KOLASE KULIT JAGUNG WARNA TERHADAP KREATIVITAS ANAK TK B DI RA AMANAH KABUPATEN BATANG Mufrida Dwi Yang Anindya Putri; Kristanto Kristanto; Dwi Prasetiyawati
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8, No 1 (2019): Juli 2019 : PAUDIA (Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v8i1.4044

Abstract

ABSTRAKLatar belakang yang mendorong penelitian ini adalah banyak dijumpai pada anak usia 5 – 6 tahun belum optimal dalam  mengembangkan kreativitasnya di sekolah seperti pada saat pembelajaran berlangsung anak masih meniru apa yang di contohkan guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga anak tidak berkreasi sendiri untuk membentuk sesuai dengan imajinasinya.Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh kegiatan kolase kulit jagung warna terhadap kreativitas anak TK B di RA Amanah Yosorejo Kabupaten Batang.Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan kolase kulit jagung warnanterhadap kreativitas anak TK B di RA Amanah Yosorejo Kabupaten Batang.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Quasi Experimental Design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design.Populasi penelitian adalah seluruh RA di wilayah Kabupaten Batang. Sampel yang diambil adalah dua kelas di kelas B1 RA amanah Yosorejo Kabupaten Batang berjumlah 20 anak sebagai kelas eksperimen dan di kelas B2 RA Amanah Yosorejo Kabupaten Batang berjumlah 20 anak sebagai kelas kontrol. Dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling bebentuk Purposive Sampling.Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, wawancara dan dokumentasi.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t diketahui thitung lebih dari ttabel(8,467463601> 1,71). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan kata lain terdapat pengaruh kegiatan kolase kulit jagung waran terhadap kreativitas anak TK B di RA Amanah Yosorejo Kabupaten Batang.            Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah kegiatan kolase kulit jagung warna dapat digunakan sebagai media membangkitkan kreativitas anak.Kata kunci : Kolase Kulit Jagung Warna. Kreativitas Anak
UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 27 GAJAHMUNGKUR KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Tri Sunarsih; Kristanto Kristanto
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 2 (2013): PAUDIA Vol 2 No 2 Oktober 2013
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v2i2.1637

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, utamanya begi peserta didik di tingkat Taman Kanak-kanak. Kurangnya rasa percaya diri dalam pembelajaran akan menimbulkan perasaan minder dan apatis yang berimplikasi pada penerimaan materi pembelajaran yang tidak efektif dan efisien.Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik kelompok B TK Pertiwi 27 Gajahmungkur Semarang tahun pelajaran 2013/2014.Jenis penelitian ini adalah Classroom Action Research (Penelitian Tindakan Kelas), yang mengambil populasi pada kelas B TK Pertiwi 27 Gajahmungkur Semarang tahun pelajaran 2013/2014.Berdasar hasil analisis data, peserta didik kelas B TK Pertiwi 27 Gajahmungkur Semarang semester satu tahun pelajaran 2013/2014 mengalami kesulitan untuk menemukan rasa percaya diri secara utuh. Hal ini terjadi karena peserta didik mengalami hambatan dalam proses bersosialisasi, baik secara internal maupun secara eksternal. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode pembelajaran yang diberikan oleh guru kurang bisa menarik perhatian dan menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.Atas kenyataan tersebut, guru pada siklus I memberikan perlakuan melalui metode bercerita dengan media gambar, yang memberikan motivasi percaya diri pada peserta didik. Hasil penelitian siklus I didapatkan kondisi 90% peserta didik mengalami perubahan signifikan. Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan pelaksanaan siklus II, dimana perlakuan guru dengan metode bercerita ditingkatkan dengan melakukan bercerita mempergunakan alat bantu berupa boneka tangan. Hasil akhir menunjukkan bahwa seluruh peserta didik bisa mendapatkan percaya diri dengan baik. Hal ini ditandai dengan adanya keberanian peserta didik untuk berkomunikasi dengan guru, mampu bertanya dan mereview cerita yang disampaikan oleh guru dengan bercerita menurut bahasa peserta didik. Oleh karena itu disimpulkan bahwa dengan pendekatan metode bercerita dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik kelas B TK Pertiwi 27 Gajahmungkur Semarang tahun pelajaran 2013/2014.Saran yang dapat peneliti sampaikan, hendaknya guru pembimbing mampu memberikan materi layanan yang bermuara pada peningkatan rasa percaya diri peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal sesuai target pembelajaran. Kata Kunci : Percaya Diri dan Metode Bercerita 
Ma'pakande To Matua: Studi tentang Penyebab Masyarakat Kristen Mareali Masih Mempraktikkan Ritual Ma’pakande To Matua Kristanto Kristanto; Agustina Lantang
KINAA: Jurnal Teologi Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.446 KB) | DOI: 10.0302/kinaa.v2i1.1050

Abstract

Most of the community in Mareali are Christian but there are some people who still practice the teaching of local animist beliefs known as Aluk To Dolo (the way of anchestors) such as a ritual called ma’pakande to matua. The cause of the practicing ma’pakande to matua by the Christian community in Mareali becomes the reason to conduct this research. In this research applied qualitative method.The result of this research can be concluded that there are several causes so that the ritual of ma’pakande to matua is still practiced by the Christian community in Mareali, for instance the teaching of Aluk To Dolo cannot be separated from the tradition which forceful plait the life of the hereditary community in Mareali and it becomes a holistic philosophy of their life.The teaching of Aluk To Dolo is kept tight in memory and always appears in thoughts and actions. Ma’pakande to matua is one of the influences of that. The cause of that is the low of Christianity knowledge by the Christian community in Mareali due to the lack of the guidance and religious education carried out by the church. The other reason is the failed of the church to reject the role of Aluk To Dolo’s leader who involved in the religious activities of Christian community and also the failure of the tradition and religious leaders to comprehend the principle of pemali pabullei aluk tu tau as the principle of the Toraja society for long time ago.
Hidup dan Mati: Studi Eksegetis mengenai Maksud Perkataan Paulus berdasarkan Filipi 1:21 serta Implikasinya bagi Orang Percaya Masa Kini Kristanto Kristanto; Grace Maya Panggua
KINAA: Jurnal Teologi Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.311 KB) | DOI: 10.0302/kinaa.v3i1.1053

Abstract

Realitas hidup orang percaya masa kini yang hanya hidup untuk mengejar harta kekayaan, kekuasaan, dan hidup untuk menikmati kesenangan duniawi. Pikiran mereka hanya terpaut pada hal-hal duniawi yang membuat mereka bahagia bukan hidup yang diarahkan pada Kristus. Mereka belum memaknai bahwa hidup justru merupakan sebuah kesempatan untuk memuliakan Tuhan. Orang percaya masa kini banyak yang kecewa dan mundur dari iman karena tidak mampu menghadapi penderitaan hidup, terlebih ketika menghadapi kematian. Ada orang percaya masa kini yang memandang kematian sebagai sebuah hal yang sangat menakutkan karena akan memisahkan orang percaya dari orang yang dikasihi, kematian dianggap sebagai akhir dari segala kehidupan yang dapat menyebabkan kesedihan yang berkepanjangan. Berbeda halnya dengan prinsip hidup yang dipegang teguh oleh Rasul Paulus mengenai hidup dan matinya kelak. Untuk itu peneliti tertarik mengkaji maksud perkataan Paulus dalam teks Filipi 1:21 serta implikasinya bagi orang percaya masa kini. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil analisis yang peneliti dapatkan bahwa maksud perkataan Paulus dalam teks Filipi 1:21 merupakan prinsip hidup Paulus dalam penjara mengenai hidup dan matinya. Bagi Paulus, seluruh keberadaan hidupnya hanya untuk Kristus. Paulus mengaminkan bahwa hidup itu untuk Kristus, mengabdi kepada Kristus, melayani Kristus, dan menjadikan Kristus sebagai satu-satunya tujuan hidup. Penderitaan dan kematian sekalipun tidak akan menghilangkan sukacita Paulus. Paulus tidak menganggap mati sebagai sebuah kerugian besar namun sebagai sebuah keuntungan karena akan bersama-sama dengan Kristus. Orang percaya masa kini perlu meneladani sikap Paulus yang dengan sungguh memegang teguh prinsip hidupnya yakni hidup hanya untuk Kristus dan mati itu keuntungan. Sekalipun dalam perjalanan hidup menghadapi banyak penderitaan, orang percaya hendaknya tetap mempercayakan diri hanya pada Kristus saja sehingga menghadapi kematianpun orang percaya dapat berkata seperti Paulus “Hidup itu Kristus dan mati itu keuntungan”.
Dasar Alkitabiah dan Teologis Pertumbuhan Gereja Kristanto Kristanto
KINAA: Jurnal Teologi Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.428 KB) | DOI: 10.0302/kinaa.v4i1.1059

Abstract

Gereja sebagai tubuh Kristus yang hidup harus sehat dan bertumbuh dengan baik. Karena itulah, maka para pengelola Gereja Tuhan harus mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip, dasar alkitabiah dan teologis pertumbuhan gereja. Dasar alkitabiah dan teologis pertumbuhan Gereja inilah yang distudi dalam tulisan ini. Metode yangdigunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan, yaitu melakukan eksegesis terhadap beberapa teks dalam Kisah Para Rasul untuk menemukan dasar alkitabiah dan teologis pertumbuhan Gereja. Berdasarkan hasil eksegesis maka, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan Gereja adalah pekerjaan Allah Tritunggal. Allah Bapa merencanakan dan membentuk Gereja dikekekalan masa lampau. Allah Anak menebus dan menyucikan Gereja dalam kematian dan kebangktan-Nya, Roh Kudus melanjutkan dan menyelesaian program Allah di masa kini menuju langit dan bumi baru (Wahyu 21). Jadi pertumbuhan Gereja, baik pertumbuhan kualitas maupun kuantitas adalah alkitabiah dan teologis. Tuhan menghendaki Gereja-Nya bertumbuh. Ia menghendaki agar semua orang datang kepadaNya. Untuk itu, kita diamanatkan untuk memberitakan Injil agar Gereja-Nya bertumbuh. Setiap orang yang percaya harus terlibat. Pembangunan Tubuh Kristus adalah tanggung jawab seluruh umat Tuhan
Pengembangan Model Pembelajaran Agama Kristen berbasis Kecerdasan Kristen Berbasis Emosional di UKI Toraja Kristanto Kristanto
KINAA: Jurnal Teologi Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.292 KB) | DOI: 10.0302/kinaa.v4i2.1060

Abstract

Kebanyak ahli berpendapat bahwa kesuksesan atau kerhasilan lebih banyak dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, tetapi kecerdasan akademik juga tidak boleh disepelekan, melainkan harus dikembangkan secara bersama-sama. Tak kalah penting juga untuk mengembangkan kecerdasan spiritualitas, khususnya dalam pembelajaran agama Kristen. Jadi seharusnya kecerdasan emosional, kecerdasan akademik dan kecerdasan spiritual dan kecerdasan lainnya harus dikembangkan secara bersama-sama. Lalu bagaimana mengembangkan kecerdasan emosional dalam mata kuliah Agama Kristen, khususnya di Universitas Kristen Indonesia Toraja? Hal inilah yang dielaborasi oleh penulis dalam tulisan ini. Metode peneltian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif. Dari hasil analisis pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan berbasis kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecerdasan emosional mahasiswa dan kesuksesan mahasiswa dalam pendidikan dan hidupnya kelak. Berdasarkan pembahasan ini, disarankan kepada guru maupun dosen, hendaknya selalu mengembangkan model pembelajaran berbasis kecerdasan emosional agar mahasiswa dapat berhasil dalam pendidikan, dunia kerja dan dalam seluruh hidupnya.
Kecerdasan Remaja Kristanto Kristanto; Jeni Bara'
KINAA: Jurnal Teologi Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.789 KB) | DOI: 10.0302/kinaa.v3i2.1062

Abstract

Keluarga, dalam hal ini orang tua, adalah salah satu penentu tercapainya tujuan pendidikan. Orang tua memegang peranan yang strategis dalam rangka membantu anak mengenal dan mengembangkan kecerdasan yang dimiliki, sebab keluarga adalah lingkungan pertama dimana seorang anak menerima pendidikan. Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda dengan anak lainnya Orang tua perlu mencermati hal tersebut sehingga anak-anak mendapatkan pendididikan yang sesuai dengan kecerdasannya. Di Jemaat Buntu Laang, ada orang tua yang beranggapan bahwa anak yang dikategorikan cerdas jika mendapat prestasi akademik di sekolah. Hal ini terjadi karena orang tua menjadikan sekolah sebagai satu-satunya tempat anak untuk mengembangkan kecerdasannya, sehingga orang tua menjadi kelabakan dan melakukan berbagai usaha untuk membuat anak mereka menjadi cerdas dalam ukuran mereka (orang tua) atau malah mengabaikan anak-anaknya. Selain itu, orang tua berpandangan bahwa apabila anak mereka sudah menginjak remaja, orang tua tidak perlu mengawasi pendidikan anak mereka, semua diserahkan kepada sekolah. Karena itu, sangat penting untuk mengetahui bagaimana peranan orang tua dalam meningkatkan kecerdasan anak berdasarkan teori Howard Gardner di Jemaat Buntu Laang Klasis Rantepao Barat. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis maka dapat disimpulkan bahwa di jemaat Buntu Laang, walaupun sebagian orang tua belum memiliki pemahaman tentang jenis-jenis kecerdasan menurut Howard Gardner dan strategi untuk mengembangkan kecerdasan tersebut, tetapi melalui peranan mereka dalam mendidik anak nampak bahwa mereka sedang membantu anak meningkatkan kecerdasannya dengan tetap memperhatikan perkembangan anak. Melalui tanggung jawab yang diberikan kepada anak-anak merupakan salah satu strategi tepat yang digunakan orang tua dalam mengembangkan kecerdasan anak. Melihat keadaan itu, nyata bahwa secara tidak sadar teori Howard Gardner telah diterapkan oleh orang tua di jemaat Buntu Laang.