Depresi adalah gangguan mental umum ditandai dengan kesedihan, kehilangan kesenangan, insomnia. Kerja obat dalam tubuh dipengaruhi oleh siklus sirkadian (24 jam) yang akan memberikan efek terapi yang berbeda. Obat herbal digunakan sebagai alternatif utama pengobatan antidepresan salah satunya daun pare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pare (Momordica charantia L) sebagai antidepresan, berdasarkan siklus sirkadian yaitu pada pagi dan malam hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Forced Swimming Test. Efek depresi pada mencit diketahui melalui keadaan Immobility pada saat mencit direnangkan. Hewan uji yang digunakan yaitu mencit jantan sebanyak 30 ekor dengan bobot badan 20-30 gram. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok secara acak yaitu kelompok kontrol negatif siklus pagi (PGA 1%), kelompok kontrol negatif siklus malam (PGA 1%), kelompok kontrol positif siklus pagi (fluoxetine 0,052 mg/20 g BB mencit), kelompok kontrol positif siklus malam (fluoxetine 0,052 mg/20 g BB mencit), kelompok dosis uji siklus pagi (16,8 mg/20 g BB mencit) dan kelompok dosis uji siklus malam (16,8 mg/20 g BB mencit). Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata waktu imobilitas pada siklus pagi hari yaitu 105,44 detik untuk kelompok kontrol negatif, 69,64 detik untuk kelompok kontrol positif dan 72,71 detik untuk kelompok dosis uji. Sedangkan nilai rata-rata waktu imobilitas pada siklus malam hari yaitu 119,52 detik untuk kelompok kontrol negatif, 93,02 detik untuk kelompok kontrol positif dan 85,62 detik untuk kelompok dosis uji. Ekstrak etanol daun pare (Momordica charantia L) memberikan aktivitas antidepresan yang lebih baik pada siklus pagi hari dibandingkan malam hari.