Anandika Panca Nugraha
Universitas Airlangga

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Ketidaksantunan dalam Perang Kicauan Antarkubu Calon Presiden Amerika Serikat pada Pilpres 2016 Anandika Panca Nugraha
ETNOLINGUAL Vol. 1 No. 2 (2017): ETNOLINGUAL
Publisher : Department of Master of Linguistic, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.77 KB) | DOI: 10.20473/etno.v1i2.7400

Abstract

AbstrakArtikel ini menginvestigasi bentuk ketidaksantunan serta pelanggaran terhadap maksim kesantunan dalam perang kicauan di Twitter antara kubu calon presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Hillary Clinton. Data dari penelitian kualitatif deskriptif ini dikumpulkan menggunakan documentary methoddan dianalisis berdasarkan taksonomi ketidaksantunan Culpeper dan maksim kesantunan Leech. Ditemukan bahwa kubu Trump menggunakan bentuk ketidaksantunan negatif (negative impoliteness) dan sarkasme (mock impoliteness) sedangkan kubu Hillary menerapkan ketidaksantunan negatif saja. Maksim yang paling banyak dilanggar adalah Maksim Penghargaan (Approbation) di samping pelanggaran terhadap maksim lainnya, yaitu Kebijaksanaan (Tact) dan Permufakatan (Agreement).
ANALISIS FREKUENSI PENGGUNAAN ISTILAH KEAGAMAAN DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SMA KELAS X-XII: KAJIAN BERBASIS KORPUS Abdullah Syarofi; Anandika Panca Nugraha
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 7, No 2 (2022): Metalingua, Edisi Oktober 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v7i2.16853

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi frekuensi istilah keagamaan dalam buku ajar bahasa Indonesia untuk siswa SMA kelas X-XII yang diterbitkan oleh Kemendikbud RI serta mengetahui apakah frekuensi tersebut mencerminkan profil demografis Indonesia berdasarkan pemeluk agama. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif deskriptif dengan metode corpus-based analysis. Dari 30 istilah keagamaan berfrekuensi tertinggi yang ditemukan, istilah dalam agama Islam memiliki frekuensi tertinggi, diikuti Hindu, Kristen, Konghucu dan yang terendah adalah Budha. Frekuensi tersebut tidak mencerminkan konstelasi demografis Indonesia secara komprehensif karena hanya merefleksikan muslim sebagai golongan mayoritas di Indonesia sedangkan frekuensi istilah agama lainnya tidak mencerminkan persentase pemeluk agama masing-masing. 
MAKNA PERIBAHASA MADURA DAN STEREOTIP KEKERASAN PADA ETNIS MADURA (TINJAUAN STILISTIKA) Anandika Panca Nugraha
LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 12, No 2 (2017): LiNGUA
Publisher : Laboratorium Informasi & Publikasi Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ling.v12i2.4172

Abstract

This article studies the meaning of Madurese proverbs commonly associated with violence stereotype of the Madurese. The analysis is conducted by using stylistic approach while the data are collected by means of documentary method. The findings show that Madurese proverbs represent a number of meanings related to violence, that is, physical violence, robust conviction and advice on violence. Those meanings do not necessarily justify the violent nature of the Madurese. Rather, they much imply the principles of Madurese people to strongly uphold self dignity, courage and righteousness. Further research using larger data of Madurese proverbs and other types of Madurese proverbs is suggested in order to obtain comprehensive depiction about Madurese values.