Claim Missing Document
Check
Articles

The Effectiveness of Geography Learning and its Effect on Disaster Response at the State Senior High Schools in Padang City Asep, Asep
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 1 No 2 (2017): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Volume 1 Number 2
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.277 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v1i2.51

Abstract

This research was aimed to describe and analyze the effectiveness of Geography learning at state senior high schools in Padang City and its effect on disaster response. The research method was Mixed Method. The data were collected through observation, interview and documentation. The analysis of the data suggested that the effectiveness of Geography learning at state high schools in Padang city was effective to very effective. It was influenced by teachers’ ability in opening the lesson and motivating the students, teachers’ strategies and supported media. Learning evaluation consisted of student’s knowledge evaluation ( written test and task), behavior evaluation (peer’s observation and self-assessment), and skill evaluation (Practice, Project, and Portfolio.) Students’ learning activity and response at state senior high schools in Padang City were categorized as effective to very effective. This was influenced by school social environment, student’s socio-economic factors and school physical environment. Regarding students’ learning mastery, it was found that schools located in the centre and the outskirt of the city obtained > 75 for individual learning mastery. Furthermore, for classical learning mastery, the schools in the downtown achieved 97.5% or more than 75 (completed). Meanwhile, the shools located in the outskirt had yet to score more than 75 or it only scored 74%. The cause was the difficulty in lesson planning, for example preparing media for learning. In addition, the difficulty was also affected by technlogical factors (smartphone) and student’s social environmental factors. Moreover, from the evaluation, it was found that the significant problem was time allocation for assessing the learning outcomes so it had an effect on disaster response in school, namely student’s readiness in receiving learning materials, teacher’s competence and the availability of learning facilities and infrastructures. Some prior policies regarding the effectiveness improvement are the use of learning media, the development of learning strategies, the development of learning model and method, improving learning facilities and supporting infrastructures as well as increasing teachers’ interest in participating in the forum of subject teachers (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Key words : Learning Effectiveness, Disaster Response, Geography Learning
PENERAPAN PENILAIAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI BERBASIS KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA PADANG asep asep; Rahmanelli rahmanelli; nofrion dion
JURNAL GEOGRAFI Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.781 KB) | DOI: 10.24036/geografi/vol5-iss2/31

Abstract

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui: penerapan penilaian hasil belajar geografi berbasis kurikulum 2013 di SMAN Kota Padang tentang (1) Penerapan Penilaian teknik penilaian pengetahuan; (2) Penerapan Penilaian teknik penilaian sikap; dan (3) Penerapan Penilaian teknik penilaian keterampilan. Jenis penelitian deskriptif kuantilatif. Jumlah informan sebanyak 6 orang guru geografi . Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap informan. Hasil penelitian penerapan penilaian hasil belajar geografi bebrbasis kurikulum 2013 SMA Negeri Kota Padang (1) pada aspek penilaian pengetahuan bentuk penilaian yang diterapkan adalah tes tertulis dan penugasan berupa soal pilihan ganda dan uraian, namun masih belum efektif pada penilaian penugasan; (2) Pada aspek sikap, bentuk penilaian yang diterapkan adalah pengamatan (observasi), penilaian diri dan penilaian teman sejawat, yaitu berupa tabel pengmatan observasi dan penilaian diri serta teman sejawat. secara keseluruhan belum efektif karena rubrik yang terlalu banyak dan waktu dalam pelaksanaan penilaian; (3) pada aspek keterampilan bentuk penilaian yang diterapkan adalah tes praktek, tes projek dan portofilio, yaitu berupa tabel pengamatan dan penugasan. Penerapan penilaian pada aspek keterampilan, masih belum efektif karena faktor biaya dan waktu dalam pelaksanaannya
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJAAN MELALUI PENGEMBANGAN ELEKTRONIK MODUL MATA KULIAH GEOGRAFI SOSIAL Asep Asep
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Vol 8, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jmbkan.v8i3.8852

Abstract

Peningkatan kualitas pembelajaran pada era revolusi 4.0 melalui pembelajaran abad 21 melakukan integrasi literasi dengan penguasaan terhadap teknologi. Pembelajaran abad 21 mengiginkan adanya pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pengembangan elektronik modul pada mata kuliah geografi sosial merupakan bentuk tanggapan peneliti dalam mengembangkan sumber daya manusia melalui pembelajaran di perguruan tinggi. Pengembangan elektronik modul ini dilaksanakan memggunakan tahapan penelitian development R and D terdiri atas terdiri atas 4 tahap yang dikenal dengan model 4-D (Four D Model). Dari keempat tahapan dalam pengembangan modul dihasilkan suatu produk berupa elktronik modul yang di konversikan kedalam aplikasi Flip Profesional. Elektronik modul mata kuliah geografi sosial ini terbukti layak untuk di sajikan sebagai bahan ajar atau sumber belajar dalam pembelajaran mata kuliah geografi sosial dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengembangan elektronik modul melewati beberapa tahap penilaian uji lapangan oleh beberapa ahli materi, Bahasa, dan desain.
Rekomendasi Pengembangan Agrowisata Taman Bunga Jang Smulen Florist Melalui Bauran Pemasaran Paisal Ansiska; Asep; Ela Hasri Windari; Gracia Gabrienda; Hefri Oktoyoki
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.1772

Abstract

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial yang dapat dikembangkan sebagai salah satu pendapatan di suatu darah. Peminat wisatawan terhadap agrowisata cukup besar, terutama wisatawan manca negara yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Indonesia. Agrowisaya yang merupakan bentuk kegiatan kepariwisataan yang memanfaatkan sektor pertanian sebagai objek wisatanya sangat sesuai untuk menjadi suatu produk baru di bidang pariwisata. Salah satu agrowisata potensial adalah taman bunga Jang Smulen Florist merupakan agrowisata yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat memberikan strategi pengembangan agrowisata taman bunga Jang Smulen. Perumusan strategi tersebut didapat dari mengidentifikasi faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi agrowisata taman bunga Jang Smulen Florist melalui prilaku pengunjung menurut bauran pemasaran (tempat, harga, promosi, bukti fisik, orang, dan proses). Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan penentuan responden menggunakan teknik purposive dengan metode sampel tidak sengaja. Berdasarkan data survey yang telah dilakukan akan menghasilkan data faktor internal dan eksternal dan dianalisis menggunakan analisis SWOT dalam penentuan strategi pengembangan. Terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kepuasan wisatawan. Strategi yang direkomendasikan adalah dengan membuat event diwaktu strategis, pengaturan kembali komposisi dan letak tanaman bunga, menambah dan memperbaiki fasilitas penunjang lainnya produk wisata yang ditawarkan, dan menyediakan paket layanan pada pengunjung dan berbagai macam produk olahan pertanian.
Aktivitas Pembelajaran Berbasis Metode Case Method Dalam Pembelajaran Geografi Mata Kuliah Antropologi Asep Asep; Dewilna Helmi; Paisal Ansiska; Desembra Sohilait
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1b (2023): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1b.1216

Abstract

Dosen sebagai pendidik harus mempersiapkan mahasiswa untuk siap dengan berbagai kondisi untuk menciptakan kemandirian dalam diri mahasiswa dengan mengembangkan proses pembelajaran yang menuntut mahasiswa aktif, partisipatif dan tentunya mandiri dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau dan meningkatan aktivitas belajar berbantukan pembelajaran berbasis kasus (Case Method). Penggunaan metode pembelajaran kasus ini sangat diutamakan dalam bentuk pembelajaran yang terikat perkiraan waktu mahasiswa dalam belajar yang di konversikan kedalam SKS. Aktivitas pembelajaran yang dikembangkan dalam hal ini yakni terutama dalam mendesain RPS yang akan digunakan melalui perumusan CPMK dab Sub CPMK. Kesempatan yang di peroleh oleh mahasiswa dalam pembelajaran melalui model pembelajaran Case Method ini adalah penemuan solusi kasus dari hal yang sedang didiskusikan, berinovasi, mengaktuliasasiakan diri, serta mengembangakan potensi diri. Kegiatan pembelajaran yang terlaksana dalam tiga siklus dalam hal ini lebih efektif melalui aktivitas menjawab, menyanggah, dan menghubungkan pertanyaan dari kasus yang diberikan. Selain itu juga aktivitas pembelajaran yang terbentuk dengan adanya penerapan case method ini adalah mengiring pembelajaran lebih berarti dengan membimbing mahasiswa secara individu dan kelompok dapat bermitra serta mempresentasikan buah pikiran. Melalui penerapan case method ini diharapakan mampu mendukung implementasi pembelajaran beradasarkan kurikulm merdeka kampus merdeka dimana terciptanya pembelajaran yang aktif dan partisipatif.
Evaluasi Program Pembelajaran Berdasarkan Metode EKOP di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Ambon Desembra Sohilait; Asep Asep
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1b (2023): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1b.1247

Abstract

Kualitas evaluasi menentukan bagaimana efektif dan akuratya informasi yang diperoleh, yang dimana hal tersebut seperti ketepatan instrument, ketepatan pengukuran dan ketepatan melaksanakan penilaian. Evaluasi dalam hal ini digunakan untuk menarik informasi sehingganya sampai kepada apa yang menjadi tujuan yang diinginkan. Evaluasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam mengelola informasi menjadi suatu tujuan yang akurat dan efektif. Evaluasi program pembelajaran pada program pembelajaran geografi dilaksanakan dengan tujuan untuk memahami proses input dan output dalam pembelajaran, kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan titik tolak pembejaran yang penekanan lebih hanya pada unsur akademik. Kegiatan evaluasi program sebagai tolak ukur perbaikan program pembejaran secara berkelanjutan. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian evaluative dengan pengaplikasian model evaluasi EKOP. EKOP ini sendiri diartikan sebagai sebuah model yang memili ke fokusan terhadap input dan output (kualitas dari sebuah program). Evaluasi model EKOP ini merupakan pengembangan dari Widoyoko (2012) yang merupakan gabungan dari model evaluasi CIPP dan modekombinasi antara model evaluasi CIPP dan kirkpatrick dimana fokusnya pada proses dan hasil. Dalam hal ini evaluasi program dilaksanakan pada program pembelajaran geografi di SMA Negeri Ambon. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kualitas pembelajaran pada program pembelajaran geografi di SMA Negeri 9 Ambon variabel input dalam pelaksanaan pembelajaran berada dalam katgeori Baik. Proses pembelajaran dilaksanan dengan baik, kemudian kualitas output melalui kecakapan akademik, sosial, dan personal dalam pelaksanaanya berada pada kategori baik. Hasil belajar dilihat secara klasikal dari penilaian yang dilakukan oleh pendidik terhadap peserta didik.
Analisis Penugasan Mahasiswa Melalui Aktivitas Review Jurnal Terintegrasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Dewilna Helmi; Asep Asep; Paisal Ansiska; C S A Barus
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1b (2023): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1b.1248

Abstract

Perkembangan pendidikan saat ini harus mewujudkan pendidikan cerdas dengan memanfaatkan teknologi, menonjolkan kemampuan literasi serta memiliki kecakapan hidup abad 21. Dibutuhkan seorang pendidik yang menjadi penggerak yang mengutamakan peserta didik, mampu mengidentifikasi kebutuhan peserta didik serta melakukan berbagai inovasi didunia pendidikan. Berbagai persiapan harus dilakukan guna melahirkan seorang pendidik yang kompeten, salah satunya dengan mengikuti mata kuliah dasar belajar dan pembelajaran. Tujuan penelitian ini difokuskan pada hubungan timbal balik antara hasil belajar dengan penerapan model problem based learning.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis deskriptif. Mahasiswa Pendidikan geografi berjumlah 32 Orang Universitas Pattimura dijadikan sebagai subjek penelitian. Tahapan pengumpulan data, reduksi data, analisis data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan adalah tahap dari penelitian ini. Analisis data dilakukan terhadap tugas mahasiswa, proses pembelajaran, serta analisis rencana pembelajaran semester (RPS). Dalam pembelajaran ini mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dengan cukup baik dilihat dari penerapan tugas yang memiliki dua kategori ketepatan dalam pembuatan tugas yaitu cukup baik dan baik serta dari hasil pembelajaran yang mengalami peningkatan dari 65% menjadi 87%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diketahui pembelajaran berbasis problem based learning yang diterapkan dalam pembelajaran mata kuliah belajar dan pembelajaran dalam hal ini signifikan serta efektif terlaksana.
Pengenalan Aplikasi Canva Sebagai Desain Media Pembelajaran Otomatis Bagi Guru di SMAS Plus Talang Dewilna Helmi; Dwi Partini; Asep Asep; C. S. A Barus
Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/jmmn.v2i2.144

Abstract

The rapid development of technology has reached the era 5.0 where digital literacy has become extremely important, especially for teachers. One of the graphic design applications that can assist teachers in designing instructional media is Canva. The purpose of this community engagement activity is to introduce the Canva application to teachers at SMAS Plus Talang as a tool for designing instructional media. The methods used in this engagement include lectures, practice sessions, and discussions. There are several stages in this engagement activity, namely coordination and needs analysis, preparation of materials and activities, training, monitoring and evaluation, as well as data analysis and reporting. The results of this engagement show an improvement in the understanding of the teachers after participating in the training, with an average understanding categorized as very good. This Community Engagement (PKM) activity helps teachers in designing engaging instructional media, enabling students to become more aware of digital literacy and be prepared to face a digital-dominant work environment. It is hoped that the results of this research can serve as a reference for other educational institutions and introduce and train educators in the use of the Canva application.
Penguatan Kepedulian Sosial Melalui Kegiatan Keagamaan di Pandan Katsuri Kecamatan Sirimau Kota Ambon Maluku Rizki Muhammad Ramdhan; Asep; Aminah Bahasoan; Rena Yuliana
Jurnal Nusantara Berbakti Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Jurnal Nusantara Berbakti
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jnb.v1i4.242

Abstract

Understanding and respecting each other is the nature that should be carried out in society. Character is a personality that is driven by various things, one of which is through faith. Community service activities carried out with the aim of strengthening social care through religious activities are carried out through community education methods by collaborating with religious leaders. Service activities are carried out through 4 stages, namely, 1) Socialization, 2) Coordination, 3) Implementation, and 4) Evaluation. community service activities that are integrated with religious activities provide opportunities for the community to deepen religious knowledge. Through religious activities carried out in the context of character building, it provides an understanding for the community to understand each other in the form of social care. Social care is formed when there is an ability to understand oneself and provide a positive reflection to understand the situation around. The hope is that this religious activity can become a routine program that is carried out on an ongoing basis
The Urgency of Case Method in Geography Learning Asep Asep
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpg.v10i2.16881

Abstract

The process of organizing education through classroom learning in the current era, especially in describing learning in the era of the independent curriculum, is increasingly showing its existence. Because with this development is tucked away the purpose of the development of learning through increased competence, flexibility and character. This research aims to describe the use of case method in geography learning. This is based on the demand for students to be able to not only understand geography material, but how learning content is considered to be analyzed using cases as described in the purpose of using the case method itself. From the results of the researcher's search using the documentation method to several references, it shows that according to the characteristics of geography learning is a learning perspective (approach), tools, as well as knowledge and skills. Therefore, to understand the character and more meaningful geography learning material, the author assumes that the case method is the right approach to understanding and giving meaning to each geography content that is learned