Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMETAAN MIKROZONASI DAERAH RAWAN GEMPABUMI MENGGUNAKAN METODE HVSR DAERAH PAINAN SUMATERA BARAT Asri Wulandari; Suharno Suharno; Rustadi Rustadi
Jurnal Geofisika Eksplorasi Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v4i1.5

Abstract

Regional Painan, the distric of Pesisir Selatan, the province of west Sumatera is one of the areas with high risk disaster prone. This study aims attempts to maped the disaster prone area of the Painan region based on the dominant frequency value, Vs30, PGA and amplification and to know the value of ground movement from the area. By using the HVSR method (Horizontal to Vertical Spectra Ratio) expected to assist to zone the regions. Based on the research that has been done, it is known that the Painan area, West Sumatera, have values of dominant frequency between 0.6 to 12.07 Hz. As for the value Vs30 between 73.08 to 1449 m/s and the amplification values between 0.47 to 6.01. The PGA value for Painan region between 0.034 to 0.063 g. Based on the analysis that has been done by correlating the four zoning map, it is known that the area which has a high risk of earthquake disaster that is estimated to coastal areas. This is supported by the dominant low frequency value and the value Vs30 small and PGA of high value. The amplification value of this region is divided into four zones, areas that have amplification is very high being around the beach and composed by rock alluvial, the value of amplification of high contained in nearly all the regions Painan while amplification medium and low are the small area of Painan and the small area of Bungo Pasang Salido because based on the geological map of the area is composed of two types of rocks are alluvial and rock Painan Formations.
Site Class dan Upaya Mitigasi Dampak Kegempaan Daerah Bandar Eko Rananda; Suharno Suharno; Ahmad Zaenudin
Jurnal Penelitian Geografi (JPG) Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.526 KB)

Abstract

Tanah lapisan dangkal di Bandar Lampung tersusun oleh material sedimen dan produk gunungapi berumur muda. Karakteristik material sedimen dapat menghasilkan getaran besar dan efek lainnya, sehingga dapat menimbulkan bahaya terhadap bangunan dan infrastruktur. Analisa site class batuan dan respon resistensi atas gangguan gempa di daerah penelitian dilakukan melalui  interpretasi kecepatan gelombang geser (Vs dan  VS30), amplifikasi dan frekuensi alamiah  berdasarkan nilai pengukuran SPT sejumlah 7 titik di dua formasi batuan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa daerah penelitian memiliki resiko kerusakan akibat gempa dalam skala rendah serta memiliki jenis tanah dari tanah sedang sampai tanah keras dan batuan lunak berupa site class D dan C. Daerah Rajabasa memiliki lapisan tanah keras di kedalaman 2 m, Garuntang di kedalaman lebih dari 6 m, Gunung Sulah di kedalaman lebih dari 2 m. Sedangkan Teluk Betung dan Teluk Betung Selatan, lapisan tanah keras relative dalam di 12 m dan 18 m. Kata Kunci: Jenis tanah, Site Class, SPT, VS30 DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpg.v9.i2.21342Full Text:PDF ReferencesBowles, J.E. 1997. Foundation Analysis and Design, Fifth Edition. Washinton D.C. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.Haerudin, N. Rustadi, Fitriawan H.,, Siska D.,, and Farid M., (2019) ‘Earthquake Disaster Mitigation  Mapping By Modeling of Land Layer and Site Effect Zone in The Kota Baru of South Lampung', Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 8(1), pp. 53–67. doi: 10.24042/jipfalbiruni.v8i1.3705.Hunt, R.E. 1984. Geotechnical Engineering Investigation Manual. McGrawHill, NewYork.Luzi, L., Puglia R., Pacor F., Gallipoli M.R., Bindi D., and Mucciarelli M., (2011) ‘Proposal for a soil classification based on parameters alternative or complementary to Vs,30’, Bulletin of EarthquakeEngineering, 9(6), pp. 1877–1898. doi: 10.1007/s10518-011-9274-2.Kumar, R., Bhargava, K. dan Choudhury, D. 2016. Estimation of Engineering Properties of Soils from Field SPT Using Random Number Generation. Indian National Academy of Engineering.Mangga, S.A., Amirudin, T., Suwarti, S., Gafoer dan Sidarto. 1993. PetaGeologiLembarTanjungkarang,Sumatra. Bandung: Pusat Penelitian danPengembangan Geologi.Matasovic, N. dan Kavazanjian, E.Jr. 1998. Cyclic Characterisation Of OilLandfill Solid Waste. Journal Geotech Geoenviron Eng ASCE 124(3):197-210.Nakamura, Y. 2000. Clear Identification Of Fundamental Idea Of Nakamura’s Technique And Its Applications. Proc. of the 12th World Congresss on Earthquake Engineering. Aucklland. New Zealand.Peck, R.B., Hanson, W.E. dan Thornburn, T.H. 1974. Foundation Engineering,2nd edn. Wiley Sons Inc.. New York.Terzaghi, K. dan Peck, R.B. 1967. Soil Mechanics In Engineering Practice, 2nd Edn. Wiley. New York.Usman, K.O. 2014. Analisis Sedimentasi pada Muara Sungai Komering Kota Palembang. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 2 (2), hlm. 209 – 215.
DELINEASI CEKUNGAN AIR TANAH BANDAR LAMPUNG SEBAGAI LANDASAN KONSERVASI UNTUK MENJAGA KETERSEDIAAN SECARA BERKELANJUTAN Rustadi Rustadi; Arief I. H Arief I. H; Ahmad Z. Ahmad Z.; Nandi Haerudin; Suharno Suharno
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 2, No 1 (2020): Prosiding
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2020.978

Abstract

Pertambahan populasi di Bandar Lampung telah berdampak pada alih fungsi ruang terbuka hijau dan meningkatnya ekstraksi air tanah untuk kebutuhan air baku. Ketidak seimbangan antara supply dan demand, tepah menyebabkan permasalahan lingkungan terjadinya intrusi di pesisir dan rawan krisis airtanah di musim kemarau. Tata kelola dan kebijakan untuk menjaga kesinambungan air tanah di daerah penelitian, perlu pemahaman keberadaan cekungan. Delineasi cekungan air tanah dilakukan melalui survey gayaberat terbatas dan terdistribusisecara random. Anomali Bouguer rendah ditafsirkan sebagai zona cekungan air tanah berarah barat daya-timur laut diapit oleh tinggian batuan dasar di barat laut dan timur – timurdaya. Cekungan Bandar Lampung terbentuk oleh grabben batuan dasar, memiliki dimensi panjang 8 km dan ketebalan lapisan sedimen 200 m. Struktur berarah barattimur menjadi interkoneksi zona resapan Gunung Betung dan cekungan. Struktur membantu mengalirkan infiltrasi di zona resapan dan mengisi cekungan Bandar Lampung.
Estimation of Potential Gold Mineral (Au) with A Resistivity Approach Akroma Hidayatika; Arif P Prabowo; Syamsurijal Rasimeng; Medi K Putri; Suharno
Jurnal Inovasi Teknologi Vol 2 No 2 (2021): October
Publisher : Engineering Forum of Western Indonesian Government Universities Board (Forum Teknik, BKS-PTN Wilayah Barat) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jit.v2i2.4254

Abstract

This research was conducted in Pesisir Barat Regency. This study aims to calculate the estimated potential gold mineral content Gold is formed as a result of the residual solution of magma being uplifted and deposited at high temperatures and pressures. The gold mineral in this area is a ) low sulphidation hydrothermal gold deposit epithermal type (in the form of quartz veins, with carrier minerals containing metals and non-metals. This research uses resistivity method. Interpretation is done by analyzing the resistivity 2D cross section. The interpretation of the gold mineralization zone is associated with the source rock (volcanic) which has a resistivity value of 500Ω.m. Based on resistivity modeling, assuming the source rock is an andesitic-basaltic igneous rock with a density of 2.8 g/cm3 and a maximum depth of 30 meters, it is estimated that the mineral content (Au) in this research location is in the range of (0,3 – 1,5) tons.
Preferensi Masyarakat Terhadap PDAM di Hinterland Kota Bandar Lampung (Studi Kasus: Kab. Pesawaran pada Kec. Tegineneng dan Kec. Teluk Pandan; Kab. Lampung Selatan pada Kec. Natar, Kec. Tanjung Bintang dan Kec. Jati Agung) August Riko Suryahana Adipati; Aleksander Purba; Suharno
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding SNIP Vol.2 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.743 KB) | DOI: 10.23960/snip.v2i1.73

Abstract

Jumlah penduduk Kota Bandar Lampung setiap tahun terus menerus mengalami pertambahan. Berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2021, Kota Bandar Lampung memiliki jumlah penduduk sebesar 1.166.066 jiwa. Dengan kondisi kepadatan penduduk mencapai 6.361,17 jiwa/km2 sehingga akan mempengaruhi wilayah berbatasan Kota Bandar Lampung seperti Kec. Tegineneng, Kec. Teluk Pandan, Kec. Natar, Kec. Tanjung Bintang,dan Kec. Jati Agung. Namun untuk sungai yang terdekat dengan wilayah kecamatan adalah Sungai Way Sekampung. Sungai Way Sekampung diharapkan mampu memasok sumber air baku bagi wilayah kecamatan ke PDAM sebagai bentuk supply air di wilayah tersebut. Sehingga demand air yang dibutuhkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. Untuk saat ini, wilayah tersebut sudah terlayani oleh PDAM. Namun belum mencapai target yaitu 100% pelayanan di wilayah studi. Dengan begitu pentingnya kebutuhan air, maka penelitian ini akan melihat preferensi masyarakat di wilayah sekitar Kota Bandar Lampung terhadap pemanfaatan PDAM sebagai perusahaan air daerah sehingga penelitian ini akan mengetahui persentase pemanfaatan PDAM di wilayah studi. Penelitian menggunakan variabel sumber air yang digunakan masyarakat, kemauan masyarakat menyambung PDAM, kepuasan masyarakat menggunakan sumber air yang ada, dan kemampuan masyarakat membayar PDAM. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan hasil yaitu sumber air yang digunakan masyarakat di wilayah studi adalah air dari sumur hanya 7% di Kec. Teluk Pandan yang menggunakan sumber air selain sumur. Tingkat preferensi masyarakat dalam kemauan menyambung PDAM tertinggi berada di Kec. Tegineneng, dan kemauan menyambung PDAM terendah berada di Kec. Tanjung Bintang sebesar 14%. Tingkat preferensi masyarakat dalam kepuasan terhadap sumber air merasa sudah cukup dan mudah didapatkan yaitu berada di Kec. Tanjung Bintang, serta sumber air mudah tetapi sulit mendapatkannya berada di Kec.Jati Agung. Tingkat preferensi masyarakat dalam membayar PDAM yaitu berkisar Rp. 3.000,- sampai Rp. 5.000,-
Kajian Potensi Pengembangan Rawa Gunung Tapa Ilir Daru Adi; Muh sarkowi; Ratna Widiyawati; suharno
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 2 No. 2 (2022): Prosiding SNIP Vol.2 No.2
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.401 KB) | DOI: 10.23960/snip.v2i2.273

Abstract

Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yang terkandung di dalamnya, tergenang secara terus menerus atau musiman, terbentuk secara alami di lahan yang relatif datar atau cekung dengan endapan mineral atau gambut dan ditumbuhi vegetasi yang merupakan suatu ekosistem. Pengembangan rawa merupakan upaya untuk meningkatkan kemanfaatan fungsi sumber daya air pada rawa melalui pengaturan tata air untuk kegiatan pertanian dan nonpertanian. Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang secara topografi sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah dan berawa-rawa dengan ketinggian antara 5 meter sampai dengan 60 meter di atas permukaan laut. Kampung Gunung Tapa Ilir merupakan salah satu kampung di Kecamatan Gedung Meneng yang memiliki luas wilayah 1.533 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 1.985 jiwa dan saat ini aktivitas masyarakatnya sedang menggeliat dalam mengembangkan potensi yang ada di daerahnya. Potensi tersebut diantaranya pada sektor pertanian, perkebunan dan peternakan dengan memanfaatkan potensi rawa sebagai lahan pertanian dan lahan perkebunan serta pemanfaatan sumber daya pada sektor peternakan. Kajian Potensi Pengembangan Rawa Gunung Tapa Ilir bertujuan mengidentifikasi daerah rawa di Kampung Gunung Tapa Ilir yang dapat dikembangkan menjadi lahan rawa yang produktif sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan terwujudnya sistem irigasi rawa dan bangunan keairan yang optimal.
ANALISIS DAMPAK RISIKO PEKERJA PADA PROYEK RENOVASI KANTOR DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN METODE OWAS HERMAWITA; ALEKSANDER PURBA; SUHARNO; DIKPRIDE DESPA
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 2 No. 2 (2022): Prosiding SNIP Vol.2 No.2
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.434 KB) | DOI: 10.23960/snip.v2i2.329

Abstract

Konstruksi bangunan dapat dikatakan baik, ketika pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini mempunyai perencanaan yang sangat matang, desain yang sudah sesuai dengan keinginan, perhitungan anggaran yang akan diserap tepat, kondisi finansial mencukupi serta pekerja yang professional. Selain beberapa hal diatas dalam pelaksanaan pekerjaan suatu konstruksi hal yang terpenting sering terabaikan adalah kesehatan dan keselamatan kerja pada pekerja karena dalam suatu pekerjaan konstruksi bangunan sering memberikan dampak risiko yang besar pada para pekerja itu sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak risiko yang bisa atau akan di alami oleh pekerja secara langsung yaitu kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, sedangkan dampak risiko yang bisa atau akan di alami oleh pekerja secara tidak langsung yaitu penyakit yang ditimbul setelah melaksankan pekerjaan seperti gangguan pernapasan, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran dan bahkan cidera otot yang mengakibatkan kecacatan pada posture tubuh para pekerja itu sendiri. Risiko yang sering terjadi adalah Gangguan Muskuloskeletal yang sering dikenal dengan gangguan persendian atau otot pada tubuh manusia yang disebabkan oleh posisi tubuh yang tidak tepat dalam melaksanakan pekerjaan dan memikul beban yang berlebihan. Gangguan ini banyak kita temui pada para pekerja konstruksi. Para pekerja kadang kala menganggap gangguan persendian atau otot pada tubuh ini hanya sakit biasa, sehingga mereka sering mengabaikannya. Mereka beranggapan mungkin hanya pegal-pegal biasa atau hanya masuk angin, padahal hal sepele inilah yang lama kelamaan akan berdampak cukup patal bagi mereka. Gangguan ini terjadi disebabkan beban yang terlalu besar yang diterima oleh punggung, pinggang, tangan (pergelangan tangan), dan kaki selain itu juga posisi punggung, pinggang, tangan (pergelangan tangan), dan kaki pada saat melakukan suatu pekerjaan kurang tepat atau tidak seimbang. Penelitih melakukan penelitihan atau menganalisa ergonomic posture tubuh pada pekerja dengan menggunakan Metode OWAS (Ovaco Work Posture Analysis System). Metode OWAS ini dapat mengetahui Gangguan Muskuloskeletal yang terjadi pada pekerja dapat diketahui dari hasil pengukuran beban yang dipikul oleh punggung, pinggang, tangan (pergelangan tangan), dan kaki. Posisi tubuh terutama punggung, pinggang, tangan (pergelangan tangan), dan kaki merupakan perhatian utama karena pada bagian-bagian tubuh ini yang sangat aktif bergerak dan memikul beban yang besar secara berualang-ulang. Pengukuran ini dilakukan dengan 20 orang pekerja yang bekerja pada pekerjaan pondasi, pekerjaan dinding, dan pekerjaan pembesian pada konstruksi bangunan khususnya pada renovasi kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Selatan.
Identifikasi Akuifer Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik 1 Dimensi di Kecataman Tegineneng Rahmat Catur Wibowo; Suharno; Haerudin; Dikpride Despa
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i1.379

Abstract

Air tanah yang merupakan sumber daya alam terbarukan (renewable natural resources) mempunyai peran penting pada penyediaan pasokan kebutuhan air bagi berbagai keperluan. Studi sumber daya air tanah bertujuan untuk mengetahui besarnya potensi dan keberadaan akuifer sebelum dilakukan kegiatan pengeboran atau eksploitasi. Untuk mengetahui dugaan potensi air tanah, dalam hal ini mengetahui posisi atau letak serta penyebarannya, maka perlu dilakukan studi pengukuran geolistrik tahanan sejenis. Salah satu metode geofisika yang efektif untuk mengidentifikasi intrusi air laut adalah metode geolistrik resistivitas, yaitu metode geolistrik 1 dimensi yang baik digunakan untuk mengidentifikasi litologi batuan bawah permukaan. Kondisi bawah permukaan pada area studi memiliki karakter perselingan lempung dan pasir dengan sisipan andesit atau marmer pada lapisan dasar. Zona akuifer air tanah memiliki nilai resistivitas berkisar antara 10 – 60 ohm.m dengan kedalaman 3 – 60 meter. Dikarenakan kondisi litologi bawah permukaan memiliki sisipan andesit atau marmer, sehingga dibutuhkan alat bor khusus dalam melakukan pemboran air baku.
Penilaian Kondisi Jalan Dengan Metode Surface Distress Index (SDI) Pada Ruas Jalan Kabupaten di Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan Adi Pratomo; Aleksander Purba; Suharno Suharno
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i1.380

Abstract

Ketersediaan jalan sebagai prasarana transportasi dapat menumbuhkan konektivitas antar lokasi dan daerah yang membentuk suatu jaringan transportasi. Konektivitas antara daerah yang satu dengan daerah lain dapat terbentuk dengan adanya berbagai jaringan transportasi antar daerah yang dapat memungkinkan pemindahan barang dan jasa atau orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Kondisi jalan yang baik dan berdaya guna merupakan tujuan dari setiap perencanaan dan pembangunan prasarana transportasi. Kemampuan jalan yang menurun dalam pemenuhan pelayanan pengguna jalan dapat menyebabkan konektivitas jaringan jalan menjadi terganggu. Hal ini dapat membuat dampak yang tidak diinginkan baik dari segi keselamatan maupun dari segi kenyamanan. Sementara itu kebutuhan masyarakat akan value pelayanan dan kenyamanan menjadikan acuan berbagai pihak dalam perwujudan jalan yang berkelanjutan. Kerusakan pada perkerasan pada ruas jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Gunung Labuhan merupakan permasalahan yang kompleks terutama bagi pengguna jalan. Metode yang digunakan dalam menentukan jenis dan tingkat kerusakan pada penelitian ini menggunakan metode perhitungan Surface Distress Index (SDI). SDI adalah skala kinerja jalan yang diperoleh dari hasil pengamatan Survei Kondisi Jalan (SKJ) secara visual terhadap kerusakan jalan yang terjadi di lapangan. Pemeriksaan dilakukan dengan metode sederhana, yaitu mencatat kondisi perkerasan yang ada setiap 200 meter yang dicatat dan memasukkannya dalam formulir. Ada 2 jenis formulir yang dipakai yaitu Formulir Survei Kondisi Jalan Aspal (termasuk Rigid dan Macadam) dan Formulir Survei Kondisi Jalan Tanah/Kerikil (termasuk Telford). Survei dilakukan pada bulan September – November 2020. Berdasarkan hasil survei dan analisa yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa kondisi permukaan jalan kabupaten di kecamatan Gunung Labuhan terdiri dari Aspal (termasuk Lapis Penetrasi Macadam), Beton dan Kerikil (Telford) dengan total panjang 91,850 Km. Hasil penilaian kondisi jalan dengan menggunakan metode Surface Distress Index (SDI) menghasilkan jalan dengan kondisi Baik 38,37 %, Sedang 26,87 % dan Rusak Ringan 34,76 %. Sementara kondisi jalan Rusak Berat tidak ditemukan.
Perencanaan SPAM Ibukota Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat Muhammad Budi Setiawan; Herry Wardono; Suharno
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i1.382

Abstract

Air Minum merupakan kebutuhan dasar dan hak bagi semua warga negara yang menjadi kewajiban oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk memenuhinya. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan air minum akan terus meningkat. Pada saat ini pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Pesisir Barat terdiri dari SPAM Perkotaan (dan SPAM Perdesaan, yang ada hanya dapat melayani konsumen sebesar 15,15% (Review RISPAM 2021) dari jumlah penduduk yang ada. Kecamatan Pesisir Selatan dengan Ibukota Kecamatan (IKK) Biha dalam RTRW Kabupaten Pesisir Barat memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan barang dan jasa, pusat pengembangan pariwisata, pusat pengembangan pertanian, pusat pengembangan perikanan, pusat pengembangan kawasan industri dan pusat pengembangan irigasi teknis. Pada saat ini SPAM Kecamatan Pesisir Selatan yang ada hanya dapat melayani konsumen sebesar 12,19% dari jumlah penduduk yang ada. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya debit air dari sumber mata air. kerusakan dan kebocoran jaringan serta penyumbatan pipa akibat sedimentasi pada SPAM eksistingHal ini disebabkan oleh berkurangnya debit air dari sumber mata air. kerusakan dan kebocoran jaringan serta penyumbatan pipa akibat sedimentasi pada SPAM eksisting. Dengan jumlah penduduk pada tahun 2021 sebanyak 10.123 jiwa, maka diproyeksikan jumlah penduduk di Kecamatan Pesisir Selatan pada tahun 2041 adalah 46.041. Direncanakan pembangunan SPAM Kecamatan Pesisir Selatan dengan system gravitasi mengambil sumber air baku Sungai Way Basohan (Debit 36,70 m3/det), dengan debit rencana yang sebanyak 5 l/detik dapat melayani sampai 20 tahun dengan tingkat layanan 80% (13.624 jiwa).