M Misbah
IAIN Purwokerto

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BUDAYA MUSLIM MELAYU PATTANI THAILAND SELATAN Novia Isti Setiarini; M Misbah; Kholid Mawardi
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 6, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ttjksi.v6i2.4440

Abstract

Masyarakat Thailand merupakan masyarakat yang mayoritas menganut agama Budha. Di Thailand hanya sedikit yang menganut agama Islam. Namun, masyarakat di negara Thailand merupakan mayoritas yang berkembang cepat dan merupakan minoritas terbesar setelah negara China. Masyarakat muslim di Thailand mayoritas berada di wilayah selatan yaitu di  Provinsi  Pattani,  Yala  dan  Narathiwat  ditambah  dengan  sebagian  Satun  dan  Songkhla. Wilayah  tersebut  berbatasan  langsung  dengan  negara  Malaysia  dimana  penduduknya terdiri dari etnis Melayu sehingga biasa disebut dengan melayu-muslim. Islam dan kebudayaan melayu menyatu dan tidak terpisahkan, oleh karena itu ada beberapa budaya yang melekat erat serta menjadikannya sebagai ciri khas pada melayu muslim Pattani bagian selatan Thailand. Budaya tersebut meliputi: Bahasa melayu (kecek nayu); bahasa kampong dan tengoh; tulisan Jawi (aksara jawi); hukum bersumber dari kitab fiqh; abangan dan santri; pendidikan: sekolah anubban, raudhoh, tadikayang;  pondok pesantren; baju kurung.
Konsep Pendidikan Profesional Perspektif Undang-Undang tentang Guru dan Dosen Eti Sutarsih; M Misbah
Jurnal Kependidikan Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.114 KB) | DOI: 10.24090/jk.v9i1.4762

Abstract

Abstract Educators must have an attitude in dealing with students so that they are in accordance with the teachings conveyed by Islam. Educators need to know and be aware of the profession that is taken as a calling for the soul to be able to achieve a maximum learning goal, they need to know and practice several tasks as professional educators. Professional educators are regulated in the Law on Teachers and Lecturers. Therefore, it is important for an educator to learn and implement it to become a professional educator. This research uses descriptive analysis method. This type of research is carried out on national and international literature review sources related to the concept of professional educators. Professional educators must carry out their duties as educators as stated in the law on teachers and lecturers. Professional educators must have educator competencies in carrying out their responsibilities in educating, teaching, guiding, assessing, training, and evaluating students. In addition, the quality of an educator will continue to improve, which in the end, the quality of educational institutions will also have quality. Professional educators will continue to strive to develop themselves according to the times. Has the nature and character that is in accordance with the duties or obligations as an educator Keywords Educators, Professional, and Law Abstrak Pendidik harus memiliki sikap dalam menangani peserta didik agar sesuai dengan ajaran yang disampaikan oleh agama Islam. Pendidik perlu mengetahui dan sadar akan profesi yang diambil sebagai panggilan jiwa untuk dapat mencapai sebuah tujuan pembelajaran yang maksimal perlu mengetahui dan mengamalkan beberapa tugas sebagai pendidik professional. Pendidik profesional sudah diatur dalam Undang-Undang tentang Guru dan Dosen. Oleh karena itu, pentingnya seorang pendidik mempelajari dan melaksanakan untuk menjadi pendidik yang profesional. Penelitian ini menggunakan metode analisis deksriptif. Jenis penelitian yang dilakukan pada sumber-sumber kajian pustaka nasional maupun internasional yang berhubungan dengan konsep pendidik profesional. Pendidik profesional harus menjalankan tugas sebagai pendidik yang telah tercantum di dalam undang-undang tentang guru dan dosen. Pendidik profesional harus memiliki kompetensi-kompetensi pendidik dalam menjalankan tanggung jawab dalam mendidik, mengajar, membimbing, menilai, melatih serta mengevaluasi peserta didik. Selain itu, kualitas yang dimiliki seorang pendidik akan terus meningkat yang pada akhirnya kualitas lembaga pendidikan juga akan ikut bekualitas. Pendidik profesional akan terus berusaha untuk mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan zaman. Memiliki sifat dan karakter yang sesuai dengan tugas atau kewajiban sebagai pendidik. Kata Kunci Pendidik, Profesional, dan Undang-Undang
Internalisasi Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Sikap dan Perilaku Siswa Sari Laela Sa'dijah; M Misbah
Jurnal Kependidikan Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.87 KB) | DOI: 10.24090/jk.v9i1.5501

Abstract

Internalisasi adalah penghayatan secara mendalam mengenai suatu doktrin ajaran tertentu dalam hal ini yaitu islam, sehingga peserta didik meyakini dengan sadar akan kebenaran doktrin yang diterimanya dan diwujudkan dengan tampilan sikap dan perilaku peserta didik. internalisasi Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan sikap dan perilaku siswa merupakan proses dimana siswa didorong untuk bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan tuntunan agama Islam secara mendalam. Sehingga terbentuk siswa dengan sikap dan perilaku yang baik serta bertanggung jawab dan tidak merugikan orang lain. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian studi literatur atau studi kepustakaan. Studi literatur menekankan pada cara memperoleh data dalam penelitian, yang mana sumber data berasal dari karya ilmiah baik yang sudah dipublikasikan atau belum dipublikasikan. Internalisani PAI dalam pembentukan sikap dan prilaku siswa memiliki 3 tahap yaitu tahap traformasi nilai, tahap transaksi nilai, dan tahap transInternalisasi nilai. Dalam pelaksanaanya internalisasi PAI dalam pembetukan sikap dan prilaku siswa pasti mendapat hambatan dan kendala, hambatan dan kendala diantisipasi dengan menggunakan 3 tindakan yaitu tindakan preventif (pencegahan), tindakan represis (menghambat) dan tindakan kuratif (penyembuhan)