Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kualitas Tidur Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Panti Perlindungan Sosial Tresna Werdha Provinsi Jawa Barat Devi Ratnasari; Eti Suliyawati; Aji Lasmana; Andri Nugraha
Journal of Health (JoH) Vol 6 No 1 (2019): Journal of Health - Januari 2019
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.478 KB) | DOI: 10.30590/vol6-no1-p72-75

Abstract

Sleep is a basic human need that must be fulfilled. As you get older the quality of one's sleep will decrease. Sleep quality is a measure where a person can easily start sleeping, can maintain a state of sleep and get adequate REM and NREM sleep stages. Poor sleep quality can increase the risk of hypertension, heart disease, and other medical conditions. Hypertension is the main risk factor for cardiovascular disease and is known as the silent killer because it is asymptomatic. The purpose of this study was to determine the relationship between sleep quality and the incidence of hypertension in the elderly. The type of research used was correlative with a case control approach, the sampling technique was purposive sampling with 74 elderly people divided into control groups and case groups. Data collection uses PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) and medical records, then analyzed by Chi-square. The results showed that there was a correlation between sleep quality and the incidence of hypertension in the elderly at the Tresna Werdha Social Institution in West Java Province (p = 0.047, p <0.05) with a low closeness rate of 0.225. Health workers are expected to be able to provide information about the factors that influence the incidence of hypertension and make efforts that can improve sleep quality in the elderly.
Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Kelurahan Sukamentri Kabupaten Garut Kurniawan Dewi Budiarti; Eti Suliyawati; Nuria Nuria
Jurnal Medika Cendikia Vol 9 No 02 (2022): Jurnal Medika Cendikia
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/medika.v9i02.196

Abstract

Stunting merupakan salah satu bentuk gizi kurang yang ditandai dengan indikator tinggi badan menurut umur. Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama. Pola pemberian makan balita merupakan upaya dan cara ibu memberikan makanan pada balita dengan tujuan agar kebutuhan makan balita tercukupi, baik jumlah, jenis dan frekuensi, maupun nilai gizinya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Sukamentri Kabupaten Garut. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 294 orang Ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan, diperoleh sampel sebanyak 84 responden yang dipilih secara purposive sampling menggunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan balita diukur tinggi badan dengan menggunakan microtoise dan dikonversikan ke dalam nilai terstandar (z-score) . Data dianalisa menggunakan uji Chi Square dengan signifikansi α=0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi pola pemberian makan yang stunting kategori kurang 81% dengan jumlah 34 orang, kategori pola pemberian makan baik 19% dengan jumlah 8 orang. Pola pemberian makan yang tidak stunting kategori kurang 2,4% dengan jumlah 1 orang,kategori baik 97% dengan jumlah 41 orang. Hasil: analisa bivariat untuk variabel pola pemberian makan didapatkan p-value 0,012 maka H0 ditolak yang brarti terdapat hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. dan diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi bahan informasi untuk mencegah terjadinya stunting pada balita sehingga bisa menurunkan angka kejadian stunting di Kabupaten Garut.