Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

REKOMENDASI PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KOPI MASYARAKAT SINDANG MELALUI KAJIAN ETHNOAGRICULTURE Paisal Ansiska; Ela Hasri Windari; Indriati Meilina Sari
Agriculture Vol. 15 No. 2 (2020): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.812 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v15i1.1297

Abstract

Masyarakat yang masih kental dengan pengaruh kebiasaan Praktik tradisional dalam hal pertanian adalah Masyarakat Sindang. Masyarakat Sindang adalah masyarakat asli Kota Lubuklinggau yang sebagian besar menetap di pelosok kota Lubuklinggau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana praktik perkebunan kopi yang dilaukan masyarakat Sindang dan memberikan rekomendasi pembangunan perkebunan kopi masyarakat sindang. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan emik dan etik dengan metode observasi wawancara terbuka dan terstruktur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan ethnoagriculture perkebunan kopi pada masyarakat sindang dilakukan dengan tahapan Pembukaan Lahan, Penanaman, Pemeliharaan, Pengendalian Hama dan Penyakit, Pemanenan, Pasca Panen dan Pemasaran secara sederhada dan tradisional. Pembangunan perkebunan kopi masyarakat sindang dapat dilakukan dengan pengembangan sistem pertanian yang lebih konservatif, Melakukan penanaman tanaman pertanian yang lebih beragam guna untuk meningkatkan nilai fungsi lahan pertanian, Melakukan pengelolaan pasca panen untuk memberi nilai lebih, Mengadakan pelatihan/penyuluhan tentang manajemen keorganisasian dan pengelolaan perkebunan.Kata Kunci: Tradisional, Sindang, Perkebunan Kopi.
Rekomendasi Pengelolaan Perkebunan Kopi Rakyat di Kabupaten Kepahiang Ela Hasri Windari; Paisal Ansiska; Andika Prawanto
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.27

Abstract

Komoditas kopi sebagai salah satu komoditas ekspor penghasil devisa negara memerlukan strategi pengelolaan yang tepat untuk dapat menjaga kontinuitas disamping juga meningkatkan kualitas dan kuantitias hasil produksi. Salah satunya adalah dengan pengembangan teknik pertanian yang lebih efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap pengetahuan petani di Desa Taba Tebelet tentang pengelolaan perkebunan kopi dan memberikan prioritas rekomendasi pengelolaan yang baik. Data Primer meliputi observasi, wawancara mendalam dan terstruktur dan data sekunder meliputi data penunjang di dalam penelitian ini diperoleh melalui metode survey. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik snowball yang didasarkan pada metode pemilihan sampel acak. Fokus rekomendasi pengelolaan perkebunan kopi masyarakat Taba Tebelet Kabupaten Kepahiang diperoleh dari hasil analisis SWOT, selanjutnya untuk menentukan prioritas rekomendasi pengelolaan perkebunan kopi masyarakat Taba Tebelet menggunakan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Analisis SWOT menghasilkan 4 fokus rekomendasi pengelolaan perkebunan kopi, yaitu proses budidaya yang intensif dan organik (TAS 1.36), mengadakan pelatihan/penyuluhan tentang manajemen keorganisasian dan pengelolaan perkebunan (TAS 0.63), legalitas mutu produk kopi (TAS 0.22), dan bantuan dari instansi terkait pengadaan saprodi perkebunan kopi (TAS 0.46). Prioritas strategi pengelolaan perkebunan kopi masyarakat Taba Tebelet ditentukan berdasarkan urutan nilai TAS (Total Attractive Score) dimana skor tertinggi harus lebih didahulukan implementasinya dalam mengatasi kekurangan dan ancaman yang terjadi di perkebunan kopi.
EFEKTIVITAS PEMELIHARAAN TUNAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI Andika Prawanto; Kiky Nurfitri Sari; Indriati Meilina Sari; Ela Hasri Windari
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/ja.v19i1.1669

Abstract

As the main commodity in the market, the demand for chili continues to increase. Meanwhile, its average productivity is only 9.01 tons/ha nationally and classified as low. The main cause of this low productivity is the infeasibility of chili cultivation techniques among farmers. The optimal cultivation technique is expected to increase the rate of chili productivity, for example through pruning the buds of chili plants. Therefore, this study aimed to determine the best number of buds to perform an optimal growth and yield of chili plants. The experimental design used in this study was a completely randomized design (CRD) where the buds treatment as followed: T0 (without maintaining bud), T1 (maintaining 1 bud), T2 (maintaining 2 buds), and T3 (maintaining 3 buds). Those treatments were executed with 3 repetitions. The observation data were analyzed using ANOVA at the 5% significance level. The results showed that the bud's maintenance on chili plants did not affect the variables of plant height, dichotomous branch height, canopy width, fruit weight per plant, number of fruits per plant, and weight per fruit.
EL NIÑO MODOKI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU CURAH HUJAN MONSUNAL DI INDONESIA Ela Hasri Windari; Akhmad Faqih; Eddy Hermawan
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 13, No 3 (2012)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v13i3.130

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kejadian El Niño Modoki dan pengaruhnya terhadap keragaman curah hujan bertipe monsunal di Indonesia. Selain itu, di dalam penelitian ini juga dikaji perbedaan antara El Niño Modoki dengan El Niño konvensional yang telah dikenal selama ini. Analisis Power Spectral Density terhadap data indeks aSML periode 1979–2010 menghasilkan perbedaan karakteristik temporal antara keduanya. El Niño Modoki memiliki siklus 6–8 tahunan sedangkan El Niño konvensional memiliki siklus 4–5 tahunan. Hasil ini juga didukung oleh hasil analisis Wavelet yang menunjukkan pola osilasi dominan El Niño konvensional ~4 tahunan sedangkan El Niño Modoki  hampir mendekati pola dekadal (~10 tahunan). Hasil analisis komposit dari tujuh kejadian El Niño Modoki, yaitu tahun 1986/87, 1990/91, 1992/93, 1994/95, 2002/2003, 2004/2005, dan 2009/2010 menunjukkan bahwa anomali hangat yang berkaitan dengan peristiwa El Niño biasanya konsisten melampaui nilai threshold sekitar periode Juli–Maret. Fase pertumbuhan mulai terlihat sekitar Maret atau April hingga Januari kemudian mulai turun sekitar bulan Februari. Puncak anomalinya terjadi pada bulan Agustus–Januari. Menurut hasil analisis regresi anomali curah hujan terhadap EMI periode 1971-2000, El Niño Modoki memberikan pengaruh yang jelas terhadap penurunan curah hujan di wilayah Sumbawa Besar, Makassar, dan Banjar Baru pada musim JJA dan semakin kuat pengaruhnya pada musim SON. Wilayah Lampung hanya merasakan pengaruh Modoki dengan jelas pada musim JJA saja sedangkan Indramayu pada musim SON. Penggunaan indeks EMI yang memasukkan informasi aSML di sekitar wilayah Indonesia menyebabkan nilai korelasi silang yang signifikan antara anomali curah hujan dengan EMI hanya menghasilkan jeda maksimum satu bulan. This study aims to investigate El Niño Modoki phenomenon and its influence to monsoonal rainfall behavior over Indonesia. The study is also intended to identify the differences between the El Niño Modoki and the well-known El Niño events, referred in this study as Conventional El Niño. Power Spectral Density and Wavelet analysis shows a different strength in the temporal cycle of both events, four years interannual cycles of Nino-4 index and nearly decadal (~10 years) cycles of EMI data. The composite of seven El Niño Modoki events in 1986/87, 1990/91, 1992/93, 1994/95, 2002/03, 2004/05, and 2009/10, shows the El Niño Modoki events indicated by the raise of EMI exceeding its defined threshold occurred from July to March. The growing phase started from March or April until January then   continued by decaying phase around February. Regression analysis resulted the El Niño Modoki strongly influence monsoonal rainfall bahavior over Sumbawa Besar, Makassar, and Banjar Baru during both June-July-August (JJA) and September-October-November (SON) periods, over Lampung only during JJA, and Indramayu during SON. The use of EMI which includes SST anomaly around Indonesia led to a significant cross-correlation values between monsoonal rainfall anomaly and EMI with only maximum of one month lag time.
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Dalam Upaya Perbaikan Kualitas Tanah Paisal Ansiska; Asep; Dewilna Helmi; Ela Hasri Windari; Hefri Oktoyoki
INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.717 KB) | DOI: 10.56855/income.v1i2.53

Abstract

The amount of coffee husk waste has the potential as a pollutant in the environment if it is not managed properly. Making compost made from coffee husk as organic fertilizer is an effort that can be done to reduce the impact caused by coffee husk waste and at the same time as an effort to improve soil quality. This socialization activity aims to provide awareness and understanding of the impact of coffee skin waste and at the same time how to utilize the waste. This activity was carried out in the Social Forestry Business group (KUPS) Register Lima in Tebat Pulau Village, Bermani ulu sub-district, Rejang Lebong Regency, Bengkulu Province. Methods of counseling and interactive discussions through the zoom meeting application. After this socialization activity was carried out, there was an increase in public awareness and understanding regarding the use of leather waste in improving soil quality.
Rekomendasi Pengembangan Agrowisata Taman Bunga Jang Smulen Florist Melalui Bauran Pemasaran Paisal Ansiska; Asep; Ela Hasri Windari; Gracia Gabrienda; Hefri Oktoyoki
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.1772

Abstract

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial yang dapat dikembangkan sebagai salah satu pendapatan di suatu darah. Peminat wisatawan terhadap agrowisata cukup besar, terutama wisatawan manca negara yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Indonesia. Agrowisaya yang merupakan bentuk kegiatan kepariwisataan yang memanfaatkan sektor pertanian sebagai objek wisatanya sangat sesuai untuk menjadi suatu produk baru di bidang pariwisata. Salah satu agrowisata potensial adalah taman bunga Jang Smulen Florist merupakan agrowisata yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat memberikan strategi pengembangan agrowisata taman bunga Jang Smulen. Perumusan strategi tersebut didapat dari mengidentifikasi faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi agrowisata taman bunga Jang Smulen Florist melalui prilaku pengunjung menurut bauran pemasaran (tempat, harga, promosi, bukti fisik, orang, dan proses). Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan penentuan responden menggunakan teknik purposive dengan metode sampel tidak sengaja. Berdasarkan data survey yang telah dilakukan akan menghasilkan data faktor internal dan eksternal dan dianalisis menggunakan analisis SWOT dalam penentuan strategi pengembangan. Terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kepuasan wisatawan. Strategi yang direkomendasikan adalah dengan membuat event diwaktu strategis, pengaturan kembali komposisi dan letak tanaman bunga, menambah dan memperbaiki fasilitas penunjang lainnya produk wisata yang ditawarkan, dan menyediakan paket layanan pada pengunjung dan berbagai macam produk olahan pertanian.
PENERAPAN TEKNIK STEK TANAMAN KOPI DI DESA TANJUNG DALAM KABUPATEN REJANG LEBONG Meko Gustian; Venti Novita Sar; Ela Hasri Windari; Ina Febria Ginting; Dea Puji Lestari; Darwan Effendi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.31136

Abstract

Kabupaten Rejang Lebong terletak pada wilayah timur Provinsi Bengkulu dan merupakan kabupaten penghasil kopi robusta nomor 2 setelah Kabupaten Kepahiang. Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah dataran tinggi dengan tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Tanah yang subur tersebut merupakan habitat yang cocok untuk budidaya kopi. Luas Kebun kopi di Kabupaten Rejang Lebong adalah 13.422,00 hektar (BPS Rejang Lebong, 2018). Desa Tanjung Dalam Kabupaten Rejang Lebong sebagian besar masyarakatnya merupakan petani kopi. Rendahnya kualitas tanaman kopi di Indonesia salah satunya disebabkan karena kualitas benih biji kopi yang digunakan pada teknik penanaman generative masih rendah, sehingga diperlukan cara cepat pengembangbiakan tanaman kopi agar hasil yang didapatkan lebih sempurna. Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah dengan stek batang tanaman kopi. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk menerapkan teknik pembibitan dengan metode stek pada masyarakat Desa Tanjung Dalam Kabupaten Rejang Lebong. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilaksakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2024 di Desa Tanjung Dalam Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Metode yang dilaksanakan meliputi penyuluhan, demonstrasi, penerapan teknik stek pada tanaman kopi, dan monitoring. Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat ini diperoleh hasil bahwa petani Desa Tanjung Dalam Kabupaten Rejang Lebong mengetahui dan trampil melakukan teknik stek pada tanaman kopi. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari kegiatan ini perlu adanya kegiatan berkelanjutan dengan pengawalan dan pengembangan teknologi teknik stek pada pembibitan tanaman kopi.
Rekomendasi Pengembangan Agrowisata Taman Bunga Jang Smulen Florist Melalui Bauran Pemasaran Paisal Ansiska; Asep; Ela Hasri Windari; Gracia Gabrienda; Hefri Oktoyoki
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.1772

Abstract

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial yang dapat dikembangkan sebagai salah satu pendapatan di suatu darah. Peminat wisatawan terhadap agrowisata cukup besar, terutama wisatawan manca negara yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Indonesia. Agrowisaya yang merupakan bentuk kegiatan kepariwisataan yang memanfaatkan sektor pertanian sebagai objek wisatanya sangat sesuai untuk menjadi suatu produk baru di bidang pariwisata. Salah satu agrowisata potensial adalah taman bunga Jang Smulen Florist merupakan agrowisata yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat memberikan strategi pengembangan agrowisata taman bunga Jang Smulen. Perumusan strategi tersebut didapat dari mengidentifikasi faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi agrowisata taman bunga Jang Smulen Florist melalui prilaku pengunjung menurut bauran pemasaran (tempat, harga, promosi, bukti fisik, orang, dan proses). Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan penentuan responden menggunakan teknik purposive dengan metode sampel tidak sengaja. Berdasarkan data survey yang telah dilakukan akan menghasilkan data faktor internal dan eksternal dan dianalisis menggunakan analisis SWOT dalam penentuan strategi pengembangan. Terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kepuasan wisatawan. Strategi yang direkomendasikan adalah dengan membuat event diwaktu strategis, pengaturan kembali komposisi dan letak tanaman bunga, menambah dan memperbaiki fasilitas penunjang lainnya produk wisata yang ditawarkan, dan menyediakan paket layanan pada pengunjung dan berbagai macam produk olahan pertanian.
TINGKAT ADOPSI GOOD AGRICULTURE PRACTICES (GAP) TANAMAN KOPI OLEH KELOMPOK TANI TUNAS JAYA DAN BIMA SAKTAL DI DESA IV SUKU MENANTI KABUPATEN REJANG LEBONG Regi Fernandez; Alnopri Alnopri; Rustikawati Rustikawati; Sri Wulandari; Ela Hasri Windari; Maulana Insanul Kamil
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.26247

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat adopsi Good Agriculture Practices  (GAP) apakah kelompok tani mengetahui, memahami, dan melaksanakan Good Agriculture Practices  (GAP) kopi yang ditanam dan ditinjau apakah berpengaruh terhadap besaran produksi yang didapat setiap tahunnya melalui metode penyuluhan dan sekolah lapang teknis penerapan Good Agriculture Practices  (GAP) yang tepat, sasaran tertuju kepada mitra kelompok Tani Tunas Jaya dan Bima Saktal yang berada di Desa IV Suku Menanti yang terletak di daerah Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Kegiatan pengabdian masyarakat meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan teknik budidaya kopi yang baik mulai dari Good Agriculture Practices  (GAP) budidaya kopi, faktor pembungaan, metode stek, disain poliklonal, GAP pasca panen, dan pengolahan kopi premium. Pengetahuan anggota kelompok tani Tunas Jaya dan Bima Saktal terkait dengan Good Agriculture Practices (GAP) budidaya kopi, faktor berpengaruh pembungaan, metode stek dan rorak sudah baik. Untuk desain poliklonal kelompok tani belum mengetahui sama sekali, setelah mengetahui manfaatnya secara perlahan maka akan menerapkan  dengan pembuatan demplot di masing-masing kebun petani. Good Agriculture Practices (GAP) pasca panen sudah diketahui oleh kelompok tani serta sudah diterapkan dengan petik merah. Kelompok tani sudah mengatahui pengolahan kopi premium, namun selama ini kelompok tani masih menerapkan pengolahan kopi dengan asalan.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR PATOGEN BUAH STROBERI SELAMA PENYIMPANAN: Paisal Ansiska; Selviana Anggraini; Indriati Meilina Sari; Ela Hasri Windari; Hefri Oktoyoki
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia Vol 25 No 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jipi.25.1.34-39

Abstract

[ISOLATION AND IDENTIFICATION OF STRAWBERRY FRUIT PATHOGENIC FUNGI DURING STORAGE]. Storing strawberry fruit is one way to extend its shelf life and maintain its quality during storage. However, during storage, there is still a risk of pathogenic fungi attack that can cause damage to the strawberry fruit. Pathogenic fungi attack on fruits can cause various types of damage, such as physical damage, color changes, loss of taste and aroma, as well as a decrease in nutritional quality. In addition, pathogenic fungi can also cause significant economic losses for farmers and producers. The purpose of this study is to identify the types of pathogenic fungi commonly found on strawberry fruit and analyze the severity of damage caused by pathogenic fungi. Identification of fungal species is carried out using microscopic methods and through examination of spore morphology. The pathogenic fungi that attack strawberry fruit are Penicillium spp., Colletotrichum spp., and Botrytis cinerea. Strawberry fruit stored at a cool temperature can suppress post-harvest disease symptoms compared to those stored at room temperature.